perencanaan mengatakan bahwa suatau rencana yang baik adalah memenuhi berbagai ciri, seperti:
1. Mempermudah pencapaian tujuan
2. Merupakan penjabaran yang sistematik dan strategi dasar dalam organisasi
3. Dipahami oleh mereka yang akan terlibat dalam pelaksanaannya
4. Komprehensif dalam arti mencakup semua segi kehidupan organisasional.
5. Disusun oleh mereka yang memahami betul hakikat tujuan organisasi
6. Disusun oleh mereka yang benar-benar memahami teknik-teknik
perencanaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan pelatihan adalah suatu kegiatan
persiapan yang dilakukan dengan merumuskan kegiatan pelatihan yang sesuai dengan keadaan masyarakat secara efisien dan efektif guna untuk mewujudkan
suatu tujuan.
2.1.2 Pelaksanaan
Setelah perencanaan dilakukan dengan matang, maka tahap selanjutnya dalam proses pelatihan adalah tahap pelaksanaan. Menurut Kamil 2010:20
pelaksanaan pelatihan adalah berupa implementasi program pelatihan untuk memenuhi kebutuhan peserta pelatihan yang berisi aktivitas-aktivitas dan
pengalaman belajar yang dapat memenuhi sasaran-sasaran pelatihan yang telah ditetapkan pada tahap penilaian kebutuhan. Selanjutnya Sanjaya 2010:25
menambahkan bahwa implementasi program merupakan pelaksanaan dari: 1.
Strategi yang telahdirencanakan untuk mencapai tujuan sebelumnya pada tahap perencanaan, yang meliputi hal-hal yang telah dijelaskan pada tahap
perencanaan. 2.
Penetapan sumberdaya yang telah dirumuskan diawal. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelatihan merupakan suatu
pengaplikasian dari perncanaan yang telah ditetapkan pada tahap awal yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dan pengalaman belajar yenga
dapat memenuhi sasaran pelatihan yang telah ditetapkan serta membawa manfaat bagi peserta pelatihan.
2.1.3 Evaluasi
Tahap terakhir dalam pelaksanaan progran pelatihan yaitu tahap evaluasi. Menurut Kamil 2010:53 bahwa evaluasi adalah proses penetapan secara
sistematis tentang nilai, tujuan, efektivitas, atau kecocokan sesuatu sesuai dengan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selanjutnya Guba dan
Lincoln dalam Sanjaya, 2010:241 mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan.
Sesuatu yang dipertimbangkan itu bisa berupa orang, benda, kegiatan, keadaan, atau sesuatu tertentu. Evaluasi pelatihan dilakukan dengan berbagai tujuan, sesuai
dengan kebutuhan yang dikehendaki. Sebagaimana menurut Delivery dalam Kamil, 2010:58 menjelaskan bahwa tujuan evaluasi pelatihan adalah:
1. Menemukan bagian-bagian mana saja dari suatu pelatihan yang berhasil
mencapai tujuan, serta bagain-bagian mana yang tidak mencapai tujuan atau kurang berhasil sehingga dibuat langkah-langkah perbaikan yang
diperlukan. 2.
Memberikan kepada peserta untuk menyumbangkan pemikiran dan saran- saran serta penilaian efektivitas program pelatihan yang dilaksanakan.
3. Mengetahui sejauhmana dampak kegiatan pelatihan terutama yang berkaitan
dengan terjadinya perilaku dikemudian hari. 4.
Identifikasi kebutuhan pelatihan untuk merancang dan merencanakan kegiatan pelatihan selanjutnya.
Sedangkan menurut Hariandja 2007:190, bahwa evaluasi pelatihan dilihat dari efek pelatihan dikaitkan dengan:
1. Reaksi peserta terhadap isi dan proses pelatihan.
2. Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman laitihan.
3. Perubahan perilaku.
4. Perbaikan pada organisasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa evaluasi pelatihan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh fasilitator atau pelatih untuk menilai peserta pelatihan mengenai
hasil pelatihan yang dicapainya, yang biasanya tidak hanya dilakukan di akhir
program tetapi bisa juga dilakukan di awal program atau juga dilakukan pada saat program sedang berjalan.
2.2 Motivasi Berwirausaha Masyarakat