5. Memiliki
terminal komunikasi
serial yang
terintegrasi dalam
CodeVisionAVR sehingga dapat digunakan untuk membantu pengecekan program yang telah dibuat khususnya yang menggunakan fasilitas
komunikasi serial UART.
2.5. Penelitian Pembahasan Solar Tracker
Beberapa penelitian
Solar Tracker
yang relevan dengan penelitian yang diangkat dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Midriem dan Andry 2011, mengatakan dalam penelitiannya yang bertujuan
untuk menciptakan alat pelacak sinar matahari dengan energi yang hemat beserta fasilitas telekontrolnya dengan mengkombinasikan timer dan sensor cahaya.
Sehingga tegangan yang diperoleh lebih maksimum dan untuk efisiensi tegangan maksimum dapat menggunakan motor DC berdaya rendah dalam menggerakkan
alat. Ini membuat energi yang terbuang untuk mensuplai motor DC menjadi lebih kecil. Untuk mengontrol arah pergerakan matahari yang sewaktu-waktu dapat
dipengaruhi oleh cuaca maka digunakan modul sensor cahaya dan ketika mendung ini mengurangi intensitas cahaya pada panel surya sehingga diperlukan
timer untuk mengatasi kondisi ini agar pencahayaan tetap stabil. Pengendalian jarak jauh dapat menggunakan wifi. Sehingga memudah kan untuk mengawasi
suhu dan memeriksa energi yang dihasilkan dari jarak yang jauh. Dalam penelitiannya diperoleh sinyal keluaran 0-4 volt saat cuaca cerah dan 3,3
– 3,9 volt saat mendung kemudian 1,5-3,3 ketika cuaca agak cerah.
2. Rifan dan Sholeh 2012, dalam penelitiannya yang bertujuan untuk
menghasilkan energi yang paling besar yang dihasilkan oleh tenaga matahari melalui
solar tracker
ketika sudut deviasinya lima derajat. Energi keluar yang dihasilkan yaitu 6.127. merupakan energi terbesar yang didapat dari penelitian ini.
Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan keinginan maka disarankan menentukan sudut sinar datang. Misalkan diasumsikan sehari sel surya mendapatkan energi
selama 12 jam, dari timur ke barat 180º. Jika sel surya digerakkan untuk menjaga sudut datang selalu dibawah atau sama dengan 10º, maka sel surya perlu
Universitas Sumatera Utara
digerakkan setiap 1 jam 20 menit. Jika sel surya digerakkan untuk menjaga sudut datang selalu dibawah atau sama dengan 20º, maka sel surya perlu digerakkan
setiap 2 jam 40 menit. Dapat diketahui penentuan sudut datang sinar matahari sangat mempengaruhi pergerakkan
solar tracker
untuk mendapatkan energi matahari secara optimal jika menggunakan timer.
3. Budi 2005, mengatakan dalam penelitiannya
tentang cara mengoptimalkan sel
surya untuk mendapatkan energi maksimal menggunakan sistem pelacak yaitu dengan mengatur posisi solar sel terhadap matahari. Untuk mengatur posisi
tersebut dibantu dengan mikrokontroler. Dari hasil penelitiaannya juga mengatakan energi lebih besar diperoleh pada
solar tracker
dinamis dibandingkan
solar tracker
statis. Peningkatan keluaran energi jika dibandingkan dengan panel pada posisi statis adalah sebesar 14,98 pada pengukuran I dan 13,37 pada
pengukuran II. Ini menunjukkan bahwa hasil sel surya dinamis lebih maksimal daripada hasil energi yang dihasilkan sel surya statis. adapun dalam penelitiannya,
peneliti menggunakan sensor cahaya dan kombinasinya dalam menggeserkan sel surya atau
solar tracker.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan analisis dan perancangan sistem yang dibuat dengan mikrokontroler atmega 8535.
3.1 Analisis Masalah