51
E. Populasi Penelitian Populasi adalah subjek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian Riduwan, 2008:8. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD
Karitas Ngaaglik. Jumlah siswanya adalah: Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas VI SD Karitas Ngaglik
kelas Jumlah siswa
VI A 20
VI B 20
jumlah 40
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Karitas Ngaglik. Semua siswa berjumlah 40 anak.
F. Instrumen PenelitianAlat Ukur
1. Alat Pengumpul Data
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang minat belajar. Dalam menyusun angket ini peneliti juga
mengacu pada kisi-kisi angket yang disusun oleh Nindya Ayu Wulandari dalam skripsinya yang berjudul “ Hubungan Minat Belajar
Dengan Prestasi Belajar Siwa Kelas V SD Negeri 4 Sragen Tahun Ajaran 20102011”
Tabel 3.2 Indikator Minat Belajar Siswa Indikator
Item positif Item negatif
menunjukkan minat terhadap pelajaran
Selalu mengikuti
pelajaran dikelas
Saya tidak pernah
membolos Saya selalu
senang bermain dari pada belajar
di rumah
Saya selalu
52
sekolah
Saya selalu memperhatikan
guru yang sedang menjelaskan
materi pelajaran
Saya selalu menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh
guru
Setiap guru menjelaskan
materi saya selalu
mengabaikan teman saya yang
mengajak berbicara
membolos sekolah
Saya tidak pernah
memperhatikan guru yang sedang
menjelaskan materi
Saya tidak pernah menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh
guru
Saya selalu menanggapi
teman saya yang mengajak
berbicara saat guru menjelaskan
materi
Selalu mengingat pelajaran dan
mempelajari kembali Saya selalu
mengulang pelajaran saat
dirumah
Saya selalu mencatat hal-hal
penting yang disampaikan oleh
guru
Saya selalu mengingat
ataupun mencatat lagi saat belajar
di rumah. Saya tidak
pernah mengulangi
pelajaran setelah pulang sekolah
saya tidak pernah mencatat hal-hal
penting yang disampaikan oleh
guru
saya tidak pernah mengingat
ataupun mencatat lagi saat belajar
dirumah
Tekun menghadapi tugas
saya selalu mengerjakan PR
yang diberikan oleh guru
selalu mengerjakan
tugas yang diberikan dari
guru
saya selalu mencari soal-soal
dari referensi saya tidak pernah
mengerjakan PR yang diberikan
oleh guru
saya tidak pernah mengerjakan
tugas yang diberikan dari
guru
saya tidak pernah mencari soal-soal
dari referensi
53
buku lain dan mencoba
mengerjakannya
saya selalu mengerjakan
soal-soal latihan dari buku
pelajaran
bila guru memberikan
tugas saya selalu mengerjakannya
dengan teliti buku lain
saya tidak pernah mengerjakan
tugas yang diberikan guru
dengan teliti
Ulet menghadapi kesulitan belajar
saya selalu berusaha
mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru
saya selalu bertanya kepada
guru bila ada tugas yang belum
jelas
saya mudah putus asa bila ada
tugas yang tidak bisa saya
selesaikan
saya tidak pernah bertanya kepada
guru bila ada tugas yang belum
jelas
perasaan hati setelah belajar
Selalu merasa senang bila
mengikuti pelajaran
Saya selalu bersemangat
mengikuti pelajaran dikelas
Saya tidak senang mengikuti
pelajaran di kelas
Saya selalu malas mengikuti
pelajaran dikelas
Senang menghadapi kesulitan belajar
Bila ada pelajaran yang
belum saya pahami, maka
saya bertanya kepada guru
saya tidak putus asa bila
menghadapi kesulitan belajar
bila ada pelajaran yang belum jelas,
maka saya diam saja dan tidak
bertanya kepada siapa pun
saya mudah putus asa bila
menghadapi kesulitan belajar
mempunyai antusias yang tinggi dalam
belajar di kelas selalu semangat
mengikuti pembelajaran di
kelas
saya tidak bersemangat
mengikuti pembelajaran di
54
saya bertanya kepada guru bila
ada materi yang belum jelas
kelas
saya diam saja bila ada materi
yang belum jelas
senang berdiskusi dengan teman dalam
mempelajari mata pelajaran
Saya lebih senang
berdiskusi dengan teman
dari pada belajar sendiri
Bila mengalami kesulitan dalam
pelajaran, saya lebih senang
berdiskusi dengan teman-
teman
Setiap guru memberi tugas,
saya selalu mengerjakannya
dengan teman
Saya lebih senang belajar
sendiri dari pada berdiskusi
dengan teman yang lain
Saya tidak suka berdiskusi
dengan teman bila mengalami
kesulitan belajar
Setiap guru memberi tugas,
saya lebih senang mengerjakan
sendiri dari pada dengan teman
keinginan kuat untuk maju dan mencapai
keberhasilan Saya selalu
belajar agar mendapat nilai
yang bagus
Lebih baik saya mendapat nilai
jelek tetapi hasil kerja sendiri, dari
pada mendapat nilai bagus tapi
hasil dari mencontek teman
Saya sadar jika dengan belajar
dapat membuat saya berhasil
dalam mencapai cita-cita
Saya tidak pernah belajar
dirumah
Lebih baik saya mencontek teman
dari pada harus belajar
Saya lebih suka bermain dari
pada belajar
Saya tidak pernah belajar
karena belajar tidak dapat
membuat saya berhasil dalam
mencapai cita- cita
Orientasi pada masa depan, kegiatan
belajar sebagai jalan menuju kreativitas
cita-cita Saya sadar
bahwa pelajaran disekolah sangat
penting untuk masa depan
Pelajaran di Pelajaran di
sekolah tidak penting untuk
masa depan
Sekolah hanya membuang
55
sekolah dapat menuntun saya
menuju masa depan yang cerah
Karena sekolah saya dapat
mengembangkan kreativitas saya
lewat pelajaran di sekolah
waktu saja karena orang
yang sekolah masa depannya
tidak selalu bagus
Pelajaran di sekolah membuat
saya menuju masa depan yang
suram
Pelajaran di sekolah tidak
dapat mengembangkan
kreatifitas saya
Tabel 3.3 Indikator dan Sebaran Item Minat Belajar Siswa No
Indikator No. Item
positif No. Item
negatif +
- Total
1 menunjukkan
minat terhadap pelajaran
15,6,7,39,55 10,20,25,41,58 5
5 10
2 Selalu
mengingat pelajaran dan
mempelajari kembali
11,19,52 1,23,56
3 3
6
3 Tekun
menghadapi tugas
2,16,27,44,47 5,22,30,48 5
3 8
4 Ulet
menghadapi kesulitan
belajar 8,13
3,9 2
2 4
5 perasaan hati
setelah belajar 21,4
12,35 2
2 4
6 Senang
menghadapi kesulitan
belajar 24,36
37,45 2
2 4
7 mempunyai
antusias yang 31,38
14,60 2
2 4
56
tinggi dalam belajar di kelas
8 senang
berdiskusi dengan teman
dalam mempelajari
mata pelajaran 26,33,53
18,39,50 3
3 6
9 keinginan kuat
untuk maju dan mencapai
keberhasilan 42,46,59
17,32,40,34 3
4 7
10 Orientasi pada masa depan,
kegiatan belajar sebagai jalan
menuju kreativitas cita-
cita 29,49,57
28,43,51,54 3
4 7
Total item 30
30 60
2. Uji Coba Instrumen Angket atau kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
minat belajar siswa terhadap prestasi belajar. Sebelum angket digunakan untuk pengambilan data terlebih dahulu dilaksanakan uji coba. Uji coba ini
bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian.
Uji coba dilakukan di SD Kanisius Sengkan pada tanggal 28 April 2012. Pengisian angket uji coba ini dilakukan oleh siswa kelas VI SD
kanisius Sengkan. a. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya
57
Saifuddin Azwar, 1997:5. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Arief Furchan
2004:293 menyatakan bahwa validitas menunjuk sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dibawah ini merupakan kisi-kisi item untuk mencari validitas suatu item. Kisi-kisi item dibawah ini merupakan kisi-kisi sebelum uji coba:
Tabel 3.4 Kisi-kisi minat belajar No
Indikator item
jumlah positif
negatif 1
menunjukkan minat terhadap
pelajaran 5
5 10
2 Selalu
mengingat pelajaran dan
mempelajari kembali
3 3
6
3 Tekun
menghadapi tugas
5 3
8
4 Ulet
menghadapi kesulitan
belajar 2
2 4
5 perasaan hati
setelah belajar 2
2 4
6 Senang
menghadapi kesulitan
belajar 2
2 4
7 mempunyai
antusias yang tinggi dalam
belajar di kelas 2
2 4
58
8 senang
berdiskusi dengan teman
dalam mempelajari
mata pelajaran 3
3 6
9 keinginan kuat
untuk maju dan mencapai
keberhasilan 3
4 7
10 Orientasi pada masa depan,
kegiatan belajar sebagai jalan
menuju kreativitas cita-
cita 3
4 7
Angket yang telah disusun tersebut terlebih dahulu di uji cobakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu item sebelum digunakan untuk
penelitian. Sebelum di uji cobakan, terlebih dahulu angket dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
Proses pengujian validitas berdasarkan pada validitas butir dari setiap pernyataan. Yang bertujuan untuk mengetahui valid atau tidaknya
setiap pernyataan yang terdapat pada angket. Angket tersebut kemudian diuji validitasnya dengan menganalisis setiap item masing-masing angket
dengan mengkorelasikan skor per butir x dengan skor total y dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik korelasi Product Moment dari
Pearson. Rumusnya adalah sebagai berikut Masidjo, 2010:247 :
r
xy
=
Ʃ − Ʃ
Ʃ
{ Ʃ
2
−
Ʃ
2
}{ Ʃ
2
−
Ʃ
2
}
59
Keterangan : r
xy
= koefisien korelasi Ʃ x= jumlah skor dalam sebaran x skor item per butir
Ʃ y= jumlah skor dalam sebaran y skor item total Ʃ xy= jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan
Ʃ x
2
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x Ʃ y
2
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N = jumlah responden
Proses perhitungan validitas dilakukan dengan memberi skor untuk setiap pernyataan kemudian memasukkannya ke dalam data uji coba. Setelah itu
perhitungan validitas selanjutnya dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Statistic 16.0 for Windows. Adapun langkah-langkah
pengujiannya sebagai berikut : a. Memasukkan data skor yang diperoleh siswa ke dalam data uji coba
dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2007. b. Menghitung skor total yang diperoleh oleh setiap siswa dengan
bantuan Microsoft Office Excel 2007. c. Mentabulasikan data tersebut ke dalam uji coba pada program SPSS
Statistic 16.0 for Windows.
60
d. Menguji validitas dengan tahap : analyze correlate
bivariate memindahkan semua item ke dalam kotak variabel beri tanda
pada kotak dengan pilihan Pearson dan Two Tailed pada kolom Test of
Signifikan klik OK. Setelah melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing bahwa
harga koefisien korelasi minimal ≥ 0,30. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Answar 2008:65 bahwa kriteria pemilihan item berdasarkan
korelasi item total dengan menggunakan batasan r
xy
≥ 0,30. Hal ini berarti untuk item yang nilai korelasinya
0,30 dinyatakan gugur atau tidak valid.
Peneliti menyebarkan angket yang berisi 60 soal dan 48 soal dinyatakan valid sedangkan 12 soal dinyatakan gugur. Peneliti
menggunakan 48 item yang valid tersebut untuk angket penelitian mengenai minat belajar siswa. Tabel pengujian validitas tiap indikator
dapat dilihat pada lampiran 4 dan bentuk angket yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 126. Di bawah ini
adalah indikator sebaran item penelitian : Tabel 3.5 Indikator dan sebaran item penelitian
No Indikator
No. Item positif
No. Item negatif
+ -
Total 1
menunjukkan minat terhadap
pelajaran 19,4
10,30,48,41,3 2 5
7
2 Selalu
mengingat pelajaran dan
mempelajari 15,7
18,39 2
2 4
61
kembali 3
Tekun menghadapi
tugas 21,27,44,47 14,20,25
4 3
7
4 Ulet
menghadapi kesulitan belajar
24,36 5, 3
2 4
5 perasaan hati
setelah belajar 16, 10
37,45 1
2 4
6 Senang
menghadapi kesulitan belajar
8,13 12,35
2 2
4
7 mempunyai
antusias yang tinggi dalam
belajar di kelas 26,33
22 2
1 3
8 senang
berdiskusi dengan teman
dalam mempelajari
mata pelajaran 31,38
23,1 2
2 4
9 keinginan kuat
untuk maju dan mencapai
keberhasilan 29,49,2
28,43,9,6 3
4 7
10 Orientasi pada masa depan,
kegiatan belajar sebagai jalan
menuju kreativitas cita-
cita 42,46,11
17,32,40,34 3
4 7
Total item 23
25 48
Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan terjemahan dari kata reliability tyang
mempunyai asal kata rely dan ability. Ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil atau pengukuran dapat
dipercaya Saifuddin Azwar, 1997:4. Reliabilitas mengacu pada sejauh
62
mana suatu alat pengukur secara konsisten mengukur apa saja yang diukurnya Arief Furchan, 2004:293. Oleh sebab itu angket dalam
penbelitian ini juga harus melewati proses uji reliabilitas, supaya angket yang digunakan dapat dipercaya dan memiliki konsistensi.
Dalam penelitian ini, reliabilitas diukur dengan metode belah dua split-half method
. Hasil dari suatu angket dibagi atau dibelah menjadi dua bagian. Bagian pertama yang berupa hasil atau skor yang berasal dari
item-item gasal ganjil, dan bagian kedua berupa hasil atau skor yang berasal dari item-item bernomor genap Masidjo, 1995:218.
Untuk mengetahui tingkat klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas suatu tes yaitu sebagai berikut Masidjo, 1995: 218 :
Tabel 3.6 Klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas alat ukur Koefisien korelasi
Kualifikasi ± 0,91 - ± 1,00
Sangat Tinggi ± 0,71 - ± 0,90
Tinggi ± 0,41 - ± 0,70
Cukup ± 0,21 - ± 0,40
Rendah ± 0 - ±0,20
Sangat Rendah
Proses perhitungan taraf reliabilitas adalah dengan memberikan skor pada setiap butir pernyataan kemudian memasukannya ke dalam
data uji coba. Skor-skor uji coba siswa yang telah diperoleh dapat dilihat pada lampiran 2 skor tersebut nilainya 4,3,2 dan 1 kemudian skor
tersebut harus diubah menjadi skor diskrit nominal. Skor diskrit adalah skor yang hanya memiliki dua tipe jawaban ya atau tidak. Skor diskrit
63
dalam uji coba ini diubah menjadi nilai 1 dan 0. Hasil skor siswa yang telah diubah menjadi skor diskrit dapat dilihat pada lampiran 3 halaman
114. Di bawah ini merupakan langkah-langkah mencari taraf reliabilitas
suatu tes dengan metode belah dua split-half method : a. langkah pertama
Menghitung koefisien korelasi skor item ganjil dan genap dengan teknik korelasi Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai
berikut :
r
xy
=
Ʃ − Ʃ
Ʃ
{ Ʃ
2
−
Ʃ
2
}{ Ʃ
2
−
Ʃ
2
}
keterangan : r
xy
= koefisien korelasi Ʃ x= jumlah skor dalam sebaran x skor belahan genap
Ʃ y= jumlah skor dalam sebaran y skor belahan ganjil Ʃ xy= jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan
Ʃ x
2
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x Ʃ y
2
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N = jumlah responden
64
b. Langkah kedua Menghitung indeks reliabilitas ganjil dan genap angket minat
belajar dengan rumus Spearman Brown.
r
tt=
2
��
1+
��
Keterangan : r
tt
: koefisien reliabilitas r
gg
: koefisien ganjil dan genap Tabel 3.7 Hasil perhitungan koefisien reliabilitas uji coba
angket Koefisien Reliabilitas
Uji coba keterangan
Minat Belajar 0,95
Sangat tinggi Berdasarkan koefisien reliabilitas yang telah diperoleh diatas
dapat disimpulkan bahwa hasil uji coba alat ukur angket minat belajar memiliki koefisien reliabilitas sangat tinggi. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 122. Peneliti juga menghitung kembali koefisien reliabilitas pada
angket penelitian. Skor data angket penelitian dapat dilihat pada lampiran 8 langkah yang dilakukan untuk menghitung koefisien
reliabilitas pada angket penelitian sama dengan menghitung koefisien reliabilitas pada angket uji coba. Sebelum menghitung
koefisien reliabilitas, peneliti mentabulasikan skor ngket yang
65
diperoleh siswa menjadi skor diskrit. Hasil skor diskrit dalam angket penelitian dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 136 dan
proses perhitungaan koefisien reliabilitas penelitian dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 141 dibawah ini adalah hasil
perhitungan koefisien reliabilitas penelitian angket minat belajar : Tabel 3.8 hasil perhitungan koefisien reliabilitas penelitian
angket Koefisien reliabilitas
penelitian keterangan
Minat belajar 0, 961
Sangat tinggi Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
penelitian alat ukur angket minat belajar memiliki koefisien reliabilitas sangat tinggi.
3. Tempat dan Waktu Penelitian Peneliti melakukan penelitian di SD Karitas Ngaglik pada tanggal 3
Mei 2011, peneliti menggunakan 2 kelas yaitu kelas VIA dan kelas VIB. H. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian lapangan field research
, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data-data. Seluruh data-data dalam penelitian
ini diperoleh dari SD Karitas Ngaglik. Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan dua metode pengumpul data yaitu angket dan dokumentasi.
66
1. AngketKuesioner Angket adalah suatu daftar pernyataan tertulis yang terinci dan
lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya masidjo, 2010:70. Dalam penelitian ini peneliti hanya
akan menggunakan satu buah angket yaitu angket tentang minat belajar. Angket tersebut diberikan kepada siswa untuk memperoleh data tentang
minat belajar siswa dan tentunya untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
2. Dokumentasi Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian
Riduwan, 2008:58. Dan untuk memperoleh data nilai prestasi belajar peneliti
menggunakan metode dokumentasi dengan melihat dari nilai raport semester ganjil siswa kelas VI SD Karitas Ngaglik Tahun pelajaran
20112012 lihat lampiran 11 halaman 143 I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi sereal. Data dalam penelitian ini akan dikelompokkan
menjadi tiga kategori yaitu minat belajar tinggi, minat belajar sedang dan minat belajar rendah. Data tersebut berupa skala ordinal, data tersebut akan
67
dikorelasikan dengan data prestasi belajar. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai rata-rata lima pelajaran inti di sekolah dasar Bahasa
Indonesia, IPA, IPS, Matematika, Pendidikan Kwarganegaraan pada nilai raport siswa.
Langkah-langkah untuk mencari korelasi serial dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Mendaftar nilai tiap kelompok
Berdasarkan skor minat yang telah diperoleh siswa, maka siswa dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu kelompok dengan minat belajar
tinggi, kelompok dengan minat belajar sedang, dan kelompok minat belajar rendah. Rentang pengelompokkan skor dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel3.9 pengelompokan skor angket minat belajar Kelompok siswa
Interval skor Kelompok Minat Rendah R
48 - 95 Kelompok Minat Sedang S
96 - 143 Kelompok Minat Tinggi T
144 - 192 2.
Menghitung banyaknya subyek dalam setiap kelompok
Dalam penelitian ini terdapat tiga n
k
yaitu n
k
kelompok tinggi, n
k
kelompok sedang, dan n
k
kelompok rendah. 3.
Menentukan proporsi individu dalam setiap kelompok
Dalam menentukan proporsi individu dalam setiap kelompok dapat menggunakan rumus seperti di bawah ini:
68
P=
Keterangan : P = proporsi
N
k
= banyaknya subyek dalam kelompok N = banyaknya subyek seluruhnya
4. Menghitung nilai rata-rata mean tiap kelompok
Rumus yang digunakan untuk memperoleh rata-rata mean tiap kelompok adalah sebagai berikut Masidjo,2010:123 :
M=
Ʃ
Keterangan: M = Mean
Ʃ X = jumlah semua skor
N
k
= jumlah subyek dalam kelompok 5.
Menentukan ordinat, yaitu ordinat yang lebih tinggi dan ordinat yang lebih rendah. Tabel ordinat dapat dilihat pada lampiran 12 halaman
145. 6.
Membuat tabel kerja Dengan membuat tabel kerja diharapkan dapat memudahkan
peneliti dalam menghitung rumus korelasi serial.
69
7. Menghitung standar deviasi total
Standar deviasi total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut masidjo, 2010:127:
SDtot =
1
Ʃ
2
− Ʃ
2
Keterangan: SDtot = standar deviasi total
N = jumlah siswa Ʃ X = jumlah total skor
Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung korelasi serial. Rumus yang digunakan
untuk menghitung korelasi serial adalah sebagai berikut:
R
ser
=
Ʃ[
−
] ��
Ʃ
[
− 2
]
Keterangan : R
ser
= koefisien korelasi serial O
r
= Ordinat yang lebih rendah O
t
= ordinat yang lebih tinggi M
= mean SDtot = standar deviasi total
70
P = proporsi individu dalam golongan
Berdasarkan perhitungan korelasi serial menggunakan rumus di atas maka diperoleh tingkat hubugan minat belajar dengan prestasi belajar siswa.
Pedoman yang digunakan untuk memberikan interprestasi terhadap kuat lemahnya hubungan tersebut dapat menggunakan pedoman dibawah ini
Sugiyono, 2007:231 Tabel 3.10 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
Interval koefiien Tingkat hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0, 599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
Setelah mengetahui r
ser
, maka langkah selanjutnya adalah menghitung t hitung. Rumus t hitung digunakan untuk menguji apakah
terdapat hubungan yang berarti pada taraf nyata tertentu, artinya adanya hubungan minat dengan prestasi belajar bukan karena faktor kebetulan.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
t =
−2 1−
2
Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan minat belajar dengan prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:
KP = r
ser 2
x 100
71
Keterangan: KP = Koefisien Penentu
r
ser 2
= Koefisien Korelasi Serial
72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN