KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN UPAYA MENCEGAH KENAKALAN REMAJA DI KELURAHAN PAYA PASIR KECAMATAN MEDAN MARELAN KOTA MEDAN.

(1)

KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN UPAYA MENCEGAH

KENAKALAN REMAJA DI KELURAHAN PAYA PASIR

KECAMATAN MEDAN MARELAN

KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

Oleh : SAFRI SIHITE NIM.1103371031

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i

ABSTRAK

Safri Sihite.Karakteristik Orang Tua Dengan Upaya Mencegah Kenakalan Remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.2015.

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk-bentuk karakteristik orang tua setiap remaja yang melakukan kenakalan remaja dan bagaimana upaya yang dilakukan orang tua dalam mencegah kenakalan remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk karakteristik orang tua setiap remaja yang melakukan kenakalan remaja dan untuk mengetahui upaya yang telah dilakukan orang tua dalam mencegah kenakalan remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.

Menurut Suyanto (2010),“karakteristik adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama,baik dalam lingkup keluarga,masyarakat,bangsa dan negara”. Menurut Kartono (2010:6),“kenakalan remaja (juvenille delinquency) ialah perilaku jahat (dursila),atau kenakalan anak-anak muda;yang merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial,sehingga mereka mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang.

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.Populasi sebanyak 348 KK.Sampel dalam penelitian ini diambil 10% yakni menjadi 35 KK di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster berstrata (stratified cluster).Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner.Teknik analisis data menggunakan rumus persentase �= F

N x 100%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indikator melindungi anak rata-rata 15,7,hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya melindungi anak sebanyak 44,9%.Indikator permisivitas orang tua rata-rata 14,7,hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya permisivitas sebanyak 42%.Indikator memanjakan anak rata-rata 16,hal ini berarti karakteristik orang tua dalam upaya memanjakan anak sebanyak 45,71%.Indikator penolakan terhadap tuntutan anak rata-rata 16,5,hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya penolakan terhadap tuntutan anak sebanyak 47,14%.Indikator penerimaan orang tua rata-rata 16,5,hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya melakukan penerimaan sebanyak 47,14%.Indikator dominasi orang tua rata-rata 16,5,hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya dominasi sebanyak 47,14%.Indikator tunduk pada anak rata-rata 13,5,hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya tunduk pada anak sebanyak 38,57%.Indikator favoritisme orang tua rata-rata 15,hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya melakukan favoritisme sebanyak 42,86%.Indikator ambisi orang tua rata-rata 15,5,hal ini berarti karakteristik orang tua dalam upaya ambisi sebanyak 44,3%.Jadi dapat disimpulkan bahwa karakteristik orang tua dengan upaya mencegah kenakalan remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan adalah belum sepenuhnya berupaya dengan baik dikarenakan karakteristik orang tua belum berupaya dengan efektif.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Karakteristik Orang Tua Dengan Upaya Mencegah Kenakalan Remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan”.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah di Universitas Negeri Medan.Untuk menyelesaikan skripsi ini penulis berusaha baik tenaga maupun pikiran, namun karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman,penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.

Penulis sangat berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia pendidikan terkhusus dunia pendidikan luar sekolah.Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Januari 2016

Penulis

Safri Sihite NIM.1103371031


(6)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan skripsi ini,penulis menyadari bahwa tidak terlepas dari berbagai kendala,namun dapat terselesaikan dengan baik berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang tiada hentinya kepada penulis.

Oleh karena itu,pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan moril,materi,maupun doa dalam penulisan skripsi ini terkhusus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom,M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr.Nasrun,MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof.Dr.Yusnadi,MS,selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs.Aman Simare-mare,MS,selakuWakil Dekan II Bidang Keuangan dan Kepegawaian Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs.Edidon Hutasuhut,M.Pd, selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra.Rosdiana,M.Pd,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Dr.Sudirman,S.E,M.Pd,selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan dan selaku Dosen Pembimbing Akademik Penulis.


(7)

iv

8. Bapak Drs.Faber Simorangkir,MS,selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing,memotivasi,dan memberikan saran yang bermanfaat kepada penulis sejak awal hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.

9. Bapak Drs.Elizon Nainggolan,M.Pd,Ibu Dra.Rosdiana,M.Pd,dan Ibu Silvia Mariah Handayani,M.Pd,selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan,saran dan koreksian serta dorongan yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini.

10.Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang telah membekali berbagai pengetahuan dan pengalaman yang mendukung penyusunan skripsi ini serta para Staff Pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah membantu dalam penyelesaian surat-surat.

11.Kak Surya Indrawati,M.Pd,selaku Administrator Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian surat-surat penyusunan skripsi. 12.Bapak Saiful Bahri Nasution,S.Pt,selaku Kepala Kelurahan Paya Pasir yang

telah memberikan izin penelitian dan memberikan informasi-informasi yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini,serta Bapak Hendra Permana selaku Kepala Lingkungan VI yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

13.Teristimewa kepada kedua orang tuaku,Ayahanda tersayang Parulian Sihite, yang kini sudah tenang dan bahagia dalam damai di Surga BersamaNya,dan Ibunda tercinta Dorlenti Situmorang yang telah memberikan kasih


(8)

v

sayang,perhatian,doa yang tulus dan berjerih lelah memenuhi segala kebutuhan penulis,baik berupa moril dan meterial serta memotivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana.Mereka adalah orang tuaku yang sangat luar biasa.

14.Terkhusus kepada kakakku Yerni Piciesa Sihite,abangku Jechli Gusttihar Sihite,adik-adikku Samuel Sihite dan Leriana Sihite,serta laeku Siharno Manalu yang tiada henti-hentinya memberikan doa,semangat dan dukungan yang luar biasa selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan studi Di Universitas Negeri Medan hingga selesainya skripsi ini.

15.Sahabat-sahabat seperjuangan penulis yang selalu setia bersama dalam susah maupun senang, khususnya Rizky Adha,S.Pd,Jefry Pranada Matondang, Mangatas Sitorus,Yusuf Hidayat Pasaribu,Maruba Manullang,Putri Anggreani Marbun,S.Pd,Herman Sinaga,S.Pd,Julistar Siahaan dan Hamdan Sukry Siregar Terima kasih atas dukungan dan semangatnya yaa.

16.Special to my best friends,Yandi Syahputra Sipayung,S.T, Rocky Nainggolan, Andriono Sipayung,S.E,dan Rizky Ananda Putri,S.Agr,yang telah banyak memberikan masukan,semangat,dukungan,dan doa kepada penulis.Kita untuk selamanya.

17.Teman-teman Muda/i STM Marsada Roha yang menjadi wadah bagi penulis untuk sharing dan melayani.Thanks yaa buat dukungan,semangat dan doanya. 18.Rekan-rekan Todah Male Choir (TMC),terkhusus kepada abangda Mangara

Simanjuntak,yang telah memberikan masukan,motivasi,semangat dan doa kepada penulis.Thank you and God bless you all.


(9)

vi

19.Teman-teman Sidang Meja Hijau,Amentina Cibro,Boy Foor.B.Manalu,Yosta Rosa Apriani Simarmata,dan Miya Arliza Lubis yang saling mendoakan dan memberikan semangat serta dukungan.

20.Teman-teman seperjuangan mahasiswa PLS Ekstensi dan Reguler Stambuk 2010 yang telah banyak membantu penulis dalam perkuliahan selama ini. 21.Adik-adik stambuk jurusan PLS,terkhusus kepada Irma,Eva,Friska,dan Ravon.

Tetap semangat dan terus berjuang yaa dalam perkuliahannya.Good luck. 22.Kepada seluruh pihak yang telah turut membantu penulis dalam penulisan

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas doa dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

Akhir kata penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca,dan dunia pendidikan.

Medan, Januari 2016

Penulis

Safri Sihite NIM.1103371031


(10)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ……... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Batasan Masalah ... 8

1.4. Rumusan Masalah ...……... 8

1.5. Tujuan Penelitian ………... 9

1.6. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1. Kerangka Teori ... 11

2.1.1. Karakteristik ... 11

2.1.1.1. Pengertian Karakteristik ... 11

2.1.1.2. Jenis-Jenis Karakteristik ... 13

2.1.2. Orang Tua ... 15

2.1.3. Karakteristik Orang Tua ... 18

2.1.4. Kenakalan Remaja ... 21

2.1.4.1. Pengertian Remaja ... 21

2.1.4.2. Pengertian Kenakalan Remaja ... 25

2.1.4.3. Pembagian dan Jenis Kenakalan Remaja ... 28

2.1.4.4. Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja ... 31

2.1.4.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja ... 32


(11)

viii

2.2. Kerangka Berpikir ... 43

BAB III. METODE PENELITIAN ... 48

3.1. Jenis Penelitian ………... 48

3.2. Populasi dan Sampel ………... 48

3.2.1. Populasi ………... 48

3.2.2. Sampel ... 49

3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ………... 49

3.3.1. Variabel Penelitian ... 49

3.3.2. Defenisi Operasional …………... 49

3.4. Teknik Pengumpulan Data ………... 50

3.5. Teknik Analisis Data ... 51

3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ………... 52

3.6.1. Lokasi Penelitian ... 52

3.6.2. Waktu Penelitian ………... 52

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 53

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 54

4.3. Pembahasan ... 63

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1. Kesimpulan ... 69

5.2. Saran ... 72


(12)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1: Rentang Waktu Usia Remaja ... 24

Tabel 2: Kisi-kisi Kuesioner ... 51

Tabel 3: Pelaksanaan Penelitian ... 52

Tabel 4: Melindungi Anak ... 54

Tabel 5: Permisivitas Orang Tua ... 55

Tabel 6: Memanjakan Anak ... 56

Tabel 7: Penolakan Terhadap Tuntutan Anak ... 57

Tabel 8: Penerimaan Orang Tua ... 58

Tabel 9: Dominasi Orang Tua ... 59

Tabel 10: Tunduk Pada Anak ... 60

Tabel 11: Favoritisme Orang Tua ... 61


(13)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1: Paradigma Penelitian ... 47


(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 : Angket Karakteristik Orang Tua Dengan Upaya Mencegah

Kenakalan Remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan

Medan Marelan Kota Medan ... 75

Lampiran 2 : Rekapitulasi Hasil Perhitungan Analisis Data Responden ... 79

Lampiran 3 : Daftar Nama Responden di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan ... 82

Lampiran 4 : Riwayat Hidup ... 83

Lampiran 5 : Lembar Pengesahan Perbaikan Skripsi ... 84

Lampiran 6 : Surat Izin Penelitian ... 85


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Remaja adalah bagian dari generasi muda yang merupakan suatu kekuatan sosial yang sangat berperan dalam pembangunan bangsa Indonesia.Sebagai generasi penerus perjuangan bangsa Indonesia yang mempunyai hak dan kewajiban ikut serta dalam membangun negara dan bangsa Indonesia, generasi muda dalam hal ini remaja merupakan subyek dan obyek pembangunan nasional dalam usaha mencapai tujuan bangsa Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.Remaja merupakan modal pembangunan yang akan memelihara dan mengembangkan hasil pembagunan baik fisik maupun mental sosial Indonesia yang harus ditumbuh-kembangkan sebagai manusia seutuhnya, sehingga mempunyai kemampuan untuk melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia yang senantiasa memiliki tanggung jawab dan bermanfaat sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

Sebagai salah satu sumber daya manusia yang mempunyai potensi dan memiliki peranan yang stategis dan kedudukannya sebagai generasi penerus cita-cita bangsa keberadaannya di tengah kehidupan masyarakat, pada prinsipnya remaja merupakan pilar terpenting yang akan menentukan nasib peradaban masyarakat di masa yang akan datang dan juga remaja mempunyai ciri dan sifat khusus yang memerlukan pembinaan dalam rangka menjamin pertumbuhan fisik dan mentalnya secara utuh, selaras dan seimbang.Namun yang menjadi suatu permasalahan serius yang sedang dihadapi adalah masalah kenakalan remaja yang


(16)

2

merupakan persoalan aktual dihampir setiap negara di dunia termasuk Indonesia. Fenomena kenakalan remaja di Indonesia akhir-akhir ini semakin meluas. Bahkan hal ini sudah terjadi sejak dulu. Para pakar baik pakar hukum, psikolog, pakar agama dan lain sebagainya selalu mengupas masalah yang tak pernah habis-habisnya ini.Kenakalan remaja di Indonesia kini seperti sebuah lingkaran hitam yang tak pernah putus,sambung menyambung dari waktu ke waktu, dari masa ke masa, dari tahun ke tahun dan bahkan dari hari ke hari semakin rumit.Maraknya kenakalan remaja di Indonesia semakin menambah kasus kriminalitas yang sebelumnyapun sudah banyak yang menjadikan kenakalan remaja menjadi masalah nasional.Di Indonesia sendiri kenakalan remaja sudah menjadi masalah sosial yang sangat meresahkan banyak masyarakat.Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada tahun 1899 di Illinois,Amerika Serikat.

Survei Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas 2015) menunjukkan bahwa jumlah remaja di Indonesia mencapai 27 % ,jadi sekitar 66 juta jiwa dari total jumlah penduduk yang berjumlah 255,5 juta jiwa.Hal ini tentunya dapat menjadi aset bangsa jika remaja dapat menunjukkan potensi diri yang positif namun sebaliknya akan menjadi petaka jika remaja tersebut menunjukkan perilaku yang negatif bahkan sampai terlibat dalam kenakalan remaja.

Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang.Menurut Sarwono (2003:204),perilaku menyimpang adalah “tingkah laku anak yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku dalam


(17)

3

masyarakat (agama,etika,dan peraturan keluarga)”.Dalam perspektif perilaku menyimpang,masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku.Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial.

Menurut Kartono Kartini (2010:6),bahwa:”kenakalan Remaja (Juvenile

Delinquency) ialah perilaku jahat (Dursila),atau kejahatan/kenakalan anak – anak

muda yang merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak – anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial,sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang. Anak – anak muda yang delinquen atau jahat itu disebut pula sebagai anak cacat secara sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada di tengah masyarakat”.Sedangkan menurut Mappiare (1982:193),”kenakalan (perilaku) remaja adalah tingkah laku bermasalah yang terdapat pada dirinya sendiri maupun orang lain,yang melanggar aturan-aturan,nilai-nilai dan norma baik norma agama,hukum,dan adat”.

Secara Psikologis,kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya.Kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh remaja di bawah usia 17 tahun sangat beragam mulai dari perbuatan yang amoral dan anti sosial.Kenakalan remaja ini sering dilakukan oleh remaja yang kebutuhan ekonominya kurang sehingga mereka melakukan kenakalan,bahkan bukan hanya kenakalan saja tetapi tindakannya sudah termasuk kejahatan kriminal atau pidana.


(18)

4

Menurut Kusumanto (2010:89),”kenakalan remaja merupakan tingkah laku individu yang bertentangan dengan syarat-syarat dan pendapat umum yang dianggap sebagai accepteble dan baik oleh masyarakat yang berkebudayaan”.Hal yang sama sebagaimana diungkapkan oleh Kartono (2010:21),bahwa remaja tersebut dapat dilihat dari berbagai bentuk-bentuk kenakalannya,antara lain:

(1) Kebut-kebutan di jalan raya yang terkadang dapat mengganggu keamanan lalu lintas dan membahayakan jiwanya sendiri atau orang lain; (2) Perilaku ugal-ugalan,brandalan,dan urakan yang dapat mengganggu ketentraman di lingkungan sekitarnya.Perilaku ini bersumber pada dorongan primitif yang tidak terkendali serta suka menteror lingkungan; (3) Perkelahian antar sekolah,antar suku (tawuran) yang dapat mengakibatkan korban jiwa; (4) Membolos sekolah,lalu bergelandangan sepanjang jalan atau bersembunyi ditempat-tempat terpencil untuk melakukan bermacam-macam eksperimen kedurjanaan dan tindak asusila. Perilaku remaja terdiri dari perilaku kognitif,sosioemosional,dan seksual.Perilaku kognitif merupakan suatu perilaku remaja yang ditandai dengan bagaimana pola pikir dari remaja itu.Sedangkan perilaku sosioemosional merupakan suatu perilaku yang erat kaitannya dengan emosi remaja dan bagaimana remaja berinteraksi dengan kehidupan sosialnya.Dan perilaku seksual yakni suatu perilaku yang berkaitan erat dengan bagaimana remaja tersebut berpacaran.Perilaku-perilaku tersebut tentunya berkaitan erat dengan masa pubertas,dimana masa tersebut merupakan masa tumbuh kembang yang dialami oleh semua remaja.

Pada umumnya perkembangan remaja di kota dan di desa sangat berbeda.Perkembangan remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan pada umumnya terbilang bebas tanpa mengetahui penyebab yang terjadi akibat sikap yang ditimbulkan.Semua yang di lakukan para remaja bersifat “instan”yang membawanya pada efek kehancuran.Perubahan yang terjadi


(19)

5

pada perkembangan IPTEK yang negatif juga terlihat sekali pada kalangan remaja di kelurahan tersebut.

Kenakalan remaja salah satunya dipengaruhi oleh faktor keluarga.Gaya komunikasi orang tua yang kurang baik terhadap remaja justru dapat mengakibatkan timbulnya kenakalan remaja,meskipun demikian gaya komunikasi orang tua terhadap remaja juga dapat dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja.Hal ini dikarenakan keluarga merupakan tempat pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak remaja dalam lingkungan pergaulan,sebab kepribadian seorang remaja masih labil sehingga perlu pengawasan dan perhatian dari orang tua.Untuk itu orang tua mempunyai peranan didalam pertumbuhan dan perkembangan pribadi seorang remaja.

Orang tua mempunyai peranan di dalam pertumbuhan dan perkembangan pribadi seorang anak khususnya remaja.Sebab keluarga merupakan lingkungan pertama dari tempat kehadirannya dan mempunyai fungsi untuk menerima,merawat dan mendidik seorang anak.Dengan demikian,jelaslah keluarga menjadi tempat pendidikan pertama yang dibutuhkan oleh seorang anak,sebab pendidikan itu pada prinsipnya adalah untuk meletakkan dasar dan arah bagi anak.Pendidikan yang baik akan mengembangkan kedewasaan pribadi anak tersebut.Anak bisa menjadi mandiri,penuh tanggung jawab terhadap tugas dan kewajibannya,menghormati sesama manusia dan hidup sesuai martabat dan citranya.Sebaliknya,pendidikan yang salah dapat membawa akibat yang tidak baik bagi perkembangan pribadi anak tersebut.

Fenomena-fenomena yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa apabila konflik-konflik yang berkembang antara orang tua dan remaja menjadi


(20)

berlarut-6

larut dapat menimbulkan berbagai hal yang negatif,baik bagi remaja itu sendiri maupun dalam hubungannya antara remaja dan orang tuanya.Kondisi demikian merupakan suatu keadaan yang tidak baik bagi remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang kompleks,baik fisik maupun sosial termasuk pendidikan,antara lain dapat menimbulkan keluhan fisik yang tidak jelas penyebabnya maupun berbagai permasalahan yang berdampak pada perilaku anti sosial yang sering terjadi pada remaja.Bentuk kenakalan remaja tersebut seperti kabur dari rumah,membawa senjata tajam dan kebut-kebutan di jalan,sampai pada perbuatan yang sudah menjurus pada perbuatan kriminal atau perbuatan yang melanggar hukum seperti pembunuhan,pemakaian obat-obatan terlarang,seks bebas,perampokan,pemerkosaan,dan tindak kekerasan lainnya yang sering diberitakan pada media massa.

Demikian pula berdasarkan hasil observasi peneliti,adapun bentuk-bentuk kenakalan remaja yang terjadi di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan,antara lain :

a. Merokok bebas tanpa mengenal lokasi / tempat. b. Kebut-kebutan di jalanan dan geng motor.

c. Membolos sekolah lalu bergelandangan di sepanjang jalan dan ke warnet. d. Minum-minuman keras sambil mabuk-mabukan.

e. Perkelahian antar geng lingkungan ataupun sekolah.

f. Perjudian dalam bentuk-bentuk permainan lain dengan taruhan,seperti:domino,remi,tuo,dan lain sebagainya.

Meskipun orang tua telah berusaha membimbing dan membina anak remajanya semaksimal mungkin,tapi masih banyak terdapat remaja yang masih


(21)

7

melakukan penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan sudah jelas berdampak negatif bagi masa depannya maupun bagi masyarakat sekitarnya.

Tuntutan ekonomi yang membuat para orang tua di kelurahan tersebut sibuk bekerja untuk mencari nafkah daripada meluangkan waktu untuk sekedar berbincang (berkomunikasi) dengan anaknya.Hal ini terlihat pada keluarga yang secara ekonomis kurang mampu,sehingga tak ada waktu sama sekali untuk mengasuh anaknya.Sedangkan pada keluarga yang mampu,persoalannya adalah karena orang tua terlalu sibuk dengan urusan-urusan di luar rumah dalam rangka mengembangkan prestise.Keadaan ini jelas tidak menguntungkan perkembangan anak,dalam situasi yang demikian anak mudah mengalami frustasi,mengalami konflik-konflik psikologis,sehingga dapat mendorong anak menjadi Juvenile delinquency (berperilaku jahat/nakal).

Dari beberapa uraian atau penjelasan teori di atas dan permasalahan yang di temui di lapangan,maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul : “Karakteristik Orang Tua Dengan Upaya Mencegah Kenakalan Remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka beberapa masalah yang dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Orang tua kurang mencegah anak dalam bergaul secara bebas.

2. Orang tua kurang mengupayakan sikap yang konsisten dalam mencegah kenakalan remaja.

3. Orang tua kurang mempedulikan dampak yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja.


(22)

8

4. Bentuk-bentuk karakteristik orang tua setiap remaja yang melakukan kenakalan remaja.

5. Hubungan karakteristik orang tua dengan kenakalan remaja.

1.3. Batasan Masalah

Memfokuskan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini,maka diperlukan pembatasan masalah.Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh lebih jelas dan terarah.Maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bentuk-bentuk kenakalan yang pernah dilakukan oleh remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.

2. Bentuk-bentuk karakteristik orang tua setiap remaja yang melakukan kenakalan remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.

3. Upaya yang telah dilakukan orang tua dalam mencegah kenakalan remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.

4. Hubungan karakteristik orang tua dengan kenakalan remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas,maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apa sajakah bentuk-bentuk kenakalan yang pernah dilakukan oleh remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan?

2. Bagaimanakah bentuk-bentuk karakteristik orang tua setiap remaja yang melakukan kenakalan remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan?


(23)

9

3. Bagaimanakah upaya yang telah dilakukan orang tua dalam mencegah kenakalan remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan?

4. Bagaimanakah hubungan karakteristik orang tua dengan kenakalan remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan?

1.5. Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting karena setiap penelitian yang dilakukan harus mempunyai tujuan tertentu.Sesuai dengan rumusan masalah di atas,maka yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kenakalan yang pernah dilakukan oleh remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk karakteristik orang tua setiap remaja yang melakukan kenakalan remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.

3. Untuk mengetahui upaya yang telah dilakukan orang tua dalam mencegah kenakalan remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.

4. Untuk mengetahui hubungan karakteristik orang tua dengan kenakalan remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.

1.6. Manfaat Penelitian

Yang menjadi manfaat dalam penelitian ini ialah sebagai berikut : 1.6.1. Manfaat Praktis


(24)

10

a. Sebagai bahan masukan bagi Kepala Kelurahan (tempat penelitian) dan Orang tua untuk dapat meminimalisir tingkat kenakalan remaja yang ada di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.

b. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan dan pembelajaran bagi Unimed terkhusus bagi Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Luar Sekolah dalam menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman untuk membuat penulisan karya ilmiah di masa yang akan datang.

1.6.2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama mengenai karakteristik orang tua dengan upaya mencegah kenakalan remaja dengan lokasi yang berbeda.


(25)

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai

karakteristik orang tua dengan upaya mencegah kenakalan remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan,maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Indikator melindungi anak rata-rata 15,7.Hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya melindungi anak sebanyak 44,9%.Hal ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua turut berupaya melindungi anak.Karakteristik orang tua diharapkan mampu melindungi anaknya yang tergolong remaja agar tidak terjerumus ke dalam kenakalan remaja masa kini di lingkungan masyarakat.

2. Indikator permisivitas orang tua rata-rata 14,7.Hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya permisivitas sebanyak 42%.Hal ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua yang turut berupaya dalam hal permisivitas terhadap anaknya yang tergolong remaja.Karakteristik orang tua diharapkan mampu menyadari anaknya yang tergolong remaja dalam hal permisivitas agar tidak terjerumus ke dalam kenakalan remaja masa kini yang terdapat di lingkungan masyarakat sekitarnya.

3. Indikator memanjakan anak rata-rata 16.Hal ini berarti karakteristik orang tua dalam upaya memanjakan anak sebanyak 45,71%.Hal ini menunjukkan


(26)

70

bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua turut berupaya dalam memanjakan anak.Karakteristik orang tua diharapkan mampu memanjakan anak ke arah yang positif dan tidak berlebihan,agar tidak menyimpang dari apa yang diharapkan orang tuanya serta menjaga hubungan yang harmonis terhadap keluarga dan anak.

4. Indikator penolakan terhadap tuntutan anak rata-rata 16,5.Hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya penolakan terhadap tuntutan anak sebanyak 47,14%.Hal ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua turut berupaya melakukan penolakan terhadap anak remajanya dalam hal mengambil keputusan sendiri dan keinginan hati anaknya untuk melakukan suatu aktivitas yang ada di lingkungan masyarakat maupun sekolah.

5. Indikator penerimaan orang tua rata-rata 16,5.Hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya melakukan penerimaan sebanyak 47,14%.Hal ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua turut berupaya melakukan penerimaan terhadap anak remajanya dalam hal memberikan perhatian besar dan kasih sayang pada anak.Karakteristik orang tua yang menerima keberadaan anak remajanya akan lebih memperhatikan perkembangan kemampuan,dan memperhitungkan minatnya.

6. Indikator dominasi orang tua rata-rata 16,5.Hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya dominasi sebanyak 47,14%.Hal ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua turut berupaya dalam melakukan dominasi terhadap anak remajanya.Karakteristik orang tua


(27)

71

yang mendominasi anak terlalu sering akan dapat mengembangkan rasa rendah diri,bersikap jujur,sopan,dan sangat berhati-hati dalam hal berbicara serta perasaan menjadi korban keinginan orang tua yang tidak mampu untuk dicapainya.

7. Indikator tunduk pada anak rata-rata 13,5.Hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya tunduk pada anak sebanyak 38,57%.Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya karakteristik orang tua yang turut berupaya tunduk pada anak.Orang tua yang memiliki sifat tunduk pada anak biasanya membiarkan anak mendominasi mereka,dimana anak secara tidak langsung akan menunjukkan sedikit tenggang rasa,penghargaan atau loyalitas mereka terhadap orang tua,lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitarnya serta mampu bersosialisasi dengan baik.

8. Indikator favoritisme orang tua rata-rata 15.Hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya melakukan favoritisme sebanyak 42,86%.Hal ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua turut berupaya dalam melakukan favoritisme.Karakteristik orang tua yang berupaya melakukan favoritisme ini biasanya akan membuat mereka lebih menuntut dan mencintai anak yang difavoritkannya daripada anak yang lain dalam keluarga tersebut.

9. Indikator ambisi orang tua rata-rata 15,5.Hal ini berarti karakteristik orang tua dalam upaya ambisi sebanyak 44,3%.Hal ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua turut berupaya dalam melakukan ambisi.Karakteristik orang tua yang memiliki ambisi terhadap anak remajanya sering sekali sangat tinggi sehingga tidak realistis yang


(28)

72

menyebabkan anak cenderung terlihat bersikap bermusuhan,tidak bertanggung jawab dan berprestasi dibawah kemampuannya.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan,maka peneliti menyampaikan saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Kepada para orang tua khususnya di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan diharapkan untuk berpartisipasi dan berupaya dalam mencegah kenakalan remaja yang saat ini semakin meluas.Peneliti juga berharap agar orang tua lebih memperhatikan dan mengontrol anak remajanya dalam bergaul di lingkungan sekolah atau di lingkungan masyarakat sekitarnya.

2. Kepada kepala desa agar semakin memperhatikan para remaja di lingkungannya terkhusus dalam bergaul agar terhindar dari kenakalan remaja saat ini serta pihak pemerintah juga disarankan agar memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkhusus remaja mengenai bagaimana upaya mencegah kenakalan remaja,cara menanggulanginya serta tindakan apa saja yang harus dilakukan orang tua dalam menghadapi permasalahan yang dialami anak remajanya terkhusus di lingkungan keluarga.

3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian yang sama agar diperoleh hasil yang lebih menyeluruh sehingga memberikan kontribusi yang besar terutama terhadap karakteristik orang tua dengan upaya mencegah kenakalan remaja di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.


(29)

73

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Ahmadi,Abu.2007.Psikologi Sosial.Jakarta:Rhineka Cipta.

Arikunto,Suharsimi.2009.Manajemen Penelitian.Jakarta:Rineka Cipta.

Arikunto,Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi X. Jakarta:Rineka Cipta.

Basuki, Sulistyo.2006.Metode Penelitian Kuantitatif.Bandung:Rineka Cipta. Betty, R.2004.Karakteristik dan Peran Orang Tua.Jakarta:Kencana.

Fakultas Ilmu Pendidikan. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi.Medan:FIP UNIMED.

Gafur. 2008. Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hurlock,E.B.2010.Psikologi Perkembangan:Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.Jakarta:Erlangga.

Kartono,Kartini.2010. Patologi Sosial 2: Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Koentjaraningrat.1997.Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:Erlangga. Margono.2009.Metode Penelitian Pendidikan.Jakarta:Pustaka Umum.

Monks,Dkk.2004.Psikologi Perkembangan,Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya.Yogyakarta:Gajah Mada University Press.

Sarwono,Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sarwono,Sarlito Wirawan.2003.Psikologi Lingkungan.Jakarta:Grasindo.

Shochib,Moh.2000.Pola Asuh Orang Tua;Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri.Jakarta:Rineka Cipta.

Soekanto,Soejono.2003.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:Rajagravindo Persada. Sugiyono.2014.Metode Penelitian Pendidikan ; Pendekatan Kuantitatif,kualitatif


(30)

74

Yusnadi,dkk.2014.Konsep Dasar, Sejarah, Dan Asas Pendidikan Luar Sekolah. Universitas Negeri Medan:Unimed Press.

Sumber Internet :

Http://belajarpsikologi.com/2014/03/pengertian-remaja.html.(diakses pada tanggal 02 Mei 2015).

Http://edhay76.blogspot.com/2015/01/pengertian-remaja-menurut-para-ahli.html (diakses pada tanggal 13 Mei 2015).

pada-anak.html.(diakses pada tanggal 19 Juni 2015).

otoriter.html.(diakses pada tanggal 04 Juni 2015).

Http://www.kompasiana.com/2013/05/menuju-indonesia-sejahtera-dengan-genre_ 55c45e9d6f7a619820afa487.html.(diakses pada tanggal 06 Juli 2015).

Sumber Skripsi :

Manalu,Riduwan Saphutra.2010.Upaya Orang Tua Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja di Desa Fajar Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah.Medan:Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Novita,Eva.2011.Upaya Orang Tua Meningkatkan Moral Anak Dalam Mencegah Kenakalan Remaja di Desa Namu Ukur Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat.Medan:Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.


(1)

69 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai karakteristik orang tua dengan upaya mencegah kenakalan remaja di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan,maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Indikator melindungi anak rata-rata 15,7.Hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya melindungi anak sebanyak 44,9%.Hal ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua turut berupaya melindungi anak.Karakteristik orang tua diharapkan mampu melindungi anaknya yang tergolong remaja agar tidak terjerumus ke dalam kenakalan remaja masa kini di lingkungan masyarakat.

2. Indikator permisivitas orang tua rata-rata 14,7.Hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya permisivitas sebanyak 42%.Hal ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua yang turut berupaya dalam hal permisivitas terhadap anaknya yang tergolong remaja.Karakteristik orang tua diharapkan mampu menyadari anaknya yang tergolong remaja dalam hal permisivitas agar tidak terjerumus ke dalam kenakalan remaja masa kini yang terdapat di lingkungan masyarakat sekitarnya.

3. Indikator memanjakan anak rata-rata 16.Hal ini berarti karakteristik orang tua dalam upaya memanjakan anak sebanyak 45,71%.Hal ini menunjukkan


(2)

bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua turut berupaya dalam memanjakan anak.Karakteristik orang tua diharapkan mampu memanjakan anak ke arah yang positif dan tidak berlebihan,agar tidak menyimpang dari apa yang diharapkan orang tuanya serta menjaga hubungan yang harmonis terhadap keluarga dan anak.

4. Indikator penolakan terhadap tuntutan anak rata-rata 16,5.Hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya penolakan terhadap tuntutan anak sebanyak 47,14%.Hal ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua turut berupaya melakukan penolakan terhadap anak remajanya dalam hal mengambil keputusan sendiri dan keinginan hati anaknya untuk melakukan suatu aktivitas yang ada di lingkungan masyarakat maupun sekolah.

5. Indikator penerimaan orang tua rata-rata 16,5.Hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya melakukan penerimaan sebanyak 47,14%.Hal ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua turut berupaya melakukan penerimaan terhadap anak remajanya dalam hal memberikan perhatian besar dan kasih sayang pada anak.Karakteristik orang tua yang menerima keberadaan anak remajanya akan lebih memperhatikan perkembangan kemampuan,dan memperhitungkan minatnya.

6. Indikator dominasi orang tua rata-rata 16,5.Hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya dominasi sebanyak 47,14%.Hal ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua turut berupaya dalam melakukan dominasi terhadap anak remajanya.Karakteristik orang tua


(3)

yang mendominasi anak terlalu sering akan dapat mengembangkan rasa rendah diri,bersikap jujur,sopan,dan sangat berhati-hati dalam hal berbicara serta perasaan menjadi korban keinginan orang tua yang tidak mampu untuk dicapainya.

7. Indikator tunduk pada anak rata-rata 13,5.Hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya tunduk pada anak sebanyak 38,57%.Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya karakteristik orang tua yang turut berupaya tunduk pada anak.Orang tua yang memiliki sifat tunduk pada anak biasanya membiarkan anak mendominasi mereka,dimana anak secara tidak langsung akan menunjukkan sedikit tenggang rasa,penghargaan atau loyalitas mereka terhadap orang tua,lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitarnya serta mampu bersosialisasi dengan baik.

8. Indikator favoritisme orang tua rata-rata 15.Hal ini berarti karakteristik orang tua dengan upaya melakukan favoritisme sebanyak 42,86%.Hal ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua turut berupaya dalam melakukan favoritisme.Karakteristik orang tua yang berupaya melakukan favoritisme ini biasanya akan membuat mereka lebih menuntut dan mencintai anak yang difavoritkannya daripada anak yang lain dalam keluarga tersebut.

9. Indikator ambisi orang tua rata-rata 15,5.Hal ini berarti karakteristik orang tua dalam upaya ambisi sebanyak 44,3%.Hal ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya karakteristik orang tua turut berupaya dalam melakukan ambisi.Karakteristik orang tua yang memiliki ambisi terhadap anak remajanya sering sekali sangat tinggi sehingga tidak realistis yang


(4)

menyebabkan anak cenderung terlihat bersikap bermusuhan,tidak bertanggung jawab dan berprestasi dibawah kemampuannya.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan,maka peneliti menyampaikan saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Kepada para orang tua khususnya di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan diharapkan untuk berpartisipasi dan berupaya dalam mencegah kenakalan remaja yang saat ini semakin meluas.Peneliti juga berharap agar orang tua lebih memperhatikan dan mengontrol anak remajanya dalam bergaul di lingkungan sekolah atau di lingkungan masyarakat sekitarnya.

2. Kepada kepala desa agar semakin memperhatikan para remaja di lingkungannya terkhusus dalam bergaul agar terhindar dari kenakalan remaja saat ini serta pihak pemerintah juga disarankan agar memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkhusus remaja mengenai bagaimana upaya mencegah kenakalan remaja,cara menanggulanginya serta tindakan apa saja yang harus dilakukan orang tua dalam menghadapi permasalahan yang dialami anak remajanya terkhusus di lingkungan keluarga.

3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian yang sama agar diperoleh hasil yang lebih menyeluruh sehingga memberikan kontribusi yang besar terutama terhadap karakteristik orang tua dengan upaya mencegah kenakalan remaja di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Ahmadi,Abu.2007.Psikologi Sosial.Jakarta:Rhineka Cipta.

Arikunto,Suharsimi.2009.Manajemen Penelitian.Jakarta:Rineka Cipta.

Arikunto,Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi X. Jakarta:Rineka Cipta.

Basuki, Sulistyo.2006.Metode Penelitian Kuantitatif.Bandung:Rineka Cipta. Betty, R.2004.Karakteristik dan Peran Orang Tua.Jakarta:Kencana.

Fakultas Ilmu Pendidikan. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi.Medan:FIP UNIMED.

Gafur. 2008. Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hurlock,E.B.2010.Psikologi Perkembangan:Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.Jakarta:Erlangga.

Kartono,Kartini.2010. Patologi Sosial 2: Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Koentjaraningrat.1997.Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:Erlangga. Margono.2009.Metode Penelitian Pendidikan.Jakarta:Pustaka Umum.

Monks,Dkk.2004.Psikologi Perkembangan,Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya.Yogyakarta:Gajah Mada University Press.

Sarwono,Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sarwono,Sarlito Wirawan.2003.Psikologi Lingkungan.Jakarta:Grasindo.

Shochib,Moh.2000.Pola Asuh Orang Tua;Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri.Jakarta:Rineka Cipta.

Soekanto,Soejono.2003.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:Rajagravindo Persada. Sugiyono.2014.Metode Penelitian Pendidikan ; Pendekatan Kuantitatif,kualitatif


(6)

Yusnadi,dkk.2014.Konsep Dasar, Sejarah, Dan Asas Pendidikan Luar Sekolah. Universitas Negeri Medan:Unimed Press.

Sumber Internet :

Http://belajarpsikologi.com/2014/03/pengertian-remaja.html.(diakses pada tanggal 02 Mei 2015).

Http://edhay76.blogspot.com/2015/01/pengertian-remaja-menurut-para-ahli.html (diakses pada tanggal 13 Mei 2015).

pada-anak.html.(diakses pada tanggal 19 Juni 2015).

otoriter.html.(diakses pada tanggal 04 Juni 2015).

Http://www.kompasiana.com/2013/05/menuju-indonesia-sejahtera-dengan-genre_ 55c45e9d6f7a619820afa487.html.(diakses pada tanggal 06 Juli 2015). Sumber Skripsi :

Manalu,Riduwan Saphutra.2010.Upaya Orang Tua Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja di Desa Fajar Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah.Medan:Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Novita,Eva.2011.Upaya Orang Tua Meningkatkan Moral Anak Dalam Mencegah Kenakalan Remaja di Desa Namu Ukur Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat.Medan:Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.