Kisi-kisi Prestasi Belajar Siswa

83 Tahapan Indikator Model Pembelajaran Berbasis Masalah Skala Penilaian Skore 4. Mengumpulkan data langkah siswa mencari dan menggambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah Tidak baik Cukup Cukup baik Baik Sangat baik 1 2 3 4 5 5. Pengujian hipotesis langkah siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dari rumusan kesimpulan Tidak baik Cukup Cukup baik Baik Sangat baik 1 2 3 4 5 6. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah langkah siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai dengan rumusan hasil penggujian hipotesis dan rumusan kesimpulan Tidak baik Cukup Cukup baik Baik Sangat baik 1 2 3 4 5 Rubrik penskoran kisi-kisi model pembelajaran berbasis masalah adalah : 1. Tidak baik, jika siswa sama sekali tidak mengikuti dan melaksanakan tahapan model pembelajaran berbasis masalah 2. Cukup, jika siswa pasif di dalam mengikuti dan melaksanakan tahapan model pembelajaran berbasis masalah 3. Cukup baik, jika siswa mengikuti dan melaksanakan tahapan model pembelajaran berbasis masalah 4. Baik, jika siswa secara aktif mengikuti dan melaksanakan tahapan model pembelajaran berbasis masalah 5. Sangat baik, jika siswa secara aktif dan antusias mengikuti dan melaksanakan tahapan model pembelajaran berbasis masalah 84

3.8 Uji Persyaratan Analisis

Setiap data penelitian harus memenuhi keabsahan dimana data harus berdistribusi normal serta varian data harus homogen.

3.8.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan dengan SPSS versi 16 dengan menggunakan microsof word 2007 dengan kriteria uji jika nilai Sig. 0,05 maka data berdistribusi adalah normal simetris, sebaliknya jika Sig. 0,05 maka data berdistribusi adalah tidak normal tidak simetris. Berdasarkan lampiran 14 dan 15 didapat bahwa data kemampuan awal siswa kelas XII IPA 1 mempunyai nilai signifikan = 0,200, sedangkan data kemampuan awal kelas XII IPA 2 mempunyai nilai signifikan = 0,095 yang berarti lebih besar dari 0,05. Dengan demikian data kemampuan awal siswa berdistribusi normal. Untuk uji normalitas pembelajaran kontekstual dan pembelajaran berbasis masalah dapat dilihat pada lampiran 19, didapat nilai signifikan sama dengan 0,200 baik untuk pembelajaran kontekstual maupun pembelajaran berbasis masalah. Artinya data berdistribusi normal karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05.

Dokumen yang terkait

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Berasrama Dengan Nonasrama Di Smp Kharisma Bangsa Tangerang Selatan

6 45 123

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN DENGAN METODE SCIENTIFIC INQUIRY DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG

0 13 60

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT DENGAN SNOWBALL THROWING DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA DI KELAS XI SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG

0 8 71

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X SMA DI BANDAR LAMPUNG

1 18 91

KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSTEMPORAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 9

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 4 KOTA KARANG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 36

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 SIBOLGA.

0 1 21

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 4 8

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII IPA DENGAN SISWA KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 7 SURAKARTA Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa Kelas XII IPA Dengan Siswa Kelas XII IPS Di SMA Negeri 7 Surakarta.

0 1 13