Dalam hal ini terjadi penagihan seketika dan sekaigus, maka penagihan dilakukan terhadap seluruh utang pajak dan semua jenis pajak, masa pajak dan
tahun pajak. Penyampaian Surat Peritah Penagihan Seketika dan Sekaligus dilaksanakan secara langsung oleh Jurusita pajak kepada penanggung pajak.
Ketika hal jurusita pajak mengetahui bahwa barang milik penaggung pajak akan disita oleh pihak ketika atau tanda-tanda kepalitan atau penanggung pajak akan
dibubarkan badan usahanya atau memindahtangankan perusahaan yang dimilikinya atau dikuasainya maka juru sita pajak segera melakukan penagihan
seketika dan sekaligus dengan melaksanakan penyitaan terhadap sebagian besar barang yang dimilki penanggung pajak tersebut setelah surat paksa diberitahukan.
Indikator tersebut merupakan petunjuk yang kuat bahwa Penanggung pajak berniat untuk mengurangi atau menjual memindahtangankan barang-barangnya
sehingga tidak ada lagi barang yang di sita.
L. Penyitaan
Penyitaan adalah tindakan jurusita pajak untuk menguasai barang penanggung pajak, guna dijadikan jaminan untuk melunasi utang pajak menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tujuan penyitaan adalah memperoleh uang jaminan pelunasan utang pajak dari penanggung pajak. Oleh karena itu penyitaan dapat dilaksanakan
terhadap semua barang penanggung pajak, baik yang berada ditempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan penanggung pajak atau di tempat lain sekalipun
penguasaannya berada di tangan pihak lain.
Universitas Sumatera Utara
Objek Sita Pajak
Penyitaan dapat dilaksanakan terhadap penanggung pajak yang berada di tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan atau di tempat lain, termasuk
yang penguasaannya berada ditangan pihak lain atau yang dibebani dengan hak tanggungan sebagai jaminan pelunasan uang tertentu seperti :
a.
Barang bergerak termasuk mobil, perhiasan, uang tunai dan deposito berjangka, tabungan, saldo, rekening koran, giro atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, saham atau surat berharga lainnya, piutang dan penyertaan modal pada perusahaan
b.
Barang tidak bergerak termasuk tanah, bangunan dan kapal dengan isi kotor tertentu.
Pengecualian Objek Sita
a. Pakaian dan tempat tidur beserta perlengkapannya yang digunakan oleh
penanggung pajak dan keluarga yang menjadi tanggungannya. b.
Persediaan makanan dan minuman untuk keperluan satu bulan beserta peralatan memasak yang berada di rumah.
c. Perlengkapan penanggung pajak yang bersifat dinas yang diperbolehkan
dari Negara. d.
Buku-buku yang bertalian dengan jabatan atau pekerjaan penanggung pajak dan alat-alat yang dipergunakan untuk pendidikan, kebudayaan dan
keilmuan.
Universitas Sumatera Utara
e. Peralatan dalam keadaan jalan yang masih digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan atau usaha sehari-hari dengan jumlah seluruhnya tidak lebih dari Rp 20.000.000 dua puluh juta rupiah. Besarnya nilai
peralatan ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan atau Keputusan Kepala Daerah.
f. Peralatan penyandang cacat yang digunakan oleh penanggung pajak dan
keluarga yang menjadi tanggungan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA
Didalam bab ini penulis akan menganalisa suatu masalah dari suatu perbandingan antara hal-hal yang ditetapkan dari suatu teori dan praktik
pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa. A.
Pelaksanaan Penerbitan Surat Paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia
Dengan memakai sistem Selft Assesment yang memberikan kepercayaan kepada wajb pajak untuk menghitung, memperhitungkan, melaporkan dan
membayar sendiri jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak
mengharapkan penerimaan Negara dari sektor pajak dapat meningkat.
Namun kenyataannya yang terjadi dilapangan masih banyak wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakannya dalam hal pelunasan hutang
pajak. Banyak Wajib Pajak yang mengabaikan Surat Ketetapan Pajak yang diberikan kepadanya, selanjutnya pihak aparatur pajak akan menerbitkan Surat
Teguran. Surat Teguran masih belum dapat menagani Wajib Pajak yang lalai dalam membayar pajak dan tidak menjamin lancaranya penerimaan pajak,
kemudian pihak aparatur pajak akan menerbitkan Surat Paksa kepada Wajib Pajak yang merupakan suatu sarana atau alat untuk mencairkan tunggakan pajak.
Sebagai akibat dari ketidakpatuhan wajib pajak ,maka akan dilakukan penagihan aktif yaitu dengan menerbitkan Surat Paksa kepada Wajib Pajak untuk meningkat
penerimaan negara.
Universitas Sumatera Utara
Data Wajib Pajak atas Ketidakpatuhan dalam memenuhi perpajakannya dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
Tabel IV. 1 Jumlah Penerbitan Surat Teguran Di KPP Pratama Medan Polonia
Tahun 2012 dan Tahun 2013 Tahun 2012
Bulan Surat Teguran
Lembar Januari - Desember
430 Tahun 2013
Bulan Surat Teguran
Lembar Januari - Desember
457 Sumber : Data dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia
Analisa Tabel 1
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja aparatur pajak seksi penagihan di KPP Pratama Medan Polonia dalam melaksanakan pajak pada tahun
2012 dan tahun 2013, ternyata sebagian Wajib Pajak memenuhi kewajiban perpajakannya, dalam hal membayar pajak yang terutang. Hal ini dapat dilihat
dari jumlah penerbitan Surat Teguran dari tahun 2012 dan tahun 2013. Dan masih ada juga Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajibannya membayar pajak, untuk
Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakannya atau menghiraukan pajak maka pihak aparatur pajak akan menerbitkan Surat Paksa sebagai sarana
pencairan tunggakan pajak.
:
Universitas Sumatera Utara
Dibawah ini merupakan tabel penerbitan Surat Paksa oleh KPP Pratama Medan Polonia.
Tabel IV. 2 Jumlah Penerbitan Surat Paksa Di KPP Pratama Medan Polonia
Tahun 2012 dan Tahun 2013 Tahun 2012
Bulan Surat Paksa
Lembar Januari - Desember
452 Tahun 2013
Bulan Surat Paksa
Lembar Januari - Desember
699 Sumber : Data dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia
Analisa Tabel 2
Dari jumlah Surat Teguran yang dikeluarkan oleh KPP Pratama Medan Polonia pada tahun 2012 dan tahun 2013 ternyata sebagian Wajib Pajak melunasi
atau membayar pajaknya, dilihat dari jumlah surat paksa yang diterbitkan pada tahun 2012 dan 2013 ternyata sebagian Wajib Pajak segera melunasi utang
pajaknya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah Surat Paksa yang diterbitkan pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 yaitu 1151 lembar lebih sedikit dari jumlah
Wajib Pajak yang memperoleh Surat Teguran sebanyak 887 lembar. Maka dari itu sebanyak 264 lembar Surat Tagihan yang tidak dihiraukan atau tidak dipenuhi
kewajibannya oleh Wajib Pajak. Dengan demikian kurangnya kesadaran Wajib
:
Universitas Sumatera Utara
Pajak terhadap Surat Teguran dan Surat Paksa yang diterbitkan oleh KPP Pratama Medan Polonia.
B. Tata Cara Pelaksanaan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa