Buffer Management LANDASAN TEORI

14 TCP Vegas hanya akan menurunkan CWND jika retransmisi segmen sudah dilakukan setelah penurunan CWND terakhir. Setiap packet loss yang terjadi sebelum penurunan CWND terakhir tidak dapat dijadikan pedoman bahwa jaringan mengalami congestion. TCP Vegas akan menurunkan ¼ CWND ketika terjadi retransmisi pada kondisi ini.

2.4.3. Mekanisme slow-start

Vegas menggunakan mekanisme slow-start yang dimodifikasi dengan menggabungkan mekanisme congestion detection ke dalam slow-start. Agar mampu untuk mendeteksi dan menghindari congestion selama slow-start, Vegas hanya mengijinkan kenaikan secara exponensial hanya untuk setiap 2 RTT yang berbeda. Ketika actual rate berada di bawah expected rate dengan jumlah yang pasti, dapat disebut sebagai threshold, Vegas akan merubah mode slow-start ke mode linear.[3,6] TCP Vegas juga masih mengimplementasikan karakteristik dari TCP Reno seperti Coarse grained timer [5] ketika algoritma yang dimilikinya tidak dapat menangani keadaan jaringan yang ada.

2.5. Buffer Management

Meskipun jaringan kabel hampir tidak memiliki gangguan dalam transmisi, tetapi yang menjadi masalah tersendiri adalah kemampuan router sebagai penghubung antar network jaringan. Salah satu yang dihadapi oleh router dengan adanya paket besar yang datang melalui kabel menyebabkan antrian yang besar dan kapasitas buffer router akan mengalami kendala. Ketika terjadi packet flooding yang besar maka buffer pada router akan penuh sehingga menimbulkan adanya loss paket. Loss paket yang terjadi ini juga dipengaruhi oleh algoritma manajemen antrian yang berupa Drop Tail atau RED Random Early Detect. Drop tail dapat disebut sebagai algoritma manajemen antrian yang paling sederhana dan merupakan manajemen antrian yang bersifat pasif. Cara kerja drop 15 tail adalah ketika sebuah buffer penuh, paket yang tidak tertampung akan di drop. Adanya paket drop ini menyebabkan koneksi TCP yang terhubung dengan link ini akan dipaksa untuk melakukan slow-start ataupun fast recovery. 2.6.Network Simulator OMNET++ Omnet++ atau omnetpp adalah network simulation software discrete- event yang bersifat open source sumber code terbuka. Discreate-event berarti simulasinya bertindak atas kejadian langsung didalam event . Secara analitis, jaringan komputer adalah sebuah rangkaian discrete-event. Komputer akan membuat sesi memulai, sesi mengirim dan sesi menutup. OMNet++ bersifat object-oriented berarti setiap peristiwa yang terjadi di dalam simulator ini berhubungan dengan objek-objek tertentu. OMNet++ juga menyediakan infrastruktur dan tools untuk memrogram simulasi sendiri. Pemrograman OMNet++ bersifat object-oriented dan bersifat hirarki. Objek-objek yang besar dibuat dengan cara menyusun objek-objek yang lebih kecil. Objek yang paling kecil disebut simple module, akan memutuskan algoritma yang akan digunakan dalam simulasi tersebut. Omnet++ menyediakan arsitektur komponen untuk pemodelan simulasi. Komponen modul menggunakan bahasa programing C++ yang berekstensi “.h” dan “.cc”. Omnet++ memiliki dukungan GUI Graphical User Interface yang luas, karena arsitektur yang modular, simulasi kernel yang dapat dicompile dengan mudah di sistem anda.. Omnet juga mendukung beberapa framework yaitu : Inet, Inetmanet, Mixim, Castalica, Libara dan lain-lain. Framework tersebut yang akan membantu user untuk mampu mengembangkan sebuah simulasi jaringan. Pada skripsi ini Framework yang digunakan adalah Inet untuk protokol transport TCP Reno dan Vegas. [4] Karena bersifat open-source maka Omnet++ mendukung multi platform OS seperti ;Windows, Linux dan Mac.Adapun beberapa komponen dari Omnet++ adalah : 16 1. Simulation kernel library library kernel 2. NEDdiskripsi topologi 3. Omnet++ IDE yaitu Eclipse 4. GUI untuk simulator yang dieksekusi dengan coman Tkenv 5. Comand-line user interface yang menggunakan Cmdenv 6. Utilities seperti makefile pada tools 7. Documentation yaitu sample atau contoh simulasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

BAB III RANCANGAN SIMULASI JARINGAN