e. Sifat Kimia Papan Partikel
Emisi lepasan formaldehida dapat dianggap sebagai sifat kimia dan papan partikel. Pada standar Indonesia tahun1983, belum disebutkan mengenai emisi formaldehida
dari papan aprtikel. Pada standar Indonesia tahun1996, disebutkan bahwa bila diperlukan dapat dilakukan penggolongan berdasarkan emisi formaldehida. Pada
standar Indonesia tahun 1999 mengenai emisi formaldehida pada panel kayu terdapat pengujian dan persyaratan emisi formaldehida pada papan komposit Sutigno,2006 .
2.9 Tekhnik Penarikan Sampel Secara Acak
Secara garis besarnya metode penarikan sampel dapat dipilih menjadi dua, yaitu pemilihan sampel dari populasi secara acak random atau probability sampling dengan pemilihan
sampel dari populasi secara tidak acak nonrandom atau non probability sampling, dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan secara acak. Tekhnik pengambilan sampel
secara acak dapat dilakukan dengan cara : 1.
Undian lotre 2.
Kalkulator 3.
Computer 4.
Tabel angka random Cochran. 1991
2.10 Scanning Elektron Mikroskopi SEM
Skanning Elektron Mikroskopi SEM merupakan alat yang dapat membentuk bayangan permukaan. Struktur permukaan suatu benda uji dapat dipelajari dengan mikroskop
electron pancaran karena jauh lebih mudah untuk mempelajari struktur permukaan itu secara langsung.
Pada dasarnya SEM menggunakan sinyal yang dihasilkan electron untuk dipantulkan atau berkas sinar electron sekunder. SEM menggunakan prinsip scanning
dengan prinsip utamanya adalah berkas electron diarahkan pada titik-titik permukaan specimen. Gerakan electron diarahkan dari satu titik ke titik lain pada permukaan
specimen.
Universitas Sumatera Utara
Jika seberkas sinar electron ditembakkan pada permukaan specimen maka sebagian dari electron itu akan dipantulkan kembali dan sebagian lagi diteruskan. Jika permukaan
specimen tidak rata, banyak lekukan, lipatan atau lubang-lubang maka tiap bagian permukaan itu akan memantulkan electron dengan jumlah dan arah yang berbeda dan jika
ditangkap detector akan diteruskan ke system layer dan akan diperoleh gambaran yang jelas dari permukaan specimen dalam bentuk tiga dimensi Nur, 1997.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah : 1.
Batang kelapa dari perkebunan kelapa serbelawan, pematang siantar yang berumur
30 tahun yang diambil secara acak
2. Polipropilen, Yuhwa polypro diperoleh dari Korea Petrochemical Ltd. 3. Maleat Anhidrida
4. Benzoil Peroksida, p.a Merck 97 yang diperoleh dari CV. Pison Lintas Artha 5. Metanol, p.a Merck 99 yang diperoleh dari CV. Karya Graha Agung
6. Xilen, p.a Merck 99,8 yang diperoleh dari CV. Pison Lintas Artha 7. Aseton, p.a Merck 99,8 yang diperoleh dari CV. Pison Lintas Artha
8. Divinilbenzen, aldrich 80 yang diperoleh dari CV.Pison Lintas Artha
3.2. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah : 1.
Gelas ukur
Pyrex
2. Beaker gelas
Pyrex
3. Pendingin Liebig
Pyrex
4. Hot plate
Fisher
5.
Blender
6.
Statif dan klem
7.
Pompa vakum
8.
Magnetic stirrer
9. Erlenmeyer
Pyrex
10.
Kertas saring whatman no.42
11.
Aluminium foil
12. Ayakan
Fisher
13. Neraca analitis
Mettler Tolledo 14.
Oven Memmert
Universitas Sumatera Utara
15. Alat pencetak tekan
Type HPTS.0001.08 16.
Universal Testing Machine Type SC-2DE, CAP 2000 Kgf
17. Internal mixer
Heles CR-52 18.
Seperangkat alat SEM JOEL Type JSM-6360LA
19. Mixer
Philips
3.3. Prosedur Penelitian