10 dipilih dan dikembangkan di masing-masing negara untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri, termasuk pilihan frekuensinya yang ditentukan oleh pita frekuensi radio yang tersedia di setiap negara secara sendiri sendiri. Walaupun
konsep penggunaan sel dalam komunikasi seluler secara teori memberikan kapasitas layanan komunikasi yang tidak terbatas melalui pemecahan sel jika
komunikasi di suatu wilayah sudah padat, di dalam prakteknya, para operator tetap menghadapi kesulitan sejak dimulainya penggunaan radio seluler tahun
1990-an [5].
2.2.2 Perkembangan Multiple Akses Menurut Gatot Santoso pada bukunya yang berjudul Sistem Selular
CDMA, akses jamak multiple access merupakan sekumpulan pengguna yang
mampu melakukan akses dengan pengguna lainnya melalui lebar bidang spektrum frekuensi yang dialokasikan. Sistem komunikasi bergerak yang berbeda
mungkin akan menerapkan teknik akses jamak yang berbeda pula [1]. Pada dasarnya ada 3 sistem yaitu FDMA Frequency Division Multiple
Access, TDMA Time Division Multiple Access, dan CDMA Code Division Multiple Access. Teknologi FDMA bekerja dengan membagi alokasi lebar
bidang spektrum frekuensi yang tersedia menjadi bagian-bagian kecil spektrum frekuensi yang dialokasikan pada setiap penggunanya sebagai suatu kanal
komunikasi, seperti terlihat pada Gambar 2.1 [3]. Dalam FDMA setiap pengguna diberikan alokasi bidang frekuensi tertentu selama melakukan proses percakapan,
sehingga dalam waktu yang sama hanya satu pengguna yang dapat memanfaatkan kanal frekuensi tersebut, contohnya AMPS.
Universitas Sumatera Utara
11
Gambar 2.1 Prinsip Dasar FDMA
Dalam TDMA setiap pengguna diberikan alokasi celah waktu time slot tertentu sebagai kanal komunikasi pada potongan spektrum frekuensi yang telah
dialokasikan sehingga aliran informasi tidak terpotong-potong pada setiap slot waktu seperti terlihat pada Gambar 2.2. Karena selang antara celah waktu sangat
pendek maka yang terdengar oleh pengguna seperti aliran informasi kontinyu biasa. Jadi beberapa panggilan menggunakan satu frekuensi yang sama dengan
waktu yang berbeda, contohnya GSM [3].
Gambar 2.2 Prinsip Dasar TDMA
Teknik CDMA adalah temuan yang lebih baru dibandingkan dengan FDMA dan TDMA. Teknik CDMA berawal pada tahun 1949 ketika Claude
Universitas Sumatera Utara
12 Shannon dan Robert Pierce yang banyak jasanya untuk kemajuan teknologi
telekomunikasi saat ini menyampaikan ide dasar CDMA. Teknik ini merupakan temuan yang brilian karena kanal yang satu dengan lainnya tidak dibedakan dari
frekuensiFDMA atau waktuTDMA yang secara awam lebih mudah dipahami, melainkan dengan perbedaan kode. Kode ini dikenal dengan pseudorandom code
sequence. Cara kerja dari CDMA ini adalah dengan menebarmenggunakan kode- kode pada satu frekuensi yang lebih besar dari FDMA dan TDMA dan
penggunaan waktu yang bersamaan. Jadi tiap panggilan diwakili satu kode pada frekuensi dan waktu yang sama. Jika ada beberapa frekuensi yang digunakan
maka merupakan kombinasi FDMA-CDMA. Sistem yang memakai akses jamak ini adalah CDMA2000 1x. Jadi pada CDMA, seluruh pelanggan menggunakan
frekuensi yang sama pada waktu yang sama [3]. CDMA juga disebut DSSS Direct Sequence Spread Spectrum yang
merupakan salah satu dari dua jenis teknik murni SSMA Spread Spectrum Multiple Access. Jenis lainnya dikenal sebagai FHSS Frequency Hopping
Spread Spectrum. Kedua jenis ini tergolong SSMA karena sinyalnya tersebar spread pada spektrum pita frekuensi yang lebar. Penyebaran sinyal diperoleh
akibat proses perkalian data input yang mempunyai waktu perubahan lambat dengan kode PN yang mempunyai waktu perubahan cepat [2].
Walaupun pita frekuensinya lebar, tegangan sinyal yang dihasilkan sangat kecil, menyerupai noise derau yang selalu menyertai gelombang radio.
Sehingga apabila dimonitor oleh penerima lain, sinyal yang dipancarkan oleh pengirim berbasis CDMA hanya berupa noise seolah-olah menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
13 ketiadaan sinyal pancar yang tidak mengganggu sinyal lain. Sifat CDMA yang
lain adalah kemampuannya untuk tahan terhadap jamming penutupan oleh sinyal yang lebih kuat pada pita frekuensi sempit. Hal ini terjadi karena jamming pada
pita frekuensi sempit itu tidak akan mengganggu sinyal-sinyal CDMA yang tersebar di pita frekuensi lain [2].
CDMA sebagai generasi terakhir pada sistem akses jamak terus berkembang sehingga sampai saat ini telah ada beberapa generasi CDMA, yaitu :
1. IS-95 A 2. IS-95 B
3. CDMA2000 1x 4. CDMA2000 1X EVDO REV-0, REV-A, REV-B
5. CDMA 2000 EVDV
Perkembangan generasi CDMA ini diperlihatkan seperti pada Gambar 2.3 [4]..
Gambar 2.3 Jalur Evolusi CDMA 2000
Universitas Sumatera Utara
14 CDMA2000 merupakan salah satu teknologi sistem selular generasi
ketiga yang kini sedang berkembang. Nilai 1x pada CDMA2000 1x menunjukkan bahwa bandwidth yang dipakai adalah 1x1.25 Mhz. Sehingga 1x menunjukkan
1.25 Mhz. CDMA2000 1x selanjutnya dikembangkan menjadi CDMA2000 EV-DO
Evolution Data Only dan CDMA2000 EV-DV Evolution Data and Voice. Hal ini bertujuan agar dapat melayani komunikasi data yang jauh lebih cepat dari
CDMA2000 1x biasa.Untuk sistem CDMA2000 1x, kecepatan transfer data maksimum sebesar 153 Kbps sedangkan pada sistem CDMA2000 EV-DO
sebesar 2,4 Mbps. Untuk EVDO Rev-A kecepatan transfer datanya bisa mencapai 3,1 Mbps untuk downlinknya sedangkan untuk uplinknya kecepatannya dapat
mencapai 1,8 Mbps. Pada EVDO REV-B kecepatan transfer data maksimumnya dapat mencapai 9,3 Mbps untuk downlinknya dan untuk kecepatan pada
uplinknya dapat mencapai 5,4 Mbps [4].
2.3 Karakteristik CDMA