BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Polipropilena merupakan komoditas polimer termoplastik yang menarik, ketertarikan dalam kemampuan aplikasinya yang potensial dalam bidang komposit, bioteknologi,
teknologi serbuk, optoelektronik, ko-katalis dalam bioreactor dan pengolahan limbah air, teknologi pelapisan dan permukaan Paik, 2007
Polipropilena merupakan suatu polimer yang bersifat non polar. Polipropilena ini dapat diubah sifat non polarnya menjadi polar dimodifikasi dengan cara menggrafting
gugus fungsi polar kedalam rantainya dengan adanya suatu inisiator seperti benzoil peroksida dan pengaruh pemanasan Ulrich.1993.
Adanya perbedaan polaritas yang besar diantara polipropilena dengan bahan organik membuat hasil campuran tersebut tidak dapat berikatan secara kimia. Salah satu
cara yang ditempuh untuk mengubah sifat polipropilena adalah dengan melakukan fungsionalisasi dengan maleat anhidrida yang melalui beberapa tahap reaksi. Penelitian
grafting polipropilena dengan insiator benzoil peroksida yang bertujuan untuk memudahkan fungsionalisasi dari propilena. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
terjadi penurunan berat molekul dan penurunan titik lebur dari polipropilena yang tergrafting.
Menurut Anonim 1985 dan Rojo, 1988 menyatakan holoselulosa batang kelapa sebesar 66.7 dan lebih tinggi dari bagian lain seperti kulit, serabut dan pelepah
daun. Kisaran kandungan selulosa pada batang kelapa adalah 28.10 ~ 36.55 dan nilai rataannya sebesar 31.95.Pada ketinggian 7 m hingga 15 m dalam batang, kandungan
selulosa lebih tinggi dibandingkan bagian pangkal dan ujung, serta pada 23 bagian ke dalam juga mengandung selulosa yang lebih tinggi dari bagian tepi. Hal ini disebabkan
batang kelapa bagian pangkal dan tepi telah mengalami proses lignifikasi sehingga tidak seluruh selulosa dapat terisolasi.
Universitas Sumatera Utara
Suhardiman 1999 menyatakan klasifikasi tanaman kelapa sebagai berikut : Kingdom
: Plantae Divisi
: Spermatophyta Subdivisio
: Angiospermae Kelas
: Monocotyledonae Famili
: Arecaceae palmae Subfamilia
: Cocoidae Genus
: cocos Spesies
: cocos nucifera Linn
Batang kelapa ialah bahan yang mengandung selulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif bahan baku pembuatan papan partikel. Batang kelapa juga
sangat mudah didapatkan karena batang kelapa ini hampir di setiap rumah di pedesaan khususnya di tempat peneliti memiliki pohon kelapa, dan umumnya di Indonesia adalah
daerah pertanian pohon kelapa
Beberapa penelitian tentang papan partikel telah dilakukan. Jamilah 2009 telah meneliti kualitas papan partikel komposit dari limbah batang kelapa sawit dan Polietilena
daur ulang bahwa papan komposit yang memenuhi standar JIS A 5908 2003 hanya pada pengujian sifat fisik sedangkan pada pengujian sifat mekanik belum memenuhi standar.
Prasetyawan 2009 telah melakukan penelitian sifat fisis dan mekanis papan komposit dari serbuk serabut kelapa dengan plastik polyethylene menunjukkan hasil yang baik dan
memenuhi standar JIS A-5908
Dari uraian diatas, Penulis berkeinginan membuat papan partikel dengan menggunakan serbuk batang kelapa sebagai bahan baku dan menggunakan polipropilena yang digrafting
dengan maleat anhidrida sebagai coupling agent.
1.2 Permasalahan