6.Esther Irawati Setiawan

DINAMIKA TEKNOLOGI April 2016 Vol. 8; No. 1; Hal. 21-25

PENGAMANAN MOBILE DEVICE UNTUK ANAK-ANAK DENGAN
KLASIFIKASI OTOMATIS
Esther Irawati Setiawan
Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
e-mail: esther@stts.edu

ABSTRAK
Android merupakan salah satu platform pada mobile device yang banyak diminati masyarakat.
Namun kita tidak bisa terhindar dari gangguan-gangguan kecil yang menyebabkan user merasa tidak
aman. Sering kali terjadi penyalahgunaan pada device atau pada aplikasi yang ada di dalamnya.
Penyalahgunaan tersebut bisa menyebabkan kerugian bagi pengguna. Aplikasi keamanan berupa
pengunci aplikasi dapat menambah keamanan smartphone pengguna. Penelitian ini mengembangkan
aplikasi yang menyediakan fasilitas keamanan dengan mengunci aplikasi tertentu saja. Pada aplikasi ini
terdapat fitur “parental control” agar device pengguna pun aman untuk digunakan oleh anak-anak.
Aplikasi yang ada di smartphone pengguna akan difilter berdasarkan deskripsinya dan akan
diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu aplikasi yang aman untuk anak-anak dan aplikasi yang
bukan untuk anak-anak. User bisa menghapus aplikasi yang bukan untuk anak-anak tersebut. Penerapan
Naive Bayes Classifier mempermudah aplikasi untuk melakukan proses klasifikasi aplikasi. Selain itu,
pada Android sendiri banyak terdapat kelebihan yang mendukung pembuatan aplikasi ini, di antaranya

adalah tampilan yang interaktif bagi pengguna.
Kata kunci: klasifikasi teks, naive bayes, mobile device programming

ABSTRACT
Android is a platform on a mobile device that attracted many people. But we can’t avoid the small
annoyances that cause the users to feel unsafe. Misuse often occurs on the device or on the application
that is in it. The misuses can cause harm to the users. Security applications such as the locking
application smartphone users can add security. In this research, we develop an application that provides
not only provide security to lock certain applications. In this application, there is the "parental control"
feature so that the user’s device is safe for use by children. Applications in the user’s smartphone will be
filtered based on its description and would be classified into two groups, namely application safe for the
kids and the application is not for the kids. User can remove applications that are not safe for the kids.
The implementation of Naive Bayes classifier facilitate this application to perform the application
classification process. In addition, the Android itself there are many advantages in favor of making this
application, include an interactive display.
Keywords: text classification, Naïve Bayes, mobile device programming

PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya teknologi akhirakhir ini, platform/sistem operasi pada mobile
device juga berkembang dengan pesat. Banyak

sistem operasi yang dikembangkan dan digunakan
oleh masyarakat, seperti Windows Phone,
Blackberry, Android, iOS dan masih banyak lagi.
Salah satu sistem operasi yang berkembang pesat
dan banyak digunakan masyarakat adalah sistem
operasi Android.

Android merupakan platform software berbasis
open source yang diciptakan oleh Google dan
Open Handset Alliance. Android didesain terutama
untuk touchsreen mobile device seperti smartphone
dan komputer tablet. Hal ini menjadikan Android
sebagai platform untuk smartphone yang paling
banyak diminati dan digunakan oleh masyarakat.
Android menyediakan library SDK yang bersifat
open source dan dapat digunakan oleh para
programmer untuk membuat dan mengembangkan
aplikasi-aplikasi sendiri. Aplikasi-aplikasi yang
dihasilkan pun semakin banyak macamnya, seperti


Dinamika Teknologi
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 1907-7327

21

DINAMIKA TEKNOLOGI April 2016 Vol. 8; No. 1; Hal. 21-25

aplikasi game, sarana komunikasi, media digital,
media hiburan dan sebagainya. Namun secanggih
apa pun smartphone yang digunakan atau sebanyak
apa pun aplikasi yang kita miliki, kita tidak bisa
terhindar dari penyalahgunaan aplikasi smartphone
yang kita miliki jika kita meminjamkan
smartphone kita kepada orang lain.
Seringkali aplikasi-aplikasi yang kita miliki di
smartphone dibuka dan “dibongkar” oleh orang
lain tanpa seijin kita. Tidak hanya itu, terkadang
aplikasi tersebut digunakan secara sembarangan,
misalnya saja hack status pada Facebook,
membuka sms diam-diam, dan sebagainya.

Saat ini, anak-anak juga sering menggunakan
smartphone untuk mempermudah komunikasi anak
dengan orang tua. Dalam penelitian [1],
dikembangkan launcher yang khusus untuk anakanak. Salah satu penelitian yang telah dilakukan
untuk melindungi anak dari konten yang
mengandung iklan yang mengandung konten yang
berisi kekerasan atau pornografi [2].

DESAIN SISTEM
Pada bagian berikut akan dijelaskan cara kerja
sistem ini. Saat pertama kali aplikasi digunakan,
user akan diminta untuk membuat password baru.
Default awal dari Lock Type adalah password
alphanumeric. User juga akan dimintai alamat
email yang akan digunakan untuk mengirimkan
password baru jika user lupa akan passwordnya
yang lama. Sesudah register, user akan diarahkan
ke halaman menu.
Sesudah user membuat password baru, user akan
diarahkan ke halaman menu. Dalam halaman menu

tersebut, terdapat 3 bagian, Select App, Setting dan
Help. Select App berfungsi untuk memilih aplikasi
apa saja yang ingin dikunci. Setting berfungsi
untuk
melakukan
pengaturan,
misalnya
mengaktifkan Lock Service, mengatur Lock Delay,
mengubah Lock Screen dan sebagainya. Semua
setting yang sudah diatur disimpan dalam database
lokal dan Shared Preferences.

Selain itu, orang tua juga sering meminjamkan
smartphone ke anak-anaknya yang masih belum
paham tentang teknologi, mereka bisa saja
membuka dan tidak sengaja menghapus data
penting yang kita simpan dalam smartphone kita.
Kita menjadi merasa tidak aman jika smartphone
kita berada di tangan orang lain karena takut
disalahgunakan.

Sampai saat ini aplikasi serupa sudah banyak
beredar, namun belum banyak pengguna
smartphone Android yang menggunakan aplikasi
tersebut. Oleh karena itu, penulis memanfaatkan
kesempatan tersebut untuk membuat aplikasi
pengunci yang user friendly dan mudah digunakan,
tidak hanya untuk kepentingan pribadi user, namun
bisa juga dimanfaatkan untuk mengamankan anakanak dari aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh
kebanyakan orang dewasa. Aplikasi yang
dikembangkan pada penelitian ini nantinya dapat
diunduh pada PlayStore Android.
Untuk klasifikasi teks, digunakan metode Naïve
Bayes. Pada penelitian [3], Naïve Bayes digunakan
untuk mendeteksi akun yang spam pada media
social. Pada penelitian ini, Naïve Bayes digunakan
untuk menentukan aplikasi manakah yang
mengandung konten yang tidak baik bagi anakanak. Klasifikasi dilakukan pada deskripsi teks dari
aplikasi yang diambil secara otomatis dari
PlayStore Android.


22

Gambar 1. Arsitektur Sistem

Jika user mengaktifkan service, maka setiap kali
user membuka aplikasi yang sudah disetting untuk
dikunci, user akan diminta untuk memasukkan
password. Jika password yang dimasukkan benar,
aplikasi yang dikunci bisa dibuka. Jika user salah
memasukkan password dan jumlah kesalahan
melebihi batas yang sudah ditentukan pada
Unlocking Limit, maka user tidak akan bisa
membuka aplikasi apa pun yang dikunci dan secara
otomatis aplikasi akan mereset password baru.
Password baru akan dikirimkan ke email user
melalui web service. Password baru yang
dikirimkan berupa 6 karakter alphanumeric

Dinamika Teknologi
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 1907-7327


DINAMIKA TEKNOLOGI April 2016 Vol. 8; No. 1; Hal. 21-25

random (misal 2gh13j). Password asal juga akan
diganti menjadi password baru ini. User bisa
kembali membuka aplikasi-aplikasi yang dikunci
dengan menggunakan password ini. Jika user
merasa “ribet” dengan password baru ini, user bisa
mereset sendiri passwordnya di menu Setting.
Pada aplikasi ini juga disediakan fitur Uninstall
Not-For-Kids App, di mana fitur ini akan
mengecek aplikasi yang ada di smartphone
pengguna dengan mendapatkan deskripsi aplikasi
dari Google Play Store melalui web service.
Deskripsi aplikasi tersebut akan diklasifikasikan
dengan Naive Bayes Classifier, apakah termasuk
aman atau tidak. Jika ada aplikasi yang
deskripsinya mengandung kata-kata yang tidak
baik, maka oleh Naive Bayes aplikasi tersebut akan
dikategorikan bukan untuk anak-anak dan user

akan diminta untuk meng-uninstall aplikasi
tersebut.

NAÏVE BAYES CLASSIFIER UNTUK
KLASIFIKASI TEKS
Naïve Bayes Classifier merupakan algoritma yang
memanfaatkan metode probabilitas dan statistik
yang dikemukakan oleh ilmuwan Inggris Thomas
Bayes, yaitu memprediksi probabilitas di masa
depan berdasarkan pengalaman di masa
sebelumnya. Algoritma ini merupakan algorima
yang bekerja dengan baik untuk klasifikasi teks
[4].
Terdapat dua tahapan utama dalam proses
klasifikasi teks, yaitu tahap pelatihan dan tahap
klasifikasi. Pada tahap pelatihan dilakukan proses
analisis terhadap sampel dokumen berupa
pemilihan vocabulary, yaitu kata yang mungkin
muncul dalam koleksi dokumen sampel.
Selanjutnya adalah penentuan probabilitas prior

bagi tiap kategori berdasarkan sampel dokumen.
Pada tahap klasifikasi ditentukan nilai kategori dari
suatu dokumen berdasarkan term yang muncul
dalam dokumen yang diklasifikasi.
Data
Training
Data
Testing

Dari deskripsi berbagai aplikasi pada Playstore,
diambil beberapa kata-kata penting yang
berhubungan dengan aplikasi tersebut. Contoh bisa
dilihat pada potongan kalimat deskripsi aplikasi
18+ Adult Jokes di bawah ini.
“FREE Joke Application in Android Market for
18+. This Application is for Mature and Adult
Person who is 18+ and who like sexy, adult jokes.
Here is a collection of funny adult dirty jokes. Go
through them and select the ones you find naughty
enough to send them to your friends and have fun.”

Kata-kata yang dicetak tebal adalah contoh katakata yang berhubungan dengan aplikasi sebagai
deskripsi dari aplikasi tersebut. Kata-kata yang
berhubungan dengan deskripsi aplikasi nantinya
dikelompokkan dan dibedakan ke dalam 2 kelas,
yaitu Positive dan Negative.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tabel 1. Contoh Aplikasi Untuk Anak-Anak

For Kids
Not-For-Kids
Airport Mania 18+ Adult Jokes
Angry Birds
Adult Dating Tips
Bubble Blast Dirty Jokes
Classic Simon Ghost Prank
Cut The Rope Ghost Radar
Minion Rush Horror Camera
Doodle Jump Horror PopUp Prank
Farm Fenzy
Kissing Test
Fruit Ninja
Love Life
Hill Climb Racing
Naked Scanner

Pada tabel 2, ditampilkan contoh daftar kata yang
dijadikan data training yang digunakan untuk
klasifikasi aplikasi.
Tabel 2. Contoh Data Training
Positive
Negative

Learning

Classifier

Pada penelitian ini, data training yang digunakan
adalah 100 deskripsi aplikasi untuk anak-anak dan
100 deskripsi aplikasi bukan untuk anak-anak.
Pada table 1 ditampilkan contoh 10 aplikasi untuk
anak-anak dan 10 aplikasi bukan untuk anak anak.

Kategori
Dokumen

Gambar 2. Tahapan Naïve Bayes Classifier

Animal
Alphabet
Animation
Art
Bubble
Children
Draw

Adult
Alcohol
Blood
Cynicism
Death
Dating
Erotic

Dinamika Teknologi
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 1907-7327

23

DINAMIKA TEKNOLOGI April 2016 Vol. 8; No. 1; Hal. 21-25

Penghitungan untuk data training digunakan juga
pada aplikasi Android pada fitur Uninstall NotFor-Kids App, untuk menghitung jumlah kategori
dan kemungkinannya.
Data
testing
yang
digunakan
dalam
pengimplementasian Naive Bayes pada fitur
Uninstall Not-For-Kids adalah deskripsi aplikasi
yang ada di smartphone user. Di bawah ini adalah
contoh pengklasifikasian aplikasi Kids Doodle –
Color & Draw. Diberikan potongan kalimat pada
deskripsi aplikasi:
“Kids Doodle is particularly designed for kids with
super easy-to-use painting on photo or canvas. It
has endless bright colors and 18 beautiful brushes,
such as glow, neon, rainbow, crayon and sketchy,
etc.”
Dari kalimat tersebut akan dilakukan klasifikasi
kata per kata, kemudian dibuat matriks kata-kata
dengan probabilitas sesuai dengan kategori. Selain
itu, akan dilakukan preprocessing yang meliputi
penghilangan tanda-tanda baca dan simbol-simbol
yang bukan huruf dan direplace dengan spasi(“ “).
Untuk kata-kata yang baru (tidak ada dalam
kategori manapun) dan kata-kata yang tidak
termasuk dalam salah satu kategori probabilitas
bernilai 0,5.

SISTEM APLIKASI MOBILE
Pada bagian ini akan dibahas mengenai fitur-fitur
penting dalam menyusun fungsi dari aplikasi
Android yang dikembangkan ini. Terdapat 2
macam bagian utama, yaitu program yang terdapat
dalam aplikasi Android dan program untuk web
service. Beberapa fitur utama aplikasi mobile
antara lain:
 Proses check password strength: proses
pengecekan regular expression password
alphanumeric untuk menentukan password
strength.
 Proses mendapatkan list aplikasi: merupakan
proses mendapatkan list aplikasi yang ada di
smartphone user.
 Proses lock service: pada bagian ini akan
dijelaskan proses lock service, yaitu saat fungsi
lock diaktifkan. Service ini berjalan di
background, dalam artian tidak ada interface
pada proses ini.
 Proses pengiriman data ke web service: terdiri
dari dua proses utama yaitu: pengiriman data
password baru dari Forgot Password dan data

24






aplikasi untuk mencari deskripsi aplikasi di
Google Play Service.
Uninstall not for kids app: pengiriman data
dari Android ke web service pada fitur
Uninstall Not-For-Kids App. Data yang
dikirimkan nama package dari aplikasi.
Proses schedule lock: pengaktifan lock service
secara otomatis pada waktu yang telah
ditentukan pada fitur Scheduled Lock. Fitur ini
menggunakan AlarmManager.
Proses prevent incoming call: proses mencegah
user menerima panggilan telepon dengam
memunculkan activity lock sebelum activity
panggilan
masuk
telepon.
Fitur
ini
menggunakan TelephonyManager.

Sedangkan pada web service terdapat dua proses
utama: proses pengiriman password baru dan
proses mendapatkan deskripsi aplikasi dari Google
Play
Service.
Proses
ini
menggunakan
menggunakan HTML DOM PARSER, di mana
ditentukan alamat website yang ingin diambil
emelem HTMLnya. Untuk mendapatkan deskripsi
aplikasi, alamat HTML yang dituju adalah
halaman Google Play Store yang berisi konten
detail aplikasi. Karena itu, dibutuhkan nama
package aplikasi, karena url untuk langsung ke
halaman
detail
aplikasi
berformat
http://play.google.com/store/apps/details?id=. Setelah masuk ke halaman yang
dituju, parser mencari elemen yang diambil
datanya, yaitu dari div dengan nama class apporig-desc.
Tabel 3. Tabel Evaluasi
Pertanyaan
SB
B
Bagaimana menurut
Anda tampilan aplikasi 50%
50%
ini?
Apakah
desain
informasi
yang
40%
60%
ditampilkan
sudah
cukup baik?
Bagaimana menurut
Anda mengenai fitur
20%
80%
yang
disediakan
aplikasi ini?
Bagaimana menurut
Anda mengenai fitur
Uninstall
Not-For- 25%
65%
Kids
App
pada
aplikasi ini?
Bagaimana kecepatan
menampilkan
35%
65%
informasi
pada
aplikasi ini?
Bagaimana kecepatan
proses update datapada 25%
75%
aplikasi ini?
Apakah Anda tertarik
untuk menggunakan 70%
30%
aplikasi ini?

Dinamika Teknologi
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 1907-7327

K

SK

0%

0%

0%

0%

0%

0%

10%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

DINAMIKA TEKNOLOGI April 2016 Vol. 8; No. 1; Hal. 21-25

UJI COBA
Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai uji coba
yang telah dilakukan. Uji coba yang dilakukan
terdiri dari uji coba fungsionalitas aplikasi Android
dan uji coba kualitas aplikasi Android yang
dikembangkan. Uji coba fungsionalitas pada
aplikasi Android dilakukan terhadap setiap tombol
yang mewakili fitur-fitur yang dianggap penting
pada aplikasi ini. Uji coba ini dilakukan untuk
memastikan fungsi-fungsi yang telah dibuat dapat
berfungsi dengan baik. Pada Tabel 3 ditunjukkan
hasil pengujian melalui kuesioner.

3. D. Wang, D. Irani, dan C. Pu. A social-spam
detection framework. Proc. 8th Annu. Collab.
Electron. Messag. Anti-Abuse Spam Conf. CEAS ’11, January, halaman 46–54, 2011.
4. S.-B. K. S.-B. Kim, K.-S. H. K.-S. Han, H.-C.
R. H.-C. Rim, dan S. H. M. S. H. Myaeng.
Some Effective Techniques for Naive Bayes
Text Classification. IEEE Trans. Knowl. Data
Eng., vol. 18, no. 11, halaman 1457–1466.
2006.
5. S. James. The Android Developer’s Cookbook,
Building Applications with The Android SDK.
Addison-Wesley. 2011.

KESIMPULAN
Adapun beberapa kesimpulan yang didapatkan
antara lain:
1. Penerapan Naive Bayes Classifier sangat
membantu dalam pengklasifikasian aplikasi
yang baik untuk anak-anak.
2. SharedPreferences
pada
Android
dapat
menyimpan sebuah nilai secara global sehingga
mempermudah jika ingin menyimpan atau
mengambil nilai tertentu.
3. SQLite yang terdapat pada Android mendukung
aplikasi yang berhubungan dengan pemrosesan
database karena SQLite tidak membutuhkan
banyak memory smartphone.
4. Tampilan pada Android perlu diberikan
perhatian
khusus,
terutama
masalah
kompabilitas dan ukuran resolusi layar karena
tampilan setiap ukran layar berbeda-beda.

DAFTAR PUSTAKA
1. Á. Santos, J. Gomes, dan A. Gomes. My First
Phone : Smartphones Android for Kids.
Halaman 279–284. 2013.
2. Y. Chen, S. Zhu, H. Xu, dan Y. Zhou.
Children’s exposure to mobile in-app
advertising:
An
analysis
of
content
appropriateness.
ProceedingsSocialCom/PASSAT/BigData/EconCom/BioMe
dCom 2013, halaman 196–203. 2013.

Dinamika Teknologi
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 1907-7327

25