2.1.3 Sifat-sifat Resin Komposit
Sifat resin komposit dipengaruhi oleh jumlah partikel bahan pengisi, jenis partikel bahan pengisi, efisiensi proses berikatannya partikel bahan pengisi dengan
matriks resin, dan tingkat porositas dari material itu sendiri.
10
2.1.3.1 Kekerasan permukaan
Kekerasan dapat didefinisikan sebagai ketahanan suatu bahan terhadap deformasi dari tekanan yang diberikan padanya.
3
2.1.3.2 Kekasaran permukaan
Kekasaran permukaan resin komposit ditentukan oleh ukuran, kekerasan dan jumlah partikel filler, yang juga mempengaruhi sifat mekanik bahan. Parameter luas
kekasaran permukaan Sa atau umumnya dikenal sebagai parameter rata-rata kekasaran permukaan Ra adalah parameter umum digunakan untuk pengukuran
kekasaran permukaan yang datar. Kekasaran permukaan Ra adalah salah satu faktor penyebab untuk perubahan warna eksterior dan berkaitan erat dengan jenis resin
komposit. Struktur dan karakteristik partikel pengisi dalam resin komposit memiliki dampak langsung pada kekasaran.
13
2.1.3.3 Kepadatan
Kepadatan resin komposit bergantung pada jenis resin komposit berdasarkan bahan pengisinya. Kepadatan partikel bahan pengisi ini menentukan ketahanan resin
komposit terhadap fraktur. Semakin banyak jumlah partikel bahan pengisi maka resin komposit tersebut semakin tahan terhadap fraktur.
11, 14
2.1.3.4 Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan suatu bahan untuk menahan tekanan yang diberikan kepadanya tanpa terjadi kerusakan. Kekuatan masing-masing jenis resin
komposit dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. Kekuatan Resin Komposit
3
Resin Komposit Sifat
Resin Komposit Resin Komposit Resin Komposit Tradisional Mikrofiller Hybrid
Kekuatan Kompresi 250-300 MPa 250-350 MPa 300-350 MPa
compressive strength Kekuatan Tarik
50-65 MPa 30-50 MPa
70-90 MPa tensile strength
Kekuatan Elastik 8-15 MPa
3-6MPa 7-12MPa
flexural strength
2.2 Kopi
Kopi merupakan salah satu minuman yang paling digemari oleh masyarakat. Kopi bersifat asam dan tingkat keasaman dalam kopi dipengaruhi oleh tahap
pembakaran kopi, tipe alat pembakar kopi, dan juga metode penyeduhan kopi.
16
Ada 3 kelompok asam di dalam kopi yaitu asam alipatik aliphatic acid, asam klorogenik chlorogenic acid dan asam karboksilat phenolic acid alicyclic
carboxylic.
16
Secara umum, kopi dibagi menjadi dua jenis yaitu kopi Robusta dan kopi Arabika. Berdasarkan komposisinya, bila kopi Robusta dibandingkan dengan kopi
Arabika, Kopi Robusta memiliki kadar kafein lebih tinggi, kadar lemak yang lebih rendah dan kadar asam klorogenik yang lebih tinggi daripada kopi Arabika.
17
Perbandingan komposisi ini bisa dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Komposisi Kopi Arabika dan Kopi Robusta
17
Komponen Kopi Arabika
Kopi Robusta Kafein
0,9-1,2 1,6-2,4 Mineral
3,0-4,2 4,0-4,5 Lemak
12,0-18,0 9,0-13,0 Trigonelline
1,0-1,2 0,6-0,75
Protein 11,0-13,0
11,0-13,0 Asam Alipatik Aliphatic acid
1,5-2,0 1,5-2,0 Asam Klorogenik Chlorogenik acid
5,5-8,0 7,0-10,0
Oligosakarida 6,8-8,0
5,0-7,0 Polisakarida
50,0-55,0 37,0-47,0 Menurut Maier dan Rivera 2006, asam fosfat berpengaruh dalam tingkat
keasaman kopi, tetapi sampai sekarang masih belum ditemukan asam jenis apakah yang memberikan pengaruh besar dalam tingkat keasaman kopi. Asam sitrat citric
acid, asam malat malic acid dan asam asetat acetic acid juga memegang peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi tingkat keasaman kopi karena jumlahnya
yang banyak serta memiliki derajat keasaman pKa yang rendah. Suhu yang tepat untuk memyeduh kopi adalah , antara 91
˚C dan 100˚C yaitu air mendidih. Air yang kurang dari 91
˚C tidak akan menyeduh kopi dengan sepenuhnya. Suhu yang cocok
untuk minum kopi adalah antara 50 ˚C - 55˚C.
16
2.3 Metode pengukuran kekasaran permukaan
Kekasaran permukaan dapat diukur dengan dua metode yaitu, tanpa sentuhan non-contact method dan metode sentuhan contact method. Metode tanpa sentuhan
bisa menggunakan alat seperti interferometry, confocal microscopy, mikroskop electron,
Atomic Force Microscope AFM, mikrograf mikroskop dan
photogrammetry. Sedangkan metode sentuhan dilakukan dengan menarik suatu stilus pengukuran sepanjang permukaan. Alat untuk metode sentuhan ini disebut
profilometer gambar 2.
13
Gambar 2. Profilometer
Pengukuran Kekasaran permukaan Roughness average Ra diukur dengan menggunakan surface profilometer gambar 2. Profilometer memiliki diamond
stylus dengan radius ujung 10±2,5 µm, sudut ujung 90±10 derajat dan bergerak pada 2mmdetik dengan kekuatan 1,5gf atau 15mN. Spesimen ditempatkan dalam alat
penjepit clamp dan stylus diposisikan pada permukaan spesimen dan dijalankan 2mmdetik. Pengukuran pertama diberikan dalam µm dan dua pengukuran tambahan
dilakukan dengan memutar disk ke arah 45 ˚ dan 55˚ untuk setiap spesimen.
Pembacaan dicatat pada surfcorder. Nilai rata-rata dicatat dari ketiga nilai kekasaran permukaan spesimen dan diambil sebagai nilai kekasaran permukaan Ra.
Pengukuran kekasaran permukaan dilakukan sebelum dan sesudah perendaman.
13
Stilus profilometer mampu mengukur kekasaran permukaan secara langsung, walaupun informasi hanya terbatas 2 atau 3 dimensi, tetapi secara aritmatik rata-rata
kekasaran bisa dihitung dan digunakan untuk menggambarkan permukaan akhir dari bahan itu yang bisa membantu klinisan dalam keputusan untuk memilih bahan.
Sebaliknya, alat Atomic Force microscope AFM bisa mengukur kuantitas kekasaran permukaan dengan resolusi yang tinggi secara ekstrim resolusi horizontal dari 0,2-
0,1 nm dan resolusi vertical dari 0,02 nm.
13
2.4 Kerangka Teori
Resin Komposit
Matriks resin
Bahan Pengisi Filler
Coupling Agent
Fotoionisator dan Aktivator
Penghambat
Modifier Optik
Komposisi
Klasifikasi resin komposit
Makro Filler Berdasarkan
Pengisi Kecil Ukuran Filler
Mikro Filler
Hybrid
Packable Berdasarkan Viskositas
Flowable
Kimia Berdasarkan Aktivasi
Sinar Duel-Cured
Polimerization Shrinkage
Sifat Termal Penyerapan air
Kekasaran Kepadatan
Kekuatan Kekerasan
Sifat Resin Komposit
Sifat Fisik Sifat Mekanik
Minuman yang bersifat asam Larutan Kopi
2.5 Kerangka Konsep
Resin Komposit Hybrid
Sifat Mekanik Sifat Fisik
Kekasaran Permukaan
Larutan Kopi
Waktu perendaman
Erosif
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian adalah eksperimental laboratoris.
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah Pretest dan Posttest Group Design.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian