MINAT SISWA KELAS VIII SMP N 9 MAGELANG TERHADAP NOTASI BALOK.

MINAT SISWA KELAS VIII SMP N 9 MAGELANG
TERHADAP NOTASI BALOK

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Seni Musik

oleh
Eska Dani Irmawati
NIM 10208244014

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

MOTTO


The most important thing is to enjoy your life – to be happy – it’s all that matters.
Audrey Hepburn

'Sesungguhnya bersama dengan kesulitan itu ada kemudahan. Bersama dengan kesulitan,
ada kemudahan.'Q.S Al-Inshirah : 5 &6
“You only live once, but if you do it right, once is enough.”
Mae West

v

Persembahan



Dua pahlawan dalam hidupku, Drs. Dadang Suwitno, M.Pd, dan Sri Wahyuni,
S.E, Ayah dan Ibuku. Terima kasih atas segalanya.




Wanita yang berharga dalam hidupku, Nenek Rubinah. Terima kasih atas
kalimat-kalimat doa yang tak henti di panjatkan untukku.



Dua adikku, Yuyun Dani Selvestri dan Patria Dani Wijaya. Terima kasih
karena selalu ada kalian di sisi embak.



Sahabatku Edo Firnanda, CaturJoko, Isma, Fitria, Septia Agustina, Yuli
Widayati, Nurul Muhimah, Dwi Meri, Eni Karmila,Tiya Arfiyanti, Puspita,
Mega, Athika atas motivasi dan dukungan yang luar biasa.



Keluarga HIMASIK G ,terima kasih atas cerita selama lebih dari 4 tahun ini.
See you guys on top!

vi


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Alloh SWT Tuhan Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
Adapun judul skripsi tersebut adalah Minat Siswa Kelas VIII SMP N 9
Magelang terhadap Notasi Balok.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari adanya kerjasama dan bantuan
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Drs. Pujiwiyana, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan, motivasi, dan dorongan dengan penuh kesabaran dan
kebijaksanaan disela-sela kesibukkannya hingga terselesaikannya skripsi ini.

2.

Drs. Cipto Budi Handoyo, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang juga telah
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan dorongan dengan penuh

kesabaran

dan

kebijaksanaan

disela-sela

kesibukkannya

hingga

terselesaikannya skripsi ini.
3.

Nurwiyono, M.Pd selaku Kepala SMP N 9 Magelang, Supriyati dan Emanual
Panuju, S.Pd selaku guru Seni Budaya dan Seni Musik, serta seluruh siswa
kelas VIII SMP N 9 Magelang yang telah memberikan ijin, waktu dan tempat
sehingga skripsi ini terselesaikan.


4.

Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.

vii

MINAT SISWA KELAS VIII SMP N 9 MAGELANG TERHADAP NOTASI
BALOK
Oleh Eska Dani Irmawati
NIM 10208244014
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas minat siswa kelas VIII
SMP N 9 Magelang tahun ajaran 2014/2015 terhadap notasi balok. Notasi balok
merupakan salah satu unsur dalam musik. Dalam penelitian ini terdapat lima
indikator antara lain perhatian, rasa senang, aktifitas, peranan guru, dan fasilitas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan
metode survei. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII yang
berjumlah 217 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 137

siswa yang diperoleh dengan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel yang
dikembangkan oleh Isaac dan Michael dengan taraf signifikansi 5%. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuisioner atau angket. Kemudian data yang
diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan presentase.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh frekuensi dan presentase siswa
yang memiliki minat yang sangat tinggi sebanyak 26 siswa (19%), tinggi
sebanyak 39 siswa (28%), sedang sebanyak 35 siswa (26%), rendah sebanyak 26
siswa (19%), sangat rendah sebanyak 11 siswa (8%). Sehingga jumlah presentase
semua mencapai 100%. Presentase siswa yang memiliki minat dari tinggi sampai
sangat tinggi sebanyak 47% dan presentase siswa yang memiliki minat dari sangat
rendah sampai sedang sebanyak 53%.
Kata kunci: Minat, Notasi Balok

ix

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari kegiatan seni.
Salah satu seni yang akan sangat mudah dijumpai adalah seni musik. Musik

adalah suatu seni yang dapat didengar dan dinikmati dalam sebuah bentuk
penyajian musik. Kemampuan berkesenian secara umum sudah dimiliki
manusia sejak lahir. Modal dasar dalam berkesenian seperti kecerdasan dan
anatomi tubuh bukan semata-mata penentu kemampuan musik seseorang,
karena kegiatan atau rutinitas berkesenianlah yang lebih berpengaruh.
Salah satu tempat yang memberikan kegiatan atau pembelajaran seni
musik adalah sekolah. Sekolah merupakan suatu lembaga yang dirancang
untuk memberikan pengajaran kepada siswa yang diawasi oleh guru
Pembelajaran seni musik di sekolah selain memberikan pengetahuan, juga
memberikan keterampilan kepada para siswa. Pendidikan seni musik
umumnya sudah di dapat anak mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak,
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, sampai Sekolah Menengah
Umum.
Tujuan pembelajaran musik di sekolah pada umumnya harus berusaha
membangun dan membangkitkan rasa serta minat musikal pada anak-anak,
sehingga mereka kelak dapat menyanyi dengan sopan dan sebagai pendengar
1

2


musik dapat mendengarkan musik dalam bentuknya yang sangat bervariasi
(Banoe:12). Pembelajaran Seni Musik di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
bukan ditujukan untuk menciptakan musisi-musisi professional, tetapi pada
dasarnya ditujukan untuk mengembangkan kreativitas peserta didik,
membentuk sikap apresiatif,

kritis, dan kreatif dalam diri peserta didik.

Pembelajaran seni musik juga berfungsi untuk menumbuhkan sikap toleransi,
demokrasi, beradab serta mampu menjalin kerukunan

dalam kehidupan

sosial. Melalui pembelajaran seni musik peserta didik dapat meningkatkan
kemampuan imajinatif, apresiasi karya seni, kepekaan rasa, keterampilan dan
kemampuan berkreasi karya seni musik dalam diri siswa dapat berkembang.
SMP Negeri 9 Magelang merupakan salah satu sekolah menengah
pertama yang mulai menerapkan kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013,
mata pelajaran seni musik menjadi salah satu sub mata pelajaran seni budaya.
Pelajaran seni budaya berbasis kurikulum 2013 di SMP Negeri 9 Magelang

diberikan kepada siswa kelas VII dan VIII, sedangkan siswa kelas IX
mendapat mata pelajaran seni musik berbasis KTSP. Materi pengenalan
terhadap notasi balok diberikan pada awal semester kelas VIII. Pelajaran seni
musik dalam seni budaya di sekolah ini meliputi teori dan praktik,. Teori
meliputi teori-teori musik yang menunjang pelajaran musik, sedangkan
praktik meliputi bernyanyi dan bermain musik. Adapun pelajaran seni musik
dilaksanakan sebanyak 2 jam pelajaran setiap minggunya dengan durasi waktu
40 menit untuk satu jam pelajaran.

3

Di dalam kurikulum 2013, siswa tidak akan mendapat materi tentang
notasi balok. Namun, di SMP Negeri 9 Magelang, pengenalan tentang notasi
balok tetap diberikan di awal semester. Pengenalan terhadap notasi balok ini
bukan ditujukan untuk menjadikan peserta didik menjadi professional dalam
notasi balok, melainkan untuk pengetahuan dan wawasan peserta didik
tentang notasi balok yang merupakan salah satu unsur dalam musik.
Pengenalan notasi balok di SMP Negeri 9 Magelang meliputi garis paranada,
tanda kunci, harga nada, dan letak nada di dalam paranada.
Dalam mengajar, guru masih banyak menggunakan metode ceramah.

Hal ini dapat menyebabkan siswa kurang memperhatikan materi yang sedang
disampaikan oleh guru. Sekalipun belum mengerti dengan materi yang telah
dijelaskan oleh guru, para siswa terlihat enggan untuk bertanya dan jika guru
memberikan pertanyaan, tak ada siswa yang menjawab. Apabila siswa tidak
menaruh minat dan perhatian pada pelajaran yang diberikan, maka materi
yang disampaikan tidak dapat diserap oleh siswa dengan baik.
Minat merupakan salah satu hal penting yang mampu mempengaruhi
keberhasilan

siswa

dalam

mengikuti

suatu

pelajaran.

Minat


dapat

menggerakkan dan mengarahkan perilaku dan pemikiran siswa untuk tekun
belajar. Apabila siswa tidak manaruh minat pada suatu materi pembelajaran
sehingga siswa tidak memperhatikan pula, maka materi yang diberikan oleh
guru tak dapat dipahami siswa tersebut. Sebaliknya, jika siswa menaruh minat

4

yang tinggi terhadap materi tersebut, maka ia akan memperhatikan dengan
sungguh-sungguh dan mampu menyerap materi dengan baik.
Berdasarkan paparan di atas, maka dipandang perlu untuk dilakukan
penelitian tentang minat siswa terhadap pembelajaran notasi balok.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka identifikasi
masalah dalam penelitian diuraikan sebagai berikut.
1. Dalam mengajar, guru masih banyak menggunakan metode
ceramah
2. Sebagian siswa kurang memahami dasar-dasar notasi balok
3. Belum diketahuinya kualitas minat Siswa kelas VIII SMP Negeri 9
Magelang terhadap pembelajaran notasi balok

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, penelitian ini hanya dibatasi pada
kurangnya perhatian siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Magelang terhadap notasi
balok. Dengan demikian, perlu diketahui minat siswa kelas VIII SMP Negeri 9
Magelang terhadap notasi balok.

5

D. Rumusan Masalah
Permasalahan yang telah dibatasi tersebut, dapat dirumuskan sebagai
berikut: Bagaimanakah minat siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Magelang terhadap
notasi balok?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui minat
siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Magelang terhadap notasi balok.

F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis yaitu wawasan dan informasi tentang minat siswa kelas
VIII SMP N 9 Magelang terhadap notasi balok tahun ajaran 2014/2015.
2. Secara Praktis yaitu terdapat data tentang minat siswa kelas VIII SMP N 9
Magelang terhadap notasi balok tahun ajaran 2014/2015.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1.

Hakekat Minat

Minat merupakan bagian yang penting dalam pendidikan
terkebih bila dikaitkan dengan aktivitas seseorang dalam kehidupan
sehari-hari. Minat adalah ketertarikan atau keinginan yang tinggi
terhapat sesuatu yang didasari oleh rasa suka atau senang. Minat
adalah kecenderungan, kegairahan, atau keinginan yang tinggi
terhadap sesuatu, minat mempengaruhi pemusatan perhatian sehingga
mendorong untuk melakukan atau memperhatikan sesuatu dengan
sungguh-sungguh

(Syah,

2000:

71).

Suryosubroto

(1988:109)

menjelaskan
minat sebagai kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik
pada suatu objek atau menyenangi suatu obyek, timbulnya
minat terhadap suatu obyek ini ditandai dengan adanya rasa
senang atau tertarik. Jadi boleh dikatakan orang yang berminat
terhadap sesuatu maka seseorang tersebut akan merasa senang
atau tertarik terhadap obyek yang diminati tersebut.
Menurut Bingham dan Mac Daniel (dalam Muhadjir, 1997:
146), minat adalah kecenderungan orang untuk tertarik dalam suatu
pengalaman dan untuk terus demikian itu. Kecenderungan itu tetap
bertahan sekalipun seseorang sibuk dengan hal lain. Dengan kata lain,
bila seseorang memiliki minat terhadap suatu hal atau kegiatan, ia akan
selalu dengan senang hati meluangkan waktu untuk melakukan
kegiatan atau hal tersebut secara terus menerus.
6

7

Minat mengandung unsur kognisi (logika), emosi (perasaan),
dan konasi (kehendak) (Abror, 1993:112) . Unsur konasi dalam arti
minat ini didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek
yang dituju adalah minat tersebut. Unsur emosi terdapat karena dalam
partisipasi atau pengalaman tertentu (rasa senang), sedangkan unsur
konasi merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut yang
diwujudkan dalam benttuk kemampuan dan hasrat untuk melakukan
sesuatu kegiatan. Pada dasarnya, minat adalah suatu penerimaan akan
sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri.
Semakin kuat atau dekatnya hubungan tersebut, semakin besar pula
minat. Tampubolon (1991:41), menjelaskan secara sederhana bahwa
minat adalah suatu perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat
berkembang jika ada motivasi.
Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar
siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Misalnya, seorang siswa
memiliki minat yang besar terhadap instrument gitar akan memusatkan
perhatiannya lebih banyak terhadapat instrument tersebut yang
memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya
,encapai prestasi belajar yang diinginkan. Tidak adanya minat seorang
anak terhadap suatu pelajaran maka akan timbul kesulitan belajar dan
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, Karena tidak ada daya tarik
tersendiri baginya. Sebaliknya, bila bahan belajar menarik siswa, maka
pelajaran itu akan mudah dipelajari dan disimpan karena minat

8

menambah kegiatan belajar. Diketahuinya minat seseorang akan
mampu menentukan hal atau aktivitas apa yang akan dilakukannya
dengan senang hati.
Minat merupakan salah satu aspek psikis yang mampu
membantu dan mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginanya. Minat berperan sangat penting dalam kehidupan
seseorang dan memiliki dampak yang besar atas perilaku dan sikap
orang tersebut. Bagaimana pribadi seseorang sebagian besar ditentukan
oleh minat yang berkembang selama masa kanak-kanak. Hurlock
(1993:115) mengatakan:
Sepanjang masa kanak-kanak, minat menjadi sumber motivasi
yang kuat untuk belajar. anak yang berminat terhadap suatu
kegiatan, baik permainan maupun pekerjaan, akan berusaha
lebih keras untuk belajar daibandingkan dengan anak yang
kurang berminat atau merasa bosan. Jika kita mengharapkan
bahwa pengalaman belajar merupakan kemampuan anak
sepenuhnya, rangsangan harus diatur supaya bertepatan dengan
minat anak. Ini merupakan “saat siap diajar” yaitu saat anakanak siap belajar karena mereka berminat terhadap obyek yang
baru dikenalnya sehingga keuntungan dan kepuasan pribadi
dapat diperoleh lewat pengalaman belajar.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat penulis
simpulkan bahwa minat adalah suatu kecenderungan dari dalam diri
individu yang menyebabkan rasa tertarik atau senang terhadap suatu
obyek tertentu tanpa ada yang menyuruh.
Minat dapat menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang
dilakukan seseorang. Bila seseorang berminat pada suatu kegiatan,
pengalaman orang tersebut akan jauh lebih menyenangkan daripada

9

bila seseorang merasa bosan pada suatu kegiatan tersebut. Suatu
kegiatan yang tidak memuaskan atau menantang individu disebut
“membosankan”. Jadi kebosanan, yang terdiri atas perasaan jemu atau
ketidakpuasan merupakan lawan dari minat. Bila siswa merasa bosan,
siswa mungkin akan terlihat kenakalan dan mengganggu siswa lain
dan

berharap

akan

terjadi

keributan,

sehingga

situasi

yang

membosankan akan menjadi seru bagi mereka. Minat tidak dibawa
sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat dapat dipelajari.
Minat terhadap sesutau dipelajari dan mempengaruhi belajar
selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru.
Menurut Super dan Crites seperti yang dikutip Killis (1998:2324), ada empat macam cara untukmenjaring minat dari subject:
a.

b.

c.
d.

Melalui pernyataan senang atau tidak senang terhadap aktivitas
(Expressed interst) pada subjek yang diajukan sejumlah pilihan yang
menyangkut berbagai hal atau subjek yang bersangkutan diminta
menyatakan pilihan yang paling disukainya dari sejumlah pilihan.
Melalui pengamatan langsung, kegiatan-kegiatan mana yang paling
sering dilakukan (Manifest Interest), cara ini disadari mengandung
kelemahan karena tidak semua kegiatan disenangi, sebagaimana
kegiatan yang sering dilakukan mungkin karena terpaksa untuk
memenuhi kebutuhan atau maksud tertentu.
Melalui pelaksanaan tes objektif (Test Intersert) coretan atau gambar
yang dibuat.
Dengan menggunakan tes bidang minat yang telah dipersiapkan secara
baku (Inventary Interest)
Jadi berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa minat
seseorang dapat diketahui dengan mengetahui hal yang paling disukai
oleh seseorang melalui kegiatan yang sering dilakukannya dalam
frekuensi yang tinggi dibandingkan frekuensi kegiatan lain, dan

10

dengan tes perbuatan pengukuran minat seseirang yang ebrguna untuk
memprediksi tingkat kepuasan seseorang terhadap suatu bidang.
2. Faktor yang Mempengaruhi Minat
Minat merupakan penentu sikap yang menyebabkan seseorang
berbuat aktif dalam suatu kegiatam. Minat siswa terhadap mata
pelajaran yang diajarkan oleh guru memungkinkan mereka untuk
memiliki perhatian yang besar terhdap mata pelajaran tersebut,
sehingga materi-materi yang disampaikan oleh guru mampu diserap
oleh siswa dengan baik.
Menurut siti rahayu haditono (1998:188), minat dipengaruhi
oleh 2 faktor:
1) Faktor dari dalam (intrinsic), yaitu berarti bahwa suatu perbuatan
memang diinginkan karena seseorang senang melakukannya.
Disini minat datang dari diri orang itu sendiri. Orang tersebut
senang melakukan perbuatan itu demi perbuatan itu sendiri.
2) Faktor dari luar (ekstrinsik), yaitu berarti bahwa suatu perbuatan
dilakukan atas dasar dorongan atau paksaan dari luar. Orang
melakukan ini karena ia didorong atau dipaksa dari luar.
Dari pengertian tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi minat
seseorang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

11

a. Rasa tertarik
Rasa tertarik atau simpatik menurut adalah perasaan
tertariknya terhadap orang lain atau sesuatu. Sedangkan David
O,dkk (1922:216) mengemukakan bahwa rasa tertarik adalah suka
atau senang, tetapi individu tersebut belum melakukan aktivitas
sesuatu hal yang menarik baginya. Jadi, rasa tertarik adalah suatu
rasa yang dimiliki oleh setiap individu dalam ungkapan suka,
senang, simpati kepada sesuatu tetapi belum beraktivitas.
b. Perhatian
Seorang siswa yang berminat terhadap pembelajaran seni
music akan memiliki perhatian yang tinggi terhadap pembelajaran
tersebut. Slameto (2010 : 180) menyebutkan bahwa siswa yang
memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tertentu.
Selain itu, menurut Reber yang dikutip oleh Syah (2000 : 152),
seorang siswa yang menaruh minat yang besar terhadap sesuatu
pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada
siswa lainnya.
c. Aktivitas
Aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam
sebuah hal. Aktivititas menurut Suryabrata (2004:72) adalah
banyak sedikitnya orang menyatakan diri, menjelma perasaanperasaan dan pikiran-pikiran dalam tindakan yang spontan.

12

Aktivitas berbanding lurus dengan minat seseorang. Seseorang
yang memiliki minat yang tinggi terhadap suatu hal, maka aktivitas
yang dilakukan terhadap hal tersebut juga akan tinggi. Sebaliknya,
jika minat yang dimiliki rendah, maka aktivitas yang dilakukan pun
rendah.
Selanjutnya dari pengertian faktor ekstrinsik ada dua faktor di
dalamnya yaitu peranan guru dan fasilitas.
a. Peranan Guru
Peranan guru dalam pembelajaran seni music seperti
metode mengajar, kecakapan mengajara, dan hubungan antara guru
dengan siswa memliki peran penting dalam menumbuhkan minat
belajar siswa. Metode mengajar yang tidak tepat, kurangnya
kecakapan guru dalam memberikan metri, dan sifat guru yang tidak
disukai siswa dapat membuat siswa menjadi malas dan menjadi
tidak berminat untuk mengikuti pembelajaran seni music tersebut.
Sebaliknya, jika guru menggunakan metode yang tepat sesuai
dengan siswa, memiliki kecakapan yang baik dalam mengajar, dan
sifat guru yang perhatian kepada siswa, maka minata siswa akan
meningkat dan pembelajaran akan berjalan dengan baik.
Ahmadi (2004:104-105) berpendapat bahwa tugas guru
berpusat pada:
1. Mendidik anak dengan titik berat memberikan arah dan motivasi
pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang

13

2. Memberikan fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman
belajar yang memadai
3. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilainilai, dan penyesuaian diri.
Guru harus mampu berusaha untuk membangkitkan minat
siswa untuk menyerap dan menguasai materi pelajaran yang diberikan
sehingga mampu tercipta pembelajaran yang kondusif dan siswa dapat
memperoleh prestasi belajar yang baik.
b. Fasilitas
Fasilitas

juga

memiliki

peranan

penting

dalam

mempengaruhi minat siswa. Tersedia dan tidaknya fasilitas atau
sarana prasarana pembelajaran seni music dan keadaan fasilitas itu
sendiri akan mempengaruhi minat siswa. Fasilitas sekolah baik,
akan mampu menarik minat siswa sedangkan fasilitas yang kurang
baik akan membuat siswa tidak tertarik dan malas dalam belajar.
Fasilitas adalah sesuatu alat yang dapat membantu kita
untuk melakukan suatu pekerjaan. Menurut Ahmadi (2004:90), alat
pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian pelajaran yang
tidak baik. Terutama pelajaran yang bersifat praktikum seperti seni
music.
Jadi, fasilitas sangat penting demi mencapai suatu proses
pembelajaran yang baik, sehingga materi pelajaran dapat diterima

14

siswa dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal dalam
pembelajaran.
3. Notasi Balok
Notasi merupakan unsur yang penting dan mendasar dalam
music. Menurut Kamien (2006:35) notation is a system of writing
music, so that specific pitcher and rhythms can be communicated,
artinya notasi adalah sebuah sistem penulisan musik, sehingga secara
spesifik

tinggi

rendah

dan

panjang

pendek

nada

dapat

dikomunikasikan. Notasi dalam musik dikenal dalam dua bentuk, yaitu
notasi angka dan notasi balok. Notasi balok adalah tulisan musik
dengan menggunakan lima garis datar guna menunjukkan tinggi
rendah suatu nada, dan notasi angka adalah tulisan musik dengan
menggunakan angka sebagai satuan ukuran jenjang nada (Banoe,
2003:399). Dengan notasi, kita dapat mengenal, membaca, dan
menyanyikan sebuah lagu. Berikut ini adalah bagian notasi balok.

Bendera not
Tangkai not

Kepala not

Gambar 1. Bagian notasi balok

15

Kamien (2006:35-38), menjelaskan beberapa hal yang menjadi
bagian dalam notasi musik, yaitu:
a. Notating pitch (Notasi tinggi rendah)
With music notation we can indicate exact pitches by the
upward or downward placement of symbol –called notes- on a
staff, artinya dengan notasi musik kita bisa mengindikasi dengan
tepat melalui penempatan naik (tinggi) atau turun (rendah) nya
simbol yang disebut not dalam paranada. Not tersebut berbentuk
oval. Staff atau paranada adalah lima garis horizontal yang
digunakan untuk meletakkan not, baik di garis maupun spasi.
Dalam paranada juga dikenal garis bantu yang digunakan apabila
tinggi atau rendah nada berada di luar paranada.

Nada-nada dalam notasi music tersebut dinamai dengan
tujuh huruf pertama dalam alphabet, yaitu A, B, C, D E, F, G. Lalu
pola ini berulang dalam nada yang sama. Dalam notasi music,
dikenal beberapa tanda kunci. Tanda kunci diletakkan di awal
paranada untuk menunjukkan nada dari masing-masing garis dan
spasi. Tanda kunci yang paling sering digunakan adalah tanda
kunci treble dan bass.

16

Treble

clef

Bass

clef

b. Notating Rhythm (Notasi panjang pendek)
Notasi musik bukan mengindikasi secara tepat durasi nada,
sebaliknya, musik notasi menunjukkan berapa lama hubungan satu
nada terakhir di bagian yang sama. Semua itu ditandai apakah not
tersebut hitam atau putih dan bertangkai atau berbendera.
penuh
setengahan
seperempatan
seperdelapanan
seperenambelasan

Untuk memanjang durasi sebuah nada (dan ritme), kita
dapat menambahkan tanda titik (.) dibelakang nada tersebut. Tanda
titik di belakang notasi balok berfungsi memperpanjang nolai not
atau nada yang diberi titik itu (Al-Sukohadi, 1978). Nilai titik itu
adalah setengah dari nilai nada di depannya.
c. Notating Silence (Tanda istirahat)

17

Durasi diam ditandai menggunakan simbol yang disebut
rest.

Istirahat
penuh

Istirahat
setengah

Istirahat
seperempat

d. Notating Meter (Tanda birama)

Istirahat
seperdelapan

Istirahat
seperenambelas

Tanda birama berkaitan erat dengan pola irama sebuah lagu
(Ali, 2006 : 95). Tanda birama berupa sebuah angka pecahan yang
terdapat pada permulaan lagu, missal , ,

(Al-Sukohadi, 1978).

Pecahan tersebut berfungsi untuk menunjukkan ritme lagu.
Misalnya tanda birama

menunjukkan bahwa terdapat 4 ketukan

dalam birama, satu ketukan kuat diikuti tiga ketukan lemah, dan
masing-masing bernilai not seperempat. Angka 4 di bagian atas
menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka 4 di
bawah menunjukkan nilai not per ketukan.
4. Karakteristik Siswa SMP
Siswa SMP merupakan anak-anak yang sedang berada di masa
peralihan, yaitu peralihan dari masa anak-anak memasuki masa remaja.
Pada umumnya siswa SMP berumur 12-15 tahun. Perilaku yang
disebabkan oleh masa peralihan ini menimbulkan berbagai keadaan
dimana siswa labil dalam pengendalian emosi. Keingintahuan pada
hal-hal baru mengakibatkan munculnya perilaku-perilaku yang bisa

18

membangun karakter diri. Ciri pokok perkembangan pada tahap ini
adalah anak sudah mampu berpikir secara abstrak dan logis. Anak
sudah

mulai

mampu

menarik

kesimpulan,

menafsirkan

dan

mengembangkan hipotesa.
Periode yang dimulai pada usia 12 tahun ini, yang berkembang
pada anak adalah kemampuan berpikir secara simbolis dan mampu
memahami sesuatu secara bermakna tanpa memerlukan objek yang
konkrit. Siswa sudah mampu memahami hal-hal yang bersifat
imajinatif. Kaitannya dengan pembelajaran adalah bahwa belajar akan
bermakna jika materi belajar sesuai dengan bakat dan minat siswa.
Hurlock (1980: 213) menjelaskan bahwa, masa remaja adalah masa
dimana seseorang lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan
teman-teman sebaya sebagai kelompok. Hal demikian menyebabkan
pengaruh teman-teman sebaya dalam sikap, penampilan, perilaku, dan
minat menjadi lebih besar dibandingkan pengaruh dari keluarga.

B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang terkait minat sisa terhadap jenis musik tertentu,
tampaknya belum ditemukan. Namun demikian, penelitian-penelitian
relevan dengan penelitian ini telah dilakukan sebelumnya oleh peneliti
lain, diantaranya :
1.

Penelitian yang dilakukan oleh Ardyansah Jani Putra (2012)
dengan judul Pengaruh Minat Dan Motivasi Siswa Dalam Kegiatan

19

Ekstrakurikuler Seni Musik Terhadap Prestasi Belajar Seni Budaya
Di SMPN 1 Wates. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh minat dan motivasi siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar seni budaya. Hasil dari
penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara minat dan
motivasi siswa yang mengikuti ekstrakurikuler terhadap hasil
belajar Seni Budaya di kelas. Subjek dalam penelitian tersebut
adalah siswa kelas VII dan VIII yang mengikuti ekstrakurikuler
seni musik.
2.

Siti Chabibah (2012) telah melakukan penelitian yang berjudul
Minat Siswa SD Kelas V SD Negeri se-gugus Merpati Kecamatan
Salam terhadap Pembelajaran Senam Irama. Tujuan yang
diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar minat siswa kelas V SD Negeri se-gugu Merpati Kecamatan
Salam terhadap pembelajaran senam irama. Hasil penelitian
menunjukkan minat siswa SD Negeri se-gugus Merpati Kecamatan
Salam Kabupaten Magelang terhadap materi senam irama sebagian
besar berada pada kategori sedang sebesar 39,48%, diikiuti
kategori tinggi sebesar 25%, kemudian kategori rendah sebesar
22,36%, dan kategori sangat rendah 7,90% dan kategori sangat
tinggi 5,26%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
minat siswa SD Negeri se-gugus Merpati Kecamatan Salam
Kabupaten Magelang terhadap materi senam irama adalah sedang.

20

Dari kedua penelitian tersebut, peneliti menjadikan penelitian
tersebut sebagai acuan untuk memperkuat penelitian yang peneliti lakukan,
karena penelitian tersebut sejenis dengan penelitian yang peneliti lakukan
dengan judul “Minat Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Magelang
terhadap Notasi Balok”. Dengan relevansi yaitu tujuan penelitian untuk
mengetahui bagaimana minat siswa, instrumen yang digunakan dalam
penelitian berupa angket atau kuisioner, teknik analisis data berupa
analisis deskriptif, namun terdapat perbedaan dari penelitian ini dengan
penelitian yang sebelumnya adalah peneliti lebih mengarah ke bidang seni
musik tepatnya notasi balok.

C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori, minat adalah suatu kecenderungan dari
dalam diri individu yang menyebabkan rasa tertarik atau senang terhadap
suatu obyek tertentu tanpa ada yang menyuruh. Dari faktor-faktor tersebut
akan digunakan untuk meneliti minat siswa terhadap pembelajaran seni
musik.
Minat

siswa

terhadap

pembelajaran

notasi

balok

dapat

menggambarkan tingkah laku siswa terhadap pembelajaran materi
tersebut. Tingkah laku tersebut berupa perhatian siswa terhadap
pembelajaran, adanya aktifitas siswa, dan perasaan senang terhadap suatu
pembelajaran yang dilakukan. Peranan guru dan fasilitas juga sangat
mempengaruhi tinggi rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran seni

21

music. Semakin baik peranan guru dan fasilitas atau saran prasarana yang
memadai, maka minat siswa akan semakin tinggi.
Untuk dapat mengetahui minat siswa tersebut, maka dapat
dianalisis dari faktor-faktor tersebut dengan menyusun menjadi sebuah
instrument dalam bentuk sebuah angket. Angket tersebut berisi butir-butir
pertanyaan yang dapat mengungka perhatian, perasaan senang, aktivitas,
peranan guru, dan fasilitas terhadap pembelajaran notasi balok. Dengan
menjawab butir-butir pernyataan tersebut maka dapat diketahui minat
siswa terhadap pembelajaran notasi balok.

Siswa kelas VIII
SMP N 9
Magelang

Pembelajaran
notasi balok

Angket

1.
2.
3.
4.
5.

Proses pembelajaran
yang baik

Gambar 2. Kerangka berpikir

rasa senang
perhatian
aktivitas
peranan guru
fasilitas

Minat siswa

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
dengan jenis survei. Nanang Martono (2012:20) mengatakan bahwa
penelitian survey adalah tipe penelitian dengan menggunakan kuisioner
atau angket sebagai sumber data utama.

Dalam penelitia survey,

responden diminta untuk memberikan jawaban singkat yang sudah tertulis
di dalam kuisioner atau angket kemudian jawaban dari seluruh
respondetersebut diolah menggunakan teknik analisis kuantitatf tertentu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
minat siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Magelang terhadap pembelajaran
notasi balok dan berusaha mencari informasi atau gambaran secara teratur,
ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala sehingga dapat ditarik makna
tertentu. Suharsimi Arikunto (2006:78) menyatakan bahwa penelitian
deskriptif merupakan penelitian non-hipotesis sehingga dalam langkah
penelitian tidak merumuskan hipotesis.

B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel, sehingga tidak
terdapat variabel bebas maupun variabel terikat. Variabel dalam penelitian
ini adalah minat siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Magelang terhadap notasi
balok. Minat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kecenderungan
22

23

atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu, minat mempengaruhi
pemusatan perhatian dalam proses pembelajaran notasi balok.

C. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 9
Magelang yang beralamat di jalan Cemara Tujuh no 34 Magelang.
Pengisian angket dilaksanakan pada bulan Januari 2015.

D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Berdasarkan dari pendapat tersebut, sebagai populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9
Magelang Tahun Ajaran 2014/2015. Di SMP Negeri 9 Magelang,
jumlah seluruh siswa kelas VIII adalah 217 siswa, dengan rincian
sebagai berikut.

24

Tabel 1. Daftar siswa kelas VIII
No
1
2
3
4
5
6
7

Kelas
VIII A
VIII B
VIII C
VIII D
VIII E
VIII F
VIII G
Jumlah Total

Jumlah Siswa
32
32
32
32
30
30
29
217

2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan kita teliti. Sampel
dapat didefinisikan sebagian anggota populasi yang dipilih dengan
menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi tersebut.
Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
137 siswa. Jumlah tersebut ditentukan dengan menggunakan tabel
penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael
dengan taraf signifikansi 5%.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data atau cara yang digunakan untuk
mendapatkan data dalam penelitian ini adalah dengan kuisioner. Kuisioner

25

dibagikan kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Magelang yang menjadi
sampel penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner
dinilai lebih praktis dan efisien karena dalam waktu bersamaan peneliti
dapat memperoleh data dari responden dalam waktu singkat dan dengan
jumlah yang cukup banyak. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka
semakin baik minat siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Magelang dalam
mengikuti pembelajaran notasi balok. Teknik pengumpulan datanya adalah
sebagai berikut:
a. Peneliti meminta identitas responden siswa kelas VIII SMP Negeri 9
Magelang
b. Peneliti memberikan kuisioner penelitian dan mohon bantuan untuk
mengisi kuisioner tersebut
c. Peneliti mengambil kuisioner setelah diisi lengkap

2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnua lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan angket atau kuisioner untuk mengumpulkan data.
Angket dapat memberikan kesempatan kepada siswa atau responden
untuk memberikan informasi dengan baik dan benar. Penelitian ini
menggunakan angket tertutup agar dapat memudahkan siswa atau

26

responden untuk menjawabnya. Responden dalam hal ini siswa dapat
memberikan tanda centang () pada kolom atau tempat yang sesuai.
Dalam kuesioner yang digunakan, responden diberikan
pernyataan positif dan negatif berdasarkan aspek minat terhadap notasi
balok yang meliputi faktor perhatian, rasa senang, aktivitas, peranan
guru, dan fasilitas. Berikut adalah kisi-kisi instrumen yang akan
dijadikan pedoman dalam penyusunan instrumen penelitian.
Skala Likert digunakan sebagai alternative jawaban dalam
angket ini. Skala Likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk
mengukur variabel penelitian (fenomena sosial spesifik), seperti sikap,
minat, pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok orang.
Pernyataan yang diajukan ada dua kategori, yaitu pernyataan positif
dan pernyataan negatif. Setiap pernyataan dalam instrumen ini, dapat
dijawab dengan memilih 4 alternatif jawaban dengan bobot nilai
Sangat Setuju (SS):4; Setuju (S): 3; Tidak Setuju (TS): 2; dan Sangat
Tidak Setuju (STS); 1 pada pernyataan positif. Kemudian Sangat
Setuju (SS):1; Setuju (S): 2; Tidak Setuju (TS): 3; dan Sangat Tidak
Setuju (STS); 4 pada pernyataan negatif.
Penyusunan instrument dalam penelitian ini didasari dengan
jenis variabel yang diteliti dan memperhatikan tiga langkah yaitu
mendefinisikan konstruk, menyidik faktor, dan menyusun butir
pernyataan (Sutrisna Hadi, 1991:7). Langkah-langkah yang diambil
adalah:

27

a. Mendefinisikan konstruk
Konstruk adalah membuat batasan mengenai ubahan atau
variable yang diukur. Konstruk dalam penelitian ini adalah minat
siswa kelas VIII terhadap pembelajaran notasi balok di SMP
Negeri 9 Magelang, sedangkan minatnya berupa faktor dari dalam
(intrinsic) dan dari luar (ekstrinsik).
b. Menyidik Faktor
Menyidik faktor bertujuan untuk menandai faktor-faktor
yang ditemukan dalam konstrak yang akan diteliti. Adapun faktorfaktornya yaitu faktor dari dalam berupa: perhatian, rasa senang,
aktifitas, dan faktor dari luar yaitu: peranan guru dan fasilitas
sekolah.
c. Menyusun butir-butir pernyataan
Menyusun butir-butir pernyataan mengacu pada faktorfaktor yang berpengaruh pada penelitian ini, yaitu perhatian, rasa
senang, aktifitas, peranan guru dan fasilitas sekolah yang
dijabarkan dalam kisi-kisi pernyataan dalam bentuk pernyataan
positif dan negative. Disediakan empat alternative jawaban pada
setiap butir pernyataan yang diberikan kepada responden atau
siswa, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju.

28

Tabel 2. Kisi-kisi instrumen Pengumpulan Data
Variabel

faktor

indikator

butir soal

minat siswa

dalam

a. perhatian
b. rasa
senang

1,2,3,4,5,6,7*8*
9,10,11,12,13,14,15*,1
6*
17,18,19,20,21,22,23,2
4*
25,26,27,28,29,30,31,3
2*
33,34,35,36,37,38,39*,
40

Terhadap
Pembelajara
n
seni musik

Luar

Aktivitas
d. peranan
guru
Fasilitas
Jumlah

jumlah
8
8
8
8
8
40

(*) pernyataan negative

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen
Untuk memperoleh instrument yang valid, diperlukan uji
validitas instrument,karena instrument yang baik harus memenuhi dua
persyaratan yaitu valid dan reliable. Uji validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrument. Uji validitas ini dilakukan sebelum angket diberikan
kepada responden. Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan kepada
30 siswa kelas VIII C SMP Negeri 9 Magelang, kemudian dihitung
menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:

Keterangan Rumus :
- rxy : koefisien korelasi suatu butir
- n : Jumlah responden

29

- x : Skor variabel (jawaban responden)
- y : Skor total variabel untuk responden n
Butir instrumen dianalisa dengan bantuan computer program
SPSS versi 16.0 for windows. Kriteria untuk pengembilan keputusan
dalam menetukan valid tidaknya butir soal, yaitu jika koefisien
korelasi ( r) yang diperoleh ≥ koefisien ( r) tabel, yaitu pada taraf
signifikansi 5% maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan
valid. Adapun hasil penghitungan terhadap instrumen berupa kuesioner
dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel

X

Jumlah
Butir Awal

Jumlah
Butir
Gugur

40

15

No. Butir Gugur

1, 2, 16, 17,
21, 22, 24, 29,
31, 33, 35, 36,
37, 39, 40

Jumlah
Butir Valid

25

2. Reliabilitas Instrumen
Menurut Arikunto (2010 : 293), reliabilitas adalah indeks yang
menunjukan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan.
Ide pokok yang terkandung dalam konsep reabilitas adalah sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya Menurut Arikunto (2006: 178)
menyatakan bahwa reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa
suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik.

Dalam

penelitian ini, reliabilitas instrumen diukur menggunakan rumus Alpha
Cronbach sebagai berikut:

30

Ket:
- 11 : reliabilitas instrumen
- k : banyaknya butir pertanyaan/ banyaknya soal
: jumlah varians butir
: varians total
Kriteria suatu

instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan

menggunakan teknik ini bila koefisien reliabilitas (

11)

> 0,6. Berdasarkan

hasil penghitungan dengan rumus tersebut diperoleh data koefisien sebesar
0,728 > 0,6. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen dalam
penelitian ini reliabel dan layak digunakan sebagai alat pengumpul data
penelitian.

G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam penelitian ini, data
yang didapat berupa data yang berasal dari angket atau kuesioner,
sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisis
deskriptif dan persentase. Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi (Sugiyono, 2013:147).

31

Menurut Slameto (2001:186), untuk member makna pada skor
yang ada, dibuat bentuk kategori atau kelompok menurut tingkatan yang
ada, kategori terdiri atas empat kategori yaitu sangat baik, baik, cukup dan
kurang.
Tabel 4. Rentangan Norma
No
1
2
3
4
5

Rentangan Norma
X≥Mi + 1,5 SDi
Mi + 0,5 SDi ≤X