6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Jaringan Kabel Wired
Jaringan kabel merupakan tipe jaringan yang dikembangkan pertama kali untuk membantu aktivitas transmisi data. Jaringan kabel melibatkan penggunaan
beberapa router ataupun switch, kabel ethernet dan juga konektor untuk menghubungkan antar komputer. Jaringan kabel sendiri memiliki beberapa
karakteristik seperti di bawah ini : a. Bandwidth pada jaringan kabel sangat besar sehingga transfer data melalui
kabel memiliki kecepatan yang tinggi. b. Transmisi kabel memiliki packet error yang sangat kecil karena tidak
terpengaruh oleh interferensi Dalam prakteknya, kabel jaringan memiliki beberapa tipe yang
disesuaikan dengan kebutuhan jaringan tertentu. Setiap tipe kabel ini memiliki karakteristik tersendiri seperti besar bandwidth dan kecepatan yang kemudian
akan mempengaruhi proses transmisi yang dilakukan.
2.2.Congestion Control
kongesti terjadi karena adanya penggunaan kapasitas jaringan yang melebihi kapasitas yang tersedia, hal ini terjadi ketika buffer pada router
mengalami kelebihan beban overload. Dengan penuhnya buffer ini maka paket yang datang ketika terjadi kongesti akan di drop dan menyebabkan turunnya nilai
dari throughput dan juga delay yang tidak terprediksi. Mekanisme yang digunakan untuk mengatasi masalah kongesti ini adalah
sebagai berikut : 1.
Congestion Avoidance Congestion Avoidance merupakan mekanisme yang digunakan untuk
mencegah terjadinya kongesti. Congestion Avoidance pada TCP menggunakan loss paket sebagai indikator adanya congesti, di sisi lain ada juga yang
menggunakan perhitungan RTT sebagai indikator terjadinya kongesti. 2.
Congestion Control PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Congestion control merupakan mekanisme yang digunakan ketika kongesti telah terjadi. Congestion control sendiri diimplemetasikan melalui dua sisi
yaitu: a.
Congestion control pada host ujung di jaringan yang berpusat pada protokol transport TCP
b. Congestion control yang terjadi pada router di jaringan mekanisme antrian
Meskipun sudah diimplementasikan dan berjalan, Congestion control masih memiliki tantangan tersendiri. Dengan adanya pengiriman paket dari
berbagai sisi host dan dengan waktu yang tidak teratur maka perubahan seperti pengaturan kecepatan pengiriman paket yang dilakukan melalui congestion
control dalam penyesuaian dengan kapasitas jaringan yang tersedia menjadi tidak akurat.
2.3.TCP RENO
TCP Reno merupakan variasi TCP setelah TCP Tahoe. TCP Reno masih mengimplementasi mekanisme TCP Tahoeyaitu slow-start,congestion avoidance,
fast retransmission dan menambahkan satu mekanisme fast recovery.
2.3.1. Slow-Start
Slow-start merupakan fase di mana TCP mencari tahu tentang kapasitas jaringan yang ada. Pertama TCP akan mengirimkan 1 paket dan
menunggu ACK yang datang, jumlah paket akan terus ditingkatkan dari 1 paket, lalu 2 paket, lalu 4 paket dan seterusnya naik secara eksponensial. Kenaikan
secara eksponensial ini akan berhenti ketika terdeteksi adanya packet loss dengan tidak diterimanya ACK, pada titik ini berarti kenaikan CWND sudah
mencapai titik ssthreshold. Setelah mencapai titik ssthreshold inilah kenaikan akan berubah menjadi kenaikan secara linier.
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Gambar 2.3.1 Slow Start
2.3.2. Congestion Avoidance
Merupakan fase di mana TCP berusaha menghindari congestion. Dalam fase ini, CWND akan naik secara linear bertambah 1 dan ketika
terjadi 3 duplikasi ACK maka nilai sstreshold akan diturunkan setengah nilai CWND dan nilai CWND sendiri diturunkan sebesar nilai sstreshold.
Gambar 1.3.2 Congestion Avoidance
2.3.3. Fast Retransmit
Pada fase ini terjadi retransmisi pada paket yang hilang. Ketika menerima 3 duplikasi ACK maka akan dilakukan retransmisi pada paket
yang hilang.
9
2.3.4. Fast recovery
Pada fase fast recovery, ketika terjadi 3 duplikasi ACK dan telah melakukan fast retransmission, TCP tidak masuk ke fase slow-start, tetapi
langsung masuk pada fase congestion avoidance. Algoritma fast recovery yang ada di dalam TCP Reno ketika
mendeteksi packet loss melalui 3 duplikasi ACK adalah seperti berikut :
Gambar 2.2.4 Fast Retransmit dan fast recovery 1.
Ssthresh = CWND2 2.
CWND = ssthresh 3.
Melakukan fast retransmission 4.
Melakukan fast recovery 5.
Lalu masuki fase congestion avoidance Berikut ini adalah algoritma ketika terjadi RTO pada paket :
1. Ssthresh = CWND2
2. CWND = 1
3. Melakukan fast retransmission
4. Lalu masuki fase slow-start
Adanya 3 duplikasi ACK juga dijadikan sebagai indikator adanya congestion melalui terdeteksinya packet loss.
10
Ada kalanya TCP Reno akan mengalami timeout yang disebabkan oleh terjadinya multiple loss pada paket-paket yang dikirimkannya.
Pengaruh jumlah dari multiple loss yang terjadi terhadap terjadinya timeout dapat dilihat seperti berikut :
a. Ketika ada dua packet loss, timeout terjadi kadang-kadang.
b. Ketika ada tiga packet loss, timeout biasanya terjadi.
c. Ketika ada empat packet loss, timeout dipastikan terjadi.
2.4. VEGAS