b. Untuk kondisi Kemandirian Sosek Alumni sebagai berikut :
No. NAMA ALUMNI
KEGIATAN SAAT INI UPAYA YANG DILAKUKAN
1. M. Fadhol
Menganggur Tidak
ada 2.
M. Juaini Usaha Sablon
Sementara menyablon 3.
M. Nashor Kerja Sablon pd orang lain
Sementara tetap kerja sablon. 4. Mujianto
Tani Sementara
bertani 5.
Sri Winarti Ibu Rmh Tngga.
Tidak ada 6.
Siti Mu’awiyah Menjahit Sendiri
Sementara menerima jahitan. 7.
Bidayah Menjahit pada orang lain.
Sementara kerja dengan orang lain. 8.
Binti Zulaikah Membordir sendiri
Sementara menerima bordiran. 9.
Miftahurrohmah Ibu Rmh Tngga
Tidak ada 10. Nanik
Menganggur Tidak
ada 11. Imro’atus
Sholikah Menganggur
Tidak ada
12. Nur Ni’amah
Menjahit pd orang lain. Sementara menerima jahitan
13. Anik Rahmawati
Menganggur Tidak
ada 14.
Nurfatma Lailia Membordir sdr.
Sementara membordir sdr. 15.
Lutfatul Husna Guru M.I
Sementara mengajar. 16. Yuliana
Menganggur Tidak
ada 17.
Sri Binas Menerima order bordir
Sementara menerima order bordir 18. Azis
Mustofa Menganggur
Tidak ada
19 N. Agus Setiawan
Menganggur Tidak ada
20. Ali Shodikin
Kerja di Peternakan bebek Sementara kerja Di peternakan bebek
21. Darul Khoiri
Menganggur Tidak ada
7. Setelah merumuskan ketiga materi pokok, peseta mendiskusikan tentang apakah perlu dibentuk semacam kelompok kerja dengan tujuan agar
hambatan yang selama ini menjadi kendala dalam berkomunikasi bisa diatasi. Peserta kemudian secara aklamasi memilih Lutfatul Husna Lutfi
sebagai koordinator atau ketua dan Yuliana sebagai sekretaris. Untuk menyusun kepengurusan secara lengkap, peserta sepakat akan
mengadakan pertemuan khusus. Setelah memilih ketua dan sekretaris, diskusi dilanjutkan dengan pemberian nama kelompok kerja. Setelah
melalui diskusi alot akhirnya diputuskan sementara menggunakan nama Kelompok Kerja Alumni KKA. Mengenai nama kelompok akan
didiskusikan dengan stakeholder pada saat FGD. 8. Untuk menindaklanjuti hasil FGD alumni, peserta sepakat mengadakan
FGD dengan para stakeholder pada hari Selasa tanggal 1 Agustus 2006, jam 19.00 sampai selesai, bertempat di rumah Alumni Bordir Nur
Niamah.
Evaluasi FGD
Secara umum pelaksanaan FGD berjalan lancar meskipun masih ada beberapa alumni yang kurang aktif saat diskusi. Peserta merasa senang dengan adanya
diskusi ini karena selama ini antar alumni jarang berkumpul dan berkomunikasi. FGD ini sekaligus dijadikan ajang silaturahmi antar alumni.
HASIL FGD ALUMNI DAN STAKEHOLDER Dilaksanakaan pada Selasa tanggal 1 Agustus 2006 jam 19.00 s.d jam 22.00
bertempat di rumah Nur Niamah.
1. Tema : Identifikasi Kebutuhan dan Permasalahan Alumni, Kondisi Kemandirian alumni saat ini, identifikasi Stakeholder dan
Penyusunan Program. 2. Peserta :
Alumni, Ortu alumni, PSBR, Lembaga Lokal KT, PKK, Pemlok, Pengusaha lokal.
3. Materi Diskusi : Menyampaikan Hasil FGD Alumni, Menampung masukan dari peserta,
Merumuskan secara umum permasalahan alumni, mengidentifikasi stakeholder, menyusun program, memberi nama kelompok kerja.
Hasil Kegiatan Diskusi : 1. Diskusi dipimpin oleh Ketua Kelompok Kerja Alumni KKA Lutfatul Husna
dan Notulen Yuliana. 2. Diskusi dihadiri sebanyak 24 orang terdiri dari, 10 orang alumni, 8 orang tua
alumni, 1 orang unsur PSBR, Kepala Desa, 1 orang pengusaha lokal, 1 orang tokoh masyarakat, 1 orang tokoh pemuda, ketua PKK.
3. Beberapa masukan dari peserta antara lain : a. Ketua PKK ibu Zaenab :
- Alumni malas belajar kepada pengusaha yang sukses. - Alumni masih banyak membutuhkan bantuan baik modal dan terutama
bimbingan dari berbagai pihak. - Pengusaha diharapkan memanfaatkan keterampilan alumni.
- Alumni belum menunjukkan adanya sikap mandiri. Alumni belum punya pekerjaan. Masih luntang lantung.
b. Kepala Desa. - Alumni boleh membicarakan masalahnya dengan lembaga desa.
- Perlu komunikasi dengan pihak luar terutama dengan pengusaha dan dinas-dinas seperti dinas sosial, disnaker dan dinas pendidikan serta
dinas kesehatan. - Peralatan kerja memang dibutuhkan sebagai modal kerja.
- Alumni perlu bekerja keras untuk mencapai apa yang dicita-citakan agar bisa mandiri.
- Bagi alumni yang sudah berkeluarga harus bisa membantu keluarganya untuk mencukupi kebutuhan ekonominya.
- Alumni diberi kesempatan untuk belajar lagi di PSBR dan pengusaha sebisa mungkin menerima alumni untuk bekerja dan belajar.
c. Pengusaha Hanafi : -
Bisa menerima alumni bekerja maupun belajar, tapi mesin jahit masih kurang. Ada 2 orang alumni yang pernah bekerja di tempat saya. Cara
kerja mereka alumni masih lamban pak. Mungkin mereka masih takut salah. Ya saya bilang supaya latihan terus di rumahnya. Mereka
masih sebatas bisa menjahit saja pak. Untuk pola baju, saya yang membuat.
- Pekerjaan atau order bisa dibawa pulang. - Pekerjaan sudah berupa pola.
- Alumni terkadang masih takut atau ragu untuk menjahit. Perlu latihan sendiri di rumah.
- Alumni jangan bekerja sendiri-sendiri. d. Orang tua alumni Muhajir :
- Alumni belum punya semangat tinggi untuk berusaha sehingga saya
sering menasehati anak saya : “bapak karo ibu iki ora nduwe opo-opo, dadi kowe kudu sregep lek nyambut gawe ben iso bantu wong tuwo.
Keteramplan sing mbok duweni iku yo manfaatne supoyo iso gawe golek duit. Kulo ngatenne pak”.ya, anak saya sering saya bilangi,
“bapak sama ibu ini tidak punya apa-apa, jadi kamu harus rajin bekerja supaya bisa bantu orang tua. Keterampilan yang kamu miliki
itu ya manfaatkan supaya bisa mencari uang. Saya gitukan anak saya pak.
- Alumni kurang bisa mengambil manfaaat dari hubungan dengan tetangga atau kenalan.
- Kalau bisa melibatkan pengusaha dari luar Bacem supaya bisa membantu mengembangkan usaha.
e. PSBR -
Prinsipnya alumni harus bisa memiliki jiwa wiraswasta -
PSBR bisa saja memfasilitasi program kerja alumni -
Alumni perlu memanfaatkan potensi lokal yang ada misalnya koperasi dan pengusaha lokal sebelum melibatkan orang luar.
- Program kerja harus berorientasi pada kepentingan alumni dan
melibatkan pihak-pihak yang berkaitan dengan program alumni. f. Tokoh Pemuda Ketua Karang Taruna
- Ada dana karang taruna yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan
modal usaha. -
Program kerja alumni sebisa mungkin terintegrasi dengan program kerja karang taruna.
4. Peserta merumuskan permasalahan alumni sebagai berikut : a. Kurang Komunikasi dan Kerjasama Antar Alumni
b. Kapasitas Keterampilan Masih Rendah c. Tidak Punya Jejaring
d. Keterbatasan Modal Usaha e. Kurang Motivasi Mengembangkn Keterampilan
f. Kurang Dukungan Dari Masyarakat dan Pihak Luar.
5. Peserta sepakat untuk memberikan nama kelompok dengan nama : Kelompok Kerja Alumni KKA Krida Karya Kirana.
6. Peserta merumuskan kondisi kemandirian sosial ekonomi alumni yang diharapkan sebagai berikut :
a. Alumni sudah bekerja dan dapat menghidupi dirinya atau menghidupi anak dan istrinya atau ikut membantu suami mencari nafkah.
b. Alumni bisa bergaul dengan tetangga dan masyarakat. c. Alumni aktif mengikuti kegiatan yang ada di lingkungannya.
d. Alumni mengerti masalah dan kebutuhannya. e. Alumni selalu berusaha untuk mencapai cita-citanya.
Disamping itu peserta juga membuat skor untuk melihat sejauhmana kondisi kemandirian sosial ekonomi alumni yaitu dengan menetapkan : 76
persen – 100 persen Tinggi, 51 persen – 75 persen Sedang, 26 persen – 50 persen Rendah, 0 persen – 25 persen sangat rendah.
7. Hasil identifikasi
peserta mengenai
stakeholders adalah sebagai berikut : a. Koperasi “Rahayu Mandiri”.
b. Pengusaha jahit, pengusaha bordir, pengusaha kerajinan batok kelapa. c. PSBR “Mardi Utomo” Blitar.
d. Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Blitar. e. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar.
f. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar. g. Bank Rakyat Indonesia unit kecamatan Ponggok.
h. Karang Taruna Widya Mandala desa Bacem. i. PKK desa Bacem.
j. Pemerintah Desa Bacem. k. Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.