Identifikasi Masalah Tinjauan Review Kajian Terdahulu

Sumber pembahasan ini diambil dari buku Bikameral Bukan Federal penulis Agus Haryadi, Bivitri Susanti, dkk dari kelompok DPD di MPR RI yang membahas segala permasalahan yang ada di DPD. Adapun skripsi yang pernah membahas seputar Dewan Perwakilan Daerah diantaranya adalah: 1. Eksistensi Dewan Perwakilan Daerah Dalam Sistem Bikameral Di Indonesia, Penulis Miki Firmansyah dari Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang membahas tentang DPD dalam Hukum Ketatanegaraan Indonesia dalam ruang lingkup tata negara terkait dengan sistem bikameral di Indonesia. Sedangkan skripsi yang diteliti oleh penulis adalah terkait Kewenangan Legislasi Dewan Perwakilan Daerah. 2. Revitalisasi Dewan Perwakilan Daerah Dalam Peningkatan Otonomi Daerah Provinsi Banten, Penulis Ade Nubzatus Tsaniyah dari Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang membahas tentang usaha penggiatan kembali Revitalisasi kewenangan, peran dan fungsi DPD dalam peningkatan otonomi daerah, terutama Provinsi Banten. Sedangkan skripsi yang diteliti oleh penulis adalah mengenai kewenangan legislasi oleh Dewan Perwakilan Daerah dalam lingkup nasional. 3. Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah Rancangan Undang-Undang Otonomi Daerah Analisis Putusan MK 92PUU-X2013, Penulis Fikri Abdullah dari Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang membahas tentang peran DPD dalam mengawal dan menjembatani kepentingan daerah, untuk mengefektifkan peran-peran DPD serta mengembalikan hak-hak konstusional lembaga tersebut kepada Mahkamah Konstitusi. Sedangkan skripsi yang diteliti oleh penulis adalah setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi dengan menggunakan Undang-Undang MD3 yang terbaru.

F. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang akan dibutuhkan untuk menyusun skripsi ini, maka penulis menggunakan metode:

1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Yuridis Normatif Penelitian Hukum Normatif. Nama lain dari penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum doktriner, juga di sebut dengan penelitian hukum perpustakaan atau studi dokumen. Disebut penelitian hukum doktriner karena penelitian ini dilakukan atau ditunjukan hanya pada peraturan-peraturan yang tertulis atau bahan hukum lain. Sebagai penelitian perpustakaan atau studi dokumen disebabkan penelitian ini lebih banyak dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan. 6

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penyusunan penelitian ini adalah: 6 Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek Jakarta: Sinar Grafika, 2008, Cet. Ke-4, h. 13-14. a. Pendekatan perundang-undangan statute approach Bahwa penelitian ini menjadikan peraturan perundang-undangan sebagai pokok kajian, yaitu peraturan yang berkaitan dengan kewenangan DPD termasuk di dalamnya dikaji pula putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92PUU-X2012. b. Pendekatan Sejarah Historical Approach Pendekatan ini dilakukan untuk memahami hukum secara lebih mendalam tentang suatu sistem atau lembaga, dalam hal ini sejarah mengenai lembaga perwakilan rakyat di Indonesia yang lebih difokuskan kepada lembaga Dewan Perwakilan Daerah. c. Pendekatan Komparatif Comparative Approach Pendekatan ini dilakukan dengan cara mengkaji dan membandingkan kewenangan legislasi Dewan Perwakilan Daerah dalam parlemen Indonesia dengan lembaga di negara lain yang mirip dengan Dewan Perwakilan Daerah.

3. Bahan Hukum

Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga jenis, yaitu: 1. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a UUD 1945 NRI Tahun 1945 b Undang-Undang No. 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD c Undang-Undang No. 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD d Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 Tentang Peraturan Perundang- Undangan e Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92PUU-X2012. 2. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari buku- buku hukum lainnya, Skripsi hukum tata negara, Tesis hukum tata negara, Disertasi hukum tata negara, dan Jurnal ataupun materi-materi mengenai hukum yang berkaitan dengan tema Kewenangan Legislasi DPD Pasca Berlakunya UU No. 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. 3. Bahan non-hukum Merupakan bahan yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti Kamus Hukum, Ensiklopedia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Media Massa dan lain-lain.

4. Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum

Adapun bahan hukum, baik bahan hukum primer, bahan hukum sekunder maupun bahan non hukum diuraikan dan dihubungan sedemikian rupa, sehingga ditampilkan dalam penulisan yang lebih sistematis untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Cara mengolahnya dengan mengumpulkan data-data yang diperoleh dari pendekatan yang dilakukan oleh penulis yakni pendekatan udang-undang, pendekatan sejarah dan pendekatan kasus, kemudian dihubungkan dengan pendapat para ahli ahli hukum. Dari sini akan ditemukan jawaban yang berkaitan dengan permasalahan kewenangan legislasi Dewan Perwakilan Daerah.

G. Sistematika Penulisan

Skripsi disusun dengan sistematika yang terbagi dalam lima bab. Masing- masing bab terdiri dari atas beberapa sub, hal ini dapat membantu dan mempermudah untuk mengetahui dan memahaminya. Adapun sistematika yang dimaksud adalah sebagai berikut: BAB I Berisi pendahuluan, yang memuat tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Review Studi Terdahulu, Metode Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

Dokumen yang terkait

Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi No.92/Puu-X/2012 Ke Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2014 Tentang Mpr, Dpr, Dpd Dan Dprd

0 54 88

Implikasi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD Terhadap Kewenangan DPR RI Dalam Hal Penentuan Pimpinan DPR Dan Hak Imunitas DPR.

1 35 32

Kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam Peradilan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Studi Kasus Setya Novanto Ketua DPR RI Periode 2014-2019)

2 12 88

Kewenangan Badan Legislasi Sebagai Alat Kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat RI dalam Penyelesaian dan Optimalisasi Program Legislasi Nasional Prioritas Tahun 2015-2016

2 17 80

Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi No.92/Puu-X/2012 Ke Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2014 Tentang Mpr, Dpr, Dpd Dan Dprd

0 3 88

HAK IMUNITAS ANGGOTA DPR MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MPR, DPR, DPD DAN DPRD (Studi Tentang Hak Asasi Manusia).

0 0 6

ANALISIS TERHADAP HAK IMUNITAS ANGGOTA DPR MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MPR, DPR, DPD DAN DPRD DITINJAU DARI PRINSIP NEGARA HUKUM.

0 0 14

SISTEM PEMILIHAN PIMPINAN DPR RI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MPR, DPR, DPD DAN DPRD : PERSPEKTIF FIQIH SIYASAH.

0 0 105

Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi No.92 Puu-X 2012 Ke Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2014 Tentang Mpr, Dpr, Dpd Dan Dprd

0 0 2

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

0 0 16