2.6 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Berdasarkan penelitian Indraharti 2005 menunjukan bahwa faktor yang menyebabkan rendahnya lulusan SMP melanjutkan ke SMA karena aksesibilitas
yang jauh hal ini berkaitan dengan jarak tempuh, topografi yang kasar, dan aksesibilitas rendah. Sedangkan faktor sosial ekonomi yang menyebabkan
rendahnya lulusan SMP melanjutkan ke SMA yakni: pendidikan orang tua yang rendah yaitu 83,05 hanya lulusan SD, mata pencaharian orang tua 76,27
sebagai petani dan pendapatan orang tua 81,4 rendah yakni kurang dari Rp.600.000,00.
Berdasarkan penelitian Hardiningsih 2011 menunjukan bahwa faktor geografis yang berpengaruh terhadap sikap dan motivasi orang tua untuk
menyekolahkan anaknya ke jenjang SMPMTs yakni aspek fisik yang meliputi kondisi topografi yang kasar dan aksesibilitas yang rendah. Sedangkan untuk
faktor manusia meliputi: tingkat pendidikan orang tua yang rendah, kondisi ekonomi yang tidak memadai karena pendapatan orang tua rendah dan kondisi
sosial budaya lingkungan setempat yang menyebabkan orang tua tidak termotivasi untuk menyekolahkan anaknya.
Berdasarkan penelitian Handayani 2013 mengenai analisis faktor-faktor geografis terhadap minat anak bersekolah di Kecamatan Sragen menunjukan hasil
bahwa ada 10 faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut yakni tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, beban tanggungan orang tua,
motivasi orang tua, biaya pendidikan, kualitas sekolah, aksesibilitas menuju ke
sekolah, kemampuan anak dan daya tampung siswa. Penelitian tersebut menggunakan angket sebagai alat untuk mencari data dan dianalisis dengan uji chi
square. Berdasarkan penelitian Kainuwa dan Najjemah 2013 mengenai pengaruh
sosial, ekonomi, dan pendidikan yang termasuk ke dalam aspek geografi manusia tehadap motivasi pendidikan anak di Nigeria menunjukan bahwa status sosial,
ekonomi, serta latar belakang pendidikan orang tua yang tinggi maka akan meningkatkan motivasi dan minat anak untuk melanjutkan sekolah menjadi tinggi.
Orang tua dengan keadaan yang tinggi status pendidikannya akan memiliki cara yang kondusif untuk menyekolahkan anaknya demi menggapai masa depan yang
sukses. Masalah rendahnya pendidikan di Nigeria dikarenakan anak-anaknya memiliki pola pikir yang acuh tak acuh.
2.4 Kerangka Berfikir