Penerapan efisiensi disesuaikan dengan kemampuan sumber daya, dana, fasilitas, dan lain-lain yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan sambil
diusahakan peningkatannya. Setiap organisasi tidak selalu mempunyai kemampuan yang sama dan pengukuran efisiensi hendaknya didasarkan pada
kemampuan yang dimilikinya, baik mengenai sumberdaya, dananya, fasilitasnya ataupun yang lainnya.
Dari kesemua prinsip yang telah saya jelaskan di atas, prinsi-prinsip tersebut harus terpenuhi untuk menentukan tingkat efisiensi sebuah kegiatan dalam
organisasi. Jika prinsip atau persyaratan diatas tidak terpenuhi maka tidak dapat diketahui apakah suatu kegiatan itu sudah efisien atau tidak.
Beigitupula apabila bagian keuangan PT Asuransi Ramayana menerapkan prinsip-prinsip efisiensi maka mereka dapat menentukan tingkat efisiensi dari
semua kegiatan yang mereka lakukan, serta karyawan bagian keuangan mempunyai sifat yang penuh pertimbangan dalam melakukan pekerjaan
berdasarkan akal sehat, masuk akal, logis, dan bukan emosional sehingga objektivitas pekerjaan dan penilaian akan lebih terjamin.
3.1.4. Cara Meningkatkan Efisiensi dalam Organisasi
Agar tercipta organisasi yang efisien, ada beberapa cara untuk meningkatkan efisiensi dalam organisasi. Adapun cara tersebut adalah sebagai
berikut: 1.
Pelaksanaan fungsi manajemen secara tepat Dalam fungsi manajemen yang meliputi planing, organizing, actuating, dan
controlling itu harus dilaksanakan dengan tepat. Jika ada fungsi manajemen yang
Universitas Sumatera Utara
tidak tepat itu akan menjadikan suatu manajemen kurang efisien dan tentu saja akan menjadikan organisasi yang tidak efisien pula.
2. Pemanfaatan sumber daya ekonomi yang tepat
Semua sumber daya ekonomi yang ada seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya kewirausahaan, dan juga sumber daya modal dipilih
dengan baik, kemudian dimanfaatkan secara tepat. 3.
Pelaksanaan fungsi fungsi organisasi sebagai alat pencapai tujuan yang setepat tepatnya
Memanfaatkan fungsi-fungsi organisasi yang sebagai wadah untuk digunakan sebagai alat pencapaian tujuan yang telah direncanakan sebeumnya secara tepat.
4. Pengarahan dan dinamika organisasi dilakukan untuk pengembangan dan
kemajuan yang berkesinambungan. Pengarahan-pengarahan dan dinamika yang sudah ada ataupun sudah
berjalan dalam sebuah organisasi dilakukan dengan sebaik mungkin secara terus menerus demi berkembangnya sebuah organisasi dan juga kemajuan yang secara
berkesinambungan.
3.1.5 Tujuan dan Manfaat Efisiensi Dalam Bekerja 3.6.1 Tujuan Efisiensi dalam bekerja
Seberapa besar beban kerja relatif dari seorang pegawaikaryawan, unit kerja dan organisasiperusahaan dapat menjadi dasar rekomendasi untuk:
1. Menentukan Jumlah Kebutuhan PegawaiKaryawan SDM: sebagai
dasar untuk menambah atau mengurangi jumlah pegawaikaryawan pada suatu jabatan atau unit kerja.
Universitas Sumatera Utara
2. Menyempurnakan Redesign Tugas Jabatan: menambah atau
mengurangi tugas atau aktivitas-aktivitas dari suatu jabatan sehingga mencapai rentang beban kerja standar optimum.
3. Menyempurnakan Redesign Struktur Organisasi: menggabung 2
jabatan atau lebih menjadi 1 jabatan; memisahkan spliting 1 jabatan menjadi 2 atau lebih jabatan; atau menciptakan suatu jabatan baru.
4. Menyempurnakan Redesign Standard Operating Procedure SOP:
menyempurnakan SOP karena adanya redesign tugasaktivitas jabatan danatau penyempurnaan struktur organisasi.
5. Menentukan Standar Waktu Standard Time Tugas dan Aktivitas:
diperoleh standar waktu dari setiap tugas dan aktivitas sesuai standar normal di organisasiperusahaan kita sendiri.
6. Menentukan Kebutuhan Pelatihan Training Needs PegawaiKaryawan
: yang diidentifikasi dari Waktu Normal Normal Time individu pegawaikaryawan yang lebih besar lama dibandingkan Waktu
Standar Standard Time pada suatu tugasaktivitas tertentu. Dengan mengimplementasikan kegunaan hasil analisis beban kerja maka
diharapkan organisasiperusahaan pada bagian keuangan PT Asuransi Ramayana akan dapat memperoleh tingkat efisiensi yang lebih baiktinggi dari para
pegawaikaryawan, yang pada gilirannya diharapkan akan mampu meningkatkan tingkat produktivitas organisasiperusahaan pada bagian keuangan PT Asuransi
Ramayana.
Universitas Sumatera Utara
3.1.6. Manfaat efisiensi
Manfaat efisiensi dapat diartikan sebagai dicapainya cara kerja yang hemat, tidak terjadi pemborosan, dan menunjukkan keadaan menguntungkan, baik
dilihat dari segi waktu, tenaga maupun biaya.Ini dapat dicapai karena dalam kerja sama mengikat pihak-pihak yang bekerja sama untuk mentaati segala
kesepakatan, serta terjadi spesialisasi tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing. Contoh: Ada dua perusahaan atau dua
wirausaha yang bekerja sama mis. A dan B. Perusahaan atau wirausaha A memiliki kelebihan dalam modal berupa teknologi dan sarana produksi, namun
tidak memiliki tenaga kerja yang cukup. Sedangkan, perusahaan atau wirausaha B memiliki tenaga kerja, namun kurang memiliki sarana produksi modal yang
cukup. Oleh karena itu, dengan menggabungkan dua kelebihan dari perusahaan A dan B tersebut akan dapat dicapai penghematan tenaga maupun sarana produksi
yang merupakan kekurangan atau kelemahan yang dimiliki kedua perusahaan. Tanpa kerja sama, maka perusahaan A tidak dapat mengoptimalkan
modalnyakarena tidak ada tenagakerja yang mengoperasikannya dan perusahaan B tidak dapat mempekerjakan tenaga kerjanya karena tidak adanya modal dan
sarana produksi.
3.1.7. Cara Efisiensi Dalam Bekerja Pada Bagian Keuangan