5. Keorisinilan inovatif, kreatif, fleksibel.
6. Berorientasi masa depan belajar dari pengalaman masa lalu dan selalu
memiliki pandangan untuk kemajuan pencapaian tujuan. 7.
Keuletan tekad yang bulat dan kemauan yang gigih pantang menyerah untuk menuntaskan setiap pekerjaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi berwirausaha adalah suatu dorongan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka dengan
memanfaatkan keterampilan dan kemampuan yang mereka miliki untuk melalukan suatu usaha mandiri.
2.2.1 Motivasi Instrinsik
Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang timbul pada diri individu itu sendiri, motivasi instrinsik muncul karena adanya kebutuhan dari diri untuk
melakukan sesuatu yang harus ia kerjakan. Sebagaimana menurut Uno 2013:4 Motivasi Instrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena
memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhan. Senada dengan itu, Waruwu 2006:31 mengungkapkan bahwa
motivasi instrinsik adalah kecenderungan atau dorongan pada seseorang untuk mewujudkan potensinya dan dirinya, serta dorongan untuk berkembang dan
menjadi matang, juga dorongan untuk mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas seseorang. Sedangkan menurut Sardiman 2005:89 menyatakan
motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sendiri sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Perlu diketahui pula bahwa individu yang memiliki motivasi instrinsik akan memiliki pengetahuan yang lebih luas dan
memiliki kemampuan yang ahli di banding dengan orang yang tidak memiliki motivasi instrinsik. Motivasi instriksik meliputi:
1. Kepercayaan diri individu
Menurut Meredith dalam Suryana, 2003:15 kepercayaan diri merupakan keyakinan, sikap ketidaktergantungan terhadap orang lain dan optimisme terhadap
suatu hal.
2. Harga diri
Harga diri menurut teori Maslow merupakan kebutuhan yang esteem yakni kebutuhan atas pengakuan status dimasyarakat Siagian, 2005:155. Dengan
berwirausaha maka masyarakat mampu meningkatkan suatu status sosial mereka pada masyarakat lainnya.
3. Prestasi
Berdasarkan teori McClelland dalam Suryana, 2003:33 yang mengatakan bahwa prestasi n’Ach merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk
berwirausaha. 4.
Harapan Menurut Siagian 2005:179 mengatakan bahwa harapan adalah hubungan
antara daya tarik, imbalan dan prestasi kerja. 5.
Kebutuhan Kebutuhan merupakan suatu hal yang harus dipenuhi berdasarkan pada
tingkat pemuasannya. Menurut teori hierarki kebutuhan Maslow dalam Suryana, 2003:32-33 mengatakan bahwa lima tingkatan kebutuhan manusia yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan pemenuhan unsur biologis.
Kebutuhan ini berupa makan, minum, bernafas, seksual, dan sebagainya. b.
Kebutuhan akan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman dan bahaya lingkungan.
c. Kebutuhan akan kasih sayang dan cinta, yaitu kebutuhan untuk diterima
dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi, mencintai, dan cintai. d.
Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai.
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri yaitu kebutuhan yang menggunakan
kemampuan skill dan potensi, serta sependapat dengan mengemukakan penilaian dan kritik terhadap sesuatu.
Menurut Winardi 2001:8 kebutuhan mempengaruhi seorang individu secara langsung, karena sebagain mereka mempengaruhi pikiran-pikiran dan
tindakannya. Kebutuhan seseorang yang bekerja sama dengan emosi-emosinya
dan fungsi-fungsi psikologikal lainnya, bertindaksebagai motif-motif yang mendiktir tindakan-tindakannya yakni perilakunya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi instrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu yang seharusnya
dikerjakan.
2.2.2 Motivasi Ekstrinsik