Perbandingan Parasetamol dengan Ketorolak Intravena Sebagai Analgesia Pre-emtif terhadap Skala Nyeri Pascabedah Labioplasti pada Pasien Pediatrik | Boesoirie | Jurnal Anestesi Perioperatif 573 1883 1 PB



Jurnal Anestesi Perioperatif
[JAP. 2015;3(2): 81–6]

ARTIKEL PENELITIAN

Perbandingan Parasetamol dengan Ketorolak Intravena Sebagai
Analgesia Pre-emtif terhadap Skala Nyeri Pascabedah Labioplasti pada
Pasien Pediatrik
Muhamad Adli Boesoirie,1 Ezra Oktaliansah,2 Tatang Bisri2
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Unpad/Pusat Mata Nasional
Rumah Sakit Cicendo, 2Departemen Anestesiologi dan Terapi intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

1

Abstrak
Parasetamol dan ketorolak merupakan analgetik yang biasa digunakan pada tatalaksana nyeri ringan hingga
sedang. Penelitian ini bertujuan membandingkan efek analgesi pre-emtif parasetamol 20 mg/kgBB dengan
ketorolak 0,5 mg/kgBB pada pasien pediatrik pascabedah labioplasti yang diukur menggunakan skala nyeri

face, legs, activity, crying, consolability (FLACC). Penelitian eksperimental secara uji acak tersamar buta ganda
terhadap 66 pasien pediatrik usia 6 bulan–12 tahun dengan status fisik American Society of Anesthesiology
(ASA) I–II. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung periode Oktober 2013–Mei 2014.
Pasien dibagi menjadi dua kelompok perlakuan, yaitu kelompok parasetamol (P) dan ketorolak (K) yang
diberikan 15 menit prabedah. Analisis statistika diuji menggunakan uji-t independen, Mann-Whitney, dan
Eksak Fisher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skala FLACC pada kelompok ketorolak pada jam ke-1,
2, 4, 6, dan 24 lebih rendah secara bermakna (p

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efek Analgesia Parasetamol 15 mg/kgBB Intravena Dengan Metamizol 15 mg/kgBB Intravena Sebagai Preventif Analgesia Pada Pembedahan Pasien Anak Dengan Anestesi Umum

2 63 94

Perbandingan Efek Analgesia Parecoxib Dengan Ketorolak Sebagai Preemptif Analgesia Pada Anestesi Umum

0 51 66

Deksametason Intravena dalam Mengurangi Insidens Nyeri Tenggorok Pascabedah | Wijaya | Jurnal Anestesi Perioperatif 578 1893 1 PB

0 0 6

Perbandingan Efektivitas Kombinasi Fentanyl Patch 12,5 µg/jam dan 25 µg/jam dengan Ketorolak 30 mg Intravena pada Pascabedah Ortopedi Ekstremitas Bawah | Rini | Jurnal Anestesi Perioperatif 823 3040 1 PB

0 0 8

PENGARUH KETOROLAK INTRAVENA DAN DEKSKETOPROFEN INTRAVENA SEBAGAI ANALGESIA PASCABEDAH TERHADAP WAKTU PERDARAHAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) Kristika Catur S

0 0 43

Perbandingan Efek Pemberian Analgesia Pre-emtif Parecoxib dengan Parasetamol terhadap Nyeri Pascaoperasi Radikal Mastektomi Menggunakan Numeric Rating Scale | Kartapraja | Jurnal Anestesi Perioperatif 825 3044 1 PB

0 4 6

Perbandingan Efektivitas antara Gabapentin 600 mg dan Gabapentin 900 mg Kombinasi dengan Ketorolak 30 mg 8 Jam sebagai Analgesia Pascabedah pada Total Abdominal Histerektomi dengan Anestesi Umum | Camary | Jurnal Anestesi Perioperatif 898 3274 1 PB

0 0 7

Perbandingan Kombinasi Tramadol Parasetamol Intravena dengan Tramadol Ketorolak Intravena terhadap Nilai Numeric Rating Scale dan Kebutuhan Opioid Pascahisterektomi | Karmena | Jurnal Anestesi Perioperatif 612 2100 1 PB

0 0 7

Pengaruh Penambahan Petidin 0,25 mg kgBB pada Bupivakain 0,25% untuk Blok Infraorbital terhadap Analgesia Pascabedah pada Operasi Labioplasti Anak | Ritonga | Jurnal Anestesi Perioperatif 121 413 1 PB

0 0 7

Perbandingan Pemberian Deksametason 10 mg dengan 15 mg Intravena sebagai Adjuvan Analgetik terhadap Skala Nyeri Pascabedah pada Pasien yang Dilakukan Radikal Mastektomi Termodifikasi | Erlangga | Jurnal Anestesi Perioperatif 607 2090 1 PB

0 0 9