B. Peran Paguyuban Batik Kauman Dalam Promosi Batik Di Kampung
Wisata Batik Kauman Surakarta
Peranan merupakan suatu konsep yang menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri, dan sebagai proses. Jadi tepatnya seseorang atau kelompok yang
menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Menurut Soerjono Soekanto, suatu peranan itu mencakup 3 tiga hal
yaitu: 1.
Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini, meliputi
rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
2. Peranan adalah konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu
dalam masyarakat sebagai organisasi. 3.
Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktural sosial masyarakat.
Kaitannya peranan dengan Paguyuban sebagai organisasi yang berfungsi sebagai wadah para pengusaha adalah peranan disini sebagai suatu konsep
fungsional yang mencoba untuk menjelaskan fungsi organisasi struktural dalam organisasi. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan meyakinkan konsumen sasaran agar konsumen tertarik dan diharapkan dapat membeli produk tersebut.
Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman Surakarta juga berupaya menjalin hubungan yang harmonis antara dinas-dinas terkait, organisasi dan
berbagai kalangan untuk meningkatkan kerjasama demi perkembangan Kampung Wisata Batik Kauman Surakarta. Adapun kerjasama Paguyuban Kampung Batik
Kauman demi pengembangan promosi batik tersebut antara lain dengan:
1. Pemerintah Kota
Berikut contoh kerjasama yang dilakukan oleh anggota Paguyuban Kampung Batik Kauman dengan Dinas Pemerintah :
a. Mendapatkan pelatihan penanganan limbah yang diadakan oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan. Pelatihan tersebut juga meliputi
penyuluhan daur ulang limbah batik.
b. Mendapatkan pelatihan tentang pematenan motif-motif batik, Hak
Keterkaitan Indonesia HAKI dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
c. Mendapatkan pelatihan Bahasa Inggris dan guiding dari HPI
Himpunan Pramuwisata Indonesia yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Jawa Tengah.
d. Mendapatkan pelatihan pewarnaan alam di Yogyakarta dari Dinas
Perindustrian dan Perdagangan. e.
Mendapatkan pelatihan kuliner dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
f. Mendapatkan pelatihan ekspor impor dari Kadin Solo.
g. Mendapatkan pelatihan webside di Jakarta.
h. Mendapatkan dana dari pemerintah Kota yang dimanfaatkan untuk
mengadakan pelatihan sandal batik. Dari pelatihan-pelatihan tersebut, tidak semua anggota Paguyuban
mengikuti tetapi dilakukan secara bergantian. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Moh. Ma’mun Pusponegoro, sebagai berikut :
” Jadi kebetulan kita yang ditunjuk dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga, ada pelatihan tetapi memang nggak bisa berangkat
semua karena dibatasi. Yang sudah dapat ilmunya, tinggal sosialisasi. Yang jelas pelatihan-pelatihan dari Paguyuban, kita selalu bekerjasama.
Kalau yang resmidari Paguyuban sendiri, kalau serius belum, kalau Cuma ngobrol-ngobrol kita sebenarnya melakukan pelatihan-pelatihan, seperti
pengalaman-pengalaman, seperti banyak dari temen-temen pengusaha yang sudah eksis, memberikan pengalaman-pengalaman, misalnya tentang
pelayanan tamu, pelayanan terhadap pesaing. Jadi kita melakukan jagongan
ringan tapi
istilahnya memberikan
masukan-masukan manajemen ringan kepada temen-temen, tentang lobi-lobi, contohnya
kalau mau lobi si A. Jadi kita selalu memberikan pelatihan ringan dan itu lebih efektif. Melalui pelatihan ringan dengan ngobrol-ngobrol, secara
tidak langsung melatih etika, etika harga.” Wawancara tanggal 29 April 2009
2. Biro Jasa Periklanan dan Transportasi
Selain bekerjasama dengan organisasi dan dinas-dinas terkait, Paguyuban juga bekerjasama dengan beberapa biro dan organisasidalam
hal mempromosikan Kampung Batik tersebut, biro dan organisasi tersebut antara lain:
· ”Mahkota Ratu” Taksi
· ASITA Asosiasi Transportasi Indonesia
· HPI Himpunan Pramuwisata Indonesia
· Pokdarwis Kelompok Sadar Wisata dari Dinas Pariwisata
· Mataya Advertising
· DPC Dewan Pimpinan Cabang Surakarta
Sehingga dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa peran paguyuban dalam mengembangkan promosi batik di Kampung Wisata Batik Kauman yaitu
dengan melakukan pameran-pemeran atau event-event dan pengembangan potensi melalui pelatihan-pelatihan yang telah diikuti, nantinya dapat mengasah sumber
daya manusia Kampung Wisata Batik Kauman yang kemudian tertarik untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya demi kemajuan Kampung Wisata
Batik tersebut sehingga menjadi lebih menarik. Hubungan kerjasama dengan biro- biro organisasi dan dinas-dinas terkait juga sudah terjalin dengan baik, dilihat dari
pelatihan-pelatihan yang selalu diikuti demi perkembangan kampung.
C. Pola Promosi Batik