3.2.5.2 Pengujian Hipotesis
Menurut Sugiono 2008:377 adalah sebagai berikut adalah “Dugaan atas jawaban sementara mengenai suatu masalah yang masih perlu diuji secara empiris
untuk mengetahui apakah penrnyataan atau dugaan jawaban itu dapat diterima atau tidak
”. Rancangan pengujian hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah mengenai ada tidaknya peranan yang signifikan antara variabel-variabel yang
diteliti, dimana hipotesis nol H merupakan hipotesis tentang tidak adanya
peranan, yang pada umumnya dirumuskan untuk ditolak, sedangkan hipotesis tandingan H
1
merupakan hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis digunakan untuk melihat ada tidaknya korelasi dan
peranan variabel independen, yaitu audit operasional X
1
, internal audit X
2
, secara signifikan terhadap pengendalian internal Y. Hipotesis yang diuji dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Penetapan Hipotesis
a. Pengujian secara simultan Melakukan uji F untuk mengetahui peranan seluruh variable bebas secara
simultan terhadap variable terikat. a
Rumus uji F yang digunakan adalah : ⁄
⁄
R = koefisien kolerasi ganda K = jumlah variabel independen
n = jumlah anggota sampel
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable bebas secara bersama-sama dapat berperan atas variable terikat.Pengujian
ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F-kritis dengan nilai F-test yang terdapat pada Tabel Analisis of
Variance ANOVA dari hasil perhitungan dengan micro-soft. Jika nilai F
hitung
F
kritis
, maka H yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai
variable bebas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variable terikat ditolak dan sebaliknya.
b Hipotesis
H ; β
1
=β
2
= 0 Secara simultan audit operasional dan internal audit tidak
berperan signifikan dalam menunjang pengendalian internal.
H
1
; β
1
≠β
2
≠ 0 Secara simultan audit operasional dan internal audit
berperan signifikan dalam menunjang pengendalian internal.
Tingkat kepercayaan yang digunakan sebesar 95. Kriteria pengambilan keputusan:
1. Tolak H dan terima H
1
jika nilai F
hitung
F
tabel
2. Terima H dan tolak H
1
jika nilai F
hitung
F
tabel
b. Pengujian Secara Parsial
Untuk menguji apakah ada peranan signifikan dari variabel-variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, selanjutnya pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji statistik t dengan langkah-langakah sebagai berikut: Rumus uji t yang digunakan adalah :
Hasilnya bandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf signifikansi 5. Melakukan uji t untuk menguji peranan masing-masing variabel
bebas terhadap variable terikat, hipotesisnya adalah sebagai berikut : a. Untuk audit operasional terhadap pengendalian internal
H ; β
1
= 0 Secara parsial audit operasional tidak berperan signifikan
dalam menunjang pengendalian internal. H
1
; β
1
≠ 0 Secara parsial audit operasional berperan signifikan dalam
menunjang pengendalian internal. Kriteria pengambilan keputusan:
1. Tolak H dan terima H
1
jika nilai t
hitung
t
tabel
2. Terima H dan tolak H
1
jika nilai t
hitung
t
tabel
b. Untuk internal audit terhadap pengendalian internal H
; β
2
= 0 Secara parsial internal auditor tidak berperan signifikan
dalam menunjang pengendalian internal. √
H
1
; β
2
≠ 0 Secara parsial internal auditor berperan signifikan dalam
menunjang pengendalian internal. Kriteria pengambilan keputusan:
1. Tolak H dan terima H
1
jika nilai t
hitung
t
tabel
2. Terima H dan tolak H
1
jika nilai t
hitung
t
tabel
Jika menggunakan tingkat kekeliruan α = 0,01 untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :
a Jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H
o
ada di daerah penolakan, berarti H
a
diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.
b Jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H
o
ada di daerah penerimaan, berarti H
a
ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya.
2. Menentukan Tingkat Signifikan