Uji Signifikan Simultan Uji F Uji Signifikan Parsial Uji t

72 informasi dengan keberhasilan usaha, semakin meningkat motivasi maka akan semakin meningkat keberhasilan usaha pada toko grosir di Jalan Palangkaraya Medan

4.5.1 Uji Signifikan Simultan Uji F

Untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F uji-F. Jika F hitung F tabel, maka H o diterima dan H a ditolak, sedangkan jika F hitung F tabel, maka H o ditolak dan H a diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,10 maka H o ditolak dan H a diterima. F tabel dapat dilihat pada α = 5, dengan pengolahan pada program Microsoft Excel F tabel =FINV0,05;df1;df2 sehingga F tabel =FINV0,05;3;74 = 2,728 Derajat bebas pembilang df1 = k-1= 4 – 1= 3 Derajat penyebut df2 = n – k = 78 – 4 = 74 dimana, k = jumlah variabel bebas yang digunakan n = jumlah sampel Pengujian uji F menggunakan program SPSS For Windows. Hasil pengolahan dari uji F dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut. Tabel 4.17 Uji Signifikan Simultan Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 362,714 3 120,905 40,582 ,000 b Residual 220,466 74 2,979 Total 583,179 77 Universitas Sumatera Utara 73 a. Dependent Variable: keberhasilan_usaha b. Predictors: Constant, ketersediaan_informasi, kepribadian, motivasi Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan Tabel 4.17, hasil uji F hitung menunjukkan nilai F hitung = 40, 582. Hal ini menunjukkan bahwa nilai F hitung F tabel , yaitu 40, 582 2,728. Dengan demikian H ditolak dan H a diterima karena F hitung F hitung . Artinya, secara bersama – sama serentak variabel – variabel bebas yaitu motivasi X 1 , dan kepribadian X 2 , dan ketersediaan informasi X 3 , berpengaruh positif dan signifikan nyata terhadap keberhasilan usaha Y sebagai variabel terikat.

4.5.2 Uji Signifikan Parsial Uji t

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik T uji-T. Jika t hitung t tabel, maka H diterima dan H a ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel, H ditolak dan H a diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. t tabel dapat dilihat pada α = 5, dengan pengolahan pada program Microsoft Excel t tabel =TINV0,05;df sehingga t tabel =TINV0,05;56 = 1,992 df = derajat bebas = n – k = 78 – 4 = 74 dimana, k = jumlah variabel bebas yang digunakan n = jumlah sampel Pengujian uji t menggunakan program SPSS for windows. Hasil pengolahan dari uji t dapat dilihat pada Tabel 4. 18 berikut. Universitas Sumatera Utara 74 Tabel 4. 18 Uji Signifikan Parsial Uji-t Co e ffic ie n ts a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -,474 2,459 -,193 ,848 Motivasi ,640 ,155 ,386 4,132 ,000 ,586 1,706 Kepribadian ,364 ,138 ,238 2,639 ,010 ,629 1,591 ketersediaan_informasi ,496 ,151 ,309 3,278 ,002 ,573 1,745 a. Dependent Variable: keberhasilan_usaha Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016 1. Motivasi Berdasarkan Tabel 4.18, koefisien nilai t hitung adalah 4,132 dengan tingkat signifikansi 0,000, sehingga H ditolak dan H a diterima karena t hitung t tabel 4, 132 1,992 . Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas motivasi X 1 secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha Y sebagai variabel terikat. 2. Kepribadian Berdasarkan Tabel 4.18, koefisien nilai t hitung adalah 2,639 dengan tingkat signifikansi 0,010, sehingga H ditolak dan H a diterima karena t hitung t tabel 2, 639 1,992 . Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas kepribadian X 2 secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha Y sebagai variabel terikat. 3. Ketersediaan Informasi Berdasarkan Tabel 4.18, koefisien nilai t hitung adalah 3,278 dengan tingkat signifikansi 0,002, sehingga H ditolak dan H a diterima karena t hitung t tabel Universitas Sumatera Utara 75 3,278 1,992 . Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas motivasi X 3 secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha Y sebagai variabel terikat.

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi R