Jenis Penelitian Jenis dan Sumber Data Lokasi dan Jadwal Penelitian.

Addina Marizka : Analisis Kinerja Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Medan, 2010.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Menurut Erlina 2007:64, Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh oleh peneliti dari subjek beberapa individu, organisasional, industri atau perspektif lain. Menurut Sugiyono 2007:11, Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakuka n untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independen tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan variabel lain.

B. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dan digunakan untuk mendukung penulisan adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi serta sumber-sumber lainnya berupa data runtut waktu time series yaitu APBD dan Laporan Realisasi APBD Pemerintah Kota Medan Tahun 2003-2007.

C. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah metode dengan pendekatan kualitatif yaitu analisis deskriptif yang didasarkan pada penggambaran yang mendukung analisa tersebut, analisis ini menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks, dan rinci yang sifatnya menjelaskan secara uraian atau dalam bentuk kalimat. Addina Marizka : Analisis Kinerja Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Medan, 2010. 1 Analisis Kinerja Pendapatan Dalam melakukan analisis pendapatan dapat dilakukan dalam bentuk rasio dengan menggunakan rumus:

1. Analisis Varians Selisih Pendapatan

2. Analisis Pertumbuhan Pendapatan

3. Analisis Rasio Keuangan

a. Rasio Derajat Desentralisasi b. b. Rasio Kemandirian Keuangan c. Rasio Efektivitas dan Efisiensi Pajak Daerah Sedangkan untuk rumus rasio efisiensi adalah : d. Derajat Kontribusi PAD Rasio Kemandirian Keuangan = Pendapatan Asli Daerah x 100 Total Pendapatan Daerah Rasio Efesiensi = Biaya Pemungutan Pajak Daerah x 100 Realisasi Pajak Daerah RasioEfektivitas = Realisasi Pajak Daerah x 100 Target Pajak Daerah Derajat Kontribusi PAD = Penerimaan Bagian Laba BUMD x 100 Penerimaan PAD Pertumbuhan PAD Tahun t = PAD Tahun t – PAD Tahun t-1 x 100 PAD Tahun t-1 Derajat Desentaralisasi = Pendapatan Asli Daerah x 100 Total Pendapatan Daerah Addina Marizka : Analisis Kinerja Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Medan, 2010. 2 Analisis Kinerja Belanja

1. Analisis Varians Selisih Belanja

2. Analisis Pertumbuhan Belanja

3. Analisis Keserasian Belanja

a. Analisis Belanja Rutin dan Pembangunan terhadap Total Belanja b. Analisis Belanja Operasi terhadap Total Belanja dan Belanja Modal terhadap Total Belanja c. Analisis Belanja Langsung dan Tidak Langsung terhadap Total Belanja Sementara itu, rasio belanja tidak langsung dirumuskan sebagai berikut: Pertumbuhan PAD Tahun t = Belanja Tahun t – Belanja Tahun t-1 x 100 Belanja Tahun t-1 Rasio Belanja Rutin terhadap Belanja Total Belanja Rutin = x100 Total Belanja Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja = Total Belanja Operasi x100 Total Belanja Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja = Total Belanja Modal x100 Total Belanja Rasio Belanja Pembangunan terhadap Belanja = Total Belanja Rutin x100 Total Belanja Rasio Belanja Langsung Total Belanja Langsung terhadap Total Belanja = x 100 Total Belanja Addina Marizka : Analisis Kinerja Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Medan, 2010.

4. Rasio Efisiensi Belanja

D. Lokasi dan Jadwal Penelitian.

Penelitian ini dilakukan pada instansi pemerintah daerah yang berkompeten dalam pengelolaan keuangan daerah antara lain, Dinas Pendapatan Daerah yang teletak di Jalan A. H Nasution, Kantor Pemerintah Kota Medan Bagian Keuangan yang terletak di Jalan Raden Saleh Medan. Penelitian ini seperti jadwal berikut: Tabel 3 Lokasi dan Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Februari Maret April Mei Juni Pengajuan Proposal V Pencarian Data Awal V Penyelesaian Proposal V Penyerahan Proposal Pada Pembimbing V Bimbingan dan Perbaikan Proposal V Seminar Proposal V Pengumpulan dan Pengolahan Data V V Analisis Data V Rasio Belanja Tidak Langsung = = Total Belanja Tidak Langsung terhadap Total Belanja x 100 Total Belanja Rasio Efisiensi Belanja = Realisasi Belanja x 100 Anggaran Belanja Addina Marizka : Analisis Kinerja Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Medan, 2010. Bimbingan Skripsi V V Penyelesaian Skripsi V Addina Marizka : Analisis Kinerja Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah Kota Medan, 2010.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kota Medan

Keberadaan Kota Medan dimulai dari dibangunnya Kampung Medan Puteri tahun 1590 oleh Guru Patimpus, berkembang menjadi Kesultanan Deli pada tahun 1669 yang diproklamirkan oleh Tuanku Perungit yang memisahkan diri dari Kesultanan Aceh. Perkembangan Kota Medan selanjutnya ditandai dengan perpindahan ibukota Residen Sumatera Timur dari Bengkalis ke Medan, tahun 1887, sebelum akhirnya statusnya diubah menjadi Gubernemen yang dipimpin oleh seorang Gubernur pada tahun 1915. Secara historis, perkembangan kota medan sejak awal memposisikannya menjadi jalur lalu lintas perdagangan. Posisinya yang terletak di dekat pertemuan Sungai Deli dan Babura, serta adanya Kebijakan Sultan Deli yang mengembangkan perkebunan tembakau dalam awal perkembanganya, telah mendorong berkembangnya Kota Medan sebagai Pusat Perdagangan ekspor-impor sejak masa lalu. Sedang dijadikanya Medan sebagai ibuko ta Deli juga telah mendorong kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintahan. Sampai saat ini, di samping merupakan salah satu daerah Kota, juga sekaligus ibukota Propinsi Sumatera Utara. Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59