Makna Cinta Kasih pakhongbp kurtilas xi bukusiswa rev2017 terampilmatematika blogspot com
151
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
duduk persoalannya, Nabi Kongzi berkata kepada Yanhui sambil tertawa: “8 × 3 = 23. Yanhui, kamu kalah. Berikan jabatanmu kepada
dia”. Selamanya Yanhui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Nabi Kongzi berkata dia salah, diturunkannya topinya lalu
dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yanhui dan berlalu dengan puas. Walaupun Yanhui menerima penilaian Nabi
Kongzi, tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Nabi Kongzi sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yanhui
minta cuti dengan alasan urusan keluarga.
Nabi Kongzi tahu isi hati Yanhui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yanhui pamitan dan Nabi Kongzi memintanya
cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yanhui dua nasihat : “Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Jangan
membunuh”. Yanhui menjawab, “Baiklah,” lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba-tiba angin kencang disertai petir, kelihatannya
sudah mau turun hujan lebat. Yanhui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba-tiba ingat nasihat Nabi Kongzi dan dalam hati berpikir
untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yanhui
terkejut, nasihat gurunya yang pertama sudah terbukti. Apakah saya akan membunuh orang? Yanhui tiba di rumahnya saat malam sudah
larut dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai di depan ranjang,
dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan.
Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasihat Nabi Kongzi, jangan
membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur di samping istrinya adalah adik istrinya. Pada keesokan harinya, Yanhui
kembali ke Nabi Kongzi, berlutut dan berkata: “Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?” Nabi Kongzi berkata: “Kemarin
hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung di bawah pohon.
Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, guru
152
Kelas XI SMASMK
mengingatkanmu agar jangan membunuh”. Yanhui berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum”. Jawab Nabi Kongzi
: “Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir, kemarin guru bilang
8 × 3 = 23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 8 × 3 = 24 adalah benar, si pembeli kainlah yang
kalah dan itu berarti akan hilang satu nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan satu nyawa yang lebih penting?” Yanhui
sadar akan kesalahannya dan berkata: “Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid
benar-benar malu”.
Sejak itu, ke mana pun Nabi Kongzi pergi, Yanhui selalu mengikutinya. Hikmah apa yang dapat kamu ambil dari kisah tersebut?
Ciri-ciri orang yang berpericinta kasih:
Dapatkah kamu menyebutkan ciri-ciri orang yang berpericinta kasih dari teladan Nabi Kongzi di atas? Adakah ciri-ciri yang sesuai
dengan ciri-ciri berikut ini? 1. Mencintai sesama
2. Rela menderita dan membelakangkan keuntungan 3. Suka belajar dan penuh semangat
4. Keteguhan hati, tahan uji, dan sederhana. Carilah ayat yang mendasari ciri-ciri di atas dalam Kitab Sishu.
Dapatkah kamu menjelaskan hubungan ciri-ciri orang yang berpericinta kasih tersebut dengan perasaan tidak tega yang menjadi benih cinta
kasih? Mengapa suka belajar dan penuh semangat menjadi ciri orang yang berperi-cinta kasih?
153
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Bayangkan kamu tidak belajar sungguh-sungguh saat ini, kemungkinan apa yang akan terjadi setahun dari sekarang, dua
tahun atau lima tahun ke depan? Siapakah yang akan sedih jika seandainya melihat kondisimu terjerumus dalam pergaulan
yang salah? Tegakah ketika kondisi orang tua makin tua dan melemah, namun kamu masih belum bisa membahagiakannya
justru membuatnya sedih? Siapakah yang bisa menolong dirimu? Bandingkan seandainya kamu suka belajar dan penuh semangat
saat ini, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Hati-hati dalam pergaulan sehingga dapat meluaskan hubungan hidup yang baik
dan benar. Belajar bukan hanya di sekolah melainkan juga melalui pengalaman hidup diri sendiri dan juga pengalaman hidup orang
lain. Kemungkinan apa yang akan terjadi setahun dari sekarang, dua tahun atau lima tahun ke depan? Siapakah yang akan senang
dan bangga dengan dirimu ketika sudah mandiri dan bisa membalas budi kepada orang tuamu? Oleh karena itu, jika kita
tidak suka belajar dan penuh semangat, dapatkah kita dinamai berpericinta kasih? Bukankah berarti menyia-nyiakan diri sendiri
dan membuat orang lain menjadi susah?
Renungan
• Isilah kolom berikut ini sesuai dengan kondisi yang terdapat di kolom paling kiri.
Aktivitas 6.2
Aktivitas Mandiri
154
Kelas XI SMASMK
Bayangkan kamu pada posisi seperti
di bawah ini Tuliskan
perasaanmu jika berada pada
kondisi tersebut Tuliskan perasaan
orang-orang terdekatmu jika kamu berada pada
kondisi tersebut
Mencari informasi lebih jauh melalui internet
atau bertanya kepada kakak kelas tentang
tugas yang diberikan guru sehingga mampu
memahami pelajaran dengan baik.
Mengerjakan PR di sekolah ketika pelajaran
akan dimulai.
Membantu orangtua mencari uang sehingga
dapat membayar SPP dan biaya sekolah
lainnya secara mandiri
Ketahuan mencontek sehingga tidak lulus
ujian
Melaksanakan setiap janji yang terucap
meskipun kondisi sulit tidak mengeluh.
155
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Berikan pandanganmu terkait pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Pentingkah sifat cinta kasih dalam hidupmu? Mengapa?
Dapatkah kamu menyebutkan ciri-ciri lainnya orang yang berpericinta kasih? Sebaliknya, seperti apa ciri-ciri orang yang tidak berpericinta
kasih? Seandainya setiap keluarga dapat menjalankan perilaku cinta kasih,
bagaimana kondisi negara tersebut? Sebaliknya, jika tiap keluarga tidak menjalankan perilaku cinta kasih, apakah yang akan terjadi terhadap
suatu negara?
Aktivitas 6.3
Tugas Mandiri
Demikian cinta kasih dimulai dari keluarga di rumah, selanjutnya pengaruh kebajikan ini mampu membawa seluruh umat manusia ke
dalam damai. Nabi bersabda, ”Laku berpericinta kasih itu dimulai dari yang dekat, akhirnya sampai juga kepada yang jauh. Laku tidak
berpericinta kasih itu dimulai dari yang jauh, akhirnya sampai juga kepada yang dekat”.
Dimulai dari dalam keluarga, pada akhirnya akan
tersiar kepada masyarakat luas. Meskipun berbuat kebajikan
hanya di dalam rumah, namun gemanya dapat tersiar ke
seluruh negeri.
Sebaliknya, seberapa pintar menyembunyikan
keburukan kita di tempat yang jauh sekalipun, pada akhirnya
akan sampai kepada orang terdekat kita. Seperti halnya
Raja Negeri Liang yang gemar
Sumber: dokumen Kemendikbud
Gambar 6.3 Cinta kasih itu dimulai dari yang
dekat.
156
Kelas XI SMASMK
akan peperangan membuat banyak jatuh korban, pada akhirnya adiknya
sendiri yang menjadi korban dalam peperangan. Demikian halnya, jika
kita terjerumus dalam pergaulan yang negatif, bukan saja membuat sulit diri
sendiri melainkan juga orangtua kita
Mengzi berkata, ”Usaha seseorang itu dapat diumpamakan seperti orang
menggali sumur. Meski sumur itu sudah digali sampai 9 depa, kalau belum juga
sampai sumbernya, pekerjaan itu sia- sia dan tak bisa dikatakan berhasil”.
Mengzi. VII A: 29