Makalah Pendidikan Inovasi Media Pembelajaran di Sekolah Dasar

MAKALAH PENDIDIKAN
INOVASI MEDIA PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH DASAR

Disusun Oleh:
NAMA : DIAN NUGRAHA S.Pd
NIP

: 197209182005012008

SDN MANCAGAHAR 01
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PAMEUNGPEUK
KABUPATEN GARUT
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ilmiah bidang pendidikan yang berjudul Inovasi Media Pembelajaran di
Sekolah Dasar.

Adapun makalah ilmiah bidang pendidikan ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami
dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebarlebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah makalah ilmiah bidang pendidikan
yang telah kami buat. Akhirnya, penyusun mengharapkan semoga dari makalah
ilmiah bidang pendidikan ini kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam
bidang pendidikan diperlukan adanya perubahaan sikap dan keterampilan guru

dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Saat ini masih ada anggapan bahwa
guru adalah orang yang paling tahu dalam berbagai hal. Anggapan-anggapan

tersebut masih berkembang, dimana pengetahuan guru dikatakan lebih dulu tahu
dari siswanya.
Zaman sekarang bukan saja

pengetahuan guru sama dengan siswa

bahkan mungkin siswa sama atau lebih dulu tahu darpada gurunya. Hal tersebut
terjadi dikarenakan perkembangan media informasi yang begitu cepat. Siswa
dapat mengakses sendiri informasi yang diperlukan dari internet.
Permasalahan yang dihadapi guru saat ini adalah kurangnya pemanfaatan
media oleh guru dalam pembelajaran. Banyak guru yang masih mengajar secara
konvensional tanpa menggunakan media pembelajaran yang tepat, ataupun tidak
melakukan inovasi pembelajaran.
Makalah ini ditulis dengan tujuan agar guru dapat meningkatan
kompetensinya dalam bidang pendidikan. Bagi siswa akan

lebih mudah

menerima konsep dan materi pembelajaran dengan baik serta dapat memperluas
wawasannya.


KAJIAN TEORI

Media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari
medium yang berarti perantara yang dipakai untuk menunjukkan alat komunikasi.

Secara harfiah media diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan.
Menurut Susilana & Riyana (2008:6) kata media berasal dari bahasa latin
medium yang secara harfiah berarti, perantara atau pengantar. Menurut Smaldino,
dkk. (2005: 6) mengatakan pengertian media yaitu ”Media, the plural of medium,
are means of communication. derived from the latin medium ("between"), the term
refers to anything that carries information between a source and a receiver”.
Maksudnya adalah media merupakan sarana komunikasi yang mengacu pada
apapun yang membawa informasi antara sumber dan penerima.Senada dengan hal
di atas, Heinich (2008: 8) mengatakan “Mediais a channel of communication,the
term refers to anything that carries information between a source and a receiver”.
Maksud kutipan tersebut adalah bahwa media merupakan sarana komunikasi
antara sumber dengan penerima.Begitu juga dengan pendapat ( Criticos dalam
Daryanto, 2010: 4 ) yang menyatakan bahwa media merupakan salah satu

komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju
komunikan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian.
Berbicara tentang media tentu sangat luas, namun dalam hal ini kita
batasi hanya mengenai media pembelajaran saja, yakni media yang digunakan
sebagai alat dan bahan dalam kegiatan pembelajaran.

Sukiman (2012:29)mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat serta kemauan
peserta didik dalam proses belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara efektif. Begitu juga menurut Susilana & Riyana(2008:7) media
pembelajaran yaitu merupakan wadah dari pesan pembelajaran dengan tujuan
yang ingin dicapai adalah proses pembelajaran.Dan tidak jauh berbeda media
pembelajaran menurut Azhar Arsyad (2013: 10) adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan maupun informasi dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat diambil kesimpulan yang
terkandung dalam pengertian media pembelajaran adalah:
1)

Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal
sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat,
didengar, atau diraba dengan panca indera.

2)

Media pendidikan memiliki pengertian non-fisik yang dikenal sebagai
software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam
perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

3)

Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.

4)


Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di
dalam maupun di luar kelas.

5)

Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru
dan siswa dalam proses pembelajaran.

6)

Media pendidikan dapat digunakan secara massa (radio, televisi), kelompok
besar dan kelompok kecil (film, slide, video, OHP), atau perorangan
(modul, komputer, radio/kaset, video recorder).

7)

Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan
dengan penerapan suatu ilmu.

Media mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar

mengajar. Sebagai salah satu komponen kegiatan belajar mengajar, media dan
keterampilan menggunakan media merupakan hal mutlak yang harus dikuasai
guru dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.
Adapun alasan penggunaan media pembelajaran adalah:
1)

Media merupakan sumber utama yang menunjang proses belajar mengajar.

2)

Membantu siswa memahami konsep dan memahami pelajaran yang
dijelaskan guru.

3)

Membantu guru untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar
sehingga tujuan program pengajaran dapat lebih tercapai.

4)


Media merupakan sarana komunikasi antara guru dan siswa yang
memungkinkan pembelajaran berlangsung dalam suasana yang positif dan
merangsang siswa untuk lebih berkembang dalam hubungan yang interaktif.

Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Menurut Piaget (dalam Syamsu Yusuf, 2011: 6) mengatakan bahwa
tahap-tahap perkembangan anak secara hierarkis terdiri dari empat tahap yaitu

tahap sensori motoris (0 – 2 tahun), tahap pra operasional (2 – 6 tahun), tahap
operasional konkret (6 – 11 tahun), dan tahap operasi formal. Dengan demikian,
maka usia anak SD terjadi pada tahap operasional konkret.
Tahapan operasional konkret ditandai dengan pertumbuhan kognitif yang
luar biasa dan merupakan tahapan formatif dalam pendidikan sekolah, karena ini
masanya bahasa dan penguasaan keterampilan-keterampilan dasar anak bertambah
cepat secara dramatis.Anak-anak mulai menunjukkan beberapa pemikiran abstrak
meskipun biasanya didefinisikan dengan karakter atau tindakan seperti kejujuran.
Cara berpiir anak pada tahap ini tidak lagi didominasi oleh persepsi; anak dapat
menggunakan pengalaman-pengalaman mereka sebagai acuan dan tidak selalu
bingung dengan apa yang mereka pahami. Schunk (2012: 333). Senada dengan
hal di atas, Piaget (dalam Santrock, 2012: 329) mengatakan bahawa pada umur 7

sampai 11 tahun anak-anak dapat melakukan operasi konkret; mereka juga dapat
bernalar secara logis sejauh penalaran itu dapat diaplikasikan pada contoh-contoh
yang spesifik atau konkret.
Sesuai dengan pendapat di atas, anak yang berusia 7 sampai 11 tahun
adalah masa operasional konkret, yang mana mereka masih memerlukan bendabenda atau contoh konkret dalam memahami segala sesuatu, termasuk dalam hal
memahami teks bacaan. Dan masa usia 7 tahun tersebut merupakan masa awal
anak dalam memasuki tahap operasional konkret, oleh karena itu masa-masa itu
merupakan masa baru peralihan dari masa pra operasional sehingga sangat perlu
penerapan pembelajaran yang bersifat konkret.

Menurut Syamsu Yusuf (2011: 24-25) masa usia sekolah dasar sering
disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah, pada masa
keserasian bersekolah ini secara relative, anak-anak lebih mudah dididik daripada
masa sebelum dan sesudahnya. Masa ini diperinci lagi menjadi dua fase, yaitu
sebagai berikut.
a)

Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar. Kira-kira 6/7 tahun sampai

9/10 tahun, beberapa sifat anak pada masa ini antara lain :sikap tunduk kepada

peratutan-peraturan permainan tradisional, adanya kecendrungan memuji dirinya
sendiri, suka membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.Pada masa ini
anak menghendaki nilai (angka rapor) yang baik tanpa mengingat apakah
prestasinya memang pantas mendapatkan nilai yang baik atau tidak.
b)

Masa kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9/10 tahun sampai

12/13 tahun, beberapa sifat khas anak pada masa ini antara lain : adanya minat
terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini meninmbulkan
kecendrungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis, amat
realistis, ingin tahu, ingin belajar, senang membentuk kelompok sebaya,
memandang nilai rapor sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi, senang
membentuk kelompok sebaya.
Setiap masa perkembangan ada mempunyai tugas-tugas perkembangan,
tugas-tugas ini berkaitan erat dengan perubahan kematangan, persekolahan,
pekerjaan, pengalaman, dan lain-lainnya sebagai prasyarat untuk memenuhi
kebutuhan dan kebahagiaan hidupnya.

Havighurst (dalam Syamsu Yusuf, 2011: 65) mengatakan bahwa tugas

perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu
dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu berhasil dituntaskan
akan

membawa

berikutnya.Senada

kebahagiaan
dengan

hal

dan
di

kesuksesan
atas,

dalammenuntaskan

Syamsu Yusuf

(2011:

tugas
69-71)

mengatakantugas-tugas perkembangan pada masa sekolah ( 6,0-12,0 tahun) yaitu
sebagai berikut.
1)

Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.

2)

Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri.

3)

Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya.

4)

Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.

5)

Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.

6)

Belajar mengembangkan konsep sehari-hari.

7)

Mengembangkan kata hati.

8)

Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.

9)

Mengembangkan sifat yang positif terhadap kelompok social dan lembagalembaga.
Berdasarkan uraian tentang perkembangan peserta didik tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa peserta didik pada siswa Sekolah Dasar berada pada
tahap operasional konkret (6/7 tahun sampai 11/12 tahun) yang masuk pada masa
kanak-kanak akhir dan mulai memasuki masa intelektual atau masa keserasian
bersekolah.

PEMBAHASAN
Tujuan pembelajaran akan mudah dicapai jika dalam pembelajaran
didukung oleh kesiapan guru dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan
pemebelajaran tidak lepas dari penggunaan media. Pemanfaatan media
pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran, yang
pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.

Ada beberapa alasan, mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses
belajar siswa.
Penggunaan media pembelajaran bertujuan memberikan kemudahan
kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, memberilkan pengalaman
belajar yang berbeda dan bervariasi, menumbuhkan sikap dan keterampilan
tertentu dalam teknolgi karena peserta didik tertarik untuk menggunakan atau
mengoperasikan media tertentu, menciptakan suasana belajar yang tidak dapat
dilupakan peserta didik karena adanya keterlibatan penuh dari siswa serta
menciptakan pembelajaran yang interaktif dan komunikatif, Media pembelajaran
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mengantarkan atau
menyampaikan pesan, berupa sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikapsikap kepada peserta didik sehingga peserta didik itu dapat menangkap,
memahami dan memiliki pesan-pesan dan makna yang disampaikan itu.
Fungsi penggunaan media pembelajaran secara umum yaitu sebagai alat
bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif, bagian integral
dari keseluruhan situasi mengajar, meletakakkan dasar-dasar yang kongkrit dan
konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat
verbalisme , membangkitkan motivasi belajar peserta didik dan mempertinggi
mutu belajar mengajar.
Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Levie & Lentz dalam
Arsyad, (2002:16) terdapat empat fungsi media pengajaran yaitu:
1)

Fungsi atensi

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran.
2)

Fungsi afektif
Fungsi efektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa

ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual
dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut
masalah sosial dan sebagainya
3)

Fungsi kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

mengungkapkan

bahwa lambang visual atau gambar dapat memperlancar

pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.
4)

Fungsi kompensatoris
Fungsi kopensatoris media pengajaran terlihat dari hasil

penelitian

bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu
siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informamsi dalam
teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pengajaran berfunsi
untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan menerima dan memahami isi
pelajaran yang disaksikan yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Dipandang dari segi peranan media dalam efektivitas pembelajaran
memegang peranan yang sangat menentukan sebagai salah satu komponen yang

menentukan efektivitas dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Penggunaan
dari suatu media yaitu untuk membantu guru menyampaikan pesan-pesan secara
lebih mudah kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat menguasai pesan
pesan tersebut secara cepat, dan akurat. Penggunaan media juga hendaknya
dikembangkan dengan maksud agar peserta didik yang terlibat dalam kegiatan
belajar itu terhindar dari gejala verbalisme, yakni mengetahui kata kata yang
disampaikan guru tetapi tidak memahami arti atau makna.
Hal tersebut didukung oleh pendapat Dale yang ditunjukkan dengan
digram dalam bentuk kerucut pengalaman (Cone of Experience) pada gambar 3.
simb
ol
verb
al
simbol visual

SYMBOLIC

Gambar diam, radio, audio tape
recorder,

ICONIC

Film
Televisi
Pameran
karyawisata
demonstrasi
Pengalaman dramatisasi
Pengalaman tiruan yang teratur
Pengalaman langsung yang bertujuan

E
N
A
C
T
I
V
E

(Sumber : Daryanto, 2010: 15)
Gambar. 3.
Kerucut Pengalaman Dal
Selain landasan teori di atas ada juga landasan empiris, yaitu temuan
penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara pengguna media
pembelajaran dengan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar.
Artinya siswa akan mendapatkan keuntungan yang signifikan apabila dia belajar
dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik dan gaya

belajarnya. Levie & Levie (dalam Azhar arsyad, 2013: 12) menjelaskan hasil
penelitiannya tentang belajar melalui stimulus gambar dan stimulus kata atau
visual yang membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti
mengingat, mengenali, mengingat kembali, menghubung-hubungkan fakta dan
konsep.
Dari beberapa landasan teori di atas dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media memang menempati posisi yang sangat penting, karena dengan
memanfaatkan mediayang sesuai dengan karakteristik dan gaya belajar siswa,
maka akan memperolehan hasil belajar yang optimal.

KESIMPULAN

Media pembelajaran adalah sarana penyalur pesan dan informasi belajar
yang jika dirancang secara baik akan sangat membantu untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Media sebagai alat pembelajaran pendidikan juga mempunyai

sebuah kecenderungan yang mampu mendorong minat siswa serta memberi
manfaat yang sangat banyak terhadap proses pembelajaran. Inovasi media
pembelajaran sangat diperlukan oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar
agar siswa dapat menyerap materi pembelajaran dengan mudah, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Guru diharapkan dapat berinovasi
dalam merancang, membuat dan memanfaatkan media secara tepat dan optimal.

SARAN
1.

Guru

harus

mampu

membuat

inovasi

media

pembelajaran

dan

menggunakannya dalam proses belajar mengajar.
2.

Guru harus meningkatan kemampuan dan keterampilan berinovasi
khususnya dalam bidang pembelajaran.

3.

Berinovasi adalah salah satu kebutuhan guru dalam meningkatkan
kompetensi dan karier.

DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad, (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Daryanto, 2010. Media Pembelajaran Perannnya sangat Penting Dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Heinich, R. et al. (2008). Instructional media and technology for
learning, 7th edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Schunk. Dale. H. (2012). Learning Theories. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Smaldino E., Sharon, Russell James. D, Heinich Roberth and Molenda
Michael. (2005). Instuctional Technology and Media for Learning ( 8 Edition).
New Jerssey: Merill Prentice Hall.
Sukiman. (2012). Pengembangan Media pembelajaran. Yogyakarta:
Pedagogia.
Susilana & Riyana. (2008). Media Pembelajaran Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima
Syamsu Yusuf. (2009). Perkembangan Anak. Bandung: Remaja
Rosdakarya.