Perhitungan Pathloss dengan Variasi Jarak BTS Ke MS

Gambar 4.6 Perhitungan Pathloss dengan Variasi Frekuensi Kerja BTS Microwave dan BTS FO Dari Tabel 4.6 dan Gambar 4.6 dapat ditarik disimpulkan BTS FO punya Pathloss yang lebih kecil dari BTS Microwave.

4.3 Perhitungan Pathloss dengan Variasi Jarak BTS Ke MS

Pada subbab ini akan dibahas perhitungan Pathloss yang dilakukan dengan memvariasikan jarak dari BTS ke MS, sedangkan parameter yang lain konstan. Jarak yang digunakan menggunakan range 100m sampai dengan 2500m. Untuk parameter frekuensi ditetapkan 900MHz, sedangkan untuk parameter tinggi Base Station ditetapkan 60 m. Dengan menjumlahkan nilai S yaitu peubah acak yang terdistribusi secara lognormal sebagai representasi shadowing oleh pohon atau bangunan yang harganya antara 8,2 dB-10,6 dB tergantung tipe terrain. Nilai S tersebut bervariasi sesuai dengan parameter yang digunakan. Frekuensi MHz Pa thl oss d B Universitas Sumatera Utara Berikut penjabaran bagimana cara mencari nilai Pathloss untuk parameter A dengan jarak sebesar 100m Pertama-tama dicari nilai λ yaitu λ = c f dimasukkan nilai c = 3 x 10 8 ms f = 900Mhz λ = = 0.33333 selanjutnya dicari nilai A dengan persamaan 3.2 = 71.5222 nilai γ dapat dihitung dengan menggunakan rumus 3.3 γ = = 4.36 selanjutnya nilai X f dapat dihitung dengan rumus 3.4 X f = = -1.94707 Nilai X hCPE dapat dicari dengan rumus 3.5 X hCPE = -10.8 = -3.25112 Nilai pathloss dapat dicari dengan persamaan 3.1 x 5.785 x log -1.94707 -3.25112+10.6 = 76.92402738 dB Penjabaran Pathloss untuk parameter B dengan frekuensi 900MHz Pertama-tama dicari nilai λ yaitu λ = c f Universitas Sumatera Utara dimasukkan nilai c = 3 x 10 8 ms f = 900Mhz λ = = 0.33333 selanjutnya dicari nilai A dengan persamaan 3.2 = 71.5222 nilai γ dapat dihitung dengan menggunakan rumus 3.3 γ = = 3.895 selanjutnya nilai X f dapat dihitung dengan rumus 3.4 X f = = -1.94707 Nilai X hCPE dapat dicari dengan rumus 3.5 X hCPE = -10.8 = -3.25112 Nilai pathloss dapat dicari dengan persamaan 3.1 x 5.645 x log -1.94707 -3.25112+9.4= 75.72402738 dB Penjabaran Pathloss untuk parameter C dengan ketinggian 900Mhz Pertama-tama dicari nilai λ yaitu λ = c f dimasukkan nilai c = 3 x 10 8 ms f = 900Mhz λ = = 0.33333 selanjutnya dicari nilai A dengan persamaan 3.2 Universitas Sumatera Utara = 71.5222 nilai γ dapat dihitung dengan menggunakan rumus 3.3 γ = = 3.633 selanjutnya nilai X f dapat dihitung dengan rumus 3.4 X f = = -1.94707 Nilai X hCPE dapat dicari dengan rumus 3.6 X hCPE = -20 = -6.0206 Nilai pathloss dapat dicari dengan persamaan 3.1 x 4.81 x log -1.94707 -6.0206+8.2= 71.75455142 dB Untuk perhitungan jarak 200 – 2500 meter dilakukan pengulangan terhadap rumus dengan mengubah frekuensi kerja BTS. BTS maka didapatkanlah tabel hasil perhitungan pathloss untuk parameter A, parameter B, dan parameter C seperti dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Perhitungan Pathloss dengan Variasi Jarak BTS Microwave Ke MS Jarakm P LA dB P LB dB P LC dB 100 76.9240273 8 75.7240 3 71.7545 5 300 97.7265140 9 94.3079 89.0899 6 500 107.399119 6 102.948 9 97.1504 6 700 113.770301 9 108.640 6 102.459 8 900 118.529000 8 112.891 8 106.425 4 1100 122.328748 5 116.286 3 109.591 8 Universitas Sumatera Utara 1300 125.491957 5 119.112 1 112.227 8 1500 128.201606 3 121.532 8 114.485 9 1700 130.571600 4 123.65 116.460 9 1900 132.677684 4 125.531 5 118.215 9 2100 134.572788 6 127.224 5 119.795 2 2300 136.295361 128.763 3 121.230 7 2500 137.874211 8 130.173 8 122.546 4 Jika hasil perhitungan Pathloss pada ketiga tipe Terrain tersebut di plot, maka akan didapatkan grafik seperti pada Gambar 4.7 Gambar 4.7 Perhitungan Pathloss dengan Variasi Jarak BTS Microwave Ke MS Dari grafik pada Gambar 4.7 dapat terlihat bahwa jarak dan Pathloss berbanding lurus secara eksponensial. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin jauh jarak MS ke BTS yang digunakan maka Pathloss akan semakin tinggi juga. Hal ini mengakibatkan kinerjanya akan menurun. Dari hasil perbandingan Tinggi BS dan Pathloss antara Terrain tipe A, tipe B, dan tipe C, maka dapat disimpulkan bahwa Pathloss untuk Terrain tipe A Jarakm Pat hlo ss dB Universitas Sumatera Utara lebih besar daripada Pathloss untuk tipe B, dan Pathloss untuk Terrain tipe B lebih besar daripada Pathloss untuk tipe C. Sehingga kinerja model propagasi SUI yang terbaik berada pada terrain tipe C dibanding pada tipe B dan tipe A Sedangkan apabila diteliti pada antena BTS Fiber Optik dengan jarak jangkauan 50m sampai 500m dan punya ketinggian 10m dan dengan parameter lainnya yang konstan maka akan didapatkan hasil yang berbeda. Berikut penjabaran bagimana cara mencari nilai Pathloss untuk parameter A dengan frekuensi 900 m Pertama-tama dicari nilai λ yaitu λ = c f dimasukkan nilai c = 3 x 10 8 ms f = 900Mhz λ = = 0.33333 selanjutnya dicari nilai A dengan persamaan 3.2 = 71.5222 nilai γ dapat dihitung dengan menggunakan rumus 3.3 γ = = 5.785 selanjutnya nilai X f dapat dihitung dengan rumus 3.4 X f = = -1.94707 Nilai X hCPE dapat dicari dengan rumus 3.5 Universitas Sumatera Utara X hCPE = -10.8 = -3.25112 Nilai pathloss dapat dicari dengan persamaan 3.1 x 5.785 x log -1.94707 -3.25112+10.6 = 59.50944213 dB Penjabaran Pathloss untuk parameter B dengan ketinggian 10m Pertama-tama dicari nilai λ yaitu λ = c f dimasukkan nilai c = 3 x 10 8 ms f = 900Mhz λ = = 0.33333 selanjutnya dicari nilai A dengan persamaan 3.2 = 71.5222 nilai γ dapat dihitung dengan menggunakan rumus 3.3 γ = = 5.645 selanjutnya nilai X f dapat dihitung dengan rumus 3.4 X f = = -1.94707 Nilai X hCPE dapat dicari dengan rumus 3.5 X hCPE = -10.8 = -3.25112 Nilai pathloss dapat dicari dengan persamaan 3.1 Universitas Sumatera Utara x 5.645 x log -1.94707 -3.25112+9.4= 58.73088412 dB Penjabaran Pathloss untuk parameter C dengan ketinggian 10m Pertama-tama dicari nilai λ yaitu λ = c f dimasukkan nilai c = 3 x 10 8 ms f = 900Mhz λ = = 0.33333 selanjutnya dicari nilai A dengan persamaan 3.2 = 71.5222 nilai γ dapat dihitung dengan menggunakan rumus 3.3 γ = = 5.55 selanjutnya nilai X f dapat dihitung dengan rumus 3.4 X f = = -1.94707 Nilai X hCPE dapat dicari dengan rumus 3.5 X hCPE = -20 = -6.0206 Nilai pathloss dapat dicari dengan persamaan 3.1 x 5.55 x log -1.94707 -6.0206+8.2= 55.04738666 dB Universitas Sumatera Utara Untuk perhitungan pada jarak 100-500 meter dilakukan pengulangan terhadap rumus dengan mengubah frekuensi kerja BTS. BTS maka didapatkanlah Tabel 4.8 hasil perhitungan pathloss untuk parameter A, parameter B, dan parameter C. Tabel 4.8 Perhitungan Pathloss dengan Variasi Jarak BTS FO Ke MS Jarak P LA dB P LB dB P LC dB 50 59.5094421 3 58.7308 8 55.0473 9 100 76.9240273 8 75.7240 3 71.7545 5 150 87.1109067 2 85.6643 8 81.5276 2 200 94.3386126 3 92.7171 7 88.4617 2 250 99.9448568 8 98.1877 4 93.8402 2 300 104.525492 102.657 5 98.2347 8 350 108.398363 7 106.436 7 101.950 3 400 111.753197 9 109.710 3 105.168 9 450 114.712371 3 112.597 9 108.007 8 500 117.359442 1 115.180 9 110.547 4 Jika hasil perhitungan Pathloss pada ketiga tipe Terrain tersebut di plot, maka akan didapatkan grafik seperti pada Gambar 4.8 Dari grafik pada Gambar 4.8 dapat terlihat bahwa jarka dan Pathloss berbanding lurus secara eksponensial. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka Pathloss akan semakin tinggi juga. Hal ini mengakibatkan kinerjanya akan menurun. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8 Perhitungan Pathloss dengan Variasi Jarak BTS FO Ke MS Dari grafik pada Gambar 4.8 dapat terlihat bahwa jarka dan Pathloss berbanding lurus secara eksponensial. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka Pathloss akan semakin tinggi juga. Hal ini mengakibatkan kinerjanya akan menurun. Dari hasil perbandingan Tinggi BS dan Pathloss antara Terrain tipe A, tipe B, dan tipe C, maka dapat disimpulkan bahwa Pathloss untuk Terrain tipe A lebih besar daripada Pathloss untuk tipe B, dan Pathloss untuk Terrain tipe B lebih besar daripada Pathloss untuk tipe C. Sehingga kinerja model propagasi SUI yang terbaik berada pada terrain tipe C dibanding pada tipe B dan tipe A. Dari kedua hasil perhitungan diatas bisa ditabel dan dilukiskan sehingga didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.9 dan Gambar 4.9. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Perhitungan Pathloss dengan Variasi Jarak BTS FO dan BTS Microwave Ke MS Jarakm P LA dB MW P LB dB MW P LC dB MW P LA dB FO P LB dB FO P LC dB FO 100 76.9240273 8 75.72403 71.75455 59.5094421 3 58.73088 55.04739 300 97.7265140 9 94.3079 89.08996 76.9240273 8 75.72403 71.75455 500 107.399119 6 102.9489 97.15046 87.1109067 2 85.66438 81.52762 700 113.770301 9 108.6406 102.4598 94.3386126 3 92.71717 88.46172 900 118.529000 8 112.8918 106.4254 99.9448568 8 98.18774 93.84022 1100 122.328748 5 116.2863 109.5918 104.525492 102.6575 98.23478 1300 125.491957 5 119.1121 112.2278 108.398363 7 106.4367 101.9503 1500 128.201606 3 121.5328 114.4859 111.753197 9 109.7103 105.1689 1700 130.571600 4 123.65 116.4609 114.712371 3 112.5979 108.0078 1900 132.677684 4 125.5315 118.2159 117.359442 1 115.1809 110.5474 2100 134.572788 6 127.2245 119.7952 2300 136.295361 128.7633 121.2307 2500 137.874211 8 130.1738 122.5464 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Perhitungan Pathloss dengan Variasi Jarak BTS FO dan BTS Microwave Ke MS Dari Tabel 4.9 dan Gambar 4.9 dapat ditarik disimpulkan BTS FO kurang efisien apabila digunakan pada jangkauan yang agak jauh.

4.4 Parameter VSWR