peraturan bersama mendiknas dan kepala bkn no 01iii pb 2011 no 62011

PERATURAN BERSAMA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 01/ III/ PB/ 2011
NOMOR 6 TAHUN 2011
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS SEKOLAH DAN ANGKA KREDITNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
DAN
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
Menimbang

: bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 41 Perat uran Ment eri Negara
Pendayagunaan Aparat ur Negara dan Ref ormasi Birokrasi Nomor 21
Tahun 2010 t ent ang Jabat an Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka
Kredit nya perlu menet apkan Perat uran Bersama Ment eri Pendidikan
Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara t ent ang Pet unj uk
Pelaksanaan Jabat an Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka

Kredit nya;

Mengingat

: 1.

2.

3.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3041), sebagaimana t elah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3890);
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana t elah dua kali diubah, t erakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesi a
Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);

4.

5.

6.

7.

8.

9.


10.

11.

12.

13.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 t ent ang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
Perat uran
Pemerint ah
Nomor
4
Tahun
1966
t ent ang
Pemberhent ian/ Pemberhent ian

Sement ara
Pegawai
Neger i
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2797);
Perat uran Pemerint ah Nomor 7 Tahun 1977 t ent ang Gaj i Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3098), sebagaimana t elah beberapa kali diubah t erakhir dengan
Perat uran Pemerint ah Nomor 11 Tahun 2011 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 24);
Perat uran Pemerint ah Nomor 16 Tahun 1994 t ent ang Jabat an
Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana t elah diubah dengan
Perat uran Pemerint ah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
Perat uran Pemerint ah Nomor 99 Tahun 2000 t ent ang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi a

Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4017), sebagaimana t elah diubah dengan
Perat uran Pemerint ah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4193);
Perat uran Pemerint ah Nomor 101 Tahun 2000 t ent ang Pendidikan
dan Pelat ihan Jabat an Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negar a
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4019);
Perat uran Pemerint ah Nomor 9 Tahun 2003 t ent ang Wewenang
Pengangkat an, Pemindahan, dan Pemberhent ian Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263),
sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Pemerint ah Nomor 63
Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 164);
Perat uran Pemerint ah Nomor 19 Tahun 2005 t ent ang St andar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496);

Perat uran Pemerint ah Nomor 74 Tahun 2008 t ent ang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
Perat uran Pemerint ah Nomor 17 Tahun 2010 t ent ang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105), sebagaimana t elah diubah dengan
Perat uran Pemerint ah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
2

14. Perat uran Pemerint ah Nomor 53 Tahun 2010 t ent ang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5135);
15. Keput usan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 t ent ang Rumpun Jabat an
Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
16. Keput usan Presiden Nomor 73/ M Tahun 2007 mengenai
Pengangkat an Kepala Badan Kepegawaian Negara;

17. Keput usan Presiden Nomor
84/ P Tahun 2009 mengenai
Pembent ukan Kabinet Indonesia Bersat u II;
18. Perat uran Presiden Nomor 47 t ahun 2009 t ent ang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tat a Kerj a Kement erian
Negara Republik Indonesia;
19. Perat uran Presiden Nomor 24 Tahun 2010 t ent ang Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kement erian Negara Sert a Susunan Organisasi ,
Tugas, dan Fungsi Eselon I Kement erian Negara, sebagaimana t elah
diubah dengan Perat uran Presiden Nomor 67 Tahun 2010;
20. Perat uran Ment eri Negara Pendayagunaan Aparat ur Negara dan
Ref ormasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 t ent ang Jabat an
Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kredit nya;
21. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010
t ent ang Organisasi dan Tat a Kerj a Kement erian Pendidikan
Nasional.

MEMUTUSKAN:
Menet apkan :


PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DAN ANGKA KREDITNYA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Bersama ini yang dimaksud dengan:
1. Jabat an f ungsional Pengawas Sekolah adalah j abat an f ungsional
yang mempunyai ruang lingkup t ugas, t anggung j awab dan
wewenang unt uk melaksanakan kegiat an pengawasan akademik
dan manaj erial pada sat uan pendidikan.
2. Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi
t ugas, t anggung j awab dan wewenang secara penuh oleh pej abat
yang berwenang unt uk melaksanakan pengawasan akademik dan
manaj erial pada sat uan pendidikan.
3. Sat uan pendidikan adalah t aman kanak-kanak/ raudhat ul at hf al ,
sekolah
dasar/ madrasah
ibt idaiyah,
sekolah

menengah
pert ama/ madrasah t sanawiyah, sekolah menengah at as/ madrasah
aliyah, sekolah menengah kej uruan/ madrasah aliyah kej uruan,
pendidikan luar biasa at au bent uk lain yang sederaj at .

3

4.

Kegiat an pengawasan adalah kegiat an Pengawas Sekolah dalam
menyusun
program
pengawasan,
mel aksanakan
program
pengawasan,
evaluasi
hasil
pelaksanaan
program,

dan
melaksanakan pembimbingan dan pelat ihan prof esional Guru.
5. Pengembangan prof esi adalah kegiat an yang dirancang dalam
rangka pengembangan ilmu penget ahuan, t eknologi, sikap dan
ket erampilan unt uk peningkat an prof esionalisme maupun dalam
rangka menghasilkan sesuat u bermanf aat bagi pendidikan sekolah.
6. Tim penilai j abat an f ungsional Pengawas Sekolah adalah t im yang
dibent uk dan dit et apkan oleh pej abat yang berwenang
menet apkan angka kredit dan bert ugas menilai prest asi kerj a
Pengawas Sekolah.
7. Angka kredit adalah sat uan nilai dari t iap but ir kegiat an dan/ at au
akumulasi nilai but ir-but ir kegiat an yang harus dicapai oleh
seorang Pengawas Sekolah dalam rangka pembinaan karier
kepangkat an dan j abat annya.
8. St andar nasional pendidikan adalah krit eria minimal t ent ang
sist em pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesat uan
Republik Indonesia.
9. Pej abat pembina kepegawaian pusat adalah Ment eri, Jaksa Agung,
Pimpinan
Kesekret ariat an Lembaga Kepresidenan,

Kepal a
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pimpinan Lembaga
Pemerint ah Non Kement erian, Kepala Pelaksana Harian Badan
Koordinasi Keamanan Laut , Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan sert a Pimpinan Kesekret ariat an Lembaga
Negara dan Lembaga lainnya yang dipimpin oleh pej abat
st rukt ural eselon I dan bukan merupakan bagian dari Kement erian
Negara/ Lembaga Pemerint ah Non Kement erian.
10. Pej abat pembina kepegawaian daerah Provinsi adalah Gubernur.
11. Pej abat pembina kepegawaian daerah Kabupat en/ Kot a adalah
Bupat i/ Walikot a.
12. Daerah khusus adalah daerah yang t erpencil at au t erbelakang,
daerah dengan kondisi masyarakat adat yang t erpencil, daerah
perbat asan dengan negara lain, daerah yang mengalami bencana
alam, bencana sosial, at au daerah yang berada dalam keadaan
darurat lain.

BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, RUMPUN JABATAN,
BEBAN KERJA, DAN BIDANG PENGAWASAN
Pasal 2
(1) Pengawas Sekolah berkedudukan sebagai pelaksana t eknis
f ungsional di bidang pengawasan akademik dan manaj erial pada
sej umlah sat uan pendidikan yang dit et apkan.
(2) Pengawas Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
j abat an karier yang hanya dapat diduduki oleh Guru yang
berst at us sebagai PNS.

4

Pasal 3
Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan t ugas
pengawasan akademik dan manaj erial pada sat uan pendidikan yang
meliput i penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan,
pemant auan pelaksanaan 8 (delapan) St andar Nasional Pendidikan,
penilaian, pembimbingan dan pelat ihan prof esional Guru, evaluasi
hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan t ugas
kepengawasan di daerah khusus.
Pasal 4
Jabat an f ungsional Pengawas Sekolah adalah j abat an f ungsional yang
t ermasuk dalam rumpun pendidikan lainnya.
Pasal 5
(1) Beban kerj a Pengawas Sekolah adalah 37, 5 (t iga puluh t uj uh
set engah) j am perminggu di dalamnya t ermasuk pelaksanaan
pembinaan, pemant auan, penilaian, dan pembimbingan di sekolah
binaan.
(2) Sasaran pengawasan bagi set iap Pengawas Sekolah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. unt uk t aman kanak-kanak/ raudat hul at hf al dan sekolah
dasar/ madrasah ibt idaiyah paling sedikit 10 sat uan pendidikan
dan/ at au 60 (enam puluh) Guru;
b. unt uk sekolah menengah pert ama/ madrasah t sanawiyah dan
sekolah menengah at as/ madrasah aliyah/ sekolah menengah
kej uruan/ madrasah aliyah kej uruan paling sedikit 7 sat uan
pendidikan dan/ at au 40 (empat
puluh) Guru mat a
pelaj aran/ kelompok mat a pelaj aran;
c. unt uk sekolah luar biasa paling sedikit 5 sat uan pendidikan
dan/ at au 40 (empat puluh) Guru; dan
d. unt uk pengawas bimbingan dan konseling paling sedikit 40
(empat puluh) Guru bimbingan dan konseling.
(3) Unt uk daerah khusus, beban kerj a Pengawas Sekolah sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) paling sedikit 5 (lima) sat uan pendidikan
secara lint as t ingkat sat uan dan j enj ang pendidikan.
Pasal 6
Bidang
pengawasan
meliput i
pengawasan
t aman
kanakkanak/ raudhat ul
at hf al,
sekolah
dasar/ madrasah
ibt idaiyah,
pengawasan rumpun mat a pelaj aran/ mat a pelaj aran, pendidikan luar
biasa, dan bimbingan konseling.

5

BAB III
INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA
Pasal 7
(1) Inst ansi pembina j abat an f ungsional Pengawas Sekolah adalah
Kement erian Pendidikan Nasional.
(2) Inst ansi pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
t ugas membina j abat an f ungsional Pengawas Sekolah menurut
perat uran perundang-undangan dengan f ungsi, ant ara lain:
a. menyusun pet unj uk t eknis pelaksanaan j abat an f ungsional
Pengawas Sekolah;
b. menyusun pedoman f ormasi j abat an f ungsional Pengawas
Sekolah;
c. menet apkan st andar kompet ensi j abat an f ungsional Pengawas
Sekolah;
d. mengusulkan t unj angan j abat an f ungsional Pengawas Sekolah;
e. melakukan sosialisasi j abat an f ungsional Pengawas Sekolah
sert a pet unj uk pelaksanaannya;
f . menyusun kurikulum pendidikan dan pelat ihan f ungsional/ t ekni s
f ungsional Pengawas Sekolah;
g. menyelenggarakan pendidikan dan pelat ihan f ungsional/ t eknis
f ungsional Pengawas Sekolah;
h. mengembangkan sist em inf ormasi j abat an f ungsional Pengawas
Sekolah;
i. memf asilit asi pelaksanaan j abat an f ungsional Pengawas
Sekolah;
j . memf asilit asi pembent ukan organisasi prof esi dan penyusunan
kode et ik j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah;
k. melakukan koordinasi ant ara inst ansi pembina dengan inst ansi
pengguna dalam pelaksanaan berbagai pedoman dan pet unj uk
t eknis; dan
l. melakukan monit oring dan evaluasi j abat an f ungsional
Pengawas Sekolah.
BAB IV
JENJANG JABATAN/ PANGKAT
Pasal 8
(1) Jabat an f ungsional Pengawas Sekolah merupakan j abat an t ingkat
keahlian.
(2) Jenj ang j abat an f ungsional Pengawas Sekolah dari yang t erendah
sampai dengan yang t ert inggi, yait u:
a. Pengawas Sekolah Muda;
b. Pengawas Sekolah Madya; dan
c. Pengawas Sekolah Ut ama.

6

(3) Jenj ang pangkat Pengawas Sekolah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), sesuai dengan j enj ang j abat annya, yait u:
a. Pengawas Sekolah Muda:
1. Penat a, golongan ruang III/ c; dan
2. Penat a Tingkat I, golongan ruang III/ d.
b. Pengawas Sekolah Madya:
1. Pembina, golongan ruang IV/ a;
2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/ b; dan
3. Pembina Ut ama Muda, golongan ruang IV/ c.
c. Pengawas Sekolah Ut ama:
1. Pembina Ut ama Madya, golongan ruang IV/ d; dan
2. Pembina Ut ama, golongan ruang IV/ e.
(4) Jenj ang j abat an/ pangkat
Pengawas Sekolah sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), adalah j enj ang j abat an/ pangkat
berdasarkan j umlah angka kredit yang dimiliki unt uk masingmasing j enj ang j abat an.
(5) Penet apan j enj ang j abat an f ungsional Pengawas Sekol ah
dit et apkan berdasarkan j umlah angka kredit yang dimiliki set elah
dit et apkan oleh pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit
sehingga dimungkinkan j abat an/ pangkat t idak sesuai dengan
j abat an/ pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
BAB V
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
Pasal 9
Unsur dan sub unsur kegiat an Pengawas Sekol ah, adalah:
a. Pendidikan, meliput i:
1. mengikut i pendidikan dan memperoleh gelar/ ij azah;
2. mengikut i pendidikan dan pelat ihan (diklat ) f ungsional calon
Pengawas Sekolah dan memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelat ihan (STTPP); dan
3. mengikut i
diklat
f ungsional
Pengawas Sekolah sert a
memperoleh STTPP.
b. Pengawasan akademik dan manaj erial, meliput i:
1. penyusunan program;
2. pelaksanaan program;
3. evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan;
4. membimbing dan melat ih prof esional Guru; dan
5. pelaksanaan t ugas kepengawasan di daerah khusus.
c. Pengembangan prof esi, meliput i:
1. menyusun karya t ulis ilmiah; dan
2. membuat karya inovat if .
d. Penunj ang t ugas Pengawas Sekolah, meliput i:
1. peran sert a dalam seminar/ lokakarya di bidang pendidikan
f ormal/ kepengawasan sekolah;
2. keanggot aan dalam organisasi prof esi;
3. keanggot aan dalam t im penilai angka kredit j abat an f ungsional
Pengawas Sekolah;
7

4.
5.
6.

melaksanakan kegiat an pendukung pengawasan sekolah;
mendapat penghargaan/ t anda j asa; dan
memperoleh gelar/ ij azah yang t idak sesuai dengan bidang
yang diampunya.
BAB VI
RINCIAN KEGIATAN JENJANG JABATAN
Pasal 10

Rincian kegiat an Pengawas Sekolah sesuai dengan j enj ang j abat an,
sebagai berikut :
1. Pengawas Sekolah Muda:
a. menyusun program pengawasan;
b. melaksanakan pembinaan Guru;
c. memant au pelaksanaan st andar isi, st andar proses, st andar
kompet ensi lulusan, dan st andar penilaian;
d. melaksanakan penilaian kinerj a Guru;
e. melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan
pada sekolah binaan;
f . menyusun program pembimbingan dan pelat ihan prof esional
Guru di KKG/ MGMP/ MGP dan sej enisnya;
g. melaksanakan pembimbingan dan pelat ihan prof esional Guru;
dan
h. mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelat ihan prof esional
Guru.
2. Pengawas Sekolah Madya:
a. menyusun program pengawasan;
b. melaksanakan pembinaan Guru dan/ at au kepala sekolah;
c. memant au pelaksanaan st andar isi, st andar proses, st andar
kompet ensi
lulusan,
st andar
pendidik
dan
t enaga
kependidikan, st andar sarana dan prasarana, st andar
pengelolaan, dan st andar pembiayaan dan st andar penilaian
pendidikan;
d. melaksanakan penilaian kinerj a Guru dan/ at au kepala sekolah;
e. melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan
pada sekolah binaan;
f . menyusun program pembimbingan dan pelat ihan prof esional
Guru dan/ at au kepala sekolah di KKG/ MGMP/ MGP dan/ at au
KKKS/ MKKS dan sej enisnya;
g. melaksanakan pembimbingan dan pelat ihan prof esional Guru
dan/ at au kepala sekolah;
h. melaksanakan pembimbingan dan pelat ihan kepala sekolah
dalam menyusun program sekolah, rencana kerj a, pengawasan
dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sist em inf ormasi dan
manaj emen;
i. mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelat ihan prof esional
Guru dan/ at au kepala sekolah; dan
j . membimbing Pengawas Sekolah Muda dal am melaksanakan
t ugas pokok.

8

3.

Pengawas Sekolah Ut ama:
a. menyusun program pengawasan;
b. melaksanakan pembinaan Guru dan kepala sekolah;
c. memant au pelaksanaan st andar isi, st andar proses, st andar
kompet ensi
lulusan,
st andar
pendidik
dan
t enaga
kependidikan, st andar sarana dan prasarana, st andar
pengelolaan, dan st andar pembiayaan dan st andar penilaian
pendidikan;
d. melaksanakan penilaian kinerj a Guru dan kepala sekolah;
e. melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan
pada sekolah binaan;
f . mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan t ingkat
Kabupat en/ Kot a at au Provinsi;
g. menyusun program pembimbingan dan pelat ihan prof esional
Guru dan kepala sekolah di KKG/ MGMP/ MGP dan/ at au
KKKS/ MKKS dan sej enisnya;
h. melaksanakan pembimbingan dan pelat ihan prof esional Guru
dan kepala sekolah;
i. melaksanakan pembimbingan dan pelat ihan kepala sekolah
dalam menyusun program sekolah, rencana kerj a, pengawasan
dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sist em inf ormasi dan
manaj emen;
j . mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelat ihan prof esional
Guru dan kepala sekolah;
k. membimbing Pengawas Sekolah Muda dan Pengawas Sekolah
Madya dalam melaksanakan t ugas pokok; dan
l. melaksanakan pembimbingan dan pelat ihan prof esional Guru
dan kepala sekolah dalam pelaksanaan penelit ian t indakan.
BAB VII
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
Bagian pert ama
Pej abat yang berwenang mengangkat
Pasal 11

Pej abat yang berwenang mengangkat Guru PNS dalam j abat an
f ungsional Pengawas Sekolah adalah pej abat yang berwenang sesuai
dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan.
Bagian Kedua
Penet apan Surat Keput usan
Pengangkat an dalam Jabat an
Pasal 12
(1) Pengangkat an Guru PNS dalam j abat an f ungsional Pengawas
Sekolah dit et apkan dengan surat keput usan pej abat yang
berwenang.

9

(2) Pej abat yang berwenang mengangkat Guru PNS dalam j abat an
f ungsional Pengawas Sekolah dapat menunj uk pej abat lain di
lingkungannya.
(3) Surat keput usan pengangkat an Guru PNS dal am j abat an f ungsional
Pengawas Sekolah t idak dapat berlaku surut .
Bagian Ket iga
Persyarat an
Pengangkat an dalam Jabat an
Pasal 13
(1) Persyarat an pengangkat an PNS dalam j abat an f ungsional Pengawas
Sekolah, sebagai berikut :
a. masih berst at us sebagai Guru dan memiliki sert if ikat pendidik
dengan pengalaman mengaj ar paling sedikit 8 (delapan) t ahun
at au Guru yang diberi t ugas t ambahan sebagai kepal a
sekolah/ madrasah paling sedikit 4 (empat ) t ahun sesuai
dengan sat uan pendidikannya masing-masing;
b. berij azah paling rendah Sarj ana (S1)/ Diploma IV bidang
pendidikan;
c. memiliki ket erampilan dan keahlian yang sesuai dengan bidang
pengawasan;
d. memiliki pangkat paling rendah Penat a, golongan ruang III/ c;
e. usia paling t inggi 55 (lima pul uh lima) t ahun;
f . lulus seleksi calon Pengawas Sekolah;
g. t elah mengikut i diklat f ungsional calon Pengawas Sekolah dan
memperoleh STTPP; dan
h. set iap unsur penilaian pelaksanaan pekerj aan dalam Daf t ar
Penilaian Pelaksanaan Pekerj aan (DP3) paling rendah bernilai
baik dalam 2 (dua) t ahun t erakhir.
(2) Unt uk menent ukan angka kredit dan j enj ang j abat an f ungsional
Pengawas Sekolah digunakan angka kredit yang berasal dari angka
kredit j abat an f ungsional Guru.
(3) Surat Keput usan pengangkat an Guru PNS dal am j abat an f ungsional
Pengawas Sekolah dibuat dengan menggunakan cont oh f ormulir
sebagaimana t ersebut dalam Lampiran I Perat uran Bersama ini.
Bagian Keempat
Formasi Jabat an
Pasal 14
(1) Di samping persyarat an sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
pengangkat an Guru PNS dalam j abat an f ungsional Pengawas
Sekolah dilaksanakan sesuai f ormasi j abat an f ungsional Pengawas
Sekolah dengan ket ent uan, sebagai berikut :

10

a. Pengangkat an Guru PNS Pusat dalam j abat an f ungsional
Pengawas Sekolah dilaksanakan sesuai dengan f ormasi j abat an
f ungsional Pengawas Sekolah yang dit et apkan oleh Ment eri
yang bert anggungj awab di bidang pendayagunaan aparat ur
negara set elah mendapat pert imbangan Kepala Badan
Kepegawaian Negara;
b. Pengangkat an Guru PNS Daerah dalam j abat an f ungsional
Pengawas Sekolah dilaksanakan sesuai f ormasi j abat an
f ungsional Pengawas Sekolah yang dit et apkan oleh Kepala
Daerah masing-masing set elah mendapat perset uj uan t ert ulis
dari Ment eri yang bert anggungj awab di bidang pendayagunaan
aparat ur negara dan berdasarkan pert imbangan Kepala Badan
Kepegawaian Negara.
(2) Formasi j abat an f ungsional Pengawas Sekolah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), berdasarkan beban kerj a Pengawas
Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), diat ur
sebagai berikut :
a. j umlah seluruh sat uan pendidikan di Provinsi/ Kabupat en/ Kot a
dibagi j umlah sasaran pengawasan; at au
b. j umlah seluruh Guru di Provinsi/ Kabupat en/ Kot a dibagi
sasaran Guru yang dibina.
BAB VIII
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Pasal 15
(1) Unt uk kelancaran penilaian dan penet apan angka kredit , set iap
Pengawas Sekolah waj ib mencat at dan menginvent arisasi semua
kegiat an yang dilakukan.
(2) Hasil invent arisasi kegiat an dit uangkan dalam bent uk Daf t ar Usul
Penet apan Angka Kredit (DUPAK) waj ib diusulkan paling kurang 1
(sat u) kali dalam set ahun.
(3) Penilaian dan penet apan angka kredit Pengawas Sekolah dilakukan
paling kurang 1 (sat u) kali dalam set ahun.
(4) Penilaian dan penet apan angka kredit
unt uk kenaikan
j abat an/ pangkat dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (sat u) t ahun yait u
3 (t iga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat PNS, dengan
ket ent uan sebagai berikut :
a. unt uk kenaikan pangkat periode April, angka kredit dit et apkan
paling lambat bulan Januari t ahun yang bersangkut an; dan
b. unt uk kenaikan pangkat periode Okt ober, angka kredit
dit et apkan paling lambat bulan Juli t ahun yang bersangkut an.

11

Bagian Pert ama
Pej abat Yang Berwenang Menet apkan Angka Kredit
Pasal 16
Pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit , adalah:
a. Ment eri Pendidikan Nasional at au pej abat lain yang dit unj uk
set ingkat eselon I bagi Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina
Tingkat I, golongan ruang IV/ b sampai dengan Pengawas Sekolah
Ut ama, pangkat Pembina Ut ama, golongan ruang IV/ e di
lingkungan inst ansi pusat dan daerah.
b. Direkt ur Jenderal Kement erian Agama yang membidangi
pendidikan bagi Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/ a di lingkungan Kement erian Agama.
c. Kepala Kant or Wilayah Kement erian Agama Provinsi bagi Pengawas
Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c dan pangkat
Penat a Tingkat I, golongan ruang III/ d di lingkungan Kant or
Wilayah Kement erian Agama.
d. Gubernur at au Kepala Dinas yang membidangi pendidikan bagi
Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c
sampai dengan Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/ a di lingkungan Provinsi;
e. Bupat i/ Walikot a at au Kepala Dinas yang membidangi pendidikan
bagi Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang
III/ c sampai dengan Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/ a di lingkungan Kabupat en/ Kot a.
f . Pimpinan inst ansi pusat at au pej abat lain yang dit unj uk bagi
Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c
sampai dengan Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/ a di lingkungan inst ansi pusat di luar
Kement erian Agama.
Pasal 17
(1) Dalam rangka t ert ib administ rasi dan pengendalian, pej abat yang
berwenang menet apkan angka kredit sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 harus membuat spesimen t anda t angan dan
disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/ Kepala
Kant or Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkut an.
(2) Apabila t erdapat pergant ian pej abat yang berwenang menet apkan
angka kredit , spesimen t anda t angan pej abat yang menggant ikan
t et ap harus dibuat dan disampaikan kepada Kepala Badan
Kepegawaian Negara / Kant or Regional Badan Kepegawaian Negara
yang bersangkut an.

12

Pasal 18
Apabila pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 berhalangan sehingga t idak
dapat menet apkan angka kredit sampai bat as wakt u yang dit ent ukan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) dan ayat (4), maka
penet apan angka kredit dapat dilakukan ol eh at asan pej abat yang
berwenang menet apkan angka kredit at au pej abat lain sat u t ingkat
dibawahnya, yang secara f ungsional bert anggung j awab di bidang
pendidikan nonf ormal dan inf ormal set elah mendapat kan delegasi
at au kuasa dari at asan pej abat yang berwenang menet apkan angka
kredit at au pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit .
Bagian Kedua
Tim penilai
Pasal 19
Dalam menj alankan kewenangannya, pej abat yang berwenang
menet apkan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16,
dibant u oleh:
a. Tim penilai Kement erian Pendidikan Nasional at au pej abat lain
yang dit unj uk set ingkat eselon I bagi Ment eri Pendidikan Nasional
yang selanj ut nya disebut t im penilai Pusat .
b. Tim penilai Direkt orat Jenderal Kement erian Agama bagi
Direkt ur Jenderal Kement erian Agama yang membidangi
pendidikan yang selanj ut nya disebut t im penilai Kement erian
Agama.
c. Tim penilai Kant or Wilayah Kement erian Agama bagi Kepala
Kant or Wilayah Kement erian Agama yang sel anj ut nya t im penilai
Kant or Wilayah.
d. Tim penilai Provinsi bagi Gubernur at au Kepala Dinas yang
membidangi pendidikan yang selanj ut nya disebut t im penilai
Provinsi.
e. Tim penilai Kabupat en/ Kot a bagi Bupat i/ Walikot a at au Kepala
Dinas yang membidangi pendidikan yang sel anj ut nya disebut t im
penilai Kabupat en/ Kot a.
f . Tim penilai Inst ansi Pusat di luar Kement erian Agama bagi
pimpinan inst ansi pusat at au pej abat lain yang dit unj uk, yang
selanj ut nya disebut t im penilai Inst ansi.
Pasal 20
(1) Syarat unt uk menj adi anggot a t im penil ai adalah:
a. menduduki j abat an/ pangkat paling rendah sama dengan
j abat an/ pangkat Pengawas Sekolah yang dinilai;
b. memiliki keahlian sert a mampu unt uk menilai prest asi kerj a
Pengawas Sekolah; dan
c. dapat akt if melakukan penilaian.
(2) Anggot a t im penilai j abat an f ungsional Pengawas Sekolah harus
lulus diklat calon t im penilai dan mendapat sert if ikat dari Ment eri
Pendidikan Nasional.
13

(3) Masa j abat an anggot a t im penilai adalah 3 (t iga) t ahun dan dapat
diangkat kembali unt uk masa j abat an berikut nya.
(4) Anggot a t im penilai yang t elah menj abat 2 (dua) kali masa j abat an
secara bert urut -t urut dapat diangkat kembali set elah melampaui
masa t enggang wakt u 1 (sat u) masa j abat an.
(5) Dalam hal t erdapat anggot a t im penilai yang berhalangan t et ap,
maka Ket ua t im penilai mengusulkan penggant i ant ar wakt u unt uk
meneruskan sisa masa t ugas, kepada pej abat yang berwenang
menet apkan t im penilai.
(6) Dalam hal t erdapat t im penilai yang t urut dinilai, Ket ua t im
penilai dapat mengangkat anggot a t im penilai penggant i.
(7) Susunan anggot a t im penilai paling sedikit 7 (t uj uh) orang t erdiri
dari unsur t eknis, unsur kepegawaian, dan pej abat f ungsional
Pengawas Sekolah, dengan ket ent uan sebagai berikut :
a. seorang Ket ua merangkap anggot a dari unsur t eknis;
b. seorang Wakil Ket ua merangkap anggot a;
c. seorang
Sekret aris
merangkap
anggot a
dari
unsur
kepegawaian; dan
d. paling sedikit 4 (empat ) orang anggot a.
(8) Anggot a t im penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf d
paling sedikit 2 (dua) orang dari pej abat f ungsional Pengawas
Sekolah.
(9) Dalam hal komposisi j umlah anggot a t im penilai sebagaimana
dimaksud pada ayat (7) huruf d t idak dapat dipenuhi, maka
anggot a t im penilai dapat diangkat dari pej abat lain yang
mempunyai kompet ensi dalam penilaian prest asi kerj a di
pengawasan akademik dan manaj erial .
(10) Tat a kerj a t im penilai dan t at a cara penilaian angka kredit
j abat an f ungsional Pengawas Sekolah dit et apkan oleh Ment eri
Pendidikan Nasional selaku Pimpinan Inst asi Pembina j abat an
f ungsional Pengawas Sekolah.
Pasal 21
(1) Tugas t im penilai Pusat :
a. membant u Ment eri Pendidikan Nasional at au pej abat lain
yang dit unj uk set ingkat eselon I dalam menet apkan angka
kredit Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina Tingkat I,
golongan ruang IV/ b sampai dengan Pengawas Sekolah Ut ama,
pangkat Pembina Ut ama, golongan ruang IV/ e di lingkungan
inst ansi pusat dan daerah.

14

b. melaksanakan t ugas-t ugas lain yang diberikan oleh Ment eri
Pendidikan Nasional at au pej abat lain yang dit unj uk set ingkat
eselon I yang berhubungan dengan penet apan angka kredit
sebagaimana dimaksud pada huruf a.
(2) Tugas t im penilai Kement erian Agama:
a. membant u Direkt ur Jenderal Kement erian Agama yang
membidangi pendidikan dalam menet apkan angka kredit
Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina, golongan ruang
IV/ a di lingkungan Kement erian Agama.
b. melaksanakan t ugas-t ugas lain yang diberikan oleh Direkt ur
Jenderal Kement erian Agama yang membidangi pendidikan
yang
berhubungan
dengan
penet apan
angka
kredit
sebagaimana dimaksud pada huruf a.
(3) Tugas t im penilai Kant or Wilayah:
a. membant u Kepala Kant or Wilayah Kement erian Agama Provinsi
dalam menet apkan angka kredit Pengawas Sekolah Muda,
pangkat Penat a, golongan ruang III/ c dan pangkat Penat a
Tingkat I, golongan ruang III/ d di lingkungan Kant or Wilayah
Kement erian Agama.
b. melaksanakan t ugas-t ugas lain yang diberikan oleh Kepala
Kant or
Wilayah
Kement erian
Agama
Provinsi
yang
berhubungan dengan penet apan angka kredit sebagaimana
dimaksud pada huruf a.
(4) Tugas t im penilai Provinsi:
a. membant u Gubernur at au Kepala Dinas yang membidangi
pendidikan dalam menet apkan angka kredit Pengawas Sekolah
Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c sampai dengan
Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina, golongan ruang
IV/ a di lingkungan Provinsi.
b. melaksanakan t ugas-t ugas lain yang diberikan oleh Gubernur
at au Kepala Dinas yang membidangi pendidikan yang
berhubungan dengan penet apan angka kredit sebagaimana
dimaksud pada huruf a.
(5) Tugas t im penilai Kabupat en/ Kot a:
a. membant u Bupat i/ Walikot a at au Kepala Dinas yang
membidangi pendidikan dalam menet apkan angka kredit
Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c
sampai dengan Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/ a di lingkungan Kabupat en/ Kot a.
b. melaksanakan
t ugas-t ugas lain
yang
diberikan
oleh
Bupat i/ Walikot a at au Kepala Dinas yang membidangi
pendidikan yang berhubungan dengan penet apan angka kredit
sebagaimana dimaksud pada huruf a.

15

(6) Tugas t im penilai Inst ansi:
a. membant u pimpinan inst ansi pusat at au pej abat lain yang
dit unj uk dalam menet apkan angka kredit Pengawas Sekolah
Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c sampai dengan
Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina, golongan ruang
IV/ a di lingkungan inst ansi pusat di l uar Kement erian Agama.
b. melaksanakan t ugas-t ugas lain yang diberikan oleh pimpinan
inst ansi pusat at au pej abat lain yang dit unj uk yang
berhubungan dengan penet apan angka kredit sebagaimana
dimaksud pada huruf a.
(7) Apabila t im penilai inst ansi bel um dibent uk, penil aian angka
kredit Pengawas Sekolah dapat dimint akan kepada t im penilai
Pusat .
(8) Apabila t im penilai Kabupat en/ Kot a belum dibent uk, penilaian
angka kredit Pengawas Sekolah dapat dimint akan kepada t im
penilai Kabupat en/ Kot a lain t erdekat at au t im penil ai Provinsi
yang bersangkut an at au t im penilai Pusat .
(9) Apabila t im penilai Provinsi belum dibent uk, penilaian angka
kredit Pengawas Sekolah dapat dimint akan kepada t im penilai
Provinsi lain t erdekat at au t im penilai Pusat .
(10) Apabila t im penilai Kant or Wilayah belum dibent uk, penilaian
angka kredit Pengawas Sekolah dapat dimint akan kepada t im
penilai Kant or Wilayah t erdekat at au t im penilai Kement erian
Agama.
Bagian Ket iga
Sekret ariat Tim Penilai
Pasal 22
(1) Unt uk
membant u
t im
penilai
dalam
melaksanakan
t ugasnya, dibent uk Sekret ariat t im penilai yang dipimpin oleh
seorang Sekret aris yang secara f ungsional bert anggung j awab di
bidang kepegawaian.
(2) Sekret ariat t im penilai dibent uk dan dit et apkan dengan keput usan
pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit .

16

Bagian Keempat
Tim Teknis
Pasal 23
(1) Pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit dapat
membent uk t im t eknis yang anggot anya t erdiri dari para ahli, baik
yang berkedudukan sebagai PNS at au bukan PNS yang mempunyai
kemampuan t eknis yang diperlukan.
(2) Tugas t im t eknis adalah memberikan saran dan pendapat
kepada Ket ua t im penilai dalam hal memberikan penilaian at as
kegiat an yang bersif at khusus at au kegiat an yang memerlukan
keahlian t ert ent u.
(3) Tim t eknis dalam melaksanakan t ugasnya bert anggung j awab
kepada Ket ua t im penilai.
Bagian Kelima
Pengusulan Penet apan Angka Kredit
Pasal 24
(1) Unt uk menilai prest asi kerj a Pengawas Sekol ah dilakukan penilaian
angka kredit oleh t im penilai.
(2) Set iap Pengawas Sekolah yang akan dinilai prest asi kerj anya waj ib
menyiapkan bahan penilaian yang dit uangkan dalam DUPAK.
(3) Bahan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan
kepada pimpinan unit kerj a melalui at asan langsung.
(4) Pimpinan unit kerj a menyampaikan bahan penilaian angka kredit
Pengawas Sekolah kepada pej abat yang berwenang mengusulkan
penet apan angka kredit .
(5) Pej abat yang berwenang mengusulkan penet apan angka kredit
Pengawas Sekolah menyampaikan usul penet apan angka kredit
kepada pej abat yang berwenang menet apkan angka kredit melalui
sekret ariat t im penilai.
(6) DUPAK Pengawas Sekolah dibuat menurut cont oh f ormulir
sebagaimana t ersebut pada Lampiran II-A sampai dengan Lampiran
II-C Perat uran Bersama ini.
(7) Set iap usul penet apan angka kredit Pengawas Sekolah dilampiri
dengan :
a. surat pernyat aan melakukan pendidikan, dibuat menurut
cont oh f ormulir sebagaimana t ersebut pada Lampiran III
Perat uran Bersama ini.
b. surat pernyat aan melakukan kegiat an pengawasan akademik
dan manaj erial, dibuat menurut cont oh f ormulir sebagaimana
t ersebut pada Lampiran IV Perat uran Bersama ini;
17

c.

d.

surat
pernyat aan
melakukan
kegiat an pengembangan
prof esi, dibuat menurut cont oh f ormulir sebagaimana t ersebut
pada Lampiran V Perat uran Bersama ini; dan
surat pernyat aan melakukan
kegiat an
penunj ang t ugas,
dibuat menurut cont oh f ormulir sebagaimana t ersebut pada
Lampiran VI Perat uran Bersama ini;

(8) Surat pernyat aan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) harus
disert ai dengan bukt i f isik.
Pasal 25
(1) Set iap usulan penet apan angka kredit bagi Pengawas Sekolah
harus dinilai secara obyekt if oleh t im penilai berdasarkan rincian
kegiat an dan nilai angka kredit sebagaimana t ersebut pada
Lampiran I Perat uran Ment eri Negara Pendayagunaan Aparat ur
Negara dan Ref ormasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010.
(2) Hasil penilaian t im penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada pej abat yang berwenang menet apkan angka
kredit unt uk dit et apkan angka kredit nya.
Pasal 26
Usul penet apan angka kredit Pengawas Sekol ah diaj ukan oleh:
a. Sekret aris Jenderal Kement erian Agama, Gubernur at au Kepal a
Dinas yang membidangi pendidikan, Bupat i/ Walikot a at au Kepala
Dinas yang membidangi pendidikan, Pimpinan Inst ansi Pusat di
luar Kement erian Agama at au pej abat lain yang dit unj uk kepada
Ment eri Pendidikan Nasional at au pej abat lain yang dit unj uk
set ingkat eselon I unt uk angka kredit Pengawas Sekolah Madya,
pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/ b sampai dengan
Pengawas Sekolah Ut ama, pangkat Pembina Ut ama, golongan
ruang IV/ e di lingkungan inst ansi pusat dan daerah.
b. Kepala Kant or Wilayah Kement erian Agama Provinsi kepada
Sekret aris Jenderal Kement erian Agama unt uk angka kredit
Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/ a
di lingkungan Kant or Wilayah Kement erian Agama Provinsi.
c. Kepala Kant or Kement erian Agama Kabupat en/ Kot a kepada Kepal a
Kant or Wilayah Kement erian Agama Provinsi unt uk angka kredit
Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c dan
pangkat Penat a Tingkat I, golongan ruang III/ d di lingkungan
Kant or Kement erian Agama Kabupat en/ Kot a.
d. Pej abat eselon III yang membidangi kepegawaian kepada Gubernur
at au Kepala Dinas yang membidangi pendidikan unt uk angka kredit
Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c
sampai dengan Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/ a di lingkungan Provinsi.

18

e.

f.

Pej abat eselon III yang membidangi kepegawaian kepada
Bupat i/ Walikot a at au Kepala Dinas yang membidangi pendidikan
unt uk angka kredit Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a,
golongan ruang III/ c sampai dengan Pengawas Sekolah Madya,
pangkat
Pembina,
golongan
ruang IV/ a di
lingkungan
Kabupat en/ Kot a.
Pej abat eselon III yang membidangi kepegawaian kepada pimpinan
inst ansi pusat at au pej abat lain yang dit unj uk unt uk angka kredit
Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c
sampai dengan Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/ a di lingkungan inst ansi pusat di luar
Kement erian Agama.
Pasal 27

(1) Penet apan angka kredit (PAK) Pengawas Sekolah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2), dit et apkan oleh pej abat yang
berwenang menet apkan angka kredit , dibuat menurut cont oh
f ormulir sebagaimana t ersebut pada Lampiran VII Perat uran
Bersama ini.
(2) Asli PAK disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian
Negara/ Kepala Kant or Regional Badan Kepegawaian Negara yang
bersangkut an dan t embusannya disampaikan kepada:
a. Pengawas Sekolah yang bersangkut an;
b. Sekret aris t im penilai Pengawas Sekolah yang bersangkut an;
c. Kepala Biro/ Badan Kepegawaian Daerah/ Bagian Kepegawaian
inst ansi yang bersangkut an;
d. Pimpinan unit kerj a yang bersangkut an; dan
e. Pej abat lain yang dipandang perl u.
BAB IX
KENAIKAN JABATAN/ PANGKAT
Pasal 28
Penet apan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat
(1), digunakan sebagai dasar unt uk mempert imbangkan kenaikan
j abat an/ pangkat Pengawas Sekolah sesuai dengan perat uran
perundang-undangan.
Pasal 29
(1) Penet apan kenaikan j abat an sebagaimana dimaksud dalam Pasal
27, dapat dipert imbangkan apabila:
a. paling singkat 1 (sat u) t ahun dalam j abat an t erakhir;
b. memenuhi angka kredit kumulat if yang dit ent ukan unt uk
kenaikan j abat an set ingkat lebih t inggi; dan
c. set iap unsur penilaian pelaksanaan pekerj aan dalam Daf t ar
Penilaian Pelaksanaan Pekerj aan (DP-3) paling kurang bernilai
baik dalam 1 (sat u) t ahun t erakhir.

19

(2) Kenaikan j abat an dari j enj ang Pengawas Sekolah Muda menj adi
Pengawas Sekolah Madya dit et apkan oleh Pej abat Pembina
Kepegawaian masing-masing.
(3) Kenaikan j abat an dari j enj ang Pengawas Sekolah Madya menj adi
Pengawas Sekolah Ut ama dit et apkan oleh Presiden set elah
mendapat pert imbangan t eknis Kepala Badan Kepegawaian
Negara.
Pasal 30
(1) Penet apan kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
27 dapat dipert imbangkan apabila:
a. paling singkat 2 (dua) t ahun dalam pangkat t erakhir;
b. memenuhi angka kredit kumulat if yang dit ent ukan unt uk
kenaikan pangkat set ingkat lebih t inggi; dan
c. set iap unsur penilaian pelaksanaan pekerj aan dalam Daf t ar
Penilaian Pelaksanaan Pekerj aan (DP-3) paling kurang bernilai
baik dalam 2 (dua) t ahun t erakhir.
(2) Kenaikan pangkat PNS Pusat / Daerah yang menduduki j abat an
Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan
ruang IV/ b unt uk menj adi Pembina Ut ama Muda, golongan ruang
IV/ c sampai dengan Pengawas Sekolah Ut ama, pangkat Pembina
Ut ama, golongan ruang IV/ e, dit et apkan oleh Presiden set elah
mendapat pert imbangan t eknis Kepala Badan Kepegawaian
Negara.
(3) Kenaikan pangkat PNS Pusat yang menduduki j abat an Pengawas
Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c unt uk menj adi
Penat a Tingkat I, golongan ruang III/ d sampai dengan Pengawas
Sekolah Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/ b,
dit et apkan dengan Keput usan Pej abat Pembina Kepegawaian
Pusat yang bersangkut an set elah mendapat perset uj uan t eknis
Kepala Badan Kepegawaian Negara.
(4) Kenaikan pangkat PNS Daerah Provinsi yang menduduki j abat an
Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c
unt uk menj adi Penat a Tingkat I, golongan ruang III/ d sampai
dengan Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina Tingkat I,
golongan ruang IV/ b, dit et apkan dengan Keput usan Pej abat
Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi yang bersangkut an set elah
mendapat perset uj uan t eknis Kepala Kant or Regional Badan
Kepegawaian Negara yang bersangkut an.
(5) Kenaikan pangkat PNS Daerah Kabupat en/ Kot a yang menduduki
j abat an Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang
III/ c unt uk menj adi pangkat Penat a Tingkat I, golongan ruang
III/ d, dit et apkan dengan Keput usan Pej abat Pembina Kepegawaian
Daerah Kabupat en/ Kot a yang bersangkut an set elah mendapat
perset uj uan t eknis Kepala Kant or Regional Badan Kepegawaian
Negara yang bersangkut an.
20

(6) Kenaikan pangkat PNS Daerah Kabupat en/ Kot a yang menduduki
j abat an Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a Tingkat I,
golongan ruang III/ d unt uk menj adi Pengawas Sekolah Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/ a dan pangkat Pembina
Tingkat I, golongan ruang IV/ b, dit et apkan oleh Gubernur yang
bersangkut an set elah mendapat perset uj uan t eknis Kepala Kant or
Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkut an.
Pasal 31
(1) Kenaikan pangkat bagi Pengawas Sekolah dalam j enj ang j abat an
yang lebih t inggi dapat dipert imbangkan apabila kenaikan
j abat annya t elah dit et apkan t erlebih dahulu oleh pej abat yang
berwenang sesuai dengan perat uran perundang-undangan.
(2) Pengawas Sekolah yang memiliki angka kredit melebihi angka
kredit yang dit ent ukan unt uk kenaikan j abat an/ pangkat set ingkat
lebih t inggi, kelebihan angka kredit t ersebut secara kumulat if
diperhit ungkan unt uk kenaikan j abat an/ pangkat berikut nya.
Pasal 32
(1) Jumlah angka kredit kumulat if minimal yang harus dipenuhi oleh
set iap Pengawas Sekolah unt uk pengangkat an dan kenaikan
j abat an/ pangkat adalah sebagaimana t ersebut dalam Lampiran II,
Lampiran III, dan Lampiran IV Perat uran Ment eri Negara
Pendayagunaan Aparat ur Negara dan Ref ormasi Birokrasi Nomor 21
Tahun 2010 dengan ket ent uan:
a. paling rendah 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal
dari unsur ut ama, t idak t ermasuk unsur pendidikan; dan
b. paling t inggi 20% (dua persen) angka kredit berasal dari unsur
penunj ang.

(2) Unt uk kenaikan j abat an/ pangkat set ingkat lebih t inggi dari
Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c
sampai dengan Pengawas Sekolah Ut ama, pangkat Pembina
Ut ama, golongan ruang IV/ e waj ib melakukan kegiat an
pengembangan prof esi .
Pasal 33
(1) Pengawas Sekolah yang pada t ahun pert ama t elah memenuhi at au
melebihi angka kredit yang dipersyarat kan unt uk kenaikan pangkat
dalam masa pangkat yang didudukinya, maka pada t ahun kedua
waj ib mengumpulkan paling kurang 20% (dua puluh persen) angka
kredit dari j umlah angka kredit yang dipersyarat kan unt uk
kenaikan j abat an/ pangkat set ingkat lebih t inggi yang berasal dari
sub unsur t ugas pokok.

21

(2) Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c
yang akan naik pangkat menj adi Pengawas Sekolah Muda, pangkat
Penat a Tingkat I, golongan ruang III/ d angka kredit yang
dipersyarat kan unt uk kenaikan pangkat , paling sedikit 6 (enam)
angka kredit berasal dari kegiat an pengembangan prof esi.
(3) Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a Tingkat I, golongan ruang
III/ d yang akan naik j abat an/ pangkat menj adi Pengawas Sekolah
Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/ a angka kredit yang
dipersyarat kan unt uk kenaikan j abat an/ pangkat , paling sedikit 8
(delapan) angka kredit berasal dari kegiat an pengembangan
prof esi.
(4) Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/ a
yang akan naik pangkat menj adi Pengawas Sekolah Madya,
pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/ b angka kredit yang
dipersyarat kan unt uk kenaikan pangkat , paling sedikit 10 (sepuluh)
angka kredit berasal dari kegiat an pengembangan prof esi.
(5) Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan
ruang IV/ b yang akan naik pangkat menj adi Pengawas Sekolah
Madya, pangkat Pembina Ut ama Muda, golongan ruang IV/ c angka
kredit yang dipersyarat kan unt uk kenaikan pangkat , paling sedikit
12 (dua belas) angka kredit berasal dari kegiat an pengembangan
prof esi.
(6) Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina Ut ama Muda, golongan
ruang IV/ c yang akan naik j abat an/ pangkat menj adi Pengawas
Sekolah Ut ama, pangkat Pembina Ut ama Madya, golongan ruang
IV/ d, angka kredit yang dipersyarat kan unt uk kenaikan
j abat an/ pangkat , paling sedikit 14 (empat belas) angka kredit
berasal dari kegiat an pengembangan prof esi.
(7) Pengawas Sekolah Ut ama, pangkat Pembina Ut ama Madya,
golongan ruang IV/ d yang akan naik pangkat menj adi Pengawas
Sekolah Ut ama, pangkat Pembina Ut ama, golongan ruang IV/ e
angka kredit yang dipersyarat kan unt uk kenaikan pangkat , paling
sedikit 16 (enam belas) angka kredit berasal dari kegiat an
pengembangan prof esi.
(8) Pengawas Sekolah Ut ama, pangkat Pembina Ut ama, golongan
ruang
IV/ e
set iap
t ahun
sej ak
menduduki
j enj ang
j abat an/ pangkat nya waj ib mengumpulkan paling kurang 25 (dua
puluh lima) angka kredit yang berasal dari t ugas pokok.

22

BAB X
PEMBEBASAN SEMENTARA DAN
PENGANGKATAN KEMBALI DALAM DAN DARI JABATAN
Pasal 34
Pembebasan sement ara dan pengangkat an kembali dalam dan dari
j abat an f ungsional Pengawas Sekolah dit et apkan dengan keput usan
pej abat yang berwenang sesuai dengan perat uran perundangundangan.
Bagian Pert ama
Pembebasan Sement ara
Pasal 35
(1) Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c
sampai dengan Pengawas Sekolah Ut ama, pangkat Pembina Ut ama
Madya, golongan ruang IV/ d, dibebaskan sement ara dari
j abat annya apabila t elah 5 (lima) t ahun dalam j abat an t erakhir
t idak dapat mengumpulkan angka kredit unt uk kenaikan pangkat
set ingkat lebih t inggi bagi Pengawas Sekolah yang j abat annya
lebih rendah dari j abat an yang set ara dengan pangkat yang
dimiliki.
(2) Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c
sampai dengan Pengawas Sekolah Ut ama, pangkat Pembina
Tingkat I, golongan ruang IV/ d dibebaskan sement ara dari
j abat annya apabila t elah 5 (lima) t ahun dalam pangkat t erakhir
t idak dapat mengumpulkan angka kredit unt uk kenaikan pangkat
set ingkat lebih t inggi bagi Pengawas Sekolah yang akan
mendapat kan kenaikan pangkat pert ama sej ak diangkat dalam
j abat an t erakhir.
(3) Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penat a, golongan ruang III/ c
sampai dengan Pengawas Sekolah Madya, pangkat Pembina
Tingkat I, golongan ruang IV/ b dibebaskan sement ara dari
j abat annya apabila t elah 5 (lima) t ahun dalam pangkat t erakhir
t idak dapat mengumpulkan angka kredit kumulat if unt uk kenaikan
pangkat set ingkat lebih t inggi bagi Pengawas Sekolah yang pernah
mendapat kan kenaikan pangkat sej ak diangkat dalam j abat an
t erakhir.
(4) Pengawas Sekolah Ut ama, pangkat Pembina Ut ama, golongan
ruang IV/ e dibebaskan sement ara dari j abat annya apabila set iap
t ahun sej ak diangkat dalam pangkat t idak dapat mengumpulkan
paling kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari kegiat an t ugas
pokok.

23

(5) Pembebasan sement ara bagi Pengawas Sekolah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4), didahului
dengan peringat an oleh pej abat yang berwenang menet apkan
angka kredit .
(6) Peringat an sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan paling
lambat 6 (enam) bulan sebelum bat as wakt u pembebasan
sement ara diberlakukan, dibuat menurut cont oh f ormulir
sebagaimana t ersebut pada Lampiran VIII Perat uran Bersama ini.
(7) Selain pembebasan sement ara sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) Pengawas Sekolah dibebaskan
sement ara dari j abat annya apabila:
a. dij at uhi hukuman disiplin t ingkat sedang at au t ingkat berat
berupa penurunan pangkat set ingkat lebih rendah selama 3
(t iga) t ahun at au pemindahan dalam rangka penurunan
j abat an set ingkat lebih rendah;
b. diberhent ikan sement ara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c. dit ugaskan secara penuh di luar j abat an Pengawas Sekolah;
d. menj alani cut i di luar t anggungan negara kecuali persalinan
keempat dan set erusnya; at au
e. t ugas belaj ar lebih dari 6 (enam) bulan.
(8) Pengawas Sekolah yang dibebaskan sement ara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (7)
huruf a dalam menj alani hukuman t et ap melaksanakan t ugas
pokok dan dinilai sert a dit et apkan angka kredit nya.
(9) Surat Keput usan pembebasan sement ara