Serapan Hara N Tanaman

Tabel 5. Rata- rata Serapan Hara N tanaman dan Kandungan N Tanah Pada Perlakuan Waktu Aplikasi Pupuk N Serta Kombinasi Urea dan Azolla Keterangan : Angka diikuti notasi huruf pada kolom dan faktor perlakuan yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 menurut uji DMRT.

3. Serapan Hara N Tanaman

Rata- rata serapan hara N tanaman Tabel 5 pada waktu aplikasi pupuk N 10 dan 25 HSPT mampu menghasilkan serapan hara N tanaman paling tinggi yaitu 1.08 grumpun dibandingkan dengan waktu aplikasi pupuk N 0 dan 21 HSPT 0.84 grumpun serta waktu aplikasi pupuk N 5 dan 23 HSPT 0.92 grumpun. Namun hasil anĂ¡lisis sidik ragam yang disajikan pada lampiran 18 menunjukkan bahwa ketiga waktu aplikasi pupuk N tidak berbeda nyata dalam meningkatkan serapan hara N. Hal ini diduga laju pelepasan N dari azolla berlangsung cepat, dan dikarenakan kualitas bahan organik ini termasuk kategori tinggi, yaitu mempunyai kandungan N relatif tinggi, konsentrasi lignin, polifenol dan rasio CN yang rendah. Dengan kualitas bahan organik yang tinggi maka mineralisasi akan berjalan cepat dan sebaliknya mineralisasi akan lambat bila kandungan N rendah serta kandungan lignin dan polifenol yang tinggi. Handayanto et al 1994 mengemukakan kecepatan mineralisasi sangat ditentukan oleh kualitas bahan organik, yaitu kandungan nitrogen, lignin, Perlakuan Serapan Hara N Tanaman Kandungan N Tanah Waktu Aplikasi Pupuk N HSPT ----grumpun---- --------------- 0 dan 21 0.84 0.18 5 dan 23 0.92 0.18 10 dan 25 1.08 0.19 Kombinasi Urea dan Azolla Urea 200 kg ha -1 1.19c , tanpa azolla 0.18 Urea 150 kg ha -1 + 2 ton ha -1 0.92abc azolla segar 0.18 Urea 100 kg ha -1 + 4 ton ha -1 1.12bc azolla segar 0.19 Urea 50 kg ha -1 + 6 ton ha -1 0.85ab azolla segar 0.18 8 ton ha -1 0.66a Azolla segar tanpa urea 0.18 Universitas Sumatera Utara polifenol dan protein-binding capacity di samping faktor-faktor lingkungan lainnya. Palm and Sanchez 1991 mengemukakan bahwa polifenol merupakan parameter yang dapat dipergunakan dalam pendugaan kecepatan dekomposisi. Kandungan N atau CN rasio umumnya dinyatakan sebagai faktor kimia penting yang menentukan kecepatan dekomposisi dan mineralisasi N. Ini sesuai dengan pendapat Cuevas 1997 dan Peradeniya 2000, bahwa CN rasio awal dari bahan organik akan mempengaruhi kecepatan dekomposisi. Tian et al 1992 mengemukakan bahwa kecepatan pelepasan N dari bahan organik secara nyata berkorelasi dengan kandungan N, kandungan lignin dan kandungan polifenol. Kecepatan pelepasan N meningkat dengan makin meningkatnya kandungan N, tetapi menurun dengan makin meningkatnya kandungan lignin dan polifenol. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut diatas, diduga pelepasan N dari azolla melalui proses mineralisasi mampu diserap dengan baik oleh tanaman padi sehingga ketiga waktu aplikasi pupuk N tidak berbeda nyata terhadap serapan N tanaman padi. Analisis sidik ragam Lampiran 19 menunjukkan bahwa kombinasi urea dan azolla berbeda sangat nyata dalam meningkatkan serapan hara N. Hasil uji lanjut DMRT menunjukkan bahwa perlakuan urea 200 kg ha -1 tanpa azolla mampu meningkatkan serapan hara N tanaman tertinggi yaitu 1.19 grumpun dan perlakuan 8 ton ha -1 Tanaman menyerap N dalam bentuk ion nitrat NO3 azolla segar tanpa urea merupakan serapan hara N tanaman terendah yaitu 0.66 grumpun. - dan ion ammonium NH4 + , baik yang telah tersedia di tanah maupun dari pupuk. Nitrogen yang Universitas Sumatera Utara diserap kemudian diubah dalam bentuk asam nukleat dan asam amino untuk biosintesis protein dan pertumbuhan baik vegetatif maupun generatif Larcher, 1995. Pada perlakuan 8 ton ha -1 Oleh karena hal tersebut, diduga adanya imobilisasi dari N pada perlakuan 8 ton ha azolla segar tanpa urea menunjukkan bahwa ketersediaan hara N masih terbatas dan hasil analisis awal tanah juga menunjukkan kandungan N total di daerah penelitian rendah yaitu 0.19. -1 azolla segar tanpa urea yaitu pada waktu N tersebut sedang banyak- banyaknya diperlukan untuk pertumbuhan, sedangkan ketersediaan N tidak mencukupi. Imobilisasi ini terjadi sebab mikroorganisme memerlukan sejumlah energi untuk kegiatan dekomposisi sehingga N yang tersedia digunakan oleh mikroorganisme dan hal ini menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan N tanaman. Sementara itu pada perlakuan urea 200 kg ha -1 tanpa azolla dan perlakuan Urea 100 kg ha -1 + 4 ton ha -1 Hal ini di dukung oleh pendapat Schulze and Caldwell 1995 yang mengungkapkan bahwa pemberian pupuk urea dengan dosis yang sesuai akan meningkatkan kandungan N dalam rhizosfer, mengoptimalkan penyebaran N dengan merata dan merangsang penyerapan juga penggunaan N secara efisien, di sisi lain pemberian dosis pupuk urea yang berlebihan akan bersifat toksik kepada tanaman sehingga akan mengganggu tahap perkembangan vegetatif maupun generatif Zheng, 2007. azolla segar tidak terlihat imobilisasi N sehingga kebutuhan N tanaman tercukupi. Universitas Sumatera Utara

4. Kandungan N Tanah