4.2. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh Pasal 21
Untuk mengukur tingkat kepatuhan Wajib Pajak, penulis menganalisa tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam kaitannya dengan SPT Tahunan PPh Pasal 21.
Penilaian kepatuhan pada umumnya dapat dibedakan atas 4 empat kategori, antara lain:
1 Masyarakat yang seharusnya mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak yang telah memilki
NPWP tetapi pada kenyataannya belum mendatarkan diri. 2
Wajib Pajak sesudah terdaftar dan atau memiliki NPWP yang seharusnya wajib menyampaikan SPT atau menyampaikan tetapi tidak tepat waktu.
3 Wajib Pajak yang sudah menyampaikan SPT dan isinya telah sesuai dengan ketentuan
tetapi masih menunggak jumlah pajak yang seharusnya dibayar. 4
Wajib Pajak yang sudah memasukkan SPT dan sudah menghitung pajak yang terutang, tetapi kenyataannya masih menunggak karena belum sepenuhnya dibayar.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa Wajib Pajak orang pribadi mempunyai kewajiban untuk menyampaikan SPT Tahunan paling lama 3 tiga bulan
setelah akhir Tahun Pajak, sedangkan untuk SPT Tahunan PPh badan paling lama 4 empat bulan setelah akhir Tahun Pajak.
Bagi Wajib Pajak dengan kemauan sendiri dapat membetulkan Surat Pemberitahuan SPT yang telah disampaikan dengan menyampaikan pernyataan
tertulis, dengan syarat Direktorat Jenderal Pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan, kecuali untuk SPT Rugi atau SPT Lebih Bayar paling lama 2 dua
tahun sebelum daluwarsa, sepanjang belum dilakukan pemeriksaan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan Tahunan yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi
aministrasi berupa bunga sebesar 2 dua persen perbulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak saat penyampaian Surat Pemberitahuan berakhir
sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 satu bulan.
Batas waktu pembayaran untuk kekurangan pembayaran pajak berdasarkan SPT Tahunan paling lambat sebelum SPT disampaikan. Atas keterlambatan
pembayaran pajak, dikenakan sanksi aministrasi bunga 2 dua persen sebulan dari pajak terutang dihitung dari jatuh tempo pembayaran. Untuk mengetahui tingkat
kepatuhan Wajib Pajak dalam kaitannya dengan penyampaian SPT Tahunan PPh Pasal 21, maka dapat dilihat dari data berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Data Pengiriman dan Penerimaan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Pasal 21 Di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat Periode 2007-2008
No Perihal
2007 2008
Persentase Perbandingan
1 Jumlah Wajib Pajak
Terdaftar 16598
2720 16.38
2 Jumlah Wajib Pajak Efektif
15062 2538
16.85 3
Jumlah SPT Tahunan Dikirim
16598 2720
16.38 4
Jumlah SPT Tahunan Diterima Kembali
3658 689
18.83 5
SPT Tahunan diterima kembali dibanding SPT
Tahunan dikirim 22
23.3 1.3
6 SPT Kurang Bayar
334 274
17.9 7
SPT Lebih Bayar 5
1 80
8 SPT Nihil
923 889
3.67
sumber : KPP Pratama Medan Barat
Informasi dalam tabel di atas penulis sajikan berdasarkan data yang penulis peroleh mengenai Pengiriman dan Penerimaan SPT Tahunan Pasal 21 tahun Pajak
2008 yang diterbitkan oleh KPP Pratama Medan Barat. Ada beberapa hal yang dapat dianalisa dari data-data yang disajikan dalam tabel
tersebut : a.
Tingkat kepatuhan Wajib Pajak efektif PPh Pasal 21 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dalam tahun 2008, ternyata mengalami penurunan bila
dibandingkan dengan tahun pajak 2007. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT pada tahun 2008 adalah sebesar 16.85 dibanding dengan
Wajib Pajak yang menyampaikan SPT pada tahun 2007. Hal ini berarti tingkat
Universitas Sumatera Utara
kepatuhan Wajib Pajak tahun 2008 mengalami penurunan sebanyak 12524 Wajib Pajak dari tahun 2007 atau dengan persentase penurunan sebesar 83.15.
b. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan kembali SPT tahunan
dibanding dengan jumlah SPT yang dikirim tahun 2007 adalah 22. Sedangkan tahun 2008 adalah sebesar 23.3. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan
Wajib Pajak yang menyampaikan SPT Tahunan PPh Pasal 21 dalam tahun 2007 dan 2008 tergolong masih sangat rendah yaitu masig di bawah 50.
Rendahnya Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Pasal 21 di KPP Pratama Medan Barat disebabkan oleh sebagian Wajib Pajak tidak menyampaikan SPT Tahunan
PPh Pasal 21. Hal tersebut perlu mendapat perhatian yang serius dari fiskus yang berkompeten dalam hal itu dan diusahakan langkah-langkah untuk mengetahui
penyebabnya serta pemecahan masalahnya.
4.3. Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi KPP Pratama Medan Barat