4.1.2. Implementasi Sistem Menggunakan Papan
PCB
Langkah-langkah implementasi sistem pada papan
PCB
adalah sebagai berikut: 1.
Memasang kaki-kaki komponen seperti IC mikrokontroler,
7805 dan
resistor, kapasitor, kristal, dioda, dan komponen-komponen lainnya yang diperlukan.
Beberapa komponen tidak dihubungkan langsung pada
PCB
melainkan dihubungkan menggunakan kabel dan komponen tersebut diletakkan di luar
PCB
. Komponen ini misalnya adaptor.
2. Menyolder kaki-kaki komponen menggunakan timah sesuai dengan skema
rangkaian sistem perangkat keras yang telah direncanakan. Berikut ini adalah rangkaian mikrokontroler:
Gambar 4.1 Rangkaian mikrokontroler ATMega 8535
3. Merangkai sensor arus sesuai dengan skema rangkaian kemudian dihubungkan ke
mikrokontroler.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Rangkaian sensor arus ACS 712
4. Memasang motor servo dengan bantuan
acrelyc
agar dapat menggerakkan panel surya dan mengatur agar sesuai dengan pergerakan panel surya.
Gambar 4.3 Rangkaian motor servo dan panel surya dinamis
5. Hubungkan rangkaian mikrokontroler dengan
Liquid Crystal Display
LCD 2x16 yang telah diuji sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Rangkaian LCD 2x16
6. Lakukan pengujian koneksi antara kaki-kaki komponen yang telah dihubungkan
sebelumnya. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan multimeter, dengan mengukur hambatan pada dua terminal kaki komponen yang akan diuji. Jika
hambatannya adalah 0 Ω, maka hubungan atau koneksi antara kaki-kaki komponen telah baik.
Setelah semua komponen yang diperlukan untuk membangun sistem dirangkai pada papan
PCB
, langkah selanjutnya adalah implementasi untuk pembuatan kode program atau perangkat lunaknya.
4.1.3. Implementasi Perangkat Lunak untuk Sistem
Perangkat lunak yang dibuat ini akan menjalankan fungsi-fungsi perangkat keras yang telah dirangkai. Perangkat lunak ini dibuat dengan menggunakan bahasa
C
dan kompiler
ISP Programmer
yang khusus digunakan untuk mengkompile program- program dalam bahasa
C
yang dibuat untuk menjalankan mikrokontroler dari keluarga AVR. Perangkat lunak ini sendiri terdiri atas beberapa modul program yang lebih
khusus dan spesifik untuk
hardware
atau komponen tertentu.
Gambar 4.5 CodeVisionAVR
Universitas Sumatera Utara
Untuk melakukan pengaturan pada mikrokontroler dapat menggunakan program dari CodeVisionAVR. Dengan bantuan aplikasi ini memudahkan programmer untuk
mengkompile dan mengatur setiap komponen yang terhubung ke mikrokontroler. Berikut tampilan CodeVisionAVR 3.12.
Gambar 4.6 Interface CodeVisionAVR 3.12 Sedangkan untuk menanamkan program yang telah kita buat pada CodeVisionAVR
3.12 ke dalam mikrokontroler, dapat menggunakan aplikasi ProgISP. Program yang telah dibuat pada CodeVisionAVR disimpan ke dalam format .hex. dan pada aplikasi
ProgISP file program dapat di masukkan melalui menu
load flash
kemudian pada
select chip
pilih ATMega 8535 lalu klik
auto
. Pastikan mikrokontroler dalam keadaan menyala maka program siap ditransfer ke mikrokontroler.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7 ProgISP 17.2
4.2. Pengujian Sistem
Pengujian rangkaian Mikrokontroler dapat dilakukan dengan cara menghubungkan rangkaian sistem minimum dengan sumber tegangan 5 V. Dimana pin 10
Mikrokontroler dihubungkan dengan tegangan 5 volt dan pin 11 dihubungkan dengan ground. Seperti pada gambar 4.2
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8 Rangkaian Pengujian Mikrokontroler Kemudian pin 12 dan pin 11 dihubungkan ke XTAL dan dua buah kapasitor.
XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroller ATMega8535 dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 9 merupakan masukan reset aktif
rendah. Pulsa transisi dari tinggi ke rendah akan me-
reset
mikrokontroller tersebut. Sistem Mikrokontrollermerupakan sistem pengendali semua rangkaian yang
ada pada sistem. Proses pengujian sistem minimum mikrokontroller dilakukan dengan menghubungkan sistem sensor sebagai input dan LCD, juga PC
personal computer
sebagai output. Sebuah program sederhana untuk mengecek kondisi sensor yang hasilnya ditampilkan di LCD diisikan kedalam mikrokontroller.
Untuk menghubungkan sistem mikrokontroller ke PC, maka diperlukan komunikasi serial. Komunikasi serial yang digunakan yaitu Max232 dapat dideteksi
dengan menggunakan software Hyper Terminal buatan microsoft. Dengan menggunakan software hyper terminal kita akan dapat mencoba inputoutput darike
mikrokontroller. Secara elektronis rangkaian sudah bekerja dengan baik, keluaran dari
mikrokontroller dapat ditampilkan pada PC. Sensor dirancang untuk mendeteksi adanya tegangan dan arus yang nantinya akan diumpankan ke ADC sebagai input
analog yang nantinya akan masuk ke rangkaian sistem minimum mikrokontroller,
XTAL
Universitas Sumatera Utara
Pengendalian sistem secara keseluruhan berpusat pada keluaran dari sensor dapat dibaca oleh mikrokontroller dan perhitungan telah diprogramming, sehingga
hasilnya akan ditampilkan pada LCD dan PC.
4.2.1. Pengujian Sensor Arus
Dari rangkaian aplikasi IC ACS712 5 Ampere, didapatkan hasil output setiap perubahan 10 miliampere arus input maka hasil output berupa tegangan akan berubah
tiap 1.85 mV. Sinyal output yang dihasilkan IC ACS712 merupakan inverting dari sinyal input. Sehingga diperlukan inverting amplifier agar sinyal output sama dengan
sinyal input IC ACS712. Pengujian dilakukan dengan menggunakan hambatan resistor. Sesuai dengan hukum ohm :
V = I x R ..........................
2 Dimana :
V = tegangan dalam suatu rangkaian tertutup I = arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup
R = Hambatan nilai resistor dalam rangkaian
arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup dapat di ketahui dengan membagi antara tegangan yang mengalir di rangkaian dengan resistor hambatan yang
dipakai Tabel 4.2 Data Pengujian Sensor Arus ACS712
No. Hambatan
ohm Arus
Teori mA Tegangan Sensing Out
ACS712 mV
1. 33
151 279.35
2. 47
106 196.1
3. 55
90 166.5
4. 70
71.4 132.09
5. 88
56.8 105.8
Universitas Sumatera Utara
semakin tinggi nilai arus yang diukur maka semakin tinggi pula tegangan keluaran pada sensor arus ACS712
4.2.2. Pengujian Rangkaian RTC DS-1307