Frekuensi interaksi dengan penyuluh bukanlah satu-satunya penentu bagi responden dalam pengambilan keputusan dalam menerapkan tekno logi anjuran,
karena menurut responden mereka lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain seperti manfaat yang diperoleh. Apabila teknologi tersebut memang
menguntungkan bagi responden dan manfaatnya besar dalam perbaikan ekonomi mereka, maka mereka akan melaksanakan teknologi anjuran tersebut dengan
lebih baik.
5.1. Tingkat Adopsi Teknologi pada Petani Jagung
Teknologi budidaya jagung sesuai dengan anjuran terdiri atas 9 komponen yang keseluruhannya diadopsi dalam usahatani para petani. Adapun komponennya
yaitu penggunaan varietas unggul, pengolahan tanah lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, pengairan, panen
dan pasca panen. Tingkat adopsi teknologi budidaya jagung terhadap petani jagung
dianalisis dengan menggunakan metode scoring. Secara keseluruhan tingkat adopsi petani terhadap teknologi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.1. Analisis Scoring Tingkat Adopsi Teknologi Budidaya Jagung di
Daerah Penelitian Uraian
Skor Tingkat Adopsi Jumlah
Rata-rata Skor
Rendah Sedang
Tinggi
Jumlah Petani 3
27 30
30,23 Persentase
10 90
100 Sumber : Data Diolah pada Lampiran 2
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 5.1. di atas menunjukkan bahwa tingkat adopsi responden terhadap teknologi budidaya jagung sesuai anjuran kategori rendah tidak ada
0 , 3 orang Petani 10 tingkat adopsinya sedang. Sedangkan 27 orang petani 90 dengan tingkat adopsinya tinggi. Rata-rata skor yang diperoleh dari
30 responden adalah sebesar 30,23. Berdasarkan kriteria penilaian skor yang digunakan untuk mengukur tingkat adopsi yaitu 1 4-14 : tingkat adopsi rendah;
2 15-25 : tingkat adopsi sedang; dan 3 26-36 : tingkat adopsi tinggi, maka dapat disimpulkan rerata 30,23 tersebut menjelaskan bahwa responden memiliki
tingkat adopsi yang dapat dikategorikan tinggi terhadap teknologi budidaya jagung sesuai anjuran. Dengan demikian hipotesis 1 yang menyatakan tingkat
adopsi petani terhadap teknologi budidaya jagung di daerah penelitian termasuk kategori tinggi diterima.
Analisis dengan menggunakan metode scoring ini terdiri dari parameter komponen-komponen teknologi budidaya jagung sesuai dengan anjuran, yaitu :
1. Penggunaan Varietas Unggul 2. Pengolahan Lahan Tanah
3. Penanaman 4. Pemupukan
5. Pemeliharaan 6. Pengendalian Hama dan Penyakit
7. Pengairan 8. Panen
9. Pasca Panen
Universitas Sumatera Utara
Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa tingkat adopsi petani terhadap teknologi budidaya jagung sesuai anjuran adalah tinggi. Sesuai dengan makna dari
teknologi budidaya jagung adalah pendekatan dalam budidaya tanaman yang berperan dalam meningkatkan produksi jagung dan memperoleh keuntungan yang
maksimum. Teknologi budidaya jagung harus dapat berjalan lancar agar secara positif
mampu mempengaruhi paradigma petani dalam melakukan kegiatan usahataninya. Hal ini memperlihatkan bidang pertanian juga harus menjadi
prioritas di suatu daerah, bahkan Indonesia karena sektor pertanian merupakan sektor yang dapat mempengaruhi kondisi perekonomian di suatu daerah.
5.2. Total Penerimaan Petani