HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 RANTAU UTARA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

(1)

Oleh : Uswatun Hasanah

NIM 4113341047

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015“, yang bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pegetahuan Alam, Universitas Medan.

Dalam Penyelesaian skripsi ini banyak pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan kepada penulis. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ir. Herkules Abdullah, MS. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skipsi ini. Bapak Drs. Hudson Sidabutar, M.Si, Ibu Dra. Martina Asiati Napitupulu, M.Sc, dan Bapak Dr. Mufti Sudibyo, M.Si, selaku Penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam skripsi ini. Ibu Dra. Adriana Yulinda Dumaria Lbn. Gaol, M.Kes, selaku dosen pembimbing akademik, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd dan Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, S.Psi, Ms.Kons, yang telah membantu saya dalam menvalidkan angket. Kepada Bapak/Ibu dosen beserta staf pegawai jurusan Biologi dan Fakultas MIPA saya ucapkan terima kasih atas segala ilmu yang telah diberikan kepada penulis. Keluaga besar SMA Negeri 1 Rantau Utara. Terutama Ibu Hj. Azizah, Ibu Susi Andriani, M.Pd, Ibu RES. Panjaitan, S.Pd dan siswa kelas XI IPA 1,2,3 yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada saya. Teristimewa ucapan terima kasih kepada Ayahanda tercinta (Bapak Suparioto) dan Ibunda Rustiyah yang tiada hentinya memberikan semangat, nasehat, do’a dan kasih sayangnya kepada penulis, bulek Sudarsih, Om Bambang Rinaldi dan Nenek Halimah Tusakdiah yang begitu tulus memberikan tempat tinggal yang begitu nyaman selama ini, dukungan baik moril maupun materil, untuk adinda Jasmine yang menjadi penghibur disaat jenuh dengan tingkah lucunya, dan khususnya buat kekasih


(3)

tercinta bg Bramono yang telah memberikan semangat dari kejauhan serta do’anya. Kepada kakak dan abang alumni kak lia, kak putri dan bg ihsan yang sudah memberikan semangat dan doanya, atas semua dukungannya yang tanpa henti membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini terima kasih banyak.

Buat sahabat-sahabatku Sherly, Wieke, Sri Adiati, Yessi, Tetty, Eka, Elva, Eva terkhusus buat Fitri dan Nia terimakasih selama ini sudah berkeluh kesah bersama, juga buat teman Pendidikan Biologi Ekstensi B 2011 dan teman-teman PPLT 2014 teruslah berjuang dan semangat semoga kelak kita berjumpa lagi dengan keadaan yang lebih baik.

Semoga kebaikan Bapak/Ibu, Saudara/I menjadi amal baik dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Juni 2015 Penulis

Uswatun Hasanah NIM. 4113341047


(4)

iii

HUBUNGAN KECER DAS AN EM OSIONAL DEN GA N HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

SMA NEGERI 1 RANTAU UTARA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Uswatun Hasanah (NIM 4113341047)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI yang terdiri dari 3 kelas. Sampel terdiri dari 25% dari jumlah kelas, diambil secara acak dengan menggunakan random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 31 siswa. Untuk memperoleh data kecerdasan emosional digunakan angket yang telah divalidkan oleh validator. Sedangkan data hasil belajar biologi siswa dilihat dari nilai empat kali ujian formatif dan satu kali ujian mid semester. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor variabel kecerdasan emosional termasuk dalam kategori cukup (146,25) dan skor variabel hasil belajar biologi siswa juga termasuk dalam kategori cukup (65). Untuk uji persyaratan data diketahui bahwa populasi dari kedua variabel berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Dari perhitungan koefisien korelasi didapat harga rxy = 0,80 dengan konstribusi sebesar 64% yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015.


(5)

THE CORRELATION OF EMOTIONAL INTELLIGENCE WITH THE STUDY RESULT OF BIOLOGY IN NATURAL SCIENCE AT

GRADE XI SMA NEGERI 1 RANTAU UTARA OF THE YEAR 2014/2015.

Uswatun Hasanah (NIM 4113341047)

ABSTRACT

This study aimed to know the correlation of emotional intelligence with the study result of biology in natural science at grade XI SMA Negeri 1 Rantau Utara of the year 2014/2015. Population in this research was all student of natural science at grade XI consist of three class. The sample consisted of 25% in the number at classes, taken by using random sampling and obtained a sample at 31 students. To take the data used by emotional intelligence questionnaire was valid by the validator. The data of study result has taken fourtimes to formatif exams and one mid-term exam. The result showed that score of emotional intelligence variables included in the enough category (146.25) and the score study result of biology include enough too (65). To test the data requirements in mind that the population of both variables were normally distributed and had homogeneous variances. From the calculation of the price obtained correlation coefficient rxy = 0.80 with a large contribution of 64% and real affected with the study result of biology in natural science at grade XI SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015.


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Kecerdasan 6

2.1.2. Pengertian Emosi 7

2.1.3. Pengertian Kecerdasan Emosional 8

2.1.4. Cara Kerja Otak Dalam Mengelola Emosi 9

2.1.5.Ciri-ciri Kecerdasan Emosional 11

2.1.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kecerdasan Emosi 12

2.1.7. Komponen Kecerdasan Emosional 14

2.1.8. Kecerdasan Emosional Anak 19

2.1.9. Perkembangan Emosi pada Remaja 20

2.1.10. Meningkatkan dan Mengembangkan Kecerdasan Emosional 22

2.1.11. Pengukuran EQ 23

2.2. Hasil Belajar 26

2.2.1.Pengertian Hasil Belajar 26

2.2.2. Tipe Hasil Belajar 27

2.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 27

2.2.4. Meningkatkan Hasil Belajar 29

2.3. Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar 30

2.4. Kerangka Konseptual 34


(7)

BAB III METODE PENELITIAN 35

3.2. Populasi dan Sampel 35

3.2.1. Populasi 35

3.2.2. Sampel 35

3.3. Variabel Penelitian 35

3.3.1. Variabel bebas (X) 35

3.3.2. Variabel terikat (Y) 35

3.4. Instrumen Penelitian 36

3.4.1. Data Kecerdasan Emosional 36

3.4.2. Validasi Instrumen Penelitian 37

3.4.3. Data Hasil Belajar Siswa 38

3.5. Jenis dan Desain Penelitian 38

3.6. Prosedur Penelitian 38

3.6.1. Tahap Persiapan 38

3.6.2. Tahap Pelaksanaan 39

3.6.3. Tahap Pengolahan Data 39

3.7. Teknik Analisis Data 39

3.7.1. Mentabulasi Data 39

3.7.2. Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis 40

3.7.3. Menghitung Koefisien Korelasi 40

3.7.4. Indeks Determinasi 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42

4.1. Deskripsi Data Penelitian 42

4.1.1. Data Kecerdasan Emosional 42

4.1.2. Data Hasil Belajar 43

4.2. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian 43

4.2.1. Distribusi Siswa Responden Berdasarkan Kategori Tingkat EQ 43 4.2.2. Distribusi Siswa Responden Berdasarkan Hasil Belajar Biologi 44

4.3. Uji Persyaratan Data 45

4.3.1. Uji Normalitas 45

4.3.2. Uji Homogenitas 45

4.3.3. Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi 45

4.3.4. Perhitungan Koefisien Korelasi 46

4.3.5. Pengujian Hipotesis 47

4.3.6. Perhitungan Indeks Determinasi 47

4.4 Pembahasan 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 52

5.1. Kesimpulan 52

5.2. Saran 52


(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kerangka Kerja Kecakapan Emosi 24

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian 35

Tabel 3.2 Pemberian Skor Angket untuk Jawaban Siswa 36 Tabel 3.3 Penentuan Kategori EQ siwa berdasarkan skor angket 36 Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Kecerdasan Emosional 37 Tabel 3.5 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi 40 Tabel 4.1 Distribusi frekuensi data kecerdasan emosional (X) 42 Tabel 4.2 Distribusi frekuensi hasil belajar biologi siswa Kelas 43

XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015.

Tabel 4.3 Distribusi siswa responden berdasarkan kategori 44 tingkat kecerdasan emosional (EQ)

Tabel 4.4 Distribusi siswa responden berdasar rata-rata hasil 44 belajar biologi (HB) siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Desain penelitian kecerdasan emosional 38 Gambar 4.1 Diagram pencar yang menunjukkan arah regresi Y atas X 46


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Angket Kecerdasan Emosional 55

Lampiran 2 Data Penelitian Hubungan Kecerdasan Emosional (X) 59 Dengan Hasil Belajar (Y)

Lampiran 3 Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi 60 Lampiran 4 Distribusi Frekuensi Data Hasil Kecerdasan 61 Lampiran 5 Perhitungan Tingkat Kecenderungan 63

Variabel Emosional Siswa (X) Dengan Variabel Hasil Belajar Biologi (Y)

Lampiran 6 Output Data Dengan SPSS 18 65

Lampiran 7 Perhitungan Koefisien Korelasi 71

Lampiran 8 Perhitungan Indeks Determinasi 72

Lampiran 9 Perhitungan Koefisien Korelasi Parsial Dan Koefisien 73 Determinasi Untuk Variabel Kecerdasan Emosional

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian 80

Lampiran 11 Surat Izin Penelitian Dari FMIPA UNIMED 83 Lampiran 12 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan 85

Kabupaten Labuhan Batu


(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk mencapai suatu tujuan. Salah satu tujuannya adalah pencapaian hasil belajar yang meliputi ranah kognitif (mencakup pengetahuan dan fakta), afektif (mencakup sikap), psikomotorik (mencakup keterampilan bertindak). Ketiga ranah hasil belajar tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh. Dari ketiga ranah tersebut, ranah kognitif merupakan ranah yang paling mendominasi dan menonjol karena berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran, serta sering dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan siswa (Sudjana, 2010).

Proses pembelajaran biologi mengembangkan keterampilan proses IPA, karena lebih berfokus pada keterampilan intelektual. Keterampilan proses merupakan sejumlah keterampilan yang memungkinkan siswa untuk mempelajari biologi, seperti mengobservasi, mengklasifikasi, menginterpretasi, merancang percobaan dan mengaplikasikan (Wulandari, 2005).

Pada proses pembelajaran biologi terdapat banyak faktor psikologis yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa. Faktor psikologis diantaranya adalah ketekunan, kepercayaan diri, motivasi, optimis dan pengendalian diri. Hasil belajar dapat dicapai apabila keadaan psikologis tersebut dapat dikendalikan dengan benar. Hasil belajar siswa lebih ditentukan oleh faktor internal sebesar 70%, sedangkan faktor eksternal hanya mempengaruhi 30%. Faktor internal yang berperan penting dalam menentukan hasil belajar adalah intelegensi dan kesiapan. Seseorang yang mempunyai intelegensi tinggi umumnya mudah belajar dan hasilnya cenderung baik (Badriyati, 2011).

Intelegensi atau kecerdasan tidak hanya diartikan secara sempit sebagai kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir. Kecerdasan mencakup seluruh kemampuan seseorang dalam mengelola perasaan dan aspek emosi dalam dirinya. Kemampuan dalam mengelola emosi dalam diri lebih dikenal dengan kecerdasan emosional (EQ). Kecerdasan emosi dinilai memiliki peran yang cukup tinggi dalam menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Emotional Quotient (EQ)

1 1


(12)

2

merupakan hasil yang diperoleh setelah individu melatih fungsi emosional dalam dirinya maupun orang lain yang berkaitan dengan kemampuan perasaan dan emosi sehingga hasil belajar yang dicapai optimal Salovey dan Meyer dalam (Aunurrahman, 2009).

EQ merupakan kemampuan untuk memotivasi diri, mengendalikan perasaan dan dorongan hati, menjaga agar stres tidak mematikan kemampuan berpikir, berempati dan mengaplikasikan kecerdasan emosi secara efektif. Terkait dengan kecerdasan emosi, menurut Aunurrahman (2009) keberhasilan dalam belajar lebih banyak ditentukan oleh kemampuan seseorang dalam mengelola emosi yang dimilikinya. Orang yang berhasil adalah orang yang tidak hanya cerdas secara intelektual saja namun dapat mengelola emosional diri sendiri dan menjalin hubungan baik dengan lingkungannya.

Menurut Goleman (2003), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah Emotional Quotient (EQ). Dalam EQ terdapat 2 aspek yaitu kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal. Kecerdasan intrapersonal yaitu percaya diri, belajar dan bekerja mandiri, tidak mudah putus asa, tidak mudah menyerah, tidak mudah minta bantuan orang lain, realistis akan kelemahan dirinya, memiliki analisa unik dan berbeda. Apabila semua hal tersebut tertanam di dalam diri siswa maka proses belajar akan lebih baik dan hasil belajar akan cenderung baik. Kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan berkomunikasi, berinteraksi, dan bekerjasama dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal yang tertanam pada siswa menimbulkan kelancaran dalam proses belajar sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar.

Kecerdasan emosional (EQ) telah disetarakan dengan kecerdasan intelektual (IQ) dalam menentukan tingkat keberhasilan. IQ tidak berfungsi dengan baik tanpa penghayatan emosional siswa terhadap mata pelajaran yang disampaikan di sekolah. Kedua intelegensi tersebut saling melengkapi, sehingga dapat dikatakan kunci keberhasilan belajar siswa adalah kondisi optimumnya IQ dan EQ.


(13)

Optimasi keduanya merupakan kunci dalam pencapaian hasil belajar. IQ dan EQ termasuk dalam input yang berperan penting dalam kegiatan pembelajaran.

Siswa yang memiliki kecerdasan emosi tinggi adalah siswa yang bahagia, percaya diri, populer, dan lebih sukses di sekolah. Mereka lebih mampu menguasai gejolak emosinya, menjalin hubungan yang manis dengan orang lain, dapat mengelola stres, dan memiliki kesehatan mental yang baik. Siswa-siswa yang cerdas secara emosi memiliki kemampuan untuk memahami emosi diri sendiri dan orang lain, dan menggunakan emosi sebagai informasi untuk memandu pikiran dan tindakan. Siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah lebih terlihat menarik diri dari pergaulan atau masalah sosial seperti: lebih suka menyendiri dan kurang bersemangat, sering cemas dan depresi, serta nakal dan agresif. Sekarang semakin banyak siswa yang memiliki ciri-ciri tersebut, hal ini menandakan adanya kemerosotan emosi/penurunan kecerdasan emosional. Angka siswa-siswa yang mengalami penurunan kecerdasan emosi sudah mencapai 50% dari tahun-tahun sebelumnya (Hartini, 2002).

Berdasarkan penelitian Hermita (2012) terdapat hubungan positif dan signifikan antara skor EQ dengan hasil belajar kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta. Selain itu hasil penelitian Daud (2012) juga menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar biologi siswa SMA Negeri di kota Palopo.

Pergolakan emosi yang terjadi pada diri individu tidak terlepas dari bermacam pengaruh, seperti lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman-teman sebaya serta aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dari pernyataan diatas, jelas tergambar bahwa kecerdasan emosional sangat penting, karena seseorang yang mampu mengelola emosi akan dapat meraih kesuksesan hidup. Seseorang yang gagal mengelola emosi, akan mengalami banyak kesulitan dalam mencapai cita-cita karena produktivitasnya tidak optimal. Pada kenyataannya orang yang sangat cerdas sekalipun tetapi gampang putus asa dan tidak mampu berempati dengan orang lain akan cenderung dijauhi oleh lingkungannya. Dan sebaliknya orang yang tidak begitu pintar tetapi


(14)

4

sanggup bergaul dengan baik, umumnya lebih berhasil dalam hidupnya. Itulah sebabnya Kecerdasan Emosional (EQ) sangatlah penting dan perlu dikembangkan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru biologi dan observasi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara diketahui bahwa hasil belajar siswa hanya sekitar 53% siswa yang masih tuntas dan 47% siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Siswa yang nilai hasil belajar dengan nilai 81-100 sekitar 49% dan pada nilai 60-80 sekitar 51%. Hasil belajar yang diambil hanya dinilai dari kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik, guru juga belum memaksimalkan kecerdasan emosional yang dimiliki siswa.

Oleh sebab itu diperlukan penelitian lanjutan mengenai “Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kecerdasan emosional (EQ) merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian prestasi belajar biologi siswa.

2. Kecerdasan emosional saling berhubungan dengan kecerdasan intelektual (IQ) sehingga perlu dikembangkan dalam proses belajar mengajar.

1.3. Batasan Masalah

Karena banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar dan untuk menghindari pembahasan yang semakin luas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada:

1. Pengukuran kecerdasan emosional siswa dengan menggunakan

kuesioner/angket.

2. Hasil belajar yang digunakan yaitu hasil empat kali ujian formatif dan satu kali ujian mid semester.

3. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA semester 2 SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015.


(15)

1.4.Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015 dan berapa besarkah konstribusi yang diberikan?

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar

biologi dan seberapa besar konstribusinya pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.6.Manfaat Penelitian

1. Bagi guru, memberi masukan bagi guru untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan menganalisis tingkat kesulitan belajar siswa.

2. Bagi siswa, memberi informasi kepada siswa tentang pentingnya kecerdasan emosional untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal.

3. Bagi peneliti, sebagai referensi bagi penelitian berikutnya yang berkaitan dengan kecerdasan emosional.


(16)

52 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang signifikan antara Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun 2. Pembelajaran 2014/2015 yang terlihat dari pengujian hipotesis dimana thitung >

ttabel (7,17 > 2,04).

3. Kecerdasan Emosional memberikan konstribusi sebesar 64% terhadap hasil belajar biologi siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Sebaiknya siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015 semakin meningkatkan kecerdasan emosionalnya karena telah terbukti bahwa kecerdasan emosional memiliki hubungan yang berarti dengan peningkatan hasil belajar biologi siswa.

2. Agar guru biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015 senantiasa memotivasi siswa untuk menggunakan kecerdasan emosionalnya sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai apakah ada hubungan IQ, EQ, dan hasil belajar beserta apakah jika semakin tinggi EQ maka semaki tinggi juga hasil belajarnya pada lokasi dan objek yang berbeda.


(17)

53

Arikunto, S., (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Aunurrahman., (2009). Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Alfabeta, Bandung. Ayu, D.P., (2009). Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dan Kecerdasan

Emosional Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa SMA. Universitas Katolik

Soegijapranata, Semarang.

Badriyati, I., (2011). Korelasi Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran IPA Biologi Pokok Bahasan Sistem Pernapasan Kelas XI Di SMA Negeri 1 Cigugur Kabupaten Kuningan. Cirebon, IAIN

Syekh Nurjati.

Bahtiar,. (2009). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Belajar

Siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Mataram. Jurnal Alternatif Kependidikan

Vol.14, No.2, Purwokerto.

Cooper, R dan Sawaf, A., (2002). Kecerdasan Emosi Dalam Kepemimpinan dan Organisasi (Terjemahan). Penerbit Gramedia Putra, Jakarta.

Daud, F., (2012). Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo Tahun Pembelajaran 2011/2012. UNM, Makassar.

Dimyati, M., (2006). Belajar dan Pembelajaran. Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Effendi, A., (2005). Revolusi Kecerdasan Abad 21 (Kritik MI, EI, SQ, AQ, dan Succesfull Intelligence Atas IQ). Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Goleman, D., (2000). Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi (Terjemahan : T Hermaya). Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Goleman, D., (2003). Emotional Intelligence (Terjemahan : T Hermaya). Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hartini, N., (2002). Optimalisasi Perkembangan Kecerdasan Emosi Siswa. Jurnal Insan Media Psikologi Vol.4 (1). Jakarta.


(18)

54

Hermita, R., (2012). Hasil Belajar Kognitif Biologi Diprediksi dari Emotional Quotient (EQ) dan Kesiapan Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. UNS, Semarang.

Hurlock, E. B., (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Terjemahan Instiwidayanti dan Soedjarwo). Edisi Kelima. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kaula, W.H., (2009). Hubungan Antara Pola Kelekatan Dengan Kecerdasan Emosi Pada Remaja Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Khodijah, N., (2014). Psikologi Pendidikan. Penerbit PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Ngalim, P., (2000). Psikologi Pendidikan. Penerbit Remaja Rosda Karya, Bandung.

Nggermanto, A., (2006). Kecerdasan Quantum. Penerbit Nuansa, Bandung.

Sarlito,W.S., (2002). Psikologi Remaja. Penerbit PT Raja Grafindo Pustaka, Jakarta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana., (2005). Metoda Statistika. Penerbit Tarsito Bandung, Bandung.

Sudjana, N., (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sugiyono., (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kutialitatif Dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Uno, B. Hamzah., (2006). Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Walgito, B., (2004). Pengantar Psikologi Umum. Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Wulandari, K., (2005). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas 11 SMA Negeri 1 Pamulang.UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.


(1)

3

Optimasi keduanya merupakan kunci dalam pencapaian hasil belajar. IQ dan EQ termasuk dalam input yang berperan penting dalam kegiatan pembelajaran.

Siswa yang memiliki kecerdasan emosi tinggi adalah siswa yang bahagia, percaya diri, populer, dan lebih sukses di sekolah. Mereka lebih mampu menguasai gejolak emosinya, menjalin hubungan yang manis dengan orang lain, dapat mengelola stres, dan memiliki kesehatan mental yang baik. Siswa-siswa yang cerdas secara emosi memiliki kemampuan untuk memahami emosi diri sendiri dan orang lain, dan menggunakan emosi sebagai informasi untuk memandu pikiran dan tindakan. Siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah lebih terlihat menarik diri dari pergaulan atau masalah sosial seperti: lebih suka menyendiri dan kurang bersemangat, sering cemas dan depresi, serta nakal dan agresif. Sekarang semakin banyak siswa yang memiliki ciri-ciri tersebut, hal ini menandakan adanya kemerosotan emosi/penurunan kecerdasan emosional. Angka siswa-siswa yang mengalami penurunan kecerdasan emosi sudah mencapai 50% dari tahun-tahun sebelumnya (Hartini, 2002).

Berdasarkan penelitian Hermita (2012) terdapat hubungan positif dan signifikan antara skor EQ dengan hasil belajar kognitif biologi siswa kelas X SMA Negeri 7 Surakarta. Selain itu hasil penelitian Daud (2012) juga menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar biologi siswa SMA Negeri di kota Palopo.

Pergolakan emosi yang terjadi pada diri individu tidak terlepas dari bermacam pengaruh, seperti lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman-teman sebaya serta aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dari pernyataan diatas, jelas tergambar bahwa kecerdasan emosional sangat penting, karena seseorang yang mampu mengelola emosi akan dapat meraih kesuksesan hidup. Seseorang yang gagal mengelola emosi, akan mengalami banyak kesulitan dalam mencapai cita-cita karena produktivitasnya tidak optimal. Pada kenyataannya orang yang sangat cerdas sekalipun tetapi gampang putus asa dan tidak mampu berempati dengan orang lain akan cenderung dijauhi oleh lingkungannya. Dan sebaliknya orang yang tidak begitu pintar tetapi


(2)

4

sanggup bergaul dengan baik, umumnya lebih berhasil dalam hidupnya. Itulah sebabnya Kecerdasan Emosional (EQ) sangatlah penting dan perlu dikembangkan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru biologi dan observasi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara diketahui bahwa hasil belajar siswa hanya sekitar 53% siswa yang masih tuntas dan 47% siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Siswa yang nilai hasil belajar dengan nilai 81-100 sekitar 49% dan pada nilai 60-80 sekitar 51%. Hasil belajar yang diambil hanya dinilai dari kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik, guru juga belum memaksimalkan kecerdasan emosional yang dimiliki siswa.

Oleh sebab itu diperlukan penelitian lanjutan mengenai “Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kecerdasan emosional (EQ) merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian prestasi belajar biologi siswa.

2. Kecerdasan emosional saling berhubungan dengan kecerdasan intelektual (IQ) sehingga perlu dikembangkan dalam proses belajar mengajar.

1.3. Batasan Masalah

Karena banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar dan untuk menghindari pembahasan yang semakin luas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada:

1. Pengukuran kecerdasan emosional siswa dengan menggunakan kuesioner/angket.

2. Hasil belajar yang digunakan yaitu hasil empat kali ujian formatif dan satu kali ujian mid semester.

3. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA semester 2 SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015.


(3)

5

1.4.Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015 dan berapa besarkah konstribusi yang diberikan?

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar

biologi dan seberapa besar konstribusinya pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.6.Manfaat Penelitian

1. Bagi guru, memberi masukan bagi guru untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan menganalisis tingkat kesulitan belajar siswa.

2. Bagi siswa, memberi informasi kepada siswa tentang pentingnya kecerdasan emosional untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal.

3. Bagi peneliti, sebagai referensi bagi penelitian berikutnya yang berkaitan dengan kecerdasan emosional.


(4)

52 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang signifikan antara Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun 2. Pembelajaran 2014/2015 yang terlihat dari pengujian hipotesis dimana thitung >

ttabel (7,17 > 2,04).

3. Kecerdasan Emosional memberikan konstribusi sebesar 64% terhadap hasil belajar biologi siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Sebaiknya siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun

Pembelajaran 2014/2015 semakin meningkatkan kecerdasan emosionalnya karena telah terbukti bahwa kecerdasan emosional memiliki hubungan yang berarti dengan peningkatan hasil belajar biologi siswa.

2. Agar guru biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2014/2015 senantiasa memotivasi siswa untuk menggunakan kecerdasan emosionalnya sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai apakah ada hubungan IQ, EQ, dan hasil belajar beserta apakah jika semakin tinggi EQ maka semaki tinggi juga hasil belajarnya pada lokasi dan objek yang berbeda.


(5)

53

DAFTAR PUSTAKA

Afiyani, R.H., (2011). Peran Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan Emosional

Pada Anak Didik. Universitas Pasundan, Bandung.

Arikunto, S., (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Aunurrahman., (2009). Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Alfabeta, Bandung. Ayu, D.P., (2009). Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dan Kecerdasan

Emosional Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa SMA. Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

Badriyati, I., (2011). Korelasi Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Biologi Pokok Bahasan Sistem Pernapasan Kelas XI Di SMA Negeri 1 Cigugur Kabupaten Kuningan. Cirebon, IAIN Syekh Nurjati.

Bahtiar,. (2009). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Mataram. Jurnal Alternatif Kependidikan Vol.14, No.2, Purwokerto.

Cooper, R dan Sawaf, A., (2002). Kecerdasan Emosi Dalam Kepemimpinan dan

Organisasi (Terjemahan). Penerbit Gramedia Putra, Jakarta.

Daud, F., (2012). Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajar

Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo Tahun Pembelajaran 2011/2012. UNM, Makassar.

Dimyati, M., (2006). Belajar dan Pembelajaran. Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Effendi, A., (2005). Revolusi Kecerdasan Abad 21 (Kritik MI, EI, SQ, AQ, dan

Succesfull Intelligence Atas IQ). Penerbit Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Goleman, D., (2000). Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi (Terjemahan : T Hermaya). Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Goleman, D., (2003). Emotional Intelligence (Terjemahan : T Hermaya). Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hartini, N., (2002). Optimalisasi Perkembangan Kecerdasan Emosi Siswa. Jurnal


(6)

54

Hermita, R., (2012). Hasil Belajar Kognitif Biologi Diprediksi dari Emotional

Quotient (EQ) dan Kesiapan Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. UNS, Semarang.

Hurlock, E. B., (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan (Terjemahan Instiwidayanti dan Soedjarwo). Edisi

Kelima. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kaula, W.H., (2009). Hubungan Antara Pola Kelekatan Dengan Kecerdasan

Emosi Pada Remaja Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar.

Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Khodijah, N., (2014). Psikologi Pendidikan. Penerbit PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Ngalim, P., (2000). Psikologi Pendidikan. Penerbit Remaja Rosda Karya, Bandung.

Nggermanto, A., (2006). Kecerdasan Quantum. Penerbit Nuansa, Bandung. Sarlito,W.S., (2002). Psikologi Remaja. Penerbit PT Raja Grafindo Pustaka,

Jakarta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana., (2005). Metoda Statistika. Penerbit Tarsito Bandung, Bandung.

Sudjana, N., (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sugiyono., (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kutialitatif Dan R&D. Penerbit

Alfabeta, Bandung.

Uno, B. Hamzah., (2006). Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Walgito, B., (2004). Pengantar Psikologi Umum. Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Wulandari, K., (2005). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Hasil

Belajar Biologi Siswa Kelas 11 SMA Negeri 1 Pamulang.UIN Syarif