ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI MAVRO DALAM KOMUNITAS MMM (MAVRODI MONDIAL MONEYBOX) DI INDONESIA.

ABSTRAK
Skripsi yang berjudul analisis hukum Islam terhadap jual beli mavro
dalam komunitas MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) di Indonesia adalah hasil
penelitian lapangan untuk menjawab pertanyaan bagaimana praktik jual beli
mavro yang dilakukan oleh komunitas MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) di
Indonesia dan bagaimana analisis hukum Islam terhadap jual beli beli mavro
dalam komunitas MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) di Indonesia.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan
data observasi dan wawancara, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan
deskriptif analisis dengan pola berfikir induktif, dimulai dari hal-hal yang khusus,
yaitu tentang praktik jual beli mavro yang dilakukan oleh komunitas MMM di
Indonesia, kemudian menjadi hal-hal yang umum.
Hasil penelitian ditemukan bahwa MMM adalah suatu komunitas yang
dibuat oleh Mr. Sergey Mavrodi dengan cara saling membantu sesama anggota
dengan diberikan imbalan / reward 30% per bulan dan bisa lebih. Jadi dalam
sistem bisnis ini terjadi sirkulasi uang yang berputar-putar yaitu sesama member
saling transfer mentransfer.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Jual beli mavro yang dilakukan
oleh komunitas MMM ini tidak sesuai rukun dan syarat jual beli karena dalam
komunitas MMM ini, mereka hanya memperjual belikan mavro yang sifatnya
metafisika. Diantara syarat obyek jual beli adalah barang yang dijual harus

maujud (ada) dan memberikan manfaat yang riil. Karena jual beli mavro ini tidak
memenuhi rukun dan jual syarat beli maka hukum dari jual beli mavro yang
dilakukan oleh komunitas MMM ini tidak sah. Jika jual belinya tidak sah, maka
jual beli mavro ini hukumnya haram. Selanjutnya, apa yang disebut reward
sebesar 30% sesungguhnya adalah riba> yang sudah jelas keharamannya. Bisnis
MMM ini juga menyerupai money game dan ponzi scheme yang sangat berisiko
menyebabkan terjadinya kegagalan untuk mengembalikan dana masyarakat. OJK
juga sudah menghimbau kepada masyarakat agar tidak tertarik dengan bisnis
MMM ini. OJK sudah melakukan pemblokiran terhadap beberapa situs MMM
seperti http://indonesia-mmm.net/id/ dan melarang iklan MMM tayang di
televisi. Bahkan OJK sudah menyatakan bahwa bisnis MMM di Indonesia adalah
illegal.
Berdasarkan penelitian diatas, praktek jual beli mavro yang di lakukan
komunitas MMM dapat digolongkan dalam kegiatan muamalah yang tidak
sesuai dengan hukum Islam. Maka bagi para partisipan komunitas MMM terlebih
dahulu memahami sistem dan cara kerja MMM, jangan terlalu ambisi untuk
mendapatkan keuntungan yang berlipat sehingga mengabaikan syariat Islam.
Sedangkan kepada pihak pengelola MMM segera hentikan kegiatan yang
merugikan masyarakat seperti ini, sebelum ada lebih banyak lagi orang yang
tertipu dan di rugikan oleh cara kerja sistem MMM tersebut.

vi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ...................................................................................

i

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................................

iii

PENGESAHAN ........................................................................................

iv


MOTTO ...................................................................................................

v

ABSTRAK ...............................................................................................

vi

KATA PENGANTAR...............................................................................

vii

DAFTAR ISI ............................................................................................

ix

DAFTAR TRANSLITERASI ....................................................................

xi


BAB I

BAB II

BAB III

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................

1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah ..........................................

8

C. Rumusan Masalah .................................................................

9


D. Kajian Pustaka.......................................................................

10

E. Tujuan Penelitian ..................................................................

11

F. Kegunaan Hasil Penelitian.....................................................

11

G. Definisi Operasional ..............................................................

13

H. Metode Penelitian .................................................................

14


I. Sistematika Pembahasan .......................................................

17

KONSEP JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM
A. Pengertian Jual Beli ...............................................................

18

B. Dasar Hukum Jual Beli ..........................................................

20

C. Rukun dan Syarat Jual Beli....................................................

22

D. Jual Beli yang Dilarang .........................................................

32


SEJARAH BERDIRINYA MMM, DASAR HUKUM
PENDIRIAN MMM, SYARAT MENJADI PARTISIPAN
MMM, MEKANISME JUAL BELI MAVRO DALAM
KOMUNITAS MMM DAN APLIKASI JUAL BELI

ix

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IV

MAVRO
DALAM
KOMUNITAS
MMM
DI
INDONESIA
A. Sejarah Berdirinya MMM (Mavrodi Mondial
Moneybox) ............................................................................


40

B. Dasar Hukum Pendirian Komunitas MMM (Mavrodi
Mondial Moneybox) di Indonesia ..........................................

45

C. Syarat Menjadi Partisipan MMM (Mavrodi Mondial
Moneybox) ............................................................................

47

D. Mekanisme Jual Beli Mavro dalam Komunitas MMM
di Indonesia ...........................................................................

56

E. Aplikasi Jual Beli Mavro dalam Komunitas MMM
(Mavrodi Mondial Moneybox) di Indonesia...........................


60

ANALISIS MEKANISME JUAL BELI MAVRO
DALAM KOMUNITAS MMM (MAVRODI MONDIAL
MONEYBOX) DI INDONESIA DAN ANALISIS
HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI MAVRO
DALAM KOMUNITAS MMM (MAVRODI MONDIAL
MONEYBOX) DI INDONESIA
A. Analisis Mekanisme Jual Beli Mavro dalam
Komunitas MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) di
Indonesia ...............................................................................
B. Analisis Hukum Islam Terhadap Jual Beli Mavro
dalam Komunitas MMM (Mavrodi Mondial
Moneybox) di Indonesia ........................................................

BAB V

64


69

PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................

73

B. Saran ...................................................................................

75

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Secara alamiah manusia selalu berusaha untuk berkembang.
Manusia

selalu memiliki keinginan untuk maju. Kekayaan juga bisa

membantu manusia untuk lebih maju dalam kehidupan. Orang yang hidup
dalam kemiskinan, cenderung lebih sulit untuk mengembangkan diri. Sebagai
contoh, jika memiliki uang, kita akan mudah memilih pendidikan
setinggi yang diinginkan, mau pilih di dalam negeri atau di luar negeri, atau
kita bisa memilih travelling untuk merasakan pengalaman menakjubkan yang
berharga. Bagi kebanyakan orang uang adalah segalanya. Ada banyak cara
agar kita bisa mendapatkan uang yang banyak, misalnya dengan berbisnis,
berinvestasi dan lain sebagainya.
Di era global saat ini banyak tatacara untuk mendapatkan uang, salah
satunya yaitu dengan cara bergabung dengan sebuah komunitas dunia maya,
dimana para anggotanya saling memberi bantuan, yaitu komunitas MMM
(Mavrodi Mondial Moneybox). Dinamakan komunitas dunia maya karena
para anggotanya hanya bisa berkomunikasi lewat internet. Di dalam MMM
tidak ada pimpinan maupun pemiliknya. MMM adalah social business

community atau komunitas bisnis sosial.

1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

MMM singkatan dari bahasa Rusia “Moui Mouzheu Manonghea”
yang terjemahannya adalah “bersama kita bisa berbuat banyak”.1 Dalam
bahasa inggris biasa disebut Mavrodi Mondial Moneybox.2 Komunitas MMM
ini dirintis oleh Sergey Pantelevich Mavrodi, seorang kebangsaan Rusia.
MMM sendiri adalah sebuah program finansial yang diciptakan untuk
menghubungkan antar partisipan diseluruh dunia yang ingin memberikan
bantuan dan mendapatkan bantuan keuangan secara sukarela.3 MMM tidak
mengumpulkan uang masyarakat, tidak ada sedikitpun uang yang ditransfer
ke pengelola. Hari ini anda memberikan bantuan, bulan depan anda
mendapatkan bantuan begitulah cara kerja sistem MMM.4
Contoh cara kerja sistem MMM seperti ini, Adi tertarik bergabung
dalam komunitas ini dan melakukan pembelian (buy mavro) dengan cara

request provide help atau memberikan bantuan sebesar Rp 1.000.000,- dengan
cara mengantri di sistem MMM. Selang beberapa hari, sistem secara random
memberitahukan kepada Adi bahwa Ani sedang menjual mavronya (sell

mavro). Ani adalah partisipan lama MMM. Dalam waktu 48 jam Adi harus
mentransfer Rp 1.000.000,- ke rekening Ani, dan mengupload bukti transfer
asli ke sistem MMM dengan cara menscannya atau memotretnya. Dan dalam
waktu 72 jam Ani harus mengkonfirmasi transaksi Adi, dan transaksi buy

mavro dan sell mavro telah selesai.

1

FKPI (Forum Komunikasi Persaudaran Indonesia), The Power of Giving, (t.tp : t.p, 2012), 3.
Ibid.
3
Ibid., 4.
4
Ibid.

2

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

Dalam waktu 30 hari lebih (delapan kali perkembangan mavro di hari
selasa dan kamis), maka secara otomatis nilai mavro Adi berkembang
menjadi Rp 1.300.000,-. Budi dan Sindy tertarik ikut untuk bergabung di
komunitas ini dan diperintahkan sistem harus memberikan bantuan kepada
Adi dalam waktu 48 jam. Budi mentransfer Adi Rp 1.000.00,- dan Sindy
mentransfer Adi Rp 300.000,-. Setelah ditranfer, budi dan Sindy wajib
mengupload bukti transfer asli ke sitem MMM. Permintaan Adi dengan cara
menjual mavronya sebesar Rp 1.300.000,- telah berhasil, modal awal plus
30% sudah masuk ke rekening Adi. Tugas adi dalam 72 jam harus
mengucapkan terimah kasih kepada Budi dan Sindy dengan cara
mengkorfirmasi transaksi mereka di sistem MMM. Begitupun seterusnya
dengan Budi dan Sindy, mereka harus menunggu satu bulan lagi agar nilai

mavro mereka berkembang dan melakukan get help (sell mavro) dan
partisipan yang baru ataupun yang lama bisa membeli mavro Budi dan Sindy.
Karena dalam MMM ini tidak memandang partisipan baru atau lama.
Member baru atau lama semuanya jika ingin di bantu maka harus membantu
dahulu.
Sistem ini tergolong baru dan pertama kali di dunia. Karena MMM
sangat berhubungan dengan masalah muamalah yang baru, maka MMM perlu
ditinjau dari segi kaidahnya. Menghalalkan dan mengharamkan sesuatu
adalah hak Allah swt. tetapi ketika ada masalah baru dalam urusan dunia atau
muamalah, maka ini adalah tugas para ulama untuk menafsirkan hukumnya.
Karena ada suatu kaidah dalah ilmu us{u>l fiqh yang berbunyi sebagai berikut:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

ِ
ِ ْ ‫اَﻷ‬
‫ﺎﺣﺔُ إِﻻﱠ أَ ْن ﻳَ ُﺪ ﱠل َدﻟِْﻴ ٌﻞ َﻋﻠَﻰ َْﲢ ِﺮْﳝِ َﻬﺎ‬
َ َ‫َﺻ ُﻞ ﰱ اﻟْ ُﻤ َﻌ َﺎﻣﻼَت اْ ِﻹﺑ‬

“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada
dalil yang mengharamkannya”.5
Menurut sebuah buku ekonomi, disitu disebutkan, satu prinsip utama
yang harus kita lakukan agar kita mendapatkan hasil yang berlimpah, ya
hanya satu, yaitu kita harus memberikan terlebih dahulu sebelum kita
mendapatkan.6 Prinsip memberikan untuk menjadi kaya terkesan tidak masuk
akal. Akan lebih logis kalau kita mengatakan, mendapatkan atau menerima
terlebih dahulu sebagai prinsip untuk menjadi

kaya.

Namun

itulah

kenyataannya. Kita harus memberikan terlebih dahulu sebelum mendapatkan
balasannya. Ini adalah hukum aksi reaksi fisika alam sederhana. Seperti ini
penjelasannya, kita memberikan waktu dan tenaga, sehingga bos kita
membayar gaji kepada kita. Kita memberikan ketrampilan, sehingga orangorang mau membayarnya. Kita menjual barang produksi, dan orang
membelinya.7
Tetapi dalam agama Islam, memberikan bantuan atau sedekah
dilarang mengungkit-ungkit pemberiannya. Karena sedekah adalah termasuk
ibadah dan ibadah harus murni karena Allah swt. semata, karena jika ibadah
hanya sekedar mencari keuntungan didunia maka hukumnya tidak sah atau
tertolak. Misalnya kita sedekah uang di panti asuhan karena hanya ingin
dibilang orang sholeh, dan dibilang orang baik, maka hal semacam ini sangat
5

Rachmad Syafei, Ilmu Us}u>l Fiqh: untuk IAIN, STAIN, PTAIS, (Bandung: Pustaka Setia, 1999),
283.
6
Didik Wijaya, Running To Riches : Prinsip Universal Menuju Kekayan dan Kebahagian, ( Bogor
: Escaeva, 2006), 31.
7
Ibid.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

dilarang dalam agama Islam. Karena ini termasuk perbuatan riya’ yang
sangat dilarang dalam Islam, bahkan Allah swt. mengkategorikan sifat riya’
ini sebagai syirik kecil. Karena segala amal perbuatan itu tergantung
niatnya.8
Permasalahan ini akan diteliti lebih lanjut dengan menggunakan
hukum Islam yaitu hukum Islam yang lebih spesifik yakni dengan teori akad
jual beli, karena pada dasarnya komunitas ini hanya memperjualbelikan

mavro yang hanya bersifat metafisika. Peneliti akan menganalisis apakah jual
beli mavro yang dilakukan oleh komunitas MMM ini sudah memenuhi syarat
dan rukun jual beli atau belum, karena di dalam agama Islam jual beli
dikatakan sah apabila syarat dan rukun tersebut sudah dipenuhi dalam suatu
transaksi, sehingga jual beli tersebut dikatakan sah menurut Islam.
Secara etimologi jual beli adalah tukar menukar barang dengan
barang.9 Sayyid Sabiq mendefinisikan jual beli dengan pertukaran harta
dengan harta atas dasar saling merelakan atau memindahkan milik dengan
ganti yang dapat dibenarkan.10 Sehingga bisa disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan jual-beli adalah tukar menukar barang dengan barang atau
menukar barang dengan uang, yaitu dengan jalan melepaskan hak
kepemilikan dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan.

8

Zainuddin al-Mulaibari, irsya>dul i’ba>d, terj. Tim Penerjemah Darussagaf, (Surabaya :
Darussagaf, 1977), 440.
9
Wahbah al-Zuhaily, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, Jilid V, cet. Ke-8, (Damaskus : Dar al-Fikr
al-Mu’ashir, 2005), 3304.
10
Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, Jilid III, cet. Ke 4, (Beirut Dar al-Fikr, 1983), 126.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

Jual-beli adalah aktifitas ekonomi yang hukumnya boleh berdasarkan
kitabullah dan sunnah rasul-Nya serta ijma' dari seluruh umat Islam.
Firman Allah swt. :
    
“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba” (Q.S. Al-Baqarah : 275).11
Dengan demikian dasarnya hukum jual-beli itu seluruhnya adalah
mubah, yaitu apabila dengan keridhaan dari kedua-belah pihak. Kecuali
apabila jual-beli itu dilarang oleh Rasulullah saw. atau yang maknanya
termasuk yang dilarang beliau.
Jual beli memiliki rukun dan syarat yang harus dipenuhi sehingga jual
beli itu dapat dikatakan sah oleh Syariat. Adapun rukun jual beli pada
umumnya adalah adanya pelaku yaitu ada penjual dan pembeli, adanya akad
atau transaksi (lafal ijab dan kabul), ada barang yang dibeli, ada nilai tukar
pengganti barang.12
Adapun syarat sahnya jual beli adalah Saling rela antara kedua belah
pihak. Pelaku akad adalah orang yang dibolehkan melakukan akad, yaitu
orang yang telah baligh, berakal, dan mengerti, Harta yang menjadi obyek
transaksi telah dimiliki sebelumnya oleh kedua pihak. Obyek transaksi adalah
barang yang dibolehkan agama. Obyek transaksi adalah barang yang bisa

11

Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahanya, terj. Yayasan penyelenggara terjemah
Al-Qur’an ( Semarang : PT Kumudasmoro Grafindo Semarang, 1994), 69.
12
Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat, (Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2010), 7071.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

diserahterimakan. Obyek transaksi diketahui oleh kedua belah pihak saat
akad. Harga harus jelas saat transaksi.13
Jual beli yang dilakukan oleh komunitas MMM ini tergolong unik,
kerena dalam komunitas ini yang diperjual belikan hanyalah sebuah angka
yang bisa di tampilkan dilayar komputer saja dan tidak memiliki manfaat
materil di dunia nyata. Angka-angka tersebut biasanya disebut mavro oleh
para partisipan MMM, mavro inilah yang bisa mengalami perkembangan
setiap bulannya hingga 30%. Sehingga setelah perkembangan mavro ini
cukup banyak, maka para partisipan MMM akan menjual mavro tersebut
kepada partisipan lain. Jadi manfaat yang di dapatkan dari jual beli mavro
tersebut hanya sebatas pada ruang lingkup komunitas tersebut. Orang yang
tidak bergabung dalam komunitas MMM ini tidak akan mendapatkan
manfaat mavro tersebut sebelum terjun ke dalam komunitas MMM ini.
Sekilas jual beli mavro yang dilakukan oleh komunitas MMM ini
sama dengan jual beli yang biasanya kita lakukan, tetapi dugaan sementara
peneliti jual beli yang dilakukan komunitas MMM ini ada problematika yang
terjadi di dalamnya. Seperti yang diketahui rukun jual beli haruslah ada
barang yang diperjual belikan dan barang tersebut memiliki manfaat yang
nyata. Misalnya kita membeli pensil untuk menulis, kita membeli nasi untuk
dimakan dan sebagainya. Tetapi dalam jual beli mavro yang dilakukan oleh
komunitas MMM ini hanya memiliki manfaat agar mavro tersebut
berkembang dan menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi dari
13

Ibid., 72-78.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

harga saat pertama kali membelinya. Mavro ini berkembang secara otomatis
yang di kontrol oleh para pengelola sistem MMM.
Berangkat dari permasalahan jual beli mavro yang dilakukan oleh
komunitas MMM di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut
permasalahan tersebut secara ilmiah. Karena penulis belum menemukan
satupun karya ilmiah yang khusus menjelaskan masalah MMM ini, walaupun
banyak di temukan di media-media sosial dan artikel-artikel di internet yang
membahas masalah ini. Oleh sebab itu timbul dibenak penulis untuk
membahasnya melalui skripsi ini guna memenuhi syarat kelulusan program
studi strata satu di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Akhirnya penulis memutuskan untuk mengambil judul skripsi sebagai
berikut : “Analisis Hukum Islam terhadap Jual Beli Mavro dalam Komunitas
MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) di Indonesia”

B. Identifikasi dan Batasan Masalah
Dari paparan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi
inti permasalahan-permasalahan yang terkandung di dalamnya sebagai
berikut:
1. Mekanisme dan praktik jual beli mavro dalam komunitas MMM (Mavrodi

Mondial Moneybox).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

2. Pendapat para anggota komunitas MMM (Mavrodi Mondial Moneybox)
tentang manfaat yang di dapatkan dari jual beli mavro di komunitas
MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) tersebut.
3. Analisis hukum Islam terhadap jual beli mavro dalam komunitas MMM
(Mavrodi Mondial Moneybox) di Indonesia.
Dengan adanya suatu permasalahan di atas, maka untuk
memberikan arah yang jelas dalam penelitian ini, penulis membatasi pada
masalah-masalah berikut ini:
1. Praktik dan mekanisme jual beli mavro dalam komunitas MMM (Mavrodi

Mondial Moneybox) di Indonesia.
2. Analisis hukum Islam terhadap praktik jual beli mavro dalam komunitas
MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) di Indonesia.

C. Rumusan Masalah
Agar lebih praktis, maka permasalahan-permasalahan tersebut akan
penulis rumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana mekanisme jual beli mavro yang dilakukan oleh komunitas
MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) di Indonesia ?
2. Bagaimana analisis hukum Islam terhadap jual beli mavro dalam
komunitas MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) di Indonesia ?

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

D. Kajian Pustaka
Sepanjang penelusuran penulis mengenai kajian ini, belum ada sebuah
karya yang secara khusus membahas mengenai MMM ini, meskipun banyak
penulis jumpai tulisan di artikel-artikel ataupun majalah yang menjelaskan
tantang hukum MMM dalam pandangan Islam. Namun masalah MMM ini
masih sangat sedikit yang membahasnya, hal ini dikarenakan usia dari
komunitas MMM yang masih belum lama masuk di Indonesia yaitu pada
tanggal 6 November 2012.14
Namun di Negara asalnya yaitu Rusia MMM sebenarnya sudah lama
ada, yaitu mulai tahun 1989 tetapi tidak berjalan lama dikerenakan berbagai
hambatan dan pergolatan politik di Rusia dan MMM menghilang dari
peredaran. Kemudian MMM muncul kembali pada tahun 2011, dimana untuk
pertama kalinya MMM menggunakan jaringan internet dan pembayaran
lewat payment processor webmoney , namun kembali menghadapi kendala
dengan penguasa perbudakan dan kemudian account webmoney MMM
dibekukan. Tetapi Sergey Mavrodi tidak menyerah dan pada bulan Juni 2012
muncullah sistem MMM yang kali ini menggunakan sistem rekening
perbankan langsung.15
Setelah penelusuran lebih dalam tentang komunitas MMM ini, penulis
menemukan suatu permasalahan yang membuat penulis merasa terpanggil
untuk meneliti kegiatan komunitas MMM ini secara khusus. Karena di
Indonesia komunitas ini berkembang sangat pesat. Hal ini dikarenakan tidak
14
15

FKPI (Forum Komunikasi Persaudaran Indonesia) The Power ...., 41.
Ibid.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

ada hukum yanag melarang jejaring sosial di negara manapun dan tidak ada
hukum yang melarang seseorang untuk memberikan bantuan kepada orang
lain.
Tetapi yang dipermasalahkan dalam kajian ini adalah jual beli mavro
tersebut sudah memenuhi syarat jual beli yang di anjurkan Islam atau belum.
Oleh karena itu penulis akan memaparkannya dalam pembahasan selanjutnya.

E. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian yang dilakukan tentu harus mempunyai tujuan dan
manfaat yang ingin diperoleh dari hasil penelitian tersebut. Dalam
merumuskan tujuan penelitian, penulis berpegang pada masalah yang telah
dirumuskan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui mekanisme jual beli mavro yang dilakukan komunitas
MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) di Indonesia.
2. Untuk mengetahui analisis hukum Islam terhadap jual beli mavro dalam
komunitas MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) di Indonesia.

F. Kegunaan Hasil Penelitian
Setiap penelitian harus mempunyai kegunaan bagi pemecahan
masalah yang diteliti. Untuk itu suatu penelitian setidaknya mampu
memberikan manfaat praktis dalam kehidupan masyarakat. Kegunaan
penelitian ini dapat ditinjau dari dua segi yang saling berkaitan yaitu dari segi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

teoritis dan segi praktis. Dengan adanya penelitian ini, penulis sangat
berharap akan dapat memberikan manfaat :
1. Manfaat Akademis dan Teoritis
a. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat dalam
perkuliahan dan membandingkannya dengan praktik di lapangan.
b. Sebagai wahana untuk mengembangkan wacana dan pemikiran bagi
peneliti.
c. Dapat dijadikan landasan untuk memperkaya wacana hukum Islam
tentang masalah kehalalan maupun keharaman dalam trannsaksi
keuangan yang baru ini.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan sumbangan pemikiran di bidang hukum Islam.
b. Untuk memberikan masukan dan informasi bagi masyarakat luas
tentang status hukum praktik jual beli mavro dalam komunitas
MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) di Indonesia.
c. Sebagai kontribusi pemikiran bagi pelaku partisipan komunitas
MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) untuk digunakan sebagai dasar
pertimbangan dalam segala aktifitasnya.
d. Menambah literatur atau bahan-bahan informasi ilmiah yang dapat
digunakan untuk melakukan kajian dan penelitian selanjutnya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

G. Definisi Operasional
Definisi operasional memuat definisi judul secara operasional.
Penelitian ini berjudul “Analisis Hukum Islam terhadap Jual Beli Mavro
dalam Komunitas MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) di Indonesia”. Untuk
memperjelas arah dan tujuan penelitian, serta memudahkan pemahaman
dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu beberapa kata
kunci sebagai definisi operasional:
1. Pengertian hukum Islam : hukum Islam yang digunakan dalam penelitian
ini

adalah

merupakan

serangkaian

peraturan-peraturan

maupun

ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits
serta pendapat-pendapat para Fuqaha’, dalam hal ini adalah teori jualbeli.
2. Komunitas adalah kesatuan yang terdiri dari individu-individu di
masyarakat. Sedangkan komunitas dunia maya adalah komunitas yang
anggotanya saling berkomunikasi melalui internet.16
3. MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) adalah sebuah program finansial
yang diciptakan untuk menghubungkan antar partisipan di seluruh dunia
yang ingin memberikan bantuan dan mendapatkan bantuan keuangan
secara sukarela.17 Komunitas MMM ini dirintis oleh Sergey Pantelevich
Mavrodi, seorang kebangsaan Rusia.

16

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta : Pusat
Bahasa, 2008), 798.
17
FKPI (Forum Komunikasi Persaudaran Indonesia) The Power ...., 4.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

4. Mavro adalah sebuah angka yang tampil di layar komputer yang dapat
berkembang secara otomatis hingga 30% setiap bulannya yang di kontrol
oleh para pengelola sistem MMM. Mavro inilah yang di transaksikan
oleh para partisipan dalam komunitas MMM tersebut.

H. Metode penelitian
1. Data Yang Dikumpulkan
Data yang dikumpulkan dalam studi ini meliputi :
a. Data tentang pendapat para anggota komunitas MMM (mavrodi

mondial moneybox) tentang manfaat yang didapatkan ketika
memperjual belikan mavro.
b. Data tentang hukum Islam dalam hal ini adalah teori jual beli.
2. Sumber Data
a. Sumber data primer, yaitu data yang bersifat utama dan penting
yang akan memungkinkan untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan dan berkaitan dengan pembahasan skripsi ini. Yaitu data
atau keterangan yang diperoleh dari sumber asli (langsung dari
Informan).18 Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu observasi
(pengamatan langsung) dan hasil wawancara dengan beberapa
anggota komunitas MMM.
b. Sumber data sekunder, adalah sumber data yang diperoleh dari
literatur-literatur yang tidak berhubungan secara langsung dengan
18

Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 87.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

penelitian yaitu buku-buku, hasil penelitian yang berwujud laporan,
panduan dan sebagainya. Sumber ini merupakan sumber yang bersifat
membantu atau menunjang untuk melengakpi dan memperkuat serta
memberikan penjelasan mengenai sumber-sumber data primer.19
Diantara sumber-sumber data tersebut adalah :
1) FKPI (Forum Komunikasi Persaudaran Indonesia), The Power of

Giving, merupakan buku panduan untuk menjadi member MMM
(Mavrodi Mondial Moneybox)
2) Marzuki, Buku Hukum Islam
3) Jonathan Sarwono, Metode Penelittian Kuantitatif dan Kualitatif
4) Yusuf Subaily, Fikih Muamalah Kontemporer
5) Kasmudi Assidiqi dan Ardito Bhinadi, Pengantar Fikih Muamalah
6) Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam hal pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini
penulis menggunakan beberapa metode yaitu:
a. Observasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung
terhadap tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu mengamati
tatacara dan proses sistem MMM bekerja.20
b. Wawancara

19

Bambang Sunggono, “Metodologi Penelitian Hukum”, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998),
116.
20
Rianto Adi, Metodologi Penelitian Social Dan Hukum, (Jakarta : Granit, 2005), 70.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

Dalam metode ini penulis mengadakan tanya jawab langsung dengan
responden yaitu para anggota komunitas MMM atau pihak-pihak lain
yang bersangkutan.21
c. Studi pustaka
Studi pustaka adalah pengumpulan data yang dilakukan secara studi
kepustakaan. Dalam hal ini yaitu data skunder, yaitu teori-teori
tentang jual beli dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan
tujuan penelitian.
4. Teknik Analisis Data
a. Metode yang digunakan adalah metode deskripif, yaitu memaparkan
dan menjelaskan tentang penerapan teori jual beli pada praktik jual
beli mavro dalam komunitas MMM di Indonesia sehingga bisa
menghasilkan pemahaman yang jelas dan kongkrit.
a. Pola pikir yang digunakan adalah dengan pola pikir induktif,
yaitu mengemukakan teori yang bersifat khusus, dalam hal ini
adalah teori jual beli, kemudian ditarik pada permasalahan yang
lebih umum yaitu menganalisis transaksi jual beli mavro dalam
komunitas MMM dengan menggunakan teori jual beli dalam hukum
Islam.

21

Ibid., 72.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

I. Sistematika Pembahasan
Bab Pertama merupakan bagian pendahuluan, yang terdiri dari latar
belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian
pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi operasional,
metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab Kedua merupakan landasan teori, yang berisi tentang tinjauan
umum konsep jual beli dalam hukum Islam. Dalam sub bab ini terbagi
menjadi pengertian jual beli, dasar hukum jual beli, rukun dan syarat jual beli,
jual beli yang dilarang.
Bab Ketiga ini membahas tentang data objek penelitian yang akan
diteliti dalam skripsi ini. Mencakup sejarah berdirinya Komunitas MMM,
dasar hukum pendirian MMM, syarat menjadi partisipan MMM, praktik dan
mekanisme jual beli mavro dalam komunitas MMM di Indonesia, aplikasi
jual beli mavro dalam komunitas MMM.
Bab Keempat pada sub bab ini penulis akan menjawab tentang
rumusan masalah, yaitu akan menguraikan tentang Analisis Mekanisme Jual
Beli Mavro dalam Komunitas MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) di
Indonesia dan Analisis Hukum Islam terhadap Jual Beli Mavro dalam
Komunitas MMM (Mavrodi Mondial Moneybox) di Indonesia.
Bab Kelima yaitu penutup dari keseluruhan isi pembahasan skripsi
yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian lapangan dan juga saran yang
diberikan sesuai dengan permasalahan yang ada.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KONSEP JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM

A. Pengertian Jual Beli
Jual beli atau dalam bahasa Arab disebut bai>‘ menurut kamus besar
bahasa Indonesia adalah persetujuan saling mengikat antara penjual, yakni
pihak yang menyerahkan barang dan pembeli sebagai pihak yang membayar
harga barang.1 Secara etimologi jual beli adalah tukar menukar barang dengan
barang.2 Sayyid Sabiq mengartikan jual beli secara bahasa adalah tukarmenukar secara mutlak.3 Sedangkan menurut istilah jual beli merupakan
suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai
secara sukarela diantara kedua belah pihak, sesuai dengan ketentuan yang
telah dibenarkan syara’ dan disepakati.4 Imam Nawawi dalam kitab Majmu’
mengatakan bahwa jual beli adalah tukar menukar barang dengan barang
dengan maksud memberi kepemilikan.5
Menurut Hanafiah pengertian jual-beli secara definitif yaitu tukarmenukar harta benda atau sesuatu yang diinginkan dengan sesuatu yang
sepadan melalui cara tertentu yang bermanfaat.6 Dalam definisi ini

1

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta : Pusat
Bahasa, 2008), 643.
2
Wahbah al-Zuh}aili, Fiqih Islam, Terj. Abdul Hayyie al-Kattani, jilid 5 , (Jakarta : Gema Insani,
2011), 25.
3
Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, cetakan kedua (Jakarta: Amzah, 2013), 173.
4
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), 69.
5
Wahbah al-Zuh}aili, Fiqih Islam…, 25.
6
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,
2013), 101.

18

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

terkandung pengertian “cara yang khusus”, yang dimaksudkan ulama
Hanafiyah dengan kata-kata tersebut adalah melalui ijab dan kabul, atau juga
boleh melalui saling memberikan barang dari penjual dan pembeli. Disamping
itu harta yang diperjual belikan harus bermanfaat bagi manusia, sehingga
bangkai, kotoran, minuman keras, dan lain sebagainya tidak boleh diperjual
belikan, karena tidak memiliki manfaat. Apabila jenis-jenis barang seperti itu
masih diperjual belikan, menurut ulama Hanafiyah, jual belinya tidak sah.7
Dari beberapa definisi diatas dapat dipahami bahwa inti jual beli ialah
suatu perjanjian tukar menukar benda dengan benda yang mempunyai nilai
dan manfaat secara sukarela diantara kedua belah pihak yang bersangkutan
dengan ketentuan yang telah dibenarkan syara’. Yang dimaksud sesuai
dengan ketetapan syara’ ialah memenuhi persyaratan dan rukun yang telah di
ajarkan oleh agama Islam. Yang dimaksud dengan benda dapat mencakup
pada pengertian barang dan uang, sedangkan sifat benda tersebut harus dapat
dinilai yakni benda yang berharga dan dapat dibenarkan penggunanya
menurut syara’ benda itu adakalanya bergerak (dipindahkan) dan adakalanya
tetap (tidak dapat dipindahkan), yang dapat dibagi-bagi, adakalanya tidak
dapat dibagi-bagi, penggunaan harta tersebut dibolehkan sepanjang tidak
dilarang oleh syara’.8

7
8

Abdul, Rahmad Ghazali, dkk, Fiqh Muamalat, cet ke-1 (Jakarta: Kencana 2010), 68.
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah..., 69.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

B. Dasar Hukum Jual Beli
Jual beli merupakan akad yang dibolehkan berdasarkan dalil-dalil al-

Qur’a>n, sunnah dan ijma’ para ulama. Dilihat dari aspek hukum, jual beli
hukumnya mubah kecuali jual beli yang dilarang oleh syara’, adapun dasar
hukum dari al-Qur’a>n antara lain.9
    

“Padahal Allah telah mengh}alalkan jual beli dan mengharamkan riba”.
(Q.S. Al-Baqarah : 275).10

                
        

“Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis
dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka
Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah
kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala
sesuatu”. (Q.S. Al-Baqarah : 282).11
            

           

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”
(Q.S. An-Nisa>’ : 29).12

9

Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat..., 177.
Departemen Agama RI, Al-Qur’a>n dan Terjemahanya…, 69.
11
Ibid, 70.
12
Ibid, 122.
10

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

        
“Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, Yaitu
beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada
Yusuf.” (Q.S.Yusuf : 20)13
Hadits yang diriwayatkan oleh Rifa’ah Ibn Rafi’ tentang dasar hukum
jual beli sebagai berikut:

ِ
ِ
ِ ‫ﻀ ِﻞ اﻟْ َﻜﺴ‬
‫ﺎل ﺑـَْﻴ ٌﻊ َﻣْﺒـُﺮْوٌر‬
َ ‫ﺐ ﻓَـ َﻘ‬
َ ْ‫ﺻﻠﱠﻰ اﻟﻠّﻪُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َﻋ ْﻦ أَﻓ‬
‫ ُﺳﺌ َﻞ اﻟﻨِ ﱡ‬:‫ﻋﻦ رﻓﺎﻋﺔ ﺑﻦ راﻓﻊ ﻗﺎل‬
َ ‫ﱠﱯ‬
ْ
(‫َو َﻋ َﻤ ُﻞ اﻟﱠﺮ ُﺟ ِﻞ ﺑِﻴَ ِﺪﻩِ )رواﻩ اﻟﺒﺰار واﳊﺎﻛﻢ‬

“Dari Rifa’ah Ibn Rafi’ Rasulullah saw. ditanya salah seorang sahabat
mengenai pekerjaan (profesi) apa yang paling baik. Rasulullah saw.
menjawab: Setiap jual beli yang diberkati dan usaha tangan manusia sendiri”
(HR. Al-Bazzar dan Al-Hakim).14
Kaidah fikih:

ِ
ِ
ِ ِ
‫ﱠﺤ ِﺮْﱘ‬
ْ َ‫اَْﻷ‬
ْ ‫ﺻ ُﻞ ِﰲ أﻟْ ُﻌ ُﻘ ْﻮد َواﻟْ ُﻤ َﻌﺎ َﻣﻼَت اﻟﺼ ﱠﺤﺔُ َﺣ ﱠﱴ ﻳَـ ُﻘ ْﻮَم َد ْﻟﻴ ٌﻞ َﻋﻠَﻰ اﻟْﺒُﻄْﻼَن َواﻟﺘ‬

“Pada dasarnya semua akad dan muamalah itu hukumnya sah sampai
ada dalil yang membatalkan dan mengharamkannya”.15

ٍ
ِ
‫ﻮب َﻋ ْﻦ ﻧَﺎﻓِ ٍﻊ َﻋ ْﻦ اﺑْ ِﻦ ُﻋ َﻤَﺮ َر ِﺿ َﻲ اﻟﻠﱠﻪُ َﻋْﻨـ ُﻬ َﻤﺎ‬
ُ ‫َﺣ ﱠﺪﺛَـﻨَﺎ أَﺑُﻮ اﻟﻨـ ْﱡﻌ َﻤﺎن َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ َﲪﱠ ُﺎد ﺑْ ُﻦ َزﻳْﺪ َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ أَﻳﱡ‬
ِْ ِ‫ﺎن ﺑ‬
ِ ‫ﻮل أَﺣ ُﺪ ُﳘﺎ ﻟِﺼ‬
ِ ‫ﺎل اﻟﻨِﱠﱯ ﺻﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﻪ ﻋﻠَﻴ ِﻪ وﺳﻠﱠﻢ اﻟْﺒـﻴﱢـﻌ‬
‫ﺎﺣﺒِ ِﻪ ا ْﺧﺘَـْﺮ‬
َ َ‫ﻗ‬
َ َ َ ُ ‫ﺎﳋﻴَﺎ ِر َﻣﺎ َﱂْ ﻳَـﺘَـ َﻔﱠﺮﻗَﺎ أ َْو ﻳَـ ُﻘ‬
َ َ َ ََ َْ ُ
َ ‫ﺎل ﻗَ َ ﱡ‬
‫َوُرﱠﲟَﺎ ﻗَ َﺎل أ َْو ﻳَ ُﻜﻮ ُن ﺑَـْﻴ َﻊ ِﺧﻴَﺎ ٍر‬
“Telah menceritakan kepada kami Abu An-Nu'man telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada
kami Ayyub dari Nafi' dari Ibnu 'Umar rad{iallahu 'anhuma> berkata; Nabi saw.
bersabda: "Dua orang yang melakukan jual beli boleh melakukan khiyar
(pilihan untuk melangsungkan atau membatalkan) dalam jual beli selama
keduanya belum berpisah". Atau Beliau bersabda: "(Selama belum berpisah)
seorang dari rekannya". Atau Beliau bersabda: "Jual beli menjadi khiyar
(terjadi dengan pilihan)”. (H.R. Bukhari No. 1967)16

13

Ibid, 351.
Ibn Hajar Al-Asqalani, Bulu@ghul Mara@m, (Bandung: Mizan, 2010), cet-I, 316.
15
Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh: untuk IAIN, STAIN, PTAIS (Bandung: Pustaka Setia, 1999),
283.
16
Kitab Sembilan Imam hadist, Lidwa Pusaka i-software www.lidwapusaka.com.
14

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

Para Ulama dan seluruh umat Islam sepakat tentang dibolehkannya
jual beli, karena hal ini sangat dibutuhkan oleh manusia pada umumnya.
Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari tidak semua orang memiliki apa yang
dibutuhkannya. Apa yang dibutuhkannya terkadang-kadang berada ditangan
orang lain. Dengan jalan jual beli, maka manusia saling tolong menolong
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian, roda kehidupanm
ekonomi akan berjalan dengan positif karena apa yang mereka lakukan akan
mengantungkan kedua belah pihak.17

C. Rukun dan Syarat Jual Beli
Jual beli mempunyai rukun dan syarat yang harus dipenuhi, sehingga
jual beli itu dapat dikatakan sah oleh syara’. Dalam menentukan rukun jual
beli terdapat perbedaan pendapat ulama Hanafiyah dengan jumhur ulama.
1. Rukun jual beli
Rukun jual beli menurut ulama Hanafiyah hanya satu, yaitu ijab
(ungkapan membeli dari pembeli) dan kabul (ungkapan menjual dari
penjual). Menurut mereka, yang menjadi rukun dalam jual beli itu
hanyalah kerelaan (ridha) kedua belah pihak untuk melakukan traksaksi
jual beli. Akan tetapi, karena unsur kerelaan itu merupakan hati yang sulit
untuk diindra sehingga tidak kelihatan, maka diperlukan indikasi yang
menunjukkan

kerelaan

dari

kedua

belah

pihak.

Indikasi

yang

menunjukkan kerelaan kedua belah pihak yang melakukan transaksi jual
17

Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh…, 179.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

beli menurut mereka boleh tergambar dalam ijab dan kabul, atau melalui
cara saling memberikan barang dan harga barang (ta’a>thi).18
Sedangkan menurut mayoritas para ulama bahwa rukun jual beli
itu ada tiga atau empat19 yaitu ‘Aqd (i>jab> dan qabu>l), ‘a>qid atau orangorang yang berakad (penjual dan pembeli), ma’qu>d ‘alaih (objek akad).
Rukun yang pertama adalah ‘aqd (i>jab> dan qabu>l), ‘aqd merupakan ikatan
kata antara penjual dan pembeli. Jual beli belum dikatakan sah sebelum

i>jab> dan qabu>l dilakukan sebab i>jab> qabu>l menunjukkan kerelaan
(keridhaan). Pada dasarnya i>jab> dan qabu>l dilakukan dengan lisan, tetapi
jika tidak memungkinkan boleh dilakukan dengan surat-menyurat yang
mengandung arti i>jab> qabu>l.20
Rukun yang kedua adalah ‘a>qid atau orang yang melakukan ‘aqd,
yaitu penjual dan pembeli. Dalam hal ini penjual dan pembeli harus orang
yang memiliki ahliyah (kecakapan), dan Wila>yah (kekuasaan).21
Rukun jual beli yang ketiga adalah benda-benda atau barang yang
diperjual belikan (ma’qu>d ‘alaih), meliputi barang yang dijual (mab>i’) dan
harga/uang (t}saman).22
Rukun jual beli yang keempat adalah tempat akad, syarat yang
berkaitan dengan tempat adalah i>jab> dan qabu>l harus terjadi dalam satu

18

Abdul, Rahmad Ghazali, dkk, Fiqh Muamalat..., 71.
Wahbah al-Zuh}aili, Fiqih Islam…, 29.
20
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah..., 70.
21
Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat..., 186.
22
Hendi Suhendi, Fiqh..., 71.
19

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

majelis. Apabila i>jab> dan qabu>l berbeda majelisnya, maka akad jual beli
tidak sah.23
2. Syarat-syarat jual beli
Adapun syarat-syarat jual beli sesuai dengan rukun jual beli yang
dikemukakan jumhur ulama diatas sebagai berikut:
a. Syarat-syarat orang yang berakad
Para ulama Fiqh sepakat bahwa orang yang melakukan akad
jual beli itu harus memenuhi syarat:
1) Berakal. Oleh sebab itu, jual beli yang dilakukan anak kecil yang
belum berakal dan orang gila, hukumnya tidak sah.
2) Yang melakukan akad itu adalah orang-orang yang berbeda.
Artinya, seseorang yang tidak dapat bertindak dalam waktu yang
bersamaan sebagai penjual sekaligus sebagai pembeli.24
b. Syarat-syarat yang terkait dengan i>jab> qabu>l
Para ulama fiqh mengemukakan bahwa syarat i>jab> dan qabu>l
itu sebagai berikut:
1) Orang yang mengucapkannya telah baligh dan berakal, menurut
jumhur ulama, atau telah berakal menurut Ulama Hanafiyah,
sesuai dengan perbedaan mereka dalam syarat-syarat orang yang
melakukan akad yang disebutkan diatas.
2) Qabu>l sesuai dengan i>jab>.

23
24

Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat..., 189.
Abdul, Rahmad Ghazali, dkk, Fiqh Muamalat..., 71.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

3) I>jab> dan qabu>l dilakukan dalam satu majelis. Artinya, kedua
belah pihak yang melakukan jual beli hadir dan membicarakan
topik yang sama.
c. Syarat-syarat nilai tukar (Harga Barang)
1) Harga yang disepakati kedua belah pihak harus jelas jumlahnya.
2) Boleh diserahkan pada waktu akad, sekalipun secara hukum
seperti pembayaran dengan cek dan kartu kredit.
3) Apabila jual beli itu dilakukan dengan saling mempertukarkan
barang (al-muqayadhah) maka barang yang dijadikan nilai tukar
bukan barang yang diharamkan oleh syara’.
d. Syarat-syarat obyek jual beli
Obyek Jual Beli adalah barang-barang tertentu yang dapat
ditentukan wujudnya dan jumlahnya serta tidak dilarang menurut
hukum yang berlaku untuk diperjual belikan.
Syarat obyek jual beli sebagai berikut:
1) Barang yang dijual harus mauju>d (ada). Oleh karena itu, tidak sah
jual beli barang yang tidak ada (ma’du>m) atau yang dikhawatirkan
tidak ada.
2) Barang yang dijual harus mal mutaqawwim. Pengertian mal

mutaqawwim sebagai mana yang sudah dijelaskan dalam uraian
yang lalu adalah setiap barang yang bisa dikuasai secara langsung
dan boleh diambil manfaatnya dalam keadaan Ikhtiya>r. Dengan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

demikian, tidak sah jual beli ma>l yang ghair mutaqawwim, seperti
babi, darah dan bangkai.
3) Barang yang dijual harus barang yang sudah dimiliki. Dengan
demikian, tidak sah menjual barang yang belum dimiliki oleh
seseorang, seperti rumput, meskipun tumbuh ditanah milik
perseorangan, dan kayu bakar.
4) Barang yang dijual harus bisa diserahkan pada saat dilakukannya
akad jual beli. Dengan demikian, tidak bisa diserahkan, walaupun
barang tersebut milik penjual, seperti kerbau yang hilang, burung
diudara, dan ikan dilaut.25
e. Syarat yang mengikatnya jual beli
Secara rinci perbandingan tersebut adalah berbagai berikut:
1) Menurut Hanafiyah
Menurut Hanafiyah, Ada 23 syarat jual beli yaitu sebagai berikut:
a) ‘A>qid (orang yang melakukan akad) harus berakal dan

mumayyiz.
b) ‘A>qid harus berbilang.
c) Para pihak yang melakukan akad jual beli harus mendengar
pembicaraan pihak lain.
d) I>jab> dan qabu>l harus sesuai (cocok).
e) I>jab> dan qabu>l harus dinyatakan dalam satu majelis.
f) Objek akad jual beli (mab>i’) harus berupa harta (ma>l).
25

Ibid, 189

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

g) Objek akad (mab>i’) harus berupa ma>l mutaqawwim.
h) Objek akad harus dimiliki oleh si penjual.
i) Objek akad harus ada (maujud) pada waktu akad dilaksanakan.
j) Objek akad harus bisa diserahkan pada waktu dilaksanakannya
akad.
k) Imbalan (harga) harus ma>l mutaqawwim.
l) Objek akad dan harga harus diketahui.
m) Jual beli tidak boleh dibatasi dengan waktu.
n) Jual beli harus ada manfaat dan faedahnya bagi kedua belah
pihak.
o) Jual beli harus terhindar dari syarat yang merusak.
p) Dalam jual beli benda bergerak, benda harus diserahkan.
q) Harga pertama harus diketahui.
r) Harus saling menerima dan harus sama dalam jual beli benda

ribawiyah.
s) Terpenuhinya syarat salam dalam jual beli salam.
t) Dalam jual beli utang kepada selain mudin (orang yang
berpiutang), salah satu penukaran bukan utang.
u) Barang yang dijual merupakan hak milik si penjual.
v) Di dalam barang yang dijual tidak ada hak orang lain.
w) Di dalam akad jual beli tidak ada syarat khiya>r.26

26

Ahmad Wardani Muslich, Fiqh Muamalat..., 195.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

2) Menurut Malikiyah
Menurut malikiyah, ada 11 syarat yang harus dipenuhi
dalam akad jual beli, yaitu sebagai berikut:
a) Penjual dan pembeli harus mumayyiz.
b) Penjual dan pembeli harus menjadi pemilik atas barang, atau
wakil dari pemilik.
c) Penjual dan pembeli harus orang yang memiliki kebebasan
(mukhtar).
d) Penjual harus cerdas (rasyid) dalam mengelolah harta