Mengapa PUSKESMAS harus BLUD? mpdf

SYNCORE - always deliver value
Mengapa PUSKESMAS Harus BLUD?
posted by danik on October 27, 2016
Puskesmas harus berbentuk BLUD dikarenakan ada kebijakan dari pemerintah pusat bahwa BPJS
akan melakukan transfer dana ke puskesmas yang dapat diakui sebagai pendapatan puskesmas
yang sering di sebut dana kapitasi BPJS. Mengapa harus BLUD? Alasan pertama adalah untuk
keamanan kinerja. BLUD adalah pengelolaan keuangan yang paling aman.Karena pada saat ini
terjadi perubahan bahwa puskesmas akan menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan. Alasan
kedua adalah dikarenakan harus ada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas.
Terkadang muncul pertanyaan mana yang lebih dulu dilakukan, apakah BLUD atau akreditasi?
Apabila puskesmas sudah berbentuk BLUD maka akan lebih mudah dalam mendukung standar
yang diperlukan di dalam akreditasi. Apabila puskesmas sudah mampu menyusun Rencana Bisnis
& Anggaran(RBA), Standat Akuntansi Keuangan (SAK), dan Standard Operating Procedure (SOP)
maka sistem manajemen puskesmas sudah dilakukan dengan baik. Kendala besar puskesmas
hingga saat ini berada pada pengelolaan keuangan dan manajemen. Sehingga dengan adanya
BLUD maka akan sangat membantu.
BLUD adalah satuan kerja perangkat daerah pada satuan kerja perangkat daerah di lingkungan
pemerintah daerah yang dbentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan
dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktifitas. Tujuan dari
BLUD adalah pemberian layanan umum secara lebih efektif dan efisien sejalan dengan praktik

bisnis yang sehat, yang pengelolaan dilakukan berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh
kepala daerah. Sering muncul pertanyaan apa yang harus dilakukan setelah menjadi BLUD. Yang
harus dilakukan adalah penyusunan RBA dan SAK.Terdapat 11 fleksibilitas perbedaan BLUD
dengan SKPD terutama didalam pengelolaan keuangan adalah pendapatan, belanja, pengelolaan
kas, pengelolaan piutang, utang, investasi, pengelolaan barang, remunerasi, surplus/defisit,
pegawai dan organisasi dan nomenklatur.
Perubahan mendasar paska BLUD adalah Kepala puskesmas menjadi pengguna anggaran artinya
yang bertanggungjawab, membuat RBA, membuat pengesahan penggunaan anggaran
(triwulanan), membuat laporan keuangan berbasis SAK (setiap semester), dan laporan keuangan
akan diaudit auditor eksternal.Proses pengelolaan keuangan BLUD harus sesuai dengan tata
aturan/ kebijakan yang berlaku seperti tercantum dalam UU Perbendaharaan Negarapasal 68 &
69 instansi pemerintah yang tugas pokokdan fungsinya memberikan pelayanan kepada
masyarakat dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksible denganmenonjolkan
produktivitas, efisiensi danefektivitas .
Struktur organisasi BLUD terdiri dari pemilik BLUD, pemimpin BLUD, pengelola keuangan,
pengelola teknis, dewan pengawas BLU, dan SPI. Stretegi untuk tata kelola BLUD yang baik
adalah pemahaman mendalam terkait peraturan dan ketentuan pengelolaan BLUD, metodologi
pelatihan SDM berbasis kasus dan roleplay, integrasi pengelolaan keuangan dengan aplikasi
software pengelolaan keuangan BLUD dan konsultasi.
Program pendukung adalah program pendorong program utamasarana prasarana, SDM, sistem

manajemen. Kunci pelayananannya adalah di service puskesmas yang baik. Puskesmas dapat rugi
apabila tidak terdapat kendali yang baik. BLUD dapat bekerja sama dengan pihak ketiga (kso)
dan untuk menentukan masalah strategi adalah dengan memilih indikator. Program
pengembangan adalah apakah program sudah sesuai target dengan SPM yang ada. Semua usaha

perlu dikembangkan dengan baik agar nantinya tidak kalah bersaing dengan usaha lainnya
seperti klinik dan dokter keluarga.
Pogram RBA dibagi menjadi tiga yaitu program utama, program pendukung, dan program
pengembangan. Program utama adalah program yang terkait dengan layanan kesehatan
perorangan dan masyarakat. Indikatornya sudah ditentukan di SPM.
Pelaporan keuangan BLUD terdiri dari laporan realisasi anggaran, laporan neraca, laporan
operasional, laporan arus kas, dan CALK.

Dapatkan Jadwal Pelatihan Syncore Disini
Download Materi BLU/BLUD
Software BLU/Non BLUD

Bagaimana cara mengudang PT. Syncore Indonesia untuk pelatihan?
Anda dapat menghubungi:
Rahmadani Lutfiawati

CP: 082 274 900 800 / fia@syncoreconsulting.com
Diana Septi A
CP: 0877 38 900 800 /training@syncore.co.id
Telepon Kantor: 0274

488 599

Untuk informasi lebih lengkap kunjungi web kami : www.syncore.co.id
Tags:
Permalink | Comments (0) | Last updated on October 27, 2016