Alat Pengumpul Data METODE PENELITIAN

51 E. Populasi Penelitian Populasi adalah subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian Riduwan, 2008:8. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Karitas Ngaaglik. Jumlah siswanya adalah: Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas VI SD Karitas Ngaglik kelas Jumlah siswa VI A 20 VI B 20 jumlah 40 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Karitas Ngaglik. Semua siswa berjumlah 40 anak. F. Instrumen PenelitianAlat Ukur

1. Alat Pengumpul Data

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang minat belajar. Dalam menyusun angket ini peneliti juga mengacu pada kisi-kisi angket yang disusun oleh Nindya Ayu Wulandari dalam skripsinya yang berjudul “ Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siwa Kelas V SD Negeri 4 Sragen Tahun Ajaran 20102011” Tabel 3.2 Indikator Minat Belajar Siswa Indikator Item positif Item negatif menunjukkan minat terhadap pelajaran  Selalu mengikuti pelajaran dikelas  Saya tidak pernah membolos  Saya selalu senang bermain dari pada belajar di rumah  Saya selalu 52 sekolah  Saya selalu memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran  Saya selalu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru  Setiap guru menjelaskan materi saya selalu mengabaikan teman saya yang mengajak berbicara membolos sekolah  Saya tidak pernah memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi  Saya tidak pernah menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru  Saya selalu menanggapi teman saya yang mengajak berbicara saat guru menjelaskan materi Selalu mengingat pelajaran dan mempelajari kembali  Saya selalu mengulang pelajaran saat dirumah  Saya selalu mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru  Saya selalu mengingat ataupun mencatat lagi saat belajar di rumah.  Saya tidak pernah mengulangi pelajaran setelah pulang sekolah  saya tidak pernah mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru  saya tidak pernah mengingat ataupun mencatat lagi saat belajar dirumah Tekun menghadapi tugas  saya selalu mengerjakan PR yang diberikan oleh guru  selalu mengerjakan tugas yang diberikan dari guru  saya selalu mencari soal-soal dari referensi  saya tidak pernah mengerjakan PR yang diberikan oleh guru  saya tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan dari guru  saya tidak pernah mencari soal-soal dari referensi 53 buku lain dan mencoba mengerjakannya  saya selalu mengerjakan soal-soal latihan dari buku pelajaran  bila guru memberikan tugas saya selalu mengerjakannya dengan teliti buku lain  saya tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan teliti Ulet menghadapi kesulitan belajar  saya selalu berusaha mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru  saya selalu bertanya kepada guru bila ada tugas yang belum jelas  saya mudah putus asa bila ada tugas yang tidak bisa saya selesaikan  saya tidak pernah bertanya kepada guru bila ada tugas yang belum jelas perasaan hati setelah belajar  Selalu merasa senang bila mengikuti pelajaran  Saya selalu bersemangat mengikuti pelajaran dikelas  Saya tidak senang mengikuti pelajaran di kelas  Saya selalu malas mengikuti pelajaran dikelas Senang menghadapi kesulitan belajar  Bila ada pelajaran yang belum saya pahami, maka saya bertanya kepada guru  saya tidak putus asa bila menghadapi kesulitan belajar  bila ada pelajaran yang belum jelas, maka saya diam saja dan tidak bertanya kepada siapa pun  saya mudah putus asa bila menghadapi kesulitan belajar mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar di kelas  selalu semangat mengikuti pembelajaran di kelas  saya tidak bersemangat mengikuti pembelajaran di 54  saya bertanya kepada guru bila ada materi yang belum jelas  kelas  saya diam saja bila ada materi yang belum jelas senang berdiskusi dengan teman dalam mempelajari mata pelajaran  Saya lebih senang berdiskusi dengan teman dari pada belajar sendiri  Bila mengalami kesulitan dalam pelajaran, saya lebih senang berdiskusi dengan teman- teman  Setiap guru memberi tugas, saya selalu mengerjakannya dengan teman  Saya lebih senang belajar sendiri dari pada berdiskusi dengan teman yang lain  Saya tidak suka berdiskusi dengan teman bila mengalami kesulitan belajar  Setiap guru memberi tugas, saya lebih senang mengerjakan sendiri dari pada dengan teman keinginan kuat untuk maju dan mencapai keberhasilan  Saya selalu belajar agar mendapat nilai yang bagus  Lebih baik saya mendapat nilai jelek tetapi hasil kerja sendiri, dari pada mendapat nilai bagus tapi hasil dari mencontek teman  Saya sadar jika dengan belajar dapat membuat saya berhasil dalam mencapai cita-cita  Saya tidak pernah belajar dirumah  Lebih baik saya mencontek teman dari pada harus belajar  Saya lebih suka bermain dari pada belajar  Saya tidak pernah belajar karena belajar tidak dapat membuat saya berhasil dalam mencapai cita- cita Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju kreativitas cita-cita  Saya sadar bahwa pelajaran disekolah sangat penting untuk masa depan  Pelajaran di  Pelajaran di sekolah tidak penting untuk masa depan  Sekolah hanya membuang 55 sekolah dapat menuntun saya menuju masa depan yang cerah  Karena sekolah saya dapat mengembangkan kreativitas saya lewat pelajaran di sekolah waktu saja karena orang yang sekolah masa depannya tidak selalu bagus  Pelajaran di sekolah membuat saya menuju masa depan yang suram  Pelajaran di sekolah tidak dapat mengembangkan kreatifitas saya Tabel 3.3 Indikator dan Sebaran Item Minat Belajar Siswa No Indikator No. Item positif No. Item negatif + - Total 1 menunjukkan minat terhadap pelajaran 15,6,7,39,55 10,20,25,41,58 5 5 10 2 Selalu mengingat pelajaran dan mempelajari kembali 11,19,52 1,23,56 3 3 6 3 Tekun menghadapi tugas 2,16,27,44,47 5,22,30,48 5 3 8 4 Ulet menghadapi kesulitan belajar 8,13 3,9 2 2 4 5 perasaan hati setelah belajar 21,4 12,35 2 2 4 6 Senang menghadapi kesulitan belajar 24,36 37,45 2 2 4 7 mempunyai antusias yang 31,38 14,60 2 2 4 56 tinggi dalam belajar di kelas 8 senang berdiskusi dengan teman dalam mempelajari mata pelajaran 26,33,53 18,39,50 3 3 6 9 keinginan kuat untuk maju dan mencapai keberhasilan 42,46,59 17,32,40,34 3 4 7 10 Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju kreativitas cita- cita 29,49,57 28,43,51,54 3 4 7 Total item 30 30 60 2. Uji Coba Instrumen Angket atau kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa terhadap prestasi belajar. Sebelum angket digunakan untuk pengambilan data terlebih dahulu dilaksanakan uji coba. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian. Uji coba dilakukan di SD Kanisius Sengkan pada tanggal 28 April 2012. Pengisian angket uji coba ini dilakukan oleh siswa kelas VI SD kanisius Sengkan. a. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya 57 Saifuddin Azwar, 1997:5. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Arief Furchan 2004:293 menyatakan bahwa validitas menunjuk sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dibawah ini merupakan kisi-kisi item untuk mencari validitas suatu item. Kisi-kisi item dibawah ini merupakan kisi-kisi sebelum uji coba: Tabel 3.4 Kisi-kisi minat belajar No Indikator item jumlah positif negatif 1 menunjukkan minat terhadap pelajaran 5 5 10 2 Selalu mengingat pelajaran dan mempelajari kembali 3 3 6 3 Tekun menghadapi tugas 5 3 8 4 Ulet menghadapi kesulitan belajar 2 2 4 5 perasaan hati setelah belajar 2 2 4 6 Senang menghadapi kesulitan belajar 2 2 4 7 mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar di kelas 2 2 4 58 8 senang berdiskusi dengan teman dalam mempelajari mata pelajaran 3 3 6 9 keinginan kuat untuk maju dan mencapai keberhasilan 3 4 7 10 Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju kreativitas cita- cita 3 4 7 Angket yang telah disusun tersebut terlebih dahulu di uji cobakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu item sebelum digunakan untuk penelitian. Sebelum di uji cobakan, terlebih dahulu angket dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Proses pengujian validitas berdasarkan pada validitas butir dari setiap pernyataan. Yang bertujuan untuk mengetahui valid atau tidaknya setiap pernyataan yang terdapat pada angket. Angket tersebut kemudian diuji validitasnya dengan menganalisis setiap item masing-masing angket dengan mengkorelasikan skor per butir x dengan skor total y dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Rumusnya adalah sebagai berikut Masidjo, 2010:247 : r xy = Ʃ − Ʃ Ʃ { Ʃ 2 − Ʃ 2 }{ Ʃ 2 − Ʃ 2 } 59 Keterangan : r xy = koefisien korelasi Ʃ x= jumlah skor dalam sebaran x skor item per butir Ʃ y= jumlah skor dalam sebaran y skor item total Ʃ xy= jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan Ʃ x 2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x Ʃ y 2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N = jumlah responden Proses perhitungan validitas dilakukan dengan memberi skor untuk setiap pernyataan kemudian memasukkannya ke dalam data uji coba. Setelah itu perhitungan validitas selanjutnya dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Statistic 16.0 for Windows. Adapun langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut : a. Memasukkan data skor yang diperoleh siswa ke dalam data uji coba dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2007. b. Menghitung skor total yang diperoleh oleh setiap siswa dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007. c. Mentabulasikan data tersebut ke dalam uji coba pada program SPSS Statistic 16.0 for Windows. 60 d. Menguji validitas dengan tahap : analyze correlate bivariate memindahkan semua item ke dalam kotak variabel beri tanda ฀ pada kotak dengan pilihan Pearson dan Two Tailed pada kolom Test of Signifikan klik OK. Setelah melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing bahwa harga koefisien korelasi minimal ≥ 0,30. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Answar 2008:65 bahwa kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total dengan menggunakan batasan r xy ≥ 0,30. Hal ini berarti untuk item yang nilai korelasinya ฀ 0,30 dinyatakan gugur atau tidak valid. Peneliti menyebarkan angket yang berisi 60 soal dan 48 soal dinyatakan valid sedangkan 12 soal dinyatakan gugur. Peneliti menggunakan 48 item yang valid tersebut untuk angket penelitian mengenai minat belajar siswa. Tabel pengujian validitas tiap indikator dapat dilihat pada lampiran 4 dan bentuk angket yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 126. Di bawah ini adalah indikator sebaran item penelitian : Tabel 3.5 Indikator dan sebaran item penelitian No Indikator No. Item positif No. Item negatif + - Total 1 menunjukkan minat terhadap pelajaran 19,4 10,30,48,41,3 2 5 7 2 Selalu mengingat pelajaran dan mempelajari 15,7 18,39 2 2 4 61 kembali 3 Tekun menghadapi tugas 21,27,44,47 14,20,25 4 3 7 4 Ulet menghadapi kesulitan belajar 24,36 5, 3 2 4 5 perasaan hati setelah belajar 16, 10 37,45 1 2 4 6 Senang menghadapi kesulitan belajar 8,13 12,35 2 2 4 7 mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar di kelas 26,33 22 2 1 3 8 senang berdiskusi dengan teman dalam mempelajari mata pelajaran 31,38 23,1 2 2 4 9 keinginan kuat untuk maju dan mencapai keberhasilan 29,49,2 28,43,9,6 3 4 7 10 Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju kreativitas cita- cita 42,46,11 17,32,40,34 3 4 7 Total item 23 25 48 Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan terjemahan dari kata reliability tyang mempunyai asal kata rely dan ability. Ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil atau pengukuran dapat dipercaya Saifuddin Azwar, 1997:4. Reliabilitas mengacu pada sejauh 62 mana suatu alat pengukur secara konsisten mengukur apa saja yang diukurnya Arief Furchan, 2004:293. Oleh sebab itu angket dalam penbelitian ini juga harus melewati proses uji reliabilitas, supaya angket yang digunakan dapat dipercaya dan memiliki konsistensi. Dalam penelitian ini, reliabilitas diukur dengan metode belah dua split-half method . Hasil dari suatu angket dibagi atau dibelah menjadi dua bagian. Bagian pertama yang berupa hasil atau skor yang berasal dari item-item gasal ganjil, dan bagian kedua berupa hasil atau skor yang berasal dari item-item bernomor genap Masidjo, 1995:218. Untuk mengetahui tingkat klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas suatu tes yaitu sebagai berikut Masidjo, 1995: 218 : Tabel 3.6 Klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas alat ukur Koefisien korelasi Kualifikasi ± 0,91 - ± 1,00 Sangat Tinggi ± 0,71 - ± 0,90 Tinggi ± 0,41 - ± 0,70 Cukup ± 0,21 - ± 0,40 Rendah ± 0 - ±0,20 Sangat Rendah Proses perhitungan taraf reliabilitas adalah dengan memberikan skor pada setiap butir pernyataan kemudian memasukannya ke dalam data uji coba. Skor-skor uji coba siswa yang telah diperoleh dapat dilihat pada lampiran 2 skor tersebut nilainya 4,3,2 dan 1 kemudian skor tersebut harus diubah menjadi skor diskrit nominal. Skor diskrit adalah skor yang hanya memiliki dua tipe jawaban ya atau tidak. Skor diskrit 63 dalam uji coba ini diubah menjadi nilai 1 dan 0. Hasil skor siswa yang telah diubah menjadi skor diskrit dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 114. Di bawah ini merupakan langkah-langkah mencari taraf reliabilitas suatu tes dengan metode belah dua split-half method : a. langkah pertama Menghitung koefisien korelasi skor item ganjil dan genap dengan teknik korelasi Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut : r xy = Ʃ − Ʃ Ʃ { Ʃ 2 − Ʃ 2 }{ Ʃ 2 − Ʃ 2 } keterangan : r xy = koefisien korelasi Ʃ x= jumlah skor dalam sebaran x skor belahan genap Ʃ y= jumlah skor dalam sebaran y skor belahan ganjil Ʃ xy= jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan Ʃ x 2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x Ʃ y 2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N = jumlah responden 64 b. Langkah kedua Menghitung indeks reliabilitas ganjil dan genap angket minat belajar dengan rumus Spearman Brown. r tt= 2 �� 1+ �� Keterangan : r tt : koefisien reliabilitas r gg : koefisien ganjil dan genap Tabel 3.7 Hasil perhitungan koefisien reliabilitas uji coba angket Koefisien Reliabilitas Uji coba keterangan Minat Belajar 0,95 Sangat tinggi Berdasarkan koefisien reliabilitas yang telah diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji coba alat ukur angket minat belajar memiliki koefisien reliabilitas sangat tinggi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 122. Peneliti juga menghitung kembali koefisien reliabilitas pada angket penelitian. Skor data angket penelitian dapat dilihat pada lampiran 8 langkah yang dilakukan untuk menghitung koefisien reliabilitas pada angket penelitian sama dengan menghitung koefisien reliabilitas pada angket uji coba. Sebelum menghitung koefisien reliabilitas, peneliti mentabulasikan skor ngket yang 65 diperoleh siswa menjadi skor diskrit. Hasil skor diskrit dalam angket penelitian dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 136 dan proses perhitungaan koefisien reliabilitas penelitian dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 141 dibawah ini adalah hasil perhitungan koefisien reliabilitas penelitian angket minat belajar : Tabel 3.8 hasil perhitungan koefisien reliabilitas penelitian angket Koefisien reliabilitas penelitian keterangan Minat belajar 0, 961 Sangat tinggi Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian alat ukur angket minat belajar memiliki koefisien reliabilitas sangat tinggi. 3. Tempat dan Waktu Penelitian Peneliti melakukan penelitian di SD Karitas Ngaglik pada tanggal 3 Mei 2011, peneliti menggunakan 2 kelas yaitu kelas VIA dan kelas VIB. H. Teknik Pengumpulan Data Penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian lapangan field research , yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data-data. Seluruh data-data dalam penelitian ini diperoleh dari SD Karitas Ngaglik. Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan dua metode pengumpul data yaitu angket dan dokumentasi. 66 1. AngketKuesioner Angket adalah suatu daftar pernyataan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya masidjo, 2010:70. Dalam penelitian ini peneliti hanya akan menggunakan satu buah angket yaitu angket tentang minat belajar. Angket tersebut diberikan kepada siswa untuk memperoleh data tentang minat belajar siswa dan tentunya untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. 2. Dokumentasi Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian Riduwan, 2008:58. Dan untuk memperoleh data nilai prestasi belajar peneliti menggunakan metode dokumentasi dengan melihat dari nilai raport semester ganjil siswa kelas VI SD Karitas Ngaglik Tahun pelajaran 20112012 lihat lampiran 11 halaman 143 I. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi sereal. Data dalam penelitian ini akan dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu minat belajar tinggi, minat belajar sedang dan minat belajar rendah. Data tersebut berupa skala ordinal, data tersebut akan 67 dikorelasikan dengan data prestasi belajar. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai rata-rata lima pelajaran inti di sekolah dasar Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, Pendidikan Kwarganegaraan pada nilai raport siswa. Langkah-langkah untuk mencari korelasi serial dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Mendaftar nilai tiap kelompok Berdasarkan skor minat yang telah diperoleh siswa, maka siswa dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu kelompok dengan minat belajar tinggi, kelompok dengan minat belajar sedang, dan kelompok minat belajar rendah. Rentang pengelompokkan skor dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel3.9 pengelompokan skor angket minat belajar Kelompok siswa Interval skor Kelompok Minat Rendah R 48 - 95 Kelompok Minat Sedang S 96 - 143 Kelompok Minat Tinggi T 144 - 192 2. Menghitung banyaknya subyek dalam setiap kelompok Dalam penelitian ini terdapat tiga n k yaitu n k kelompok tinggi, n k kelompok sedang, dan n k kelompok rendah. 3. Menentukan proporsi individu dalam setiap kelompok Dalam menentukan proporsi individu dalam setiap kelompok dapat menggunakan rumus seperti di bawah ini: 68 P= Keterangan : P = proporsi N k = banyaknya subyek dalam kelompok N = banyaknya subyek seluruhnya 4. Menghitung nilai rata-rata mean tiap kelompok Rumus yang digunakan untuk memperoleh rata-rata mean tiap kelompok adalah sebagai berikut Masidjo,2010:123 : M= Ʃ Keterangan: M = Mean Ʃ X = jumlah semua skor N k = jumlah subyek dalam kelompok 5. Menentukan ordinat, yaitu ordinat yang lebih tinggi dan ordinat yang lebih rendah. Tabel ordinat dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 145. 6. Membuat tabel kerja Dengan membuat tabel kerja diharapkan dapat memudahkan peneliti dalam menghitung rumus korelasi serial. 69 7. Menghitung standar deviasi total Standar deviasi total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut masidjo, 2010:127: SDtot = 1 Ʃ 2 − Ʃ 2 Keterangan: SDtot = standar deviasi total N = jumlah siswa Ʃ X = jumlah total skor Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung korelasi serial. Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi serial adalah sebagai berikut: R ser = Ʃ[ − ] �� Ʃ [ − 2 ] Keterangan : R ser = koefisien korelasi serial O r = Ordinat yang lebih rendah O t = ordinat yang lebih tinggi M = mean SDtot = standar deviasi total 70 P = proporsi individu dalam golongan Berdasarkan perhitungan korelasi serial menggunakan rumus di atas maka diperoleh tingkat hubugan minat belajar dengan prestasi belajar siswa. Pedoman yang digunakan untuk memberikan interprestasi terhadap kuat lemahnya hubungan tersebut dapat menggunakan pedoman dibawah ini Sugiyono, 2007:231 Tabel 3.10 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi Interval koefiien Tingkat hubungan 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0, 599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat Kuat Setelah mengetahui r ser , maka langkah selanjutnya adalah menghitung t hitung. Rumus t hitung digunakan untuk menguji apakah terdapat hubungan yang berarti pada taraf nyata tertentu, artinya adanya hubungan minat dengan prestasi belajar bukan karena faktor kebetulan. Rumusnya adalah sebagai berikut : t = −2 1− 2 Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan minat belajar dengan prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut: KP = r ser 2 x 100 71 Keterangan: KP = Koefisien Penentu r ser 2 = Koefisien Korelasi Serial 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN