14 CDMA2000 merupakan salah satu teknologi sistem selular generasi
ketiga yang kini sedang berkembang. Nilai 1x pada CDMA2000 1x menunjukkan bahwa bandwidth yang dipakai adalah 1x1.25 Mhz. Sehingga 1x menunjukkan
1.25 Mhz. CDMA2000 1x selanjutnya dikembangkan menjadi CDMA2000 EV-DO
Evolution Data Only dan CDMA2000 EV-DV Evolution Data and Voice. Hal ini bertujuan agar dapat melayani komunikasi data yang jauh lebih cepat dari
CDMA2000 1x biasa.Untuk sistem CDMA2000 1x, kecepatan transfer data maksimum sebesar 153 Kbps sedangkan pada sistem CDMA2000 EV-DO
sebesar 2,4 Mbps. Untuk EVDO Rev-A kecepatan transfer datanya bisa mencapai 3,1 Mbps untuk downlinknya sedangkan untuk uplinknya kecepatannya dapat
mencapai 1,8 Mbps. Pada EVDO REV-B kecepatan transfer data maksimumnya dapat mencapai 9,3 Mbps untuk downlinknya dan untuk kecepatan pada
uplinknya dapat mencapai 5,4 Mbps [4].
2.3 Karakteristik CDMA
Menurut Muhammad Wicaksono Spread Spectrum CDMA adalah teknik multiple access yang berdasar pada sistem komunikasi spread spectrum.
Spread spectrum adalah teknik modulasi dengan menebarkan energi sinyal bandwidth yang jauh lebih besar untuk menyalurkan informasi dengan bandwidth
sempit. Teknik spread spectrum yang umum dipakai adalah :
1. Direct Sequence Spread Spectrum DS-SS
Universitas Sumatera Utara
15 2. Frequency Hopping Spread Spectrum FH-SS
Pada CDMA2000 1x teknik spread spectrum yang dipakai adalah Direct Sequence Spread Spectrum, dimana pada saat spreading informasi digital, data
binary di scrambling dengan PN sequence untuk menghasilkan sinyal yang akan dipancarkan. Pada sisi penerima, sinyal yang diterima akan di de-scrambling
dengan PN sequence dimana syarat pada proses despreading ini adalah PN sequence transmitter = PN sequence receiver terjadi sinkronisasi. Kemudian
proses recovery informasi akan dihasilkan. Proses Direct Spread Spectrum diperlihatkan pada Gambar 2.4 [5].
Gambar 2.4 Sistem Direct Sequence Spread Spectrum
Sistem komunikasi spread spectrum sebagai salah satu sistem komunikasi digital, memiliki beberapa kelebihan dibandingkan sistem komunikasi analog,
yaitu : a. Lebih kebal terhadap jamming penutupan oleh sinyal yang lebih kuat.
b. Mampu menekan interferensi. c. Dapat dioperasikan pada level daya yang rendah.
d. Kemampuan multiple access secara CDMA.
Universitas Sumatera Utara
16 e. Kerahasiaan lebih terjamin.
Ranging adalah mengukur jarak transmisi untuk mengetahui kapan sinyal yang dikirim akan sampai di receiver [3].
2.4 Sifat-Sifat Code Division Multiple Access CDMA
Pada dasarnya sistem selular Code Division Multiple Access CDMA memiliki berbagai sifat antara lain :
1 Multi Diversitas Diversitas adalah usaha untuk mengurangi fading. Ada tiga tipe
diversitas yang sering digunakan yaitu diversitas waktu, frekuensi, dan ruang.
2 Daya pancar yang rendah Disamping peningkatan kapsitas secara langsung, hal lain adalah
menurunnya EbE0 yang dibutuhkan untuk mengatasi noise dan interferensi. Ini berarti penurunan level daya pancar yang dibutuhkan.
3 Keamanan privacy Bentuk pengacakan sinyal pada sistem Code Division Multiple Access
CDMA memungkinkan tingka privacy yang tinggi. Meskipun sistem Code Division Multiple Access CDMA sudah memiliki tingkat
privacy yang tinggi, system isi masih tetap mungkin untuk dikembangkan dengan menggunakan teknik pengacakan encryption yang ada.
4 Soft Handover Soft Handover memungkinkan kedua sel melayani Mobile Station MS
Universitas Sumatera Utara
17 secara bersama-sama.
5 Kapasitas Pada system Code Division Multiple Access CDMA kapasitas yang
besar diperoleh terutama karena frekuensi yang sama dapat dipakai oleh semua sel.
6 Deteksi Aktivitas Suara Pada komunikasi full duplex dua arah, aktivitas percakapan duty cycle
biasanya hanya sekitar 40, sisa waktu lainnya dipakai untuk mendengar. Karena pada system Code Division Multiple Access CDMA
semua pengguna memakai kanal yang sama, maka bila ada pengguna yang tidak sedang berbicara, akan menyebabkan berkurangnya
interferensi sekitar 60. Hal ini berakibat berkurangnya daya rata-rata yang dipancarkan oleh Mobile Station MS.
7 Peningkatan Kapasitas dengan Sektorisasi Pada system Code Division Multiple Access CDMA sektorisasi
digunakan untuk meningkatkan kapasitas. Dengan membagi sel menjadi tiga sektor maka diperoleh kapasitas hampir tiga kalinya.
8 Soft Capacity Pada sistem Code Division Multiple Access CDMA,hubungan antara
jumlah pengguna dengan tingkat pelayanan grade of service tidak begitu tajam. Sebagai contoh operator dari sistem dapat mengijinkan
meningkatnya bit error rate sampai batas toleransi tertentu, dengan demikian terjadi peningkatan jumlah pelanggan yang dapat dilayani
Universitas Sumatera Utara
18 selama jam tersibuk. Kemampuan ini sangat berguna khususnya untuk
mencegah terjadinya pemutusan pembicaran pada proses Handover karena kekurangan kanal. Pada sistem Code Division Multiple Access
CDMA, panggilan tetap dapat dilayani dengan peningkatan bit error rate yang masih dapat diterima sampai panggilan lain berakhir [1].
Kelemahan sistem CDMA Code Division Multiple Access a. Daya yang diterima oleh stasiun utama dari pengguna dekat lebih tinggi
dibandingkan dengan daya yang diterima dari pengguna yang lokasinya jauh.
b. Untuk penerimaan yang benar, kesalahan sinkronoisasi dari urutan kode yang dibangkitkan dan urutan kode yang diterima kecil.
c. Penggunaan yang dekat dengan stasiun utama akan membangkitkan interferensi yang besar bagi pengguna yang jauh dari stasiun utama
sehingga menyulitkan penerimaan sinyal [1].
Universitas Sumatera Utara
19
BAB III PERFORMANSI CDMA
3.1 Umum
Performansi jaringan adalah proses peningkatan kualitas jaringan radio CDMA dalam pemenuhan coverage, quality, dan capacity, baik pada single dan
multiple cell site environment untuk performance RF network yang meliputi proses drive test, analisis data drive test, audit BTS, adjustment Tunning
Network serta monitoring Radio Base Station RBS dari suatu jaringan yang sudah ada untuk mendapatkan kriteria jaringan yang baik dan bagus.
Performance dilakukan setelah Network Planning selesai dan komplet. Gambar 3.1 merupakan faktor kunci dalam pertimbangan performansi jaringan secara
umum [8].
Gambar 3.1 Faktor Utama Dalam Pertimbangan Performansi Jaringan
Universitas Sumatera Utara