24
Pada tahun 1971 pemerintah mengeluarkan Keputusan Menteri Pemerintahan RI Nomor 5KTPUM1974PNPIX yang isinya adalah perubahan nama dari PNP IX
berubah menjadi PT. Perkebunan Nusantara II. Dan nama inilah yang dipakai sampai sekarang. PTP Nusantara II Klambir Lima memiliki 3 jenis komoditi yaitu:
Tembakau, Tebu, dan Kelapa Sawit. Pada pengolahan tembakau dilakukan pada gudang pengolahan yaitu dari daun hijau daun tembakau hasil kebun sendiri diolah
menjadi daun tembakau kering setelah proses pemeraman. Produk hasil jadi dari tembakau pada PTP Nusantara II Kebun Klambir Lima adalah daun tembakau kering.
Produk hasil tembakau PTP Nusantara II Kebun Klambir Lima diekspor ke luar negeri yaitu Jerman dan Amerika Serikat AS. Luas HGU Hak Guna Usaha
PTP Nusantara II Kebun Klambir Lima adalah : 2.050.47 Ha. Pada PTP Nusantara II Kebun Klambir lima tenaga kerja keseluruhan
berjumlah 788 orang dimana pada bagian pensortiran berjumlah 230 orang dan 30 orang quality control selebihnya sebagai tenaga administrasi, manager, kepala dinas
tanaman, kepala dinas pengolahan, asisten, mandor, dll. Tenaga kerja masuk pada pukul 07.00 Wib sampai jam 16.00 Wib dan istirahat 1 jam 12.00 – 13.00.
4.1.2. Proses Produksi PTP Nusantara II
Proses produksi tembakau dari mulai pembibitan sampai menjadi daun tembakau kering melewati beberapa tahap. Adapun tahapan tersebut adalah proses
penanaman di mulai dari penyemaian benih selama 25 hari, kemudian disiapkan media tanaman yang terdiri dari campuran tanah, pupuk, kompos, pasir dan bahan-
bahan lainnya. Kemudian campuran tersebut dipanaskan pada suhu 100°C. setelah itu
Universitas Sumatera Utara
25
media tanam dimasukkan kedalam plat-plat pembibitan. Setelah 40 hari tanaman tembakau siap dipindahkan kekebun tembakau.
Proses pemeliharan tanaman tembakau membutuhkan perawatan berupa pupuk supaya tanaman tembakaunya dapat tumbuh subur dan perawatan kimia yang
gunanya untuk memberantas hama atau gulma yang dapat merusak daun tembakau tersebut. Seluruh proses pemeliharaan tanaman ini hingga pengutipan daun tembakau
menghabiskan waktu 40 hari. Setelah umur tembakau cukup untuk dipanen maka dilakukan pemetikan daun
tembakau. Daun yang telah dipanen diangkut ke bangsal pengeringan. Pada saat panen, tidak semuanya daun tembakau yang dipetik. Ada dua tingkatan daun yang
dipetik, biasanya daun bagian bawah lebih dahulu setelah beberapa hari kemudian daun bagian atas. Tujuh daun keatas disebut dengan daun kaki ½, sedangkan lima
daun ke bawah disebut dengan daun pasir. Proses pengeringan, untuk daun pasir Z waktu yang dibutuhkan dalam
pengeringan adalah 19 - 22 hari. Sedangkan untuk daun kaki ½ adalah 20 – 22 hari. Dalam proses pengeringan, daun hijau tembakau tidak dikeringkan di bawah sinar
matahari langsung tetapi di dalam ruangan tertutup dengan menggunakan asap hasil pembakaran batu bara.
Daun tembakau yang telah kering, diangkut dari bangsal pengeringan ke gudang pensortiran. Selama tembakau berada digudang pensortiran suhu atau
temperatur ruangan sangat dijaga, sebab suhu yang tidak stabil mengakibatkan kerusakan pada daun tembakau. Daun tersebut di tepuk-tepuk untuk mengurangi debu
Universitas Sumatera Utara
26
yang ada di daun. Setelah selesai daun tersebut disatukan dalam beberapa ikatan, yang kemudian di tumpuk. Selanjutnya daun tersebut dirapihkan bentuknya akibat
proses pengeringan. Kemudian daun yang telah dirapikan bentuknya disortirdipilah dan dilakukan pengelompokan yang terdiri dari daun tembakau lelang breman, non
lelang breman, dan daun gruis. Perbedaan ketiga jenis produk jadi terdapat pada tekstur daun tembakau.
Untuk menilai tembakau yang berkualitas dilihat dari sisi ketebalan, kelenturan dan warna tembakau. Pengelompokan tembakau ini sangat membutuhkan ketelitian.
Setelah daun tembakau dikelompokkan, kemudian dilakukan proses fermentasi agar daun tembakau tersebut layu dan tahan lama. Suhu yang dibutuhkan pada proses ini
antara 45 -50°C. Di dalam gudang ini selain dilakukan pensortiran daun tembakau sesuai
dengan jenis dan warna, juga harus dipastikan tidak terdapat lagi daun yang koyak atau robek. Daun tembakau diikat di mana setiap ikatan terdiri dari 40 lembar.
Kemudian baru dilakukan pengepakan dan setelah berjumlah 150 pak dilakukan pengebalan dan tidak lupa mencap setiap satu bal tembakau. Maka proses selesai
tembakau siap untuk diekspor. Produksi tembakau Kebun Klambir Lima sebagian besar diekspor ke Jerman,
olah karenanya sebutan tembakau hasil jadi kebun ini adalah Lelang Breman. Tembakau produksi Kebun Klambir lima merupakan salah satu produk Indonesia
yang sudah dikenal di pasar Internasional karena kualitasnya yang baik.
Universitas Sumatera Utara
27
Tahap-tahap proses tembakau mulai pembibitan sampai diekspor dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut:
Sumber : Profil PTP Nusantara II
Gambar 3. Proses tembakau dari pembibitan sampai ekspor
Pembibitan ± 40 Hari Penanaman ± 70 Hari
Pemetikan
Sortasi 8 jam hari
Stapel D = 30 Hari Stapel C = 21 Hari
Stapel B = 12 Hari Stapel A = 8 Hari
Saring Ikat Kasar Pengeringan 22 Hari
Saring dan Uji Lab.
Packing Ekspor
Universitas Sumatera Utara
28
4.2. Distribusi Pekerja