Analisis rasio keuangan, analisis yang didasarkan pada hubungan antar-pos dalam laporan keuangan perusahaan yang akan mencerminkan keadaan keuangan
serta hasil dari operasional perusahaan.
2. Analisa Fundamental
Untuk melakukan investasi dalam bentuk saham diperlukan analisis untuk mengukur nilai saham yaitu analisi fundamental dan analisis teknikal. Tujuan analisis
fundamental adalah menentukan apakah nilai saham berada pada posisi undervalue atau overvalue. Saham dikatakan undervalue bilamana harga saham di pasar saham
lebih kecil dari harga wajar atau nilai yang seharusnya,demikian juga sebaliknya. Dapat dikatakan bahwa untuk memperkirakan harga saham dapat menggunakan
analisa fundamental yang menganalisa kondisi keuangan dan ekonomi perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Analisanya dapat meliputi trend penjualan dan
keuntungan perusahaan,kualitas produk, posisi persaingan perusahaan di pasar, hubungan kerja pihak perusahaan dengan karyawan,sumber bahan mentah, peraturan-
peraturan perusahaan dan beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai saham perusahaan tersebut.
Analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan tentang efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasarannya. Untuk menganalisis kinerja
persuahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam 4 kelompok yaitu rasio likuiditas, aktivitas, hutang, dan profitabilitas. Dengan analisis tersebut, para
analisis mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan
Universitas Sumatera Utara
mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga
diperoleh taksiran harga saham. Umumnya faktor-faktor fundamental yang diteliti adalah nilai intrinsik, nilai pasar, return on total asset ROA, return on equity ROE,
debt equity ratio DER. Analisis teknikal menggunakan data pasar yang
dipublikasikan yaitu harga saham, volume perdagangan, indeks harga saham individual maupun gabungan untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran
saham tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Analisa fundamental berusaha mengidentifikasi kinerja perusahaan melalui analisa terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhinya untuk dapat memprediksi harga saham di masa mendatang Husnan, 2003.
Penilaian saham terdapat beberapa model teoritis yang dapat digunakan terkait dengan analisis fundamental dan teknikal. Namun secara sederhana variabilitas harga
saham tergantung pada earning dan deviden suatu perusahaan. Fraksi harga saham adalah satuan perubahan dimana harga berubah menurut kelipatan yang ditetapkan.
Menurut Samsul 2006 terdapat tiga bentuk tawaran harga saham, yaitu : 1.
Limit Price. 2.
Market Price. 3.
Discretionary Price. Limit price
adalah tawaran harga beli atau tawaran harga jual yang diminta oleh investor yang dinyatakan secara tertulis dalam pesanan lewat telepon atau
faksimili. Broker efek akan memasukan limit price itu kedalam komputer
Universitas Sumatera Utara
perdagangan. Market price adalah harga yang sedang berlaku dipasar. Berapapun harga yang berlaku dipasar order harus segera dieksekusi oleh broker efek sampai
jumlah unit yang dipesan habis. Discrettionary price adalah harga terbaik menurut pandangan pihak broker. Investor menganggap broker efek lebih tahu soal harga
karena setiap detik memantau harga dipasar dan karena itu menyerahkan tawaran harga kepada broker efek.
Harga pra-pembukaan adalah harga yang terbentuk dalam periode pra- pembukaan antara jam 09.10 WIB sampai 09.29.59 WIB, dimana para anggota bursa
memasukan pesanan jual dan pesanan beli untuk semua jenis saham sehingga memungkinkan harga transaksi terbentuk 1 detik sebelum perdagangan resmi dimulai
pada jam 09.30 WIB. Harga yang terbentuk itu akan digunakan sebagai pedoman untuk bertransaksi pada detik-detik berikutnya setelah jam perdagangan resmi
dimulai. Sementara itu, sisa pesanan jual atau beli akan berlanjut dalam proses perdagangan berikutnya Samsul, 2006.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham