KEEFEKTIFAN PENDEKATAN KONSRUKTIVISME DALAM UPAYA MELURUSKAN KESALAHAN KONSEP KEMAMPUAN MENULIS PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA GURU SEKOLAH DASAR | Sularmi, | Jurnal Pendidikan Indonesia 8994 19026 1 PB

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN KONSRUKTIVISME DALAM UPAYA
MELURUSKAN KESALAHAN KONSEP KEMAMPUAN MENULIS PADA
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA GURU SEKOLAH DASAR
Sularmi
Dosen pada Program Studi PGSD, FKIP, UNS
Email: [email protected]
Abstract: Learning PGSD research aims to obtain: (1) the progress of students in mastering the concept of the
author, (2) mahassiswa progress in mastering the skills of scientific work / writing skills. (3) determine the
sequence in which students PGSD skills. In general, this research carried out in three cycles and each cycle
teridiri of the planning, action, observation and evaluation -refleksi.Subjek this study are students PGSD
Semester 3 FKIP UNS Surakarta. The time course of a study for 6 months (July-December 2009). The data
collection is done by observation. Data were analyzed descriptively
Abstrak: Penelitian Pembelajaran di PGSD bertujuan untuk memperoleh: (1) kemajuan mahasiswa dalam
penguasaan konsep penulis, (2) kemajuan mahassiswa dalam menguasai keterampilan karya ilmiah/ ketrampilan
menulis. (3) mengetahui urutan keterampilan yang dilakukan mahasiswa PGSD. Secara umum peneltian ini
dilakukan dalam 3 siklus dan tiap siklus teridiri dari atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
evaluasi –refleksi.Subjek penelitian ini adalah mahasiswa PGSD Semester 3 FKIP UNS Surakarta . Waktu
peneltian selama 6 bulan (Juli- Desember 2009). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi. Data di
analisis secara deskriptif.
Kata Kunci: pembelajaran konstruktivisme, kemampuan menulis.


Dengan Bahasa Indonesia sesungguhnya dapat mengantarkan anak didik ke dalam
kemampuan bahasa sampai pada tataran apresiasi, ekspresi, dan kreasi. Kekuatan pembelajaran bahasa terletak pada pesan yang
terkandung di dalamnya. Pesan yang disampaikan melalui pengajaran bahasa dapat sangat kuat dan lebih bersifat abadi jika dibandingkan dengan pesan secara harfiah. Begitu pula konsep dalam individu dibangun
pada struktur pengetahun yang disebut skema. Skema berfungsi sebagai filter dan sekaligus sebagai fasilitator bagi ide-ide pengetahuan baru. Sebagai filter apabila pengetahuan baru tidak sejalan dengan pengetahuan lama dan sebaliknya sebagai fasillitator
bila pengetahuan baru relevan dengan pengetahuan lama. Skema dapat berubah atau berkembang seiring dengan datangnya pengetahuan baru. Melalui skema setiap individu
membangun konsep sesuai dengan peristiwa
yang di alaminya
Teori belajar yang mendasari belajar
konsep adalah teori kognitifitas, yaitu teori
belajar yang lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Konsep-konsep merupakan batu-batu pembangunan berpikir. Konsep-konsep merupakan da-

sar bagi proses-proses mental yang lebih tinggi utnuk meluruskan prisnsip-prinsip dan
generalisasi-generalisasi. Untuk memecahkan
masalah seorang mahasiswa harus didasarkan
pada konsep-konsep yang diperolehnya.
Euwe van den berg(1991:10) berpendapat bahwa “ kesalahan konsep adalah
konsepsi mahasiswa yang berbeda atau bertentangan dengan konsepsi para ahli dan biasasanya kesalahan konsep menyangkut kesalahan mahasiswa dalam pemahaman hubungan antara konsep. Dari pendapat tersebut
di atas dismpulkan bahwa kesalahan konsep
adalah kesalahan pemahaman dalam menghubungkan suatu konsep dengan konsepkonsep lain, antara konsep yang baru dengan
konsep yang sudah ada pada kepala peserta

didik, sehingga terbentuk konsep yang salah.
Pendekatan Konstruktivisme pada prinsipnya adalah “pembentukan pengetahuan
dalam pemikirannya oleh siswa sendiri. Guru
dapat memberikan bantuan dan bimbingan
dalam proses tersebut dengan mengajar sehingga siswa memperoleh informasi yang bermakna dan relevan dengan diberi kesempatan untuk melakukan penemuan dan pemecahan masalah”.(Slavin, 1997:269)

417

Sularmi, Keefektifan Pendekatan Konsruktivisme Dalam Upaya Meluruskan Kesalahan...

418

Bagan Tahapan Pembelajaran Konstruktivisme
PEMANASAN –APERSEPSI
5-10%
Tanya Jawab tentang penegtahuan dan pengalaman
EKSPLORASI
Memperoleh/ Mencari Informasi Baru

25-30%


KONSOLIDASI PEMBELAJARAN
Negosiasi dalam mencapai pengetahuan baru

35-40%

PEMBENTUKAN SIKAP DAN PERILAKU
Pengetahuan diproses menjadi nilai, sikap, dan perilaku

10%

PENILAIAN FORMATIF

10%

Menurut Ausubel kebermaknaan belajar sangat berpengaruh terhadap keaktifan
belajar peserta didik. Belajar penuh arti akan
melibatkan kemampuan fisik, mental dan
emosional peserta didik. Kebalikan dari belajar yang bermakna adalah belajar yang menghafal. Selain itu belajar dengan melakukan
penemuan penuh makna, sebaliknya belajar

dengan menerima kadar kebermaknaannya
rendah.
Bahasa dan sastra Indonesia secara
formal diajarkan mulai dari kelas sekolah dasar dan berkelanjutan sampai ke perguruan
tinggi. Dengan kata lain bahwa belajar bahasa Indonesia sebagai ilmu sudah begitu lama diajarkan kepada para mahasiswa, sehingga hasil dari pembelajarannya dapat tercermin pada penggunaan bahasa itu dalam
praktikberkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai bahasa yang digunakan
dalam forum-forum ilmiah maupun pad komunikasi sehari-hari.
Kesalahan konsep pembelajaran bahasa Indonesia suatu hal yang sering pada Pendidikan Guru Sekolah Dasar sebagai keterbatasan yang perlu diluruskan agar dalam
melaksanakan pembelajaran di SD tidak mengkondisikan mahasiswanya untuk memperoleh konsep yang salah. Pendekatan konstruktivis memberikan kondisi alamiah pada
guru untuk memahami fakta, konsep dan prinsip dengan sebenarnya-benarnya dan sejelas-jelasnya melalui pengalaman langsung.
Dengan upaya meluruskan kesalahan
konsep-konsep pembelajaran bahasa Indonesia pemberian bahasa Indonesia pemberian

bimbingan dengan pendekatan konstruktivis
diharapkan jika nanti menajadi guru sekolah
dasar tidak lagi memiliki kesalahan konsep
pada konsep-konsep pembelajaran bahasa
Indonesia sehingga dalam pembelajaran tidak
terjadi kesalahan konsep pada siswanya.
Manfaat atau kontribusi penelitian ini

dibedakan menjadi manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoritis dari penelitian ini meberikan masukan kepada para peneliti dan
praktisi di lingkungan pendidikan tentang
adannya kesalahan konsep pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Pendidikan Guru
Sekolah Dasar. Manfaat Praktis dari penelitian ini adalah memberikan masukan kepada dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
serta para pemerhati dan pengambil kebijakan dalam bidang pendidikan hendaknya
menjadi masukan agar meluruskan kesalahan
konsep pada pembelajaran Bahasa Indonesia
di Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada Pendidikan Guru Sekolah Dasar di FKIP UNS
Surakarta. Lama penelitian selama 10 bulan
sejak bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan Mei 2010. Desain penelitian ini termasuk
penelitian tindakan dan eksperimen. Populasi
dari penelitian ini adalah semua mahasiswa
PGSD FKIP UNS Surakarta sebanyak 6
kelas Semester III sebanyak 6x 38 mahasiswa= 228 mahasiswa. Sampel penelitian ini
adalah sebagian mahasiswa yang mewakili

419


Volume 2, Nomor 5, Jurnal Pendidikan Indonesia 417 – 422

mahasiswa di kelasnya.. Jika satu kelas diambil enam orang sebagai sampel maka jumlah sampel peneltian sebanyak 38 orang.
Teknik pengumpulan data menggunakan : (a)
tes, dan (b) wawancara. Data penelitian ini
ialah: (1) data deskripsi tentang gambaran
menyeluruh kesalahan konsep pada pembelajaran Bahasa Indonesia, (2) deskripsi data
tentang pelaksanaan pelurusan kesalahan
konsep yang berupa kemajuan yang dicapai
peserta didik, segi-segi postitif dan kendala
yang dijumpai,(3) data interval yaitu skor
hasil tes akhir setelah peserta didik melakuakan pembelajaran konstruktivis, dan (4)
data yang diteliti adalah menulis.Analisis
data dilakukan secara kualitatif yaitu lewat:
Reduksi Data, Penyajian, Penarikan Kesimpulan. Sementara itu, utnuk analisis data kuantiatif dalam penelitian ini digunakan analisis
statistik dengan uji-t non independent. Adapun rumus sebagai berikut:
t= ᴅ
√⅀D2 – (⅀D2)
N


N (N-1)

Keterangan:
D= Nilai rata-rata selisih post –test dikurangi
pre test
D2= Kuadrat dari selisih post test dikurangi
pre test
D= Selisih post test dikurangi pre test
N= Jumlah Sampel
Kriteria uji adalah jika nilai t yang diperoleh
lebih besar daripada nilai ttabel(thitung>t tabel,
maka hipotesis ditolak(Ho diterima).
HASIL PEMBAHASAN
Studi Pendahuluan untuk Pengembangan Bahan Ajar Menulis Apresiasi
Puisi yang Dibutuhkan oleh Dosen dan
Mahasiswa di PGSD FKIP UNS Surakarta.
Hasil studi pendahuluan ini menemukan tiga
pokok temuan yaitu:
(1) Permasalahan serta kebutuhan guru dan
murid yang berkaitan dengan pembelajaran apresiasi puisi di PGSD FKIP

UNS;
(2) Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang berkaiatan
dengan pembelajaran apresiasi puisi di

PGSD FKIP UNS berdasarkan kebutuhan dosen dan amahasiswa;
(3) prototype bahan pembelajaran apresiasi
puisi di PGSD FKIP UNS pendekatan
konstruktivisme.
Permaslahan serta Kebutuhan Dosen dan Mahasiswa yang berkaiatan dengan pembelajaran apresiasi puisi di PGSD
FKIP UNS Surakarta
Permasalahan serta kebutuhan dosen
dari mahasiswa dalam pembelajaran apresiasi
PGSD FKIP UNS ini ditemukan dengan metode observasi dari wawanacara. Dari hasil
wawancara dari observasi ditemukan masalah yang dihadapi dosen dan masalah yang
dihadapi mahasiswa dalam pembelajaran apresiasi puisi di PGSD FKIP UNS Surakarta.
a. Masalah dan kebutuhan dosen yang
berkaiatan dengan pembelajaran apresisasi puisi di PGSD FKIP UNS Surakarta
b. Masalah Mahasiswa PGSD Surakarta
dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di dalam proses pembelajaran di

kelas, masalah mahasiswa dalam pembelajaran apresiasi puisi di PGSD FKIP
UNS Surakarta yang ditemukan dalam
penelitian ini adalah (1) apresiasi puisi
adalah pelajaran yang sukar dipahami
mahasiswa; dan (2) apresiasi puisi tidak
diminati mahasiswa
c. Pembelajaran apresiasi Puisi tidak diminati Mahasiswa
Masalah yang dihadapi mahasiswa berkenaaan dengan pembelajaran apresiasi
puisi yang ditemukan dalam penelitian
ini adalah apresiasi puisi tidak diminati
oleh mahasiswa.
Upaya Menciptakan Bahan Pembelajaran
Apresiasi Puisi dengan Pendekatan Kontruktivisme di PGSD FKIP UNS Surakarta
Upaya yang dapat dilakuakn sebagai
rencan pengembangan bahan ajar apresiasi
puisi dengan pendekatan konstruktivisme di
PGSD pertama, mengacu pada upaya yang
dilakukan dosen dalam mengatasi permasalahan pembelajaran apresiasi puisi. Berbagai
upaya dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menyusun komponen yang diperlukan dalam


Sularmi, Keefektifan Pendekatan Konsruktivisme Dalam Upaya Meluruskan Kesalahan...

pengembangan bahan pembelajran apresiasi
puisi dengan pendekatan konstruktivisme.
Prototype Bahan Pembelajaran Apresiasi
Puisi dengan Pendekatan Konstuktivisme
Berdasarkan fenomena yang menunjukkan ada permasalahan pada dosen dan
mashasiswa dalam pembelajaran apresiasi
puisi serta upaya yang telah dilakukan dosen
utnuk mengatasi permasalahan itu, maka
diterapkan hasil identifikasi permasalahan
dari kebutuhan dosen dalam pembelajaran
apresiasi puisi yaitu penyediaan bahan ajar.
Pengembangan Prototype bahan menjadi
bahan pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme di PGSD FKIP UNS Surakarta
Dalam pembahasan ini diuraikan pengembangan Prototype bahan menjadi bahan
pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme di
PGSD FKIP UNS Surakarta. Pengembangan
bahan ini terdiri atas dua item. Penentuan

item berdasarkan deskripsi data seperti yang
telah diuraikan di depan. Masing-masing item yang dibahas ini adalah: (1) hasil pengembangan Prototype bahan menjadi bahan
pengajaran apresiasi puisi dengan pendekatan
kontruktivis, (2) hasil pengembangan dari
perbaikan bahan pembelajaran berdasarkan
uji coba terbatas.
Hasil Pengembangan Prototype (draft)
Bahan Pengajaran Apresiasi Puisi Berdasarkan Expert Judgment
Deskripsi data yang ditemukan dalam
penelitian ini mengemukakan tanggapan-tanggapan yang diberikan oleh ahli tersebut
digunakan sebagai expert judgment. Ahli yang memberikan tanggapan adalah dosen bahasa, Indonesia di PGSD FKIP UNS Surakarta.
Tanggapan Stakeholders terhadap Model
Pengembangan Buku Bahan Ajar Apresiasi Puisi dengan Pendekatan Konstruktivisme
Berdasarkan deskripsi data yang lain
dapat dikatakan bahwaa kehadiran model
bahan ajar apresiasi puisi dengan pendekatan
konstruktivisme sangat disenanginya. Kemudian yang bersangkutan berharap model
bahan ajar ini akan berlanjut dari akan dipakai sebagai bahan pembelajaran puisi dikelas.

418
420

Hanya saja kendaala yang dikhawatirkan jika
diterapkan di lapangan adalah dihadapkan
kepada banyak materi yang harus diajarkan,
kemampuan dosen terbatas, alokasi waktu
terbatas, sehingga dosen kesulitan menyusun
RPP. Namun demikian, dengan hadirnya model bahan ajar ini dosen menyambut terbuka
karena dapat digunakan sebagai bahan pengajaran apresiasi puisi di kelasnya.
Tanggapan para dosen terhadap keberadaan bahan ajar apresiasi puisi dengan pendekatan konstruktivisme semuanya dapat dikategorikan positif. Tanggapan-tanggapan
positif ini menandakan bahwa pengembangan model bahan ajar apresiasi puisi dengan
pendekatan konstruktivisme di PGSD FKIP
UNS Surakarta berterima. Berterimanya model ini bagi dosen dapat diharapkan pembelajaran apresiasi puisi pada masa mendatang
akan berubah warna. Perubahan itu terjadi
dari yang semula merasa tidak senang menjadi senang. Dari yang semula menganggap
apresiasi puisi sukar, menjadi dapat diterima
dengan mudah.
Selain itu, penerimaan dosen terhadap
model materi ajar apresiasi puisi dengan
pendekatan konstruktivisme selain bermanfaat bagi murid dan bagi pembelajaran itu
sendiri, juga bermanfaat bagi dosen yang
bersangkutan. Dikatakan demikian karena
berdasarkan uraian Herman j. Waluyo (2007:
10). Seorang dosen agar dapat memperoleh
sertifikasi ia wajib memiliki karya pengembangan profesi. Penerapan model materi ajar
ini bagi dosen termasuk dalam penerapan
pembelajaran yang inovatif dan ini termasuk
karya pengembangan profesi.
Hasil Uji Keefektivan Model Buku Materi
Ajar Apresiasi Puisi dengan Pendekatan
Konstruktivisme
Hasil uji keefektifan model buku
materi ajar apresiasi puisi dengan pendekatan
konstruktivisme di PGSD FKIP UNS Surakarta meliputi: (1) keefektifan buku materi
ajar apresiasi puisi dengan pendekatan konstruktivisme yang diujikan secara terbatas,
dan (2) keefektifan buku materi ajar apresiasi
puisi dengan pendekatan konstruktivisme yang diujikan secara luas.

419
421

Volume 2, Nomor 5, Jurnal Pendidikan Indonesia 417 – 422

1. Uji coba Terbatas Keefektifan Baku Materi ajar Apresiasi Puisi dengan pendekatan Konstruktivisme
2. Ujicoba Luas Keefektifan Buku materi
Ajar Apresiasi Puisi dengan Pendekatan
Konstruktivisme
SIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan di depan, dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut: Setelah diadakan diskusi dengan beberapa stakeholders pada FGD dinyatakan bahwa para stakeholders di PGSD
FKIP UNS Surakarta memberikan tanggapan
positif terhadap model pembelajaran terpadu
apresiasi puisi yang dikembangkan oleh peneliti. Model pembelajaran terpadu apresiasi
puisi dengan pendekatan konstruktivisme dinyatakan/dirasakan sangat sesuai untuk mahasiswa GSD FKIP UNS Surakarta. Hal ini
dikarenakan tugas-tugas yang ada di dalamnya bila diaplikasikan akan mampu memotivasi siswa belajar apresiasi puisi dengan rasa
senang dan tidak membosankan. Mereka
mempunyai kesempatan menggunakan bahasa, Indonesia secara nyata lewat kegiatan
mengakrabi karya sastra yang berupa puisi,
seperti: kegiatan membaca puisi diiringi musik, sehingga pembelajaran bahasa dn sastra
Indonesia khusunya apresiasi puisi tidak terasa gersang, bisa memotivasi karena cukup
menyenangkan, terhibur dan menarik. Proto-

type pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya apresiasi puisi secara terpadu
telah dikembangkan melalui persiapan dari
eksplorasi menjadi produk awal pendekatan
pembelajaran ajar apresiasi puisi dengan pendekatan konstruktivisme.
Melalui empat langkah validsi telah
dikembangkan produk awal materi ajar apresiasi puisi dengan pendekatan konstruktivisme secara terpadu, yang telah teruji validitasnya dari efektifitanya melalui uji t – non –
independent; empat langkah pengembangan
tersebut, yaitu: (1) expert judgment; (2) pengembangan awal di lapangan dan perbaikan;
(3) pengembangan utama di lapangan dan
perbaikan; (4) pengembangan operasional di
lapanagn dan perbaikan. Pengembangan ke-3
dan ke-4 diserti dengan uji statistik sederhana
(Uji t – non – independent) untuk menguji
efektifitas model tersebut dalam pembelajaran apresiasi puisi. Hasil uji t menyatakan
terdapat perbedaan yang sangat signifikan
antara pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme dan konvensional dalam mempengaruhi kompetisi berapresiasi puisi siswa.
Para stakeholders menyambut baik Buku
Materi Ajar Apresiasi Puisi secara terpadu
dengan Pendekatan Konstruktivisme. Uji statistik menunjukkan bahwa pendekatan yang
dihasilkan efektif untuk pembelajaran apresiasi puisi.

DAFTAR PUSTAKA
Abraham, 1991. Understanding and Misunderstanding of Eight Grades of five Chemistry
Concepts hound in Textbooks, Journal of Research In Science Teaching, vol. 29.
Ahmad Nugraha, dkk. 1998. Penggunaan Performance Assessment Untuk Meningkatkan
Efektivitas Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Laporan Penelitian Tindakan Kelas
di SDKecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. PGSD FIP IKIP Bandung.
Achmad Alfianto. 2008. Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah, metamorphosis ulat menjadi
kepompong: http://www.pendid-ikan-net/artikel.html . Diakses tanggal 5 Oktober
2008.
Ansyar, M. 2002. Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Makalah Seminar nasional
Kurikulum Berbasis Kompetensi, UNP, Padang 2002.
Berg, Euwe van den. 1991. Kesalahan konsep dan Remidiasi, Salatiga, UKSW.
Bettencourt, A., 1989. What is Constructivism and Why are They all Talking About it?
Michigan State University, (ERIC, ED 325 402).
Conny Semiawan. 1995. Pendidikan Keterampilan Proses, Jakarta, Gramedia.
Driver, R, Asoko, H., Leach, J., Mortiner, E., & Scott, O., 1994. Constructing Scientific
Knowledge in the Classroom. Educational Researcher.

Sularmi, Keefektifan Pendekatan Konsruktivisme Dalam Upaya Meluruskan Kesalahan...

418
422

Issac Stephan dari William B. Michael, 1984. Handbook In Research and Evaluation,
California: Edits.
Moh, Armen. 1987. Pengajaran Metode, Discovery and Inquiry, Jakarta, Dirjen Dikti,
P2LPTK.
Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Slavin, Robert E. 1997. Educational psycology, Boston, Allyn and Bacon. Suke Silverius.
1991. Evaluasi Hasil Belajar, Jakarta, Grassindo.
Tobin, K., Tippins, D., & Gallard, a. 1994. In D Gobel (Eds.), Handbook of Research on
Science Teaching and Learning, New York: Macmillan Publishing Company.

Dokumen yang terkait

PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

0 4 144

Pengaruh Pendekatan Whole Language Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V Sekolah Dasar.

0 2 34

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS FORMAL UNTUK MENINGKATKA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN.

0 1 23

Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar

0 0 21

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL MATERI PENGELOMPOKKAN MAKHLUK HIDUP PADA SISWA SEKOLAH DASAR | - | Jurnal Pendidikan Indonesia 10179 21718 1 PB

0 0 5

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DI SEKOLAH DASAR | Rukayah | Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan 6777 7408 1 SM

0 0 7

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA KOMIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA SEKOLAH DASAR | Idam Ragil Widianto Atmojo, | Jurnal Didaktika Dwija Indria (SOLO) 10498 22496 1 PB

0 0 6

this PDF file PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN MELALUI PEMBINAAN BERKALA PADA SISWA SEKOLAH DASAR | Sukamto | Jurnal Pendidikan Indonesia 1 PB

0 0 10

this PDF file UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELALUI PADA IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING(CTL) PADA SISWA SEKOLAH DASAR | Kasno | Jurnal Pendidikan Indonesia 1 PB

0 1 7

this PDF file UPAYA PENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM MELALUI PEMBIMBINGAN BERKALA PADA SISWA SEKOLAH DASAR | Harno | Jurnal Pendidikan Indonesia 1 PB

0 0 11