Deskripsi Lokasi Penelitian

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Dinas Pengelolaan Pasar

Dinas Pengelolaan Pasar merupakan salah satu unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kota Surakarta di bidang pengelolaan pasar. Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 22 Tahun 2008 tentang penjabaran tugas pokok, fungsi dan tata kerja, Dinas Pengelolaan Pasar mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengelolaan pasar.

Dalam menyelenggarakan tugas, Dinas Pengelolaan Pasar mempunyai beberapa fungsi yaitu :

a. penyelenggaraan kesekretariatan dinas

b. penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan

c. pengelolaan pendapatan pasar

d. pengelolaan kebersihan dan pemeliharaan pasar

e. pengawasan dan pembinaan pedagang pasar dan pedagang kaki lima

f. pengaturan los dan kios pasar

g. penyelenggaraan keamanan dan ketertiban pasar dan pedagang kaki lima

h. penyelenggaraan sosialisasi

i. pembinaan jabatan fungsional

Pengelolaan Pasar juga memiliki visi dan misi yang dijabarkan dalam tujuan dan sasaran yang akan dicapai.

Visi : Citra pasar yang bersih, tertib, aman dan nyaman Misi :

a. Meningkatkan kesempatan bekerja dan berusaha Tujuan

: Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada

pedagang dan masyarakat.

Sasaran : Tersedianya lahan usaha bagi pedagang atau pengusaha dalam meningkatkan kesejahteraannya.

b. Meningkatkan ketertiban dan keamanan pasar Tujuan

: Menciptakan kondisi dan situasi pasar yang bersih, tertib, aman dan nyaman bagi pengguna pasar. Sasaran

: Terciptanya kondisi dan situasi pasar yang bersih,

tertib, aman dan nyaman.

c. Meningkatkan pelayanan kepada pedagang Tujuan

: Menyediakan sarana, prasarana dan fasilitas pasar

yang memadai.

Sasaran : Tersedianya sarana, prasarana dan fasilitas pasar yang

memadai.

d. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) d. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Sasaran : Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam penyediaan data yang lebih akurat, tertib dalam administrasi, pengelolaan retribusi maupun perijinan usaha perdagangan.

Untuk mewujudkan visi, misi serta tujuan dan sasaran tersebut, Dinas Pengelolaan Pasar menetapkan kebijakan dan strategi. Kebijakan :

perekonomian masyarakat melalui peningkatan pelayanan, sarana prasarana dan fasilitas pasar yang cukup memadai guna menciptakan kondisi pasar yang bersih, tertib, aman dan nyaman serta mengoptimalkan kontribusi pasar guna mendukung kelancaran pembangunan P

Strategi :

a. Meningkatkan pemeliharaan bangunan gedung seluruh pasar.

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas, sarana dan prasarana kebersihan pasar.

c. Meningkatkan fasilitas pasar termasuk pemeliharaan jaringan, elektrikal dan mekanikal pasar.

d. Meningkatkan keamanan dan ketertiban pasar.

e. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia(SDM) e. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia(SDM)

2. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta, Dinas Pengelolaan Pasar Pengeloaan Kota Surakarta sebagai kepanjangan tangan Pemerintah Kota Surakarta dalam penanganan masalah Pedagang Kaki Lima memiliki Tugas dan Fungsi pokok yang diatur dalam Surat Keputusan Walikota Surakarta Nomor 22 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta sebagai berikut :

Kepala Dinas, membawahkan :

a) Sekretaris, membawahkan :

1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

2) Sub Bagian Keuangan

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b) Bidang Pendapatan Pasar, membawahkan :

1) Seksi Pendataan dan Penetapan

2) Seksi Penagihan dan Penerimaan

3) Seksi Pembukuan

c) Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar, membawahkan :

1) Seksi Peralatan dan Kebersihan

2) Seksi Pemeliharaan Fasilitas Pasar

3) Seksi Pemeliharaan Bangunan Pasar

1) Seksi Pemberdayaan dan Pembinaan Pedagang

2) Seksi Keamanan dan Ketertiban

3) Seksi Pengawasan Pedagang

e) Bidang Pengelolaan Pedagang Kaki Lima, membawahkan :

1) Seksi Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima

2) Seksi Pengendalian Pedagang Kaki Lima

f) Kelompok Jabatan Fungsional

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi : o Penyelenggaraan kesekretariatan dinas; o Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan

pelaporan; o Pengelolaan pendapatan pasar;

o Pengelolaan kebersihan dan pemeliharaan pasar; o Pegawasan dan pembinaan pedagang pasar dan pedagang kaki

lima; o Pengaturan los dan kios pasar;

o Penyelenggaraan keamanan dan ketertiban pasar dan pedagang

kaki lima; o Penyelenggaraan sosialisasi;

o Pembinaan jabatan fungsional.

b. Sekretariat

dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaoran, keuangan, umum dan kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas tersebut Sekretariat mempunyai fungsi : o Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

o Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan

administrasi dan pelaksanaan di bidang keuangan; o Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian;

o Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat, membawahi :

1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; 1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;

2) Subbagian Keuangan;

Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang keuangan, meliputi : pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan Dinas.

3) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi : pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Dinas.

c. Bidang Pendapatan Pasar

Bidang Pendapatan Pasar mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang pendataan dan Bidang Pendapatan Pasar mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang pendataan dan

fungsi : o Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendataan dan penetapan; o Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pemninaan dan pelaksanaan di bidang penagihan dan penerimaan; o Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembukuan; o Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya. Bidang Pendapatan Pasar, membawahi :

1) Seksi Pendataan dan Penetapan;

Seksi Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pendataan dan penetapan, meliputi : pendataan dan penetapan retribusi pasar dan PKL, pengaturan dan pembagian kios, los, perijinan dan hak penempatan pedagang.

2) Seksi Penagihan dan Penerimaan;

Seksi Penagihan dan Penerimaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penagihan dan penerimaan retribusi pasar dan PKL serta penyusunan laporan perhitungan pendapatan pasar dan PKL.

Seksi Pembukuan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pembukuan, meliputi : melakukan pembukuan semua hasil dan penerimaan retribusi pasar dan PKL, penyiapan data secara periodic penerimaan dan tunggakan retribusi pasar dan PKL.

d. Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar

Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang peralatan dan kebersihan, pemeliharaan fasilitas pasar dan pemeliharaan bangunan pasar. Untuk melakukan tugas tersebut Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar mempunyai fungsi : o Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang peralatan dan kebersihan; o Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemeliharaan fasilitas pasar; o Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemeliharaan bangunan pasar;

o Melakukan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar, membawahi :

1) Seksi Peralatan dan Kebersihan; 1) Seksi Peralatan dan Kebersihan;

2) Seksi Pemeliharaan Fasilitas Pasar;

Pemeliharaan Fasilitas Pasar melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemeliharaan fasilitas pasar, meliputi : pengelolaan fasilitas, menyusun jadwal pengawasn dan perbaikan serta pemeliharaan pasar.

3) Seksi Pemeliharaan Bangunan Pasar.

Seksi Pemeliharaan Bangunan Pasar melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemeliharaan bangunan pasar, meliputi : pengelolaan bangunan, menyusun jadwal pengawasan dan pengelolaan bangunan serta perbaikan dan pemeliharaan bangunan pasar.

e. Bidang Pengawasan dan Pembinaan

Bidang Pengawasan dan Pembinaan mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan dan pembinaan pedagang, keamanan dan Bidang Pengawasan dan Pembinaan mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan dan pembinaan pedagang, keamanan dan

pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemberdayaan dan pembinaan pedagang;

o Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di keamanan dan ketertiban;

o Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengawasan pedagang;

o Melakukan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Pengawasan dan Pembinaan, membawahi :

1) Seksi Pemberdayaan dan Pembinaan Pedagang;

Seksi Pemberdayaan dan Pembinaan Pedagang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemberdayaan dan pembinaan pedagang, meliputi : perencanaan dan pelaksanaan pemberdayaan dan pembinaan pedagang pasar.

2) Seksi Keamanan dan Ketertiban;

Seksi Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang keamanan dan ketertiban, meliputi : kegiatan keamanan, ketertiban, menyusun jadwal dan

3) Seksi Pengawasan Pedagang.

Seksi Pengawasan Pedagang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengawasan pedagang, meliputi : perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pengawasan pedagang pasar.

f. Bidang Pengelolaan Pedagang Kaki Lima

Bidang Pengelolaan Pedagang Kaki Lima mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang penataan dan pembinaan pedagang kaki lima serta pengendalian pedagang kaki lima. Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Pengeolaan Pedagang Kaki Lima mempunyai fungsi : o Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang penataan dan pembinaan pedagang kaki lima;

o Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian pedagang kaki

lima; o Melakukan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Pengelolaan Pedagang Kaki Lima, membawahi :

1) Seksi Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima; 1) Seksi Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima;

2) Seksi Pengendalian Pedagang Kaki Lima.

Seksi Pengendalian Pedagang Kaki Lima mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian pedagang kaki lima, meliputi : penyiapan bahan petunjuk teknis pengendalian mengenai kualitas dan kuantitas pedagang kaki lima.

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya mempunyai tugas sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(Drs. Subagiyo, MM)

.u n s.

c.

Kelompok

SEKRETARIS

id

Jabatan Fungsional

(Anton Herdinarto, S.Sos)

SUBBAGIAN PERENCANAAN,

KA. SUB. BAG

KA. SUB. BAG UMUM

EVALUASI DAN PELAPORAN

KEUANGAN

DAN KEPEGAWAIAN

(Dra. Tuti Rahayu, MM)

(Erni Susiatun, SH, MSi)

(Christina Nuraini, SH)

KA. BID PENDAPATAN

KA.BID KEBERSIHAN DAN

KA.BID. PENGAWASAN

KA.BID PENGELOLAAN

it PEDAGANG KAKI LIMA

PASAR

PEMELIHARAAN PASAR

DAN PEMBINAAN

(Sigit Prakoso,S.Sos, MM)

(Drs. Pompi Wahyudi,MM.)

(Dra Budiaji Kristianawati,

(Drs. Dwi Wuryanto, MM)

MH)

u ser

SEKSI PENATAAN DAN

SEKSI PENDATAAN

SEKSI PERALATAN DAN

SEKSI PEMBERDAYAAN

PEMBINAAN PKL

DAN PENATAAN

KEBERSIHAN

DAN PEMBINAAN

(Sudarmono,SH)

(Arief Setioboedi, SH,M.Hum)

PEDAGANG

(Didik Anggono HKS,

S.HUT, MSi)

(Wulan Tendra Dewayani,

SH,MH)

SEKSI PENAGIHAN

SEKSI PEMELIHARAAN

SEKSI KEAMANAN DAN

SEKSI PENGENDALIAN

DAN PENERIMAAN

FASILITAS PASAR

KETERTIBAN

PKL

(Bambang Yunianto,

(Mulyono)

(Drs. Pardijo, MM)

(Nur Iskak Aljufri, S.Pd)

SE,MM) SEKSI PEMELIHARAAN

SEKSI PEMBUKUAN

BANGUNAN PASAR

SEKSI PENGAWASAN

ig

(Nanang Slamet

(Ir. Suhardi,MM)

PEDAGANG

ilib .u n

Sukatno,SE)

(Sujarwadi,Sh,MH)

s. Sumber : Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

c. id

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan secara sensus dapat diketahui jumlah dan penyebaran PKL. Jumlah PKL di Kota Surakarta pada tahun 2009 sebanyak 3.917 PKL, tersebar di 5 wilayah Kecamatan. Sebagian besar PKL berada di wilayah Kecamatan Jebres dan Banjarsari. Di Kecamatan Banjarsari tedapat 1.050 PKL (26,91%) dan di Kecamatan Jebres 1.172 PKL (29,92%).

Tabel IV.1 Jumlah PKL per Kecamatan di Kota Surakarta

4 Pasar Kliwon

Sumber : Direktori Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta Pedagang Kaki Lima di Jalan Ki Hajar Dewantara sendiri berjumlah

sekitar 160 PKL. Dari jumlah tersebut, sebagian besar merupakan PKL dengan bangunan permanen (seluruh maupun sebagian bangunan selalu berada di tempat), jumlahnya mencapai 82 PKL. PKL dengan bangunan permanen memiliki variasi yang cukup banyak, antara lain, permanen seluruhnya dan permanen sebagian. Type bangunan permanen juga sering disebut

gerobag atau gelaran/dasaran/lesehan. PKL dengan bangunan bongkar pasang jumlahnya 45 PKL. Yang menarik, banyak PKL yang menggunakan mobil sebagai sarana untuk berdagang, jumlahnya mencapai 6 mobil dari total PKL Yang cenderung menetap.

Type Bangunan/Tempat PKL yang Cenderung Menetap Di Jl. Ki Hajar Dewantara

No

Type Bangunan/Tempat

2 Bongkar Pasang/tenda

3 Gerobag (cenderung berhenti)

4 Mobil (cenderung berhenti)

5 Gelaran/Oprokan

Jumlah

Sumber : Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta Umumnya Jenis usaha PKL di Jl. Ki Hajar Dewantara ini adalah

warung makanan dan minuman, bengkel kendaraan, tambal ban, rental jasa pengetikan, counter hp dan pulsa, warung rokok, jasa fotocopy, pakaian, toko komputer, toko kelontong dan warnet. Usaha PKL ini berkembang seiring dengan bertambahnya kebutuhan para mahasiswa. Para PKL tersebut kemudian mendirikan paguyuban yang diberi nama PPSK pada tahun 2000.

Tabel IV.3 Jenis Dagangan PKL Di Jl. Ki Hajar Dewantara

No

Jenis Dagangan

Makanan dan minuman Voucher HP Pakaian Jasa Fotocopy Bengkel Kendaraan Toko Kelontong Tambal Ban Rental Jasa Pengetikan Toko Komputer Warnet Onderdil Duplikat Kunci Koran Sol Sepatu Helm

Material Cuci Motor Penjahit Toko Rokok Plat Nomor Potong Rambut Kaos Kaki

Jumlah

Sumber : Dinas Pengelolaan Pasar

Ditinjau dari waktu berdagang, jumlah PKL yang menempati lokasi secara relatif permanen jumlahnya cukup besar mencapai 82 PKL. Lamanya waktu berdagang PKL biasanya terkait dengan bangunan tempat berdagang PKL, semakin permanen bangunan, semakin lama pula PKL menempati area tersebut. Lihat tabel IV.4

Tabel IV 4 Waktu Berdagang PKL

No

Waktu berdagang

Jumlah

Pagi Siang Sore Malam Pagi-siang Pagi-sore Pagi-malam Siang-sore Siang-malam Sore-malam

Sumber : Dinas Pengelolaan Pasar

Tingkat Kesadaran PKL dalam pengelolaan limbah masih sangat rendah. Daeri seluruh PKL yang menghasilkan limbah, 44 PKL diantaranya masih belum dapat mengelola limbah yang dihasilkan dengan baik. Jika dikaitkan dengan jenis dagangannya, PKL yang yang relatif menghasilkan Tingkat Kesadaran PKL dalam pengelolaan limbah masih sangat rendah. Daeri seluruh PKL yang menghasilkan limbah, 44 PKL diantaranya masih belum dapat mengelola limbah yang dihasilkan dengan baik. Jika dikaitkan dengan jenis dagangannya, PKL yang yang relatif menghasilkan

Tabel IV.5 Pengelolaan Limbah PKL

1 PKL mengelola limbah dengan baik

44

2 PKL tidak mengelola limbah dengan baik

Kebersihan dan Kerapian Lingkungan secara fisik belum begitu bersih dan terlihat kumuh terlihat dari jumlah PKL yang bersih dan rapi sebesar 72 PKL masih dibawah jumlah PKL yang belum bersih dan rapi sebesar 88 PKL. maka dari itu dengan merelokasi PKL ke tempat yang telah disediakan Pemkot diharapkan tercipta PKL yang bersih dan rapi.

Tabel IV.6 Kebersihan dan Kerapian lingkungan PKL

No

Lingkungan PKL

Jumlah

1 Bersih dan rapi

72

2 Belum bersih dan rapi

Sumber: Dinas Pengelolaan Pasar Umumnya jenis usaha PKL di Kecamatan Jebres adalah warung makanan dan minuman, bengkel kendaraan, tambal ban, rental jasa pengetikan, toko voucher pulsa, warung rokok, jasa fotocopy, pakaian, toko

Sumber: Dinas Pengelolaan Pasar

terjadinya krisis moneter yang merusak roda perekonomian masyarakat. Keberadaan para PKL awalnya hanya sedikit dan hanya berjualan di malam hari, dan barang dagangan yang dijual hanya barang-barang kebutuhan para mahasiswa. Seiring bertambahnya kebutuhan para mahasiswa maka mereka membuka usaha mereka dari pagi hari.Untuk jumlah tenaga kerja biasanya Cuma satu orang saja atau self employed (usaha mandiri).

Setiap lapak atau kios usaha PKL bersifat permanen, yaitu berdinding bata plester dan beratap genteng. Lebar masing-masing PKL hampir seragam yaitu sekitar 3 m sesuai dengan lebar trotoar yang ada. Waktu berdagang PKL di Kecamatan Jebres seperti pagi-sore, siang, siang-malam. Tetapi PKL paling banyak yaitu pada waktu pagi-sore. Pada malam hari kebanyakan berdagang makanan.

4. Tujuan Penataan Pedagang Kaki Lima

Penataan di sini mengandung arti sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh Pemkot untuk membuat kondisi dari PKL agar mempunyai nuansa budaya dan lingkungan sesuai dengan visi Kota Solo sebagai kota budaya yang bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, perdagangan, pariwisata dan olahraga dengan memberikan tempat usaha yang layak, sesuai dengan ketentuan perundangan yang ditetapkan serta memperhatikan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK).

Konsep penataan dari Dinas Pengelolaan Pasar yaitu bagaimana Konsep penataan dari Dinas Pengelolaan Pasar yaitu bagaimana

Konsep Penataan PKL dengan mempertimbangkan aspek ketertiban, keamanan, ekonomi, sosial dan budaya yang ada di Kota Surakarta melalui zoning-zoning PKL yang diwujudkan dalam :

a. Pembentukan Kawasan PKL, yaitu tempat atau lokasi yang digunakan untuk menampung PKL yang direlokasi. Pembentukan kawasan diaplikasikan apabila pada satu wilayah terdapat PKL dalam jumlah yang besar dengan potensi ekonomi yang tinggi namun tidak tersedia lahan di wilayah tersebut untuk menata PKL, di lain pihak tersedia lokasi lain untuk menampung dan menata PKL. Relokasi diakukan dengan tujuan memberikan kepastian usaha melalui pemberian izin usaha sehingga merubah status PKL dari pedagang informal menjadi pedagang formal serta memberikan kepastian usaha dengan menempatkan PKL kedalam pasar. Pasca relokasi pada kawasan ini akan diberikan penanganan khusus sehingga kawasan tersebut dapat menjadi terkenal dan dapat menarik perhatian calon konsumen untuk datang.

b. Pembentukan Kantong-kantong PKL Apabila relokasi tidak dapat dilaksanakan maka dibentuklah kantong- kantong PKL yang diaplikasikan melalui pembangunan :

1) Shelter PKL Knock Down

Pembangunan shelter PKL knockdown dilakukan apabila terdapat lahan untuk mendirikannya tanpa menimbulkan gangguan terhadap

Ukuran : 2 x 3 m Kerangka besi, lantai plester, atap multi roof dengan partisi khas Solo. Bangunan denan system dapat dibongkar pasang tanpa merusak bentuk awal shelter kecuali lantai plester.

2) Tenda Knock down Apabila tidak tersedia lahan untuk mendirikan shelter PKL, maka tenda knock down merupakan alternatif yang diberikan PKL. Ukuran : 2 x 3 m Kerangka besi dan tenda terpal tahan air.

3) Gerobak dorong/ Gerobak kaca/ gerobak Tenda Bantuan diberikan pada PKL yang tidak dimungkinkan untuk didirikannya tenda maupun shelter PKL dan diberikan pada PKL dengan mobilitas yang tinggi.

c. Apabila dari semua pilihan diatas PKL tidak mau maka diambil tindakan Yustisi. Adalah tindakan hukum, bahwa ada aturan hukum tentang penataan dan penertiban PKL tetapi PKL melanggarnya maka akan dibawa ke pengadilan.

Secara umum tujuan dari pembentukan kantong-kantong PKL adalah mewujudkan tata ruang kota yang indah dan harmonis sesuai peruntukannya, meningkatkan daya tarik dan citra kota, meningkatkan kesejahteraan PKL, Pembatasan dasaran atau ruang usaha PKL, memudahkan pendataan dan Secara umum tujuan dari pembentukan kantong-kantong PKL adalah mewujudkan tata ruang kota yang indah dan harmonis sesuai peruntukannya, meningkatkan daya tarik dan citra kota, meningkatkan kesejahteraan PKL, Pembatasan dasaran atau ruang usaha PKL, memudahkan pendataan dan