untuk memperlihatkan bagaimana prosesi Baralek gadang pada upacara adat perkawinan sumando pada masyarakat pesisir SibolgaTapanuli
Tengah. Semua data yang diperoleh dari hasil pemotretan itu akan di
simpan dalam bentuk dokumentasi.
3.5 Teknik Analisis Data
Setelah data dan informasi yang diperlukan terkumpul, selanjutnya dianalisis dalam rangka menemukan makna temuan. Menurut Moeleong 2009:
23 analisis data atau proses mengorganisasikan data, mengurutkan data kedalam pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan data.
Menurut Miles dan Huberman 1992:429 mengemukakan analisis data merupakan proses penyusunan atau pengolahan data agar dapat ditafsirkan lebih
lanjut. Data yang baru di dapat terdiri dari catatan lapangan yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi dokumen harus dianalisis terlebih dahulu
agar dapat diketahui maknanya dengan cara menyusun data, menghubungkan data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Dalam penelitian ini dapat
diuraikan metode analisis data sebagai berikut: 1. Mengambil, menyeleksi dan mengumpulkan data yang terkumpul dengan
menggunakan teori Miles dan Huberman 1994:12 dengan cara sebagai berikut:
a. Reduksi Data Reduksi data diawali dengan proses pemilihan, pengobstraksian
dan pentransformasian data kosong dari lapangan. Proses ini
Universitas Sumatera Utara
berlangsung selama dalam penelitian, di mana fungsinya adalah untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak
perlu dan mengorganisasikan, sehingga interpretasi bisa ditarik. Data yang sudah selesai di reduksi dapat memberikan gambaran yang lebih
tajam tentang hasil penelitian ini. Data diperoleh dengan cara rekam video acara baralek gadang
pada upacara pernikahan adat sumando masyarakat pesisir SibolgaTapanuli Tengah. Serta untuk mendukung apa yang sudah
diperoleh dari hasil rekam video maka dilakukan wawancara dengan informan kunci, dalam hal ini tokoh adat pesisir Sibolga, dengan cara
mananyakan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan baralek gadang.
b. Penyajian data Data teks berbentuk pidato, pantun, gurindam dan talibun dalam
bahasa pesisir yang sudah diperoleh oleh peneliti dengan cara rekam video dan wawancara dengan informan kunci, terlebih dahulu
dialihbahasakan kedalam bahasa Indonesia. Setelah itu data teks tersebut dikelompokkan kedalam kelompok tipologi. Masing-maisng
tipologi dapat ditulis berdasarkan kelompok sehingga data dapat disusun secara sistematik. Kemudian data yang sudah dikelompokkan
disajikan secara sistematis atau logis. Selanjutnya memungkinkan untuk menarik kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
c. Verifikasi kesimpulan Data awal yang berwujud tulisan yang diperoleh melalui hasil
observasi dan wawancara yang masih membutuhkan kajian-kajian yang lebih rinci dan mendalam agar memperoleh kesimpulan yang
lebih utuh. 2.
Mengelompokkan data berdasarkan fase dan sub fase. 3.
Menterjemahkan data yang berbentuk pidato, pantun, gurindam, syair dan talibun dari bahasa pesisir Sibolga ke bahasa Indonesia.
4. Memaknai teks yang terdapat pada tradisi lisan Baralek gadang pada
upacara perkawinan adat sumando masyarakat pesisir Sibolga, dengan menggunakan pendekatan semiotik sosial teori LFS oleh Halliday
1978:108 mengatakan bahwa bahasa adalah sistem arti dan sistem lain yaitu sistem bentuk dan ekspresi untuk merealisasikan arti.
5. Menggambarkan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung pada tradisi
lisan baralek gadang pada upacara perkawinan adat sumando masyarakat pesisir Sibolga.
Universitas Sumatera Utara
Peneliti menyajikan konstruksi analisis data sebagai berikut :
Figura1.
Model Konstruksi analisa data REDUKSI DATA
PENYAJIAN DATA
Menterjemahkan data
VERIVIKASI
Tradisi kelisanan Baralek gadang
Mengelompokkan data
Menemukan nilai- nilai kearifan lokal
Memaknai data teks
Universitas Sumatera Utara
73
BAB IV KONTEKS SOSIAL