Kedudukan dan Bentuk Badan Usaha Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) Dalam Praktik Niaga Di Indonesia dan Perlindungan Hukum Bagi Anggota Atas Transaksi Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).
viii
KEDUDUKAN DAN BENTUK BADAN USAHA MAVRODI MONDIAL
MONEYBOX (MMM) DALAM PRAKTIK NIAGA DI INDONESIA DAN
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANGGOTA ATAS TRANSAKSI
MAVRODI MONDIAL MONEYBOX (MMM)
Trifanny Kartika Sanulo Duha (1187074)
Saat ini, setiap masyakarat memilki cara untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan menanamkan modalnya atau yang biasa disebut investasi dengan tujuan memperoleh keuntungan. Namun dalam pelaksanaannya terdapat badan usaha yang berkedok lembaga investasi yang berada di sekitar
masyarakat. Pada November 2013, Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) berbasis
investasi diperkenalkan di Indonesia dengan menawarkan profit yang sangat tinggi bagi setiap anggota yang telah menanamkan dana ataupun modalnya namun kegiatan tersebut tidak menawarkan barang ataupun jasa. Sehingga kegiatan yang
dilakukan tersebut perlu untuk dikaji lebih lanjut karena Mavrodi Mondial
Moneybox (MMM) dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat yang telah menanamkan modalnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif karena sasaran penelitian ini adalah hukum. Penelitian yuridis normatif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan-bahan pustaka yaitu antara lain dengan menganalisis dari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan hukum bagi masyarakat dalam praktik niaga di Indonesia, buku-buku literatur dengan tentang hukum, dan majalah serta media massa.
Penelitian ini menjelaskan bahwa perlindungan hukum untuk setiap masyarakat dalam hal menanamkan modalnya atau investasi dapat dilihat dari kedudukan dan bentuk badan usaha yang ada di Indonesia, contohnya yaitu Persekutuan Perdata yang merupakan badan usaha tidak berbadan hukum. Oleh karena masyarakat memerlukan perlindungan hukum maka setiap pelaku ekonomi dalam menjalankan kegiatannya memerlukan izin tambahan jika hendak menghimpun dana masyakat yaitu dari suatu instansi agar memberikan rasa aman
bagi anggotanya, khususnya dalam penelitian ini adalah anggota Mavrodi
Mondial Moneybox (MMM).
(2)
ix
Trifanny Kartika Sanulo Duha (1187074)
Nowadays, every society have the means to improve their welfare by investing or commonly referred to investments with the aim of earning a profit. However, in practice there is a business entity under the guise of investment institutions located
around the community. In November 2013, Mavrodi Mondial Moneybox (MMM)
was introduced in Indonesia based investment by offering very high profit for every member who has invested funds or capital but these activities do not offer goods or
services. So that the activities undertaken need to be studied further because Mavrodi
Mondial Moneybox (MMM) can cause harm to the people who have invested.
The method in this research is normative juridical research because the target of this research is legal. Normative juridical research is research by examining the library materials such as with analyzes of legislation relating to the legal protection for the society in trade practice in Indonesia, literature about law books, and the magazines and the media .
This research explains that the legal protection for every community in terms of investing or investment can be seen from the position and form of business entity in
Indonesia, for example a general partnership (Maatschap) which is a business entity
is not incorporated. Therefore, people need legal protection, than every economist in carrying out its activities require an additional license if want to raise the part of society that is of an agency in order to provide security for its members, especially in
this research is a member Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).
(3)
x
Halaman
LEMBAR JUDUL ... i
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
PERSETUJUAN PANITIA SIDANG ... iv
KATA PENGANTAR ... v
PERNYATAAN TELAH MENGIKUTI SIDANG ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... x
BAB I PENDAHULUAN. ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Kegunaan Penelitian... 6
E. Kerangka Pemikiran ... 7
F. Metode Penelitian... 12
G. Sistematika Penulisan ... 16
BAB II KEDUDUKAN DAN BENTUK BADAN USAHA DALAM PRAKTIK NIAGA DI INDONESIA ... 19
A. Penggolongan Badan Usaha ... 19
B. Kriteria Badan Usaha Berbadan Hukum ... 20
(4)
xi
1. Perusahaan Perseorangan ... 28
2. Persekutuan Perdata (Maatschap) ... 33
3. Perseroan Firma (Venootschap Onder Firma/VoF) .. 36
4. Persekutuan Komanditer (Commanditaire Venootschap/CV) ... 38
5. Perseroan Terbatas (Naamlozoze Venootschaap/NV) ... 40
6. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ... 43
7. Koperasi ... 45
8. Yayasan (Stitching) ... 49
BAB III PERLINDUNGAN HUKUM BAGI MASYARAKAT DALAM PRAKTIK NIAGA DI INDONESIA ... 52
A. Perlindungan Hukum ... 52
1. Perkembangan Konsep Perlindungan Hukum... 52
2. Konsep Perlindungan Hukum ... 53
3. Konsep Perlindungan Hukum bagi Masyarakat dalam Praktik Niaga di Indonesia ... 56
B. Sistem Keuangan dan Perbankan Nasional Indonesia ... 58
1. Bank ... 60
(5)
xii
4. Perusahaan Perseroan ... 64
5. Dana Pensiun ... 65
C. Investasi di Indonesia ... 67
1. Jenis Investasi ... 67
2. Kewenangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam Penyelenggaraan Investasi ... 68
3. Lembaga yang Berwenang Mengordinasikan Investasi .. 69
D. Pasar Modal dan Perdagangan Saham di Indonesia ... 72
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal ... 76
2. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) ... 77
E. Perlindungan Konsumen di Indonesia ... 80
1. Pihak-Pihak yang Terkait dalam Perlindungan Konsumen ... 81
2. Kedudukan Konsumen ... 82
3. Badan Perlindungan Konsumen ... 83
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANGGOTA MAVRODI MONDIAL MONEYBOX (MMM) BERDASARKAN KEGIATAN DAN BENTUK BADAN USAHA DI INDONESIA ... ... 85
A. Kedudukan dan Bentuk Badan Usaha dalam Praktik Niaga di Indonesia sebagai Sarana Perlindungan bagi Anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) ... 85
(6)
xiii
BAB V PENUTUP ... 106
A. Kesimpulan ... 106
B. Saran ... 107
DAFTAR PUSTAKA ... 108
LAMPIRAN ... 112 (Curriculum Vitae)
(7)
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu unsur pokok dalam hukum adalah, bahwa hukum selalu berkenaan dengan manusia. Hukum berkaitan dengan manusia dalam suatu pergaulan hidup dengan manusia lainnya untuk menciptakan ketertiban, kepastian, keadilan, dan kemanfaaatan.
Manusia dalam kehidupan bermasyarakat, memiliki kepentingan yang berbeda sehingga menghendaki tata tertib dengan ketentuan-ketentuan agar terciptanya ketertiban. Berdasarkan hubungan-hubungan yang dibutuhkan manusia, hukum mengatur hubungan hukum antara pihak yang memberikan hak dan membebankan kewajiban atas peristiwa-peristiwa tertentu.
Subyek hukum ialah pendukung hak dan kewajiban menurut hukum. Teori tradisional mengidentifikasikan konsep “subyek hukum” dengan
konsep “person”. Definisi “person”, menurut teori tradisional, adalah
manusia sebagai subyek dari hak dan kewajiban. Namun, karena yang
diposisikan sebagai person tidak hanya manusia namun juga entitas lain,
misalnya badan usaha, pemerintah kota, dan negara, maka person
(8)
bisa menjalankan fungsi sebagai pemegang bukan hanya manusia,
melainkan juga entitas lain.1
Indonesia sebagai negara yang berkembang, merupakan negara yang sedang membangun sehingga diperlukannya upaya dari masyarakat itu sendiri untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berbagai cara. Adapun salah satu cara yang dilakukan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya, yaitu menanamkan modal atau yang lebih dikenal dengan investasi untuk mendapatkan keuntungan yang besar. “Investasi adalah penanaman modal yang dilakukan investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan”.2
Namun, dalam pelaksanaannya terdapat berbagai penipu berkedok lembaga investasi berada disekitar masyarakat, baik berupa lembaga investasi emas yang dilakukan oleh PT Peresseia Mazekadwisapta Abadi (Primaz), PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS), PT Lautan Emas
Mulia ataupun dalam hal multi level marketing (MLM) yang dilakukan oleh
CV Sukma, PT Gradasi Anak Negeri. Saat ini semakin banyak kasus penipuan yang berkedok investasi, maka kerugian yang dialami masyarakat yang telah menanamkan dananya dalam jumlah yang tidak sedikit akan semakin banyak.
1
Hans Kelsen, Teori Hukum Murni, terjemahan Raisul Muttaqien, Bandung: Nusa Media, 2011, hlm 193.
2
(9)
Pada November 2013, Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) berbasis
investasi yang menggunakan teknologi informasi atau program
diperkenalkan di Indonesia dengan menawarkan profit atau keuntungan yang sangat tinggi bagi setiap anggota yang telah menanamkan dananya.
“Anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) di Indonesia mendirikan
sebuah komunitas bernama Forum Komunikasi Persaudaraan Indonesia
dengan tujuan untuk melegalkan secara hukum”.3 Namun organisasi yang
menaungi Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) tersebut perlu dikaji lebih
lanjut apakah memberikan kepastian hukum, perlindungan hukum, dan rasa aman bagi anggotanya. Hal tersebut dapat terlihat dari segi investasi apakah dapat dikatakan investasi karena produk investasi di bidang perbankan yang resmi adalah yang didaftarkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pemegang pengawasan perbankan di Indonesia, sehingga dapat diatur dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan mendapatkan perlindungan hukum bagi setiap anggotanya. Produk investasi dalam
perbankan yaitu terdiri dari Deposito, Rekening Giro (Current Account),
Tabungan, dan Structured Product.
Sedangkan instrumen atau produk investasi yang diperdagangkan di pasar modal disebut Efek. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari Efek.
3
(10)
Kehadiran hukum dalam masyarakat, diantaranya untuk mengooordinasikan kepentingan-kepentingan yang dapat bertentangan satu sama lain. Perlindungan hukum merupakan hal yang penting sebagaimana pendapat Satjipto Rahardjo yang dikutip oleh Hermansyah dalam buku Hukum Perbankan Nasional Indonesia, bahwa hukum melindungi kepentingan seseorang dengan cara mengalokasikan suatu kekuasaan kepadanya untuk bertindak dalam rangka kepentingan-kepentingannya tersebut.
Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) apabila dilihat dari bentuk badan usaha tidak dapat dikategorikan, sehingga perlu diteliti lebih lanjut. Apabila dilihat dari aspek perdagangan, tidak adanya barang ataupun jasa
yang ditawarkan oleh Mavrodi Mondial Moneybox (MMM). Berdasarkan
hal tersebut, perlu dikaji lebih lanjut tindakan Mavrodi Mondial Moneybox
(MMM) yang kedudukan dan badan usaha nya tidak jelas dalam praktik niaga di Indonesia sehingga diperlukan perlindungan hukum bagi anggotanya.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah menemukan skripsi yang sejenis, yaitu:
Skripsi yang berjudul “Aspek Hukum Perlindungan Konsumen
melalui Multi Level Marketing (Studi Kasus pada Perusahaan MLM
ELKEN)”, ditulis tahun 2007 oleh Henny Sekartati dari Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
(11)
Sesuai dengan penjelasan diatas yang telah dipaparkan di atas, dalam menulis skripsi ini, penulis bermaksud untuk membahas mengenai permasalahan yang berbeda dengan skripsi yang telah ada tersebut diatas
dengan judul skripsi "KEDUDUKAN DAN BENTUK BADAN USAHA
MAVRODI MONDIAL MONEYBOX (MMM) DALAM PRAKTIK
NIAGA DI INDONESIA DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANGGOTA ATAS TRANSAKSI MAVRODI MONDIAL MONEYBOX
(MMM)”
B. Rumusan Masalah dan Identifikasi Masalah Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah:
“Bagaimana Perlindungan Hukum bagi Anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) dalam praktik niaga di Indonesia?”
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian Skripsi ini adalah, sebagai berikut:
1. Bagaimana kedudukan dan bentuk badan usaha lembaga Mavrodi
Mondial Moneybox (MMM) dalam praktik niaga di Indonesia?
2. Bagaimana perlindungan hukum bagi anggota atas transaksi Mavrodi
(12)
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kedudukan dan bentuk badan usaha lembaga
Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) dalam praktik niaga di Indonesia.
2. Untuk mengetahui perlindungan hukum atas transaksi yang merugikan
bagi anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).
D. Kegunaan Penelitian
Penulisan Skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang sangat berharga, baik secara teoritis maupun praktis.
1. Secara Teoritis
a. Memberikan sumbangan pemikiran yang berguna untuk
pengembangan ilmu hukum pada umumnya yang difokuskan secara khusus dalam hukum investasi yang membahas mengenai kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi masyarakat dalam praktik niaga di Indonesia.
b. Memberikan manfaat yang nyata untuk kemajuan dan
pengembangan ilmu hukum, khususnya dalam hukum investasi yang membahas mengenai kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi masyarakat dalam praktik niaga di Indonesia.
(13)
c. Memberikan sumbangan pemikiran dari sudut pandang perspektif penulis mengenai perlindungan hukum dan kepastian
hukum bagi anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).
2. Secara Praktis
a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi para peneliti khususnya
yang sedang memperdalam hal yang berkaitan dengan
perlindungan hukum bagi anggota Mavrodi Mondial Moneybox
(MMM).
b. Memberikan sumbangan bagi pemerintah untuk menciptakan
peraturan yang dapat melindungi segenap rakyat Indonesia dalam menanamkan investasi khususnya investasi yang tidak memiliki bentuk badan usaha di Indonesia.
c. Memberikan sumbangan pemikiran bagi para praktisi hukum
dalam mendalami aspek hukum perlindungan bagi investor
khususnya anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).
d. Sebagai wacana yang luas yang dapat dibaca oleh mahasiswa
hukum khususnya, dan masyarakat pada umumnya. E. Kerangka Pemikiran
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat atau penduduk di suatu negara harus mengikuti aturan yang telah ditentukan negara tersebut. Demikian juga halnya dengan Indonesia yang secara tegas mencantumkan dalam Konstitusi atau Undang-Undang Dasar 1945, bahwa Indonesia adalah
(14)
negara hukum. Oleh karena itu, Indonesia memiliki otoritas untuk mengatur negaranya.
“Negara kesejahteraan (walfare state) adalah suatu negara, di mana
Pemerintah negara di anggap bertanggung jawab menjamin standar
kesejahteraan hidup minimum bagi setiap warga negaranya”.4 Tujuan
Negara Indonesia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat tersebut, pemerintah melakukan pembangunan di berbagai bidang.
“Proses pembangunan yang memuat sebenar-benarnya hakekat pembangunan yang memperhatikan terpenuhinya aspek-aspek
pembangunan sumber daya manusia, yang terdiri dari: capacity
(kemampuan untuk melakukan pembangunan), equity (pemerataan
hasil-hasil pembangunan), empowering (pemberdayaan melalui pemberian hak
atau wewenang untuk menentukan hal-hal yang dianggap penting), dan suintable (kemampuan untuk hidup terus)”.5
Pembangunan dalam sektor ekonomi merupakan suatu usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berkaitan dengan hal pembangunan dalam sektor ekonomi, bahwa sistem keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian seiring dengan fungsinya. Menurut Insukindro, yang dikutip oleh Hermansyah dalam bukunya Hukum Perbankan Nasional Indonesia, “sistem
keuangan (financial system) pada umumnya merupakan suatu kesatuan
4
Darmawan Triwibowo dan Sugeng Bahagijo, Mimpi Negara Kesejahteraan, Cetakan Pertama, Jakarta: Pustaka LP3S, 2006, hlm. 15.
5
Riswandha Imawan, Menciptakan Birokrasi yang Responsif untuk Pembangunan Martabat Manusia, Yogyakarta: Gajah Mada Press, 1990, hlm. 13.
(15)
sistem yang dibentuk dari semua lembaga keuangan yang ada dan yang kegiatan utamanya di bidang keuangan adalah menarik dana dari dan menyalurkannya kepada masyarakat”. “Keberadaan sistem keuangan ini diharapkan dapat melaksanakan fungsinya sebagai lembaga perantara
keuangan (financial intermediation) dan lembaga transmisi yang mampu
menjembatani mereka yang kelebihan dana dan kekurangan dana, serta
memperlancar transaksi ekonomi”.6
Untuk mewujudkan sistem keuangan yang sehat dan stabil diperlukan beberapa prasyarat yang dikemukakan oleh Anwar Nasution, yaitu lembaga keuangan yang sehat, pasar keuangan yang stabil, dan lembaga pengaturan dan pengawasan yang kompeten. Dengan terciptanya sistem keuangan yang sehat dan stabil, pembangunan di sektor ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Terdapat banyak peluang di sektor ekonomi dalam berbagai hal termasuk penanaman modal atau yang biasa disebut investasi. “Investasi adalah penanaman modal yang dilakukan investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk
investasi, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan”.7 Bentuk investasi
yang paling sederhana adalah menabung di bank baik dalam bentuk deposito ataupun lainnya. Namun saat ini, masyarakat berani menanggung resiko yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan
6
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013, hlm. 1-2.
7
(16)
memilih jenis investasi yang diperdagangkan di pasar modal seperti saham, obligasi, dan lain-lain.
Untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang telah menanamkan modalnya, maka diperlukan kepastian hukum dan perlindungan hukum. Kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat merupakan tanggung jawab Negara yang berdaulat dengan dibuatnya berbagai Undang-Undang, peraturan serta kebijakan yang dibutuhkan masyarakat.
Menurut Peter Mahmud Marzuki, Teori Kepastian Hukum mengandung 2 (dua) pengertian yaitu Pertama adanya aturan yang bersifat umum membuat individu mengetahui perbuatan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan, dan Kedua berupa keamanan hukum bagi individu dari kesewenangan pemerintah karena dengan adanya aturan hukum yang bersifat umum itu individu dapat mengetahui apa saja yang boleh dibebankan atau dilakukan oleh negara terhadap individu. “Kepastian hukum bukan hanya berupa pasal-pasal dalam undang-undang melainkan juga adanya konsistensi dalam putusan hakim antara putusan hakim yang satu dengan putusan hukum lainnya untuk kasus yang serupa yang telah
diputuskan”.8
Kepastian hukum sangat penting bagi penanam modal agar mendapatkan keadilan apabila dirugikan oleh lembaga keuangan atau badan usaha yang berpraktik di Indonesia. Seluruh aktivitas harus berdasarkan
8
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, hlm. 158.
(17)
norma-norma hukum yang ada, tidak terkecuali dalam melakukan investasi. Suatu pemerintah harus mempertimbangkan sungguh-sungguh setiap bentuk investasi yang dilakukan oleh masyarakat atau penduduk di negara tersebut.
Selain itu, pemilihan bentuk badan usaha merupakan hal yang penting pada saat perusahaan dibentuk atau bahkan sebelumnya. Dengan bentuk yang jelas menurut hukum, maka kegiatan yang di tentukan hak dan kewajiban anggota bersama-sama. Hal tersebut berkaitan dengan teori badan
hukum yaitu Teori propriete cellective dari Planiol (gezamenlijke
vergomens-theorie Molengraf).9 Menurut teori ini hak dan kewajiban badan hukum itu pada hakekatnya adalah hak dan kewajiban anggota bersama-sama. Disamping hak milik pribadi, hak milik, serta kekayaan itu merupakan harta kekayaan bersama. Anggota-anggota tidak hanya dapat memiliki masing-masing untuk bagian yang tidak dapat dibagi, tetapi juga sebagai pemilik bersama-sama untuk keseluruhan, sehingga mereka secara pribadi tidak, bersama-sama semuanya menjadi pemilik. Kita katakan, bahwa orang-orang yang berhimpun itu semuanya merupakan suatu kesatuan dan membentuk suatu pribadi, yang dinamakan badan hukum.
Dengan adanya kepastian hukum maka perlindungan hukum bagi masyarakat terjamin. Perlindungan hukum akan memberikan rasa aman bagi setiap masyarakat dalam praktik niaga di Indonesia.
9
Marcel Planiol “Traite elementarie de droit civil”, 1928. Prof. Mr. W.L.P.A. Molengraaff “Leidraad bij de beoefening van het Nederlanse handelsrecht, 1948, I, par. 28 sebagaimana dikutip oleh Ali Rido di Buku Badan Hukum dan Kedudukan Badan hukum Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf, Bandung: Alumi, 1986, hlm. 9.
(18)
F. Metode Penelitian
Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Penulis menggunakan metode yuridis normatif karena sasaran penelitian ini adalah hukum atau kaedah. Pengertian kaedah meliputi, asas hukum, kaedah
dalam arti sempit (value), peraturan hukum konkret. Penelitian yuridis
normatif adalah penelitian yang berobjekan hukum normatif berupa asas-asas hukum, sistem hukum, taraf sikronisasi vertikal dan horisontal.
Metode yuridis normatif juga disebut sebagai penelitian doktrinal10
yaitu suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis dalam buku, maupun hukum yang diputuskan hakim melalui proses pengadilan. Berdasarkan metode tersebut, peneliti harus melakukan pengkajian secara logis terhadap ketentuan hukum yang dapat dianggap relevan dengan
kedudukan dan bentuk badan usaha Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).
Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan sifat penelitian, pendekatan penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data dan analisis data sebagai berikut:
1. Sifat Penelitan
Sifat Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif analitis, yaitu menggambarkan hal-hal atau peristiwa yang sedang diteliti dan berkaitan dengan kegiatan dalam praktik niaga di Indonesia yang dengan kajian kedudukan dan bentuk badan usaha yang resmi atau legal.
10
Amirudin dan Zaini Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Grafiti Press. 2006, hlm. 118.
(19)
Dalam penelitian ini, penulis akan coba menggambarkan kondisi
perlindungan hukum bagi anggota Mavrodi Mondial Moneybox
(MMM) yang tidak memiliki bentuk badan usaha dalam praktik niaga yang dilakukan di Indonesia.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian skripsi ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan konseptual (conseptual approach) dan pendekatan
undang-undang (statue approach). Pendekatan konseptual digunaan
berkenaan dengan konsep-konsep yuridis yang berkaitan dengan prinsip setiap kegiatan bentuk badan usaha atau kegiatan menghimpun dana masyarakat yang harus didaftarkan.
Sedangkan pendekatan undang-undang dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut
dengan isu hukum yang sedang ditangani11. Dalam penelitian ini, yang
berkaitan dengan perlindugan hukum, kedudukan dan bentuk badan
usaha Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).
3. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain secara tidak langsung guna mendukung penelitian. Data sekunder dapat berupa tulisan-tulisan tentang hukum baik dalam bentuk buku ataupun
11
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005, hlm. 93.
(20)
jurnal. Tulisan-tulisan hukum tersebut berisi tentang perkembangan atau isu-isu mengenai Penelitian ini.
4. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
a. Teknik Pengumpulan Data
Data sekunder diperoleh dengan cara sebagai berikut:
1) Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan dilakukan untuk mencari konsepsi-konsepsi, teori-teori, pendapat-pendapat yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Berkenaan dengan metode penelitian yang penulis gunakan, maka penulis melakukan penelitian dengan memakai teknik studi kepustakaan yang merupakan data sekunder yang berasal dari berbagai bahan-bahan hukum sebagai berikut:
a. Data sekunder bahan hukum primer berupa peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan hukum bagi badan usaha,yaitu:
1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,
2) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
3) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang,
4) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan,
5) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas
(21)
6) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.
b. Data sekunder bahan hukum sekunder yang berupa buku-buku
literatur tentang hukum, Hukum Perusahaan, Hukum Perbankan, Hukum Investasi, Hukum Dagang, serta hasil-hasil penelitian berupa skripsi di bidang hukum, dan artikel.
c. Data sekunder bahan hukum tertier yang berupa ensiklopedia,
kamus hukum, kamus bahasa, majalah serta media massa. b. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah kualitatif. Menurut Suyarti Hartono, pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang membahas mengenai cara-cara menganalisis terhadap data yang dikumpulkan dilakukan dengan cara-cara atau analisis atau penafsiran (interpretasi) hukum yang dikenal, sebagai penafsiran otentik, penafsiran menurut tata bahasa (gramatikal), penafsiran berdasarkan sejarah perundang-undangan, penafsiran sistematis, penafsiran sosiologi, penafsiran teleologis,
penafsiran fungsional, ataupun penafsiran futuristik.12
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka Skripsi ini mengunakan kombinasi metode pendekatan konseptual dan pendekatan perundang-undangan yang mendasarkan penelitian pada data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah teknik studi kepustakaan. Sedangkan
12
Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad Ke 20, Bandung: Alumni, 1994, hlm. 140.
(22)
untuk teknik analisis data, penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan hukum yang ditunjukan untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai seluruh bahasan dalam penulisan hukum yang akan disusun. Adapun sistematika penulisan hukum ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini diawali dengan menguraikan Latar Belakang Masalah, Perumusan dan Identifikasi Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Metode Penelitian yang terdiri dari Sifat Penelitian, Pendekatan Penelitian, Jenis Data, serta Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data, dan diakhiri dengan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA KEDUDUKAN DAN BENTUK BADAN USAHA DALAM PRAKTIK NIAGA DI INDONESIA
Bab ini menjelaskan mengenai konsep umum bentuk bidang usaha baik yang bidang usaha yang berbadan hukum dan badan usaha yang tidak berbadan hukum dalam praktik niaga di masyarakat. Konsep umum bidang usaha akan dipaparkan secara terperinci dilihat dari berbagai sudut pandang. Yaitu dari sudut pandang hukum negara dan juga sudut pandang para ahli. Berbagai teori yang berkaitan dengan bentuk bidang usaha dan yang berkaitan dengan investasi akan dipaparkan dalam bab ini. Setelah
(23)
pemaparan tersebut, penulis akan mencoba lebih mengerucutkan pemaparan pada penjelasan mengenai bagaimana kedudukan dan bentuk badan usaha sebagai aspek yang penting dalam praktik niaga di Indonesia. BAB III OBJEK PENELITIAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI MASYARAKAT DALAM PRAKTIK NIAGA DI INDONESIA
Pada bab ini, penulis akan menjelaskan bentuk-bentuk bidang usaha mana saja yang berkaitan dengan judul yang diusung oleh penulis. Namun sebelumnya, penulis akan memaparkan macam-macam investasi yang resmi.
Penulis juga akan mejelaskan apakah kegiatan yang dilakukan oleh Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berwenang atau tidak. Dan asas-asas mana sajakah yang mendukung perlindungan hukum bagi masyarakat. Khususnya anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).
BAB IV PEMBAHASAN UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM ANGGOTA MAVRODI MONDIAL MONEYBOX (MMM) BERDASARKAN BENTUK INVESTASI LEGALITAS SUATU BADAN USAHA
Dalam bab ini, analisis dan pemaparannya berdasarkan identifikasi masalah akan dibahas secara detail. Penulis akan mencoba menganalisa bagaimana perlindungan hukum yang dapat diberikan oleh negara kepada
masyarakat, khususnya anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).
(24)
bagi anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) yang ditinjau dari kegiatan yang tidak resmi/legal. Kemudian upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh negara dalam memberikan perlindungan hukum bagi
anggota Mavrodi Mondial Moneybox (MMM).
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini, penulis menarik beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban dan identifikasi masalah setelah melalui proses analisis. Penulis pun memberikan beberapa rekomendasi atau saran yang bersifat konkrit, dapat terukur dan dapat diterapkan.
(25)
106 PENUTUP A. Kesimpulan
Selaras dengan penjelasan dan pembahasan yang sudah dilakukan di Bab IV maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Kedudukan dan bentuk badan usaha Mavrodi Mondial Moneybox
(MMM) dalam praktik niaga di Indonesia berdasarkan penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa Mavrodi Mondial Moneybox (MMM)
kedudukan dan bentuk badan usahanya berbentuk Persekutuan Perdata (Matschaap) tidak berbadan hukum.
2. Suatu kegiatan menghimpun dana dari masyakarat ataupun
menanamkan modal yang dilakukan Mavrodi Mondial Moneybox
(MMM) agar dianggap sah atau resmi di Indonesia dalam menciptakan perlindungan hukum bagi anggotanya diperlukan
beberapa izin usaha. Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan Mavrodi
Mondial Moneybox (MMM) tersebut tidak berkarakteristik tidak sesuai hukum. Oleh karena kegiatannya tidak resmi maka Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pemegang pengawasan di sektor
keuangan tidak mengatur dan tidak mengawasi keberadaan Mavrodi
Mondial Moneybox (MMM) di Indonesia. Untuk mencegah terjadinya kerugian maka dibentuk Satgas Waspada Investasi agar dapat mengidentifikasikan bentuk-bentuk penghimpun dana dan
(26)
Mondial Moneybox (MMM) dalam hal ini kegiatannya tidak dapat dikategorikan sebagai produk dari bidang perbankan investasi, maupun pasar modal dalam praktik niaga di Indonesia. Perlindungan
hukum yang dapat diberikan untuk anggota Mavrodi Mondial
Moneybox (MMM) jika mengalami kerugian hanya sebatas membuat laporan resmi ke pihak Kepolisian atas tindakan penipuan.
B. Saran
Selaras dengan penjelasan dan pembahasan yang dilakukan di Bab IV maka penulis dapat menyarankan bahwa:
1. Kegiatan usaha baik pengelolaan investasi maupun penghimpun dana
yang tidak resmi atau illegal seharusnya dapat diawasi oleh
pemerintah khususnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pemegang pengawasan di sektor keuangan agar setiap masyarakat guna menciptakan perlindungan hukum. Selain itu, pemerintah dapat bertindak tegas kepada setiap pelaku ekonomi yang tidak resmi dengan menerapkan sanksi agar tidak terjadinya tindak penipuan.
2. Satgas Waspada Investasi yang memiliki kewenangan untuk
mengidentifikasikan bentuk-bentuk penghimpun dana dan pengelolaan investasi harus aktif mensosialisasikan kepada masyarakat terkait dengan pencegahan, edukasi serta melakukan proses terhadap aduan masyarakat mengenai laporan dugaan tindakan melawan hukum di bidang pengelolaan investasi.
(27)
108
DAFTAR PUSTAKA
BukuAli Rido, Badan Hukum dan Kedudukan Badan hukum Perseroan, Perkumpulan,
Koperasi, Yayasan, Wakaf, Bandung: Alumni, 1986
Amirudin dan Zaini Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Grafiti
Press, 2006
Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, Hukum Investasi dan Pasar Modal,
Jakarta: Sinar Grafika, 2011
Anwar Borahima, Kedudukan Yayasan di Indonesia, Eksistensi, Tujuan dan
Tanggung Jawab Yayasan, Jakarta: Kencana, 2010
Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum dan Permasalahannya,
Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995
Darmawan Triwibowo dan Sugeng Bahagijo, Mimpi Negara Kesejahteraan,
Cetakan Pertama, Jakarta: Pustaka LP3S, 2006
Hans Kelsen, General Theory Of Law And State: Teori Hukum Murni, terjemahan
Somardi, Jakarta: Rimdi Press, 1995
Hans Kelsen, Teori Hukum Murni, terjemahan Raisul Muttaqien, Bandung: Nusa
Media, 2011
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2013
I.G. Rai Widjaja, Hukum Perusahaan, Jakarta: Mega Vision, 2003
I.G. Rai Widjaja, Hukum Perusahaan (Undang-Undang dan Peraturan
Pelaksanan Undang-Undang di Bidang Usaha), Bekasi: Mega Poin, 2005
Kamaruddin Ahmad, Dasar-Dasar Manajemen Investasi, Jakarta: Rineka Cipta,
1996
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002
Koerniatmanto Soetoprawiro, Bukan Kapitalisme, Bukan Sosialisme: Memahami
(28)
109
Kurniawan, Hukum Perusahaan Karakteristik Badan Usaha Berbadan Hukum
dan Tidak Berbadan Hukum di Indonesia, Yogyakarta: Genta Publishing, 2014
Man S. Sastrawidjaja, Bunga Rampai Hukum Dagang, Bandung: Alumni, 2005
Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya
Bakti, 2012
Panji Anoraga dan Ninik Widiyanti, Pasar Modal Keberadaan dan Manfaatnya
Bagi Pembangunan, Jakarta: Rineka Cipta, 1995
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2005
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008
Riswandha Imawan, Menciptakan Birokrasi yang Responsif untuk Pembangunan
Martabat Manusia, Yogyakarta: Gajah Mada Press, 1990
Rudhi Prasetya, Maatschap, Firma, dan Persekutuan Komanditer, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2004
R.T. Sutantya R. Hadikusuma dan Sumantoro, Pengertian Pokok Hukum
Perusahaan, Jakarta: Rajawali Pers, 1995
Salim, Hukum Kontrak: Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta: Sinar
Grafika, 2011
Salim dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo,
2012
Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta:
UPP-AMP-YKP, 1998
Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad Ke 20,
Bandung: Alumni, 1994
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: PT. Grasindo, 2000
Wahyu Sasongko, Ketentuan-Ketentuan Pokok Hukum Perlindungan Konsumen,
Bandar Lampung: Universitas Lampung, 2007
(29)
110
Undang-Undang Dasar 1945
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2001 tentang Yayasan
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom
Rujukan Elektronik
(mmlink.com), 10 Oktober 2014
Surat Edaran Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia tanggal 23 Juni 2014 (depkop.go.id), 21 Januari 201
(30)
111
SKRIPSI DAN TESIS
Andito Aodijilistio, Perlindungan Hukum Calon Penerima Waralaba
Berdasarkan Prospektus Penawaran Waralaba, Tesis, Universitas Katolik Parahyangan, 2011
Henny Sekartati, Aspek Hukum Perlindungan Konsumen melalui Multi Level
Marketing (Studi Kasus pada perusahaan MLM ELKEN), Skripsi, Universtitas Sumatera Utama, 2007
Lain-Lain
Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 28/PUU-XI/2013 pada tanggal 28 Mei 2014 tentang Uji materi atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
(1)
106
Selaras dengan penjelasan dan pembahasan yang sudah dilakukan di
Bab IV maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Kedudukan dan bentuk badan usaha Mavrodi Mondial Moneybox
(MMM) dalam praktik niaga di Indonesia berdasarkan penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa Mavrodi Mondial Moneybox (MMM)
kedudukan dan bentuk badan usahanya berbentuk Persekutuan Perdata
(Matschaap) tidak berbadan hukum.
2. Suatu kegiatan menghimpun dana dari masyakarat ataupun
menanamkan modal yang dilakukan Mavrodi Mondial Moneybox
(MMM) agar dianggap sah atau resmi di Indonesia dalam
menciptakan perlindungan hukum bagi anggotanya diperlukan
beberapa izin usaha. Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan Mavrodi
Mondial Moneybox (MMM) tersebut tidak berkarakteristik tidak sesuai hukum. Oleh karena kegiatannya tidak resmi maka Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) sebagai pemegang pengawasan di sektor
keuangan tidak mengatur dan tidak mengawasi keberadaan Mavrodi
Mondial Moneybox (MMM) di Indonesia. Untuk mencegah terjadinya kerugian maka dibentuk Satgas Waspada Investasi agar dapat
mengidentifikasikan bentuk-bentuk penghimpun dana dan
(2)
Mondial Moneybox (MMM) dalam hal ini kegiatannya tidak dapat dikategorikan sebagai produk dari bidang perbankan investasi,
maupun pasar modal dalam praktik niaga di Indonesia. Perlindungan
hukum yang dapat diberikan untuk anggota Mavrodi Mondial
Moneybox (MMM) jika mengalami kerugian hanya sebatas membuat
laporan resmi ke pihak Kepolisian atas tindakan penipuan.
B. Saran
Selaras dengan penjelasan dan pembahasan yang dilakukan di Bab IV
maka penulis dapat menyarankan bahwa:
1. Kegiatan usaha baik pengelolaan investasi maupun penghimpun dana
yang tidak resmi atau illegal seharusnya dapat diawasi oleh
pemerintah khususnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai
pemegang pengawasan di sektor keuangan agar setiap masyarakat
guna menciptakan perlindungan hukum. Selain itu, pemerintah dapat
bertindak tegas kepada setiap pelaku ekonomi yang tidak resmi
dengan menerapkan sanksi agar tidak terjadinya tindak penipuan.
2. Satgas Waspada Investasi yang memiliki kewenangan untuk
mengidentifikasikan bentuk-bentuk penghimpun dana dan
pengelolaan investasi harus aktif mensosialisasikan kepada
masyarakat terkait dengan pencegahan, edukasi serta melakukan
proses terhadap aduan masyarakat mengenai laporan dugaan tindakan
(3)
108
DAFTAR PUSTAKA
BukuAli Rido, Badan Hukum dan Kedudukan Badan hukum Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan, Wakaf, Bandung: Alumni, 1986
Amirudin dan Zaini Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Grafiti Press, 2006
Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, Hukum Investasi dan Pasar Modal, Jakarta: Sinar Grafika, 2011
Anwar Borahima, Kedudukan Yayasan di Indonesia, Eksistensi, Tujuan dan Tanggung Jawab Yayasan, Jakarta: Kencana, 2010
Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum dan Permasalahannya, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995
Darmawan Triwibowo dan Sugeng Bahagijo, Mimpi Negara Kesejahteraan, Cetakan Pertama, Jakarta: Pustaka LP3S, 2006
Hans Kelsen, General Theory Of Law And State: Teori Hukum Murni, terjemahan Somardi, Jakarta: Rimdi Press, 1995
Hans Kelsen, Teori Hukum Murni, terjemahan Raisul Muttaqien, Bandung: Nusa Media, 2011
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013
I.G. Rai Widjaja, Hukum Perusahaan, Jakarta: Mega Vision, 2003
I.G. Rai Widjaja, Hukum Perusahaan (Undang-Undang dan Peraturan Pelaksanan Undang-Undang di Bidang Usaha), Bekasi: Mega Poin, 2005 Kamaruddin Ahmad, Dasar-Dasar Manajemen Investasi, Jakarta: Rineka Cipta,
1996
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002
Koerniatmanto Soetoprawiro, Bukan Kapitalisme, Bukan Sosialisme: Memahami Keterlibatan Sosial Gereja, Jakarta: Kanisius, 2003
(4)
Kurniawan, Hukum Perusahaan Karakteristik Badan Usaha Berbadan Hukum dan Tidak Berbadan Hukum di Indonesia, Yogyakarta: Genta Publishing, 2014
Man S. Sastrawidjaja, Bunga Rampai Hukum Dagang, Bandung: Alumni, 2005 Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya
Bakti, 2012
Panji Anoraga dan Ninik Widiyanti, Pasar Modal Keberadaan dan Manfaatnya Bagi Pembangunan, Jakarta: Rineka Cipta, 1995
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008
Riswandha Imawan, Menciptakan Birokrasi yang Responsif untuk Pembangunan Martabat Manusia, Yogyakarta: Gajah Mada Press, 1990
Rudhi Prasetya, Maatschap, Firma, dan Persekutuan Komanditer, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2004
R.T. Sutantya R. Hadikusuma dan Sumantoro, Pengertian Pokok Hukum Perusahaan, Jakarta: Rajawali Pers, 1995
Salim, Hukum Kontrak: Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta: Sinar Grafika, 2011
Salim dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo, 2012
Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta: UPP-AMP-YKP, 1998
Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad Ke 20, Bandung: Alumni, 1994
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: PT. Grasindo, 2000
Wahyu Sasongko, Ketentuan-Ketentuan Pokok Hukum Perlindungan Konsumen, Bandar Lampung: Universitas Lampung, 2007
(5)
110 Undang-Undang Dasar 1945
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2001 tentang Yayasan
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom
Rujukan Elektronik
(mmlink.com), 10 Oktober 2014
Surat Edaran Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia tanggal 23 Juni 2014 (depkop.go.id), 21 Januari 201
(6)
SKRIPSI DAN TESIS
Andito Aodijilistio, Perlindungan Hukum Calon Penerima Waralaba Berdasarkan Prospektus Penawaran Waralaba, Tesis, Universitas Katolik Parahyangan, 2011
Henny Sekartati, Aspek Hukum Perlindungan Konsumen melalui Multi Level Marketing (Studi Kasus pada perusahaan MLM ELKEN), Skripsi, Universtitas Sumatera Utama, 2007
Lain-Lain
Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 28/PUU-XI/2013 pada tanggal 28 Mei 2014 tentang Uji materi atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian