Pengaruh Harga, Kualitas, dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian notebook Acer pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

PENGARUH HARGA, KUALITAS, DAN CITRA MEREK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN NOTEBOOK ACER

PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH:

GUSTYNA MANURUNG 080502130

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul ” Pengaruh Harga, Kualitas, Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian notebook Acer pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, kualitas, dan citra merek terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini adalah penelitian eksplanasi. Pengujian hipotesis dengan menggunakan alat analisis regressi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial. Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 95 responden sebagai sampel penelitian yang diambil dengan menggunakan teknik accidental Sampling.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel Harga, Kualitas, danCitra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan secara Parsial Variabel Citra Merek mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(3)

ABSTRACT

The research is titled” The effect of Price, Quality, and Brand Image Towards purchasing decision to student of North Sumatera University from Economy Faculty. The objective of this research is knowing the effect of Price, Quality, and Brand Image notebook Acer Towards purchasing decision to student of North Sumatera University from Economy Faculty.

The kind of this research is explanatory research. Analysis method to test the hypotezis by using multiple linier regression, simultaneous test and partial test. SPSS 16.0 For windowswas used to calculate and analyze the data of research. The data that used consist of primer and secondary data. This research used 95 respondents which determined by using accidental sampling.

The result of this research by multiple regression test shows that Price, Quality, and Brand Imagehave positive and significant effect towards purchasing decision to Economy Faculty, University of North Sumatera students and Based on partial test showed that theBrand Image variable has the most dominant effect towards purchasing decisionto Economy Faculty, University of North Sumatera students.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus sang Juru Selamat karena atas berkat dan anugerahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Harga, Kualitas, dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian notebook Acer pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara Medan. Skripsi ini ku persembahkan kepada Orang tua ku tercinta Ayahanda A. Manurung dan Ibunda D. Purba serta adik-adik ( Rama, Joni) dan kakak-kakakku (Arnita, Yanti) yang senantiasa menyayangi dan memberikan dukungan terbaiknya kepada penulis.

Pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenty Sadalia, SE, M.Ec. selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, MSi. selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistiya Rini SE, MSi selaku Ketua Program Studi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan. 6. Bapak Dr. Beby Karina Fawzee, SE. MM selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak memberikan arahan dan masukan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(5)

7. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

8. Ibu Dr, Yeni Absah, SE selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

9. Kepada bapak dan ibu dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan serta seluruh Pegawai Departemen Manajemen yang telah banyak membantu selama proses penulisan skripsi ini. 10.Terimakasih buat, adekku Lamhot Hutabarat yang sudah banyak membantu

dankawan-kawan seperjuangan di GMKI FE USU, terkhusus buat pengurus masa bakti 2010-2011, Anggota GMKI FE stambuk 2008 dan teman-teman ku stambuk 2007 terkhusus buat k’ Maslin terimakasih atas dukungannya kawan-kawanku. 11.Untuk semua sahabatku yang selalu menemani dan mendukungku baik dalam

suka maupun duka DISCIPLE’S(B’ Dany, Septien, Fraptin, Betty, Elfrida, Joni, Doli, Swetha dan Virna), dan teman-teman Manajemen stambuk 2008 terkhususnya buat Tetty, Danny, Desi, Martin, Sumandi, Wildy, Ade, Frank, Thomson, Naldi dan teman-teman yang lain. Terima kasih atas dukungannya dan suka duka dalam melewati perkuliahan dan pergumulan dalam penyusunan tugas akhir selama ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca danpeneliti lainya. Ut Omnes Unum Sint Syalom.

Medan, Maret 2012 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 7

1.3Tujuan Penelitian ... 8

1.4Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis ... 9

2.1.1 Bauran Pemasaran ... 9

2.1.2 Harga ... 11

1. Pengertian harga ... 11

2.Langkah – langkah penetapan harga ... 12

2.1.3 Kualitas ... 16

1.Pengertian kualitas... 16

2.Persepsi kualitas ... 18

2.1.4 Citra merek ... 19

1.Pengertian merek ... 20

2.Citra dan persepsi ... 22

3 Pengertian citra merek ... 23

2.1 5.Perilaku konsumen ... 25

1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 25

2. Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 25

3.Model Perilaku Konsumen ... 27

4. Proses Pengambilan Keputusan ... 28

2.2 Penelitian Terdahulu ... 31

2.3 Kerangka Konseptual ... 32

2.4 Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 36


(7)

3.3Batasan Operasional ... 36

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 37

3.5Skala Pengukuran Variabel ... 38

3.6Populasi dan Sampel ... 39

3.7Metode Pengumpulan Data ... 40

3.8Uji Validitas dan Reliabilitas ... 41

3.9 Uji Asumsi Klasik ... 42

3.10 Metode Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 48

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 48

4.1.2 Visi dan misi perusahaan Acer ... 50

4.1.3 Analisis SWOT ... 51

4.1.4 Awards ... 52

4.1.5 Jenis produk acer kategori notebook... 54

4.2 Hasil Penelitian ... 55

4.2.1 Uji validitas & reliabilitas ... 55

4.2.2 Analisis Deskriptif ... 59

4.2.3 Analisis Statistik ... 66

1. Uji Asumsi Klasik ... 66

a. Uji Normalitas ... 67

b. heteroskedastisitas ... 70

c. Uji Multikolinearitas ... 72

2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 73

3. Uji Hipotesis ... 74

a. Uji Signifikan Simultan(Uji-F) ... 74

b. Uji Signifikansi Parsial(Uji-t) ... 75

4. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 79

4.3 Pembahasan ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

5.1 Kesimpulan ... 83

5.2 Saran ... 86


(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Top Brand Award Tahun 2011 ... 4

1.2 volume penjualan Notebook acer ... 6

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 38

3.2 Instrumen Skala Likert ... 39

4.1 Uji Validitas I ... 56

4.2 Uji Validitas 2 ... 57

4.3 Validitas Instrumen ... 58

4.4 Reliability Statistic ... 59

4.5 Karakteristik reponden berdasarkan jenis kelamin ... 60

4.6 Karakteristik responden berdasarkan Jurusan ... 60

4.7 Distribusi jawaban responden terhadap Variabel Harga ... 61

4.8 Distribusi jawaban responden terhadap Variabel Kualitas ... 62

4.9 Distribusi jawaban responden terhadap Variabel Citra Merek ... 63

4.10 Distribusi jawaban responden terhadap variabel keputusan ... 65

4.11One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 69

4.12 Coefficients (a) ... 71

4.13 Coefficients(a) ... 72

4.14Coefficients(a) ... 73

4.15ANOVAb ... 75

4.16Realibility Statistic ... 76

4.17Coefficients(a) ... 78


(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Bauran Pemasaran ... 10

2.2 Dimensi Brand Image... ... 23

2.3 Model perilaku konsumen ... 28

2.4 Proses Pengambilan keputusan ... 29

2.5 Kerangka Konseptual ... 34

4.1 Perusahaan ... 48

4.2 Awards ……….. 54

4.3 Jenis produk dengan kategori notebook ………. . 54

4.4 Histogram ... 68

4.5 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 68


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman 1 Kuesioner Penelitian……….. 90 2 Sebaran Jawaban Responden ... 93 3 Hasil Pengolahan SPSS ... 96


(11)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul ” Pengaruh Harga, Kualitas, Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian notebook Acer pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, kualitas, dan citra merek terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini adalah penelitian eksplanasi. Pengujian hipotesis dengan menggunakan alat analisis regressi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial. Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 95 responden sebagai sampel penelitian yang diambil dengan menggunakan teknik accidental Sampling.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel Harga, Kualitas, danCitra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan secara Parsial Variabel Citra Merek mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(12)

ABSTRACT

The research is titled” The effect of Price, Quality, and Brand Image Towards purchasing decision to student of North Sumatera University from Economy Faculty. The objective of this research is knowing the effect of Price, Quality, and Brand Image notebook Acer Towards purchasing decision to student of North Sumatera University from Economy Faculty.

The kind of this research is explanatory research. Analysis method to test the hypotezis by using multiple linier regression, simultaneous test and partial test. SPSS 16.0 For windowswas used to calculate and analyze the data of research. The data that used consist of primer and secondary data. This research used 95 respondents which determined by using accidental sampling.

The result of this research by multiple regression test shows that Price, Quality, and Brand Imagehave positive and significant effect towards purchasing decision to Economy Faculty, University of North Sumatera students and Based on partial test showed that theBrand Image variable has the most dominant effect towards purchasing decisionto Economy Faculty, University of North Sumatera students.


(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan zaman termasuk perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan mengubah perspektif masyarakat terhadap kebutuhan hidupnya. Perspektif masyarakat yang berubah mengacu pada perubahan kebutuhan hidup masyarakat yang lebih dinamis, efektif dan efisien dimana pola - pola yang baru menggantikan pola – pola yang lama. Produk – produk yang dinamis bermunculan sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi yang baru cenderung lebih praktis banyak diminati, selain untuk memenuhi kebutuhan dan mencari kemudahan juga mengikuti trend yang sedang menguasai dunia saat ini.

Fenomena perubahan kebutuhan dan gaya hidup yang disebabkan perkembangan zaman ini memacu perusahaan selaku produsen untuk terus berinovasi. Perusahaan harus bersaing dengan menguasai teknologi untuk mmpersiapkan diri menciptakan inovas-inovasi produk yang memiliki nilai jual dan daya saing yang tinggi. Untuk menciptakan produk yang memiliki nilai jual dan daya saing yang tinggi, dalam proses inovasinya perusahaan harus dapat menciptakan strategi bisnis yang tepat. Strategi penetapan yang harga adalah salah satunya. Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk (Simamora, 2001:30) dan harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering


(14)

(Suwarman,2004:303). Pemasar berusaha mencapai sasaran–sasaran tertentu melalui penetapan harga seperti sasaran untuk pemaksimalan keuntungan, maksimalisasi volume penjualan,menghadapi persaingan dengan harga pesaing serta prestise. Bagi pembeli, harga memberikan dampak ekonomis.

Dampak ekonomisnya adalah pada daya beli, sebab harga merupakan biaya (cost) bagi pembeli. Semakin tinggi harga semakin sedikit produk yang bisa mereka beli sebaliknya, semakin rendah harga semakin banyak produk yang bisa mereka beli (Simamora, 2001:196).Jika ini berlaku untuk suatu produk maka penurunan harga dapat menciptakan peningkatan permintaan dan dapat disimpulkan bahwa harga memiliki pengaruh dalam proses pengambilan keputusan konsumen.

Strategi harga yang kedua dapat dilakukandengan memanajemen kualitas produk. Setiap perusahaan harus selalu berusaha meningkatkan kualitas produknya. Kualitas yang dipenuhi harus dilihat dari sudut pandang pelanggan. Menurut Goetsch dan Davis, dalam buku service management olehTjiptono (2008:82), kualitas dapat dirumuskan sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi dan melebihi harapan. Dimana individu yang berbeda akan memberikan bobot kepentingan yang berbeda pada masing – masing faktor. Perusahaan berpotensi meningkatkan pangsa pasar melalui pemenuhan tingkat kualitas yang disebut customer drivenartinya perusahaan memenuhi atribut yang diminta pelangaan secara efektif (Tjiptono,2008:83).


(15)

Strategi lainnya adalah penciptaan citra merek.Citra merek(Brand Image) merupakan keseluruhan persepsi terhadap suatu merek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Brand Image dibangun berdasarkan kesan, pemikiran ataupun pengalaman yang dialami seseorang terhadap suatu merek yang pada akhirnya akan membentuk sikap terhadap merek yang bersangkutan (Setiadi, 2003:180).

Perusahaan harus dapat menciptakan merek yang menarik, mudah diingat serta menggambarkan manfaat dari produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Persepsi pelanggan terhadap citra merek yang baik dapat menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian. Itulah sebabnya membangun citra merek yang baik menjadi tugas penting bagi perusahaan.

Penetapan harga yang tepat, menciptakan produk yang berkualitas dan citra merek yang baik merupakan strategi pemasar dalam menghadapi persaingan di segala bidang usaha. Hal ini merupakan komponen pertimbangan konsumen yang paling penting dalam menentukan pilihan. Saat ini pasar menawarkan berbagai macam pilihan kepada konsumen terkhususnya produk-produk elektronik. Persaingan sesama produsen dibidang informasi dan telekomunikasi saat ini semakin ketat dimana mereka berusaha menciptakan produk yang diinginkan dan yang dibutuhkan pelanggan melalui strategi penetapan harga, menciptakan kualitas yang baik dan bersaing untuk mendapatkan posisi yang nomor satu di benak konsumen melalui penciptaan citra merek produk mereka.


(16)

Salah satu fenomena yang terjadi adalah berakhirnya zaman komputer kemudian beralih kepada komputer jinjing yang lebih praktis yang di desain dengan berbagai ukuran dan fungsi yang kita sebut dengan notebook. Perkembangan teknologi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan distributor komputer di Indonesia. Awal perkembangan industri komputer di Indonesia didominasi oleh salah satu perusahaan komputer raksasa didunia yaitu Acer. Menurut Top Brand Award 2011, Acer mendapat peringkat pertama merek terbaik untuk kategori Notebook dengan indeks Top Brand sebesar 42,0 % diikut dengan Toshiba, Hp, Apple, dan lain-lain. Adapun indeks Top Brand nya ditunjukkan pada Tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1

Top Brand Award 2011 Kategori Notebook

Merek Top Brand Index (TBI)

Acer 42,0 % TOP

Thosiba 15 % TOP

Hp 12,7 % TOP

Apple 5,0 %

Axioo 4,7 %

Vaio 4,5 %

Dell 2,4 %

Assus 1,9 %

Lenovo 1,6 %

Sumber : Majalah Marketing, Edisi Agustus 2011

Acer senantiasa berkomitmen dalam bidang riset dan pengembangan, serta pemasaran untuk memahami perilaku, kebutuhan dan tuntutan konsumen. Komitmen ini juga tercermin pada cara berkomunikasi, dengan memanfaatkan tren media sosial


(17)

secara langsung dan personal, serta diiringi dengan memperkuat jaringan layanannya diseluruh Indonesia.

Di tengah – tengah banyaknya perusahaan yang memproduksi produk yang sama, Acer menetapkan harga yang relative terjangkau karena pangsa pasar Acer yang terbesar adalah pelajar atau mahasiswa (www.JPGN.com). Acer memberikan jaminan kepuasan pelanggan melalui one stop services yang tersebar diberbagai daerah. Acer memiliki blog resmi korporat yang merupakan pendekatan baru dalam merangkul konsumen dengan mempersonifikasikan korporat dan menjadikannya lebih bersahabat. Selain itu, Acer juga telah menyiapkan serangkaian program loyalitas untuk kepuasan konsumennya.Acer pernah mendapat penghargaan ICSA (Indonesian customer satisfaction award) tahun 2008 yang diberikan oleh majalah SWA dan Frontier, Top Brand tahun 2008, Reader digest gold award for asia pasifik

untuk kategori notebook selama 10 tahun berturut-turut, nomor 1 brand for customer

notebook dari Tofk Asia dan pada tahun 2011 masuk dalam 10 besar favorit

CES(customer electronic show standing completion) di Thailand

unit produk yang merupakan peningkatan 20,1 % dibanding tahun 2007. Kuartal I tahun 2009, di Indonesia Acer berhasil menjual sebanyak 134.386 unit produk dengan tingkat pertumbuhan sebesar 30,6 % dan tahun 2010 Acer membukukan pertumbuhan pasarnya sebesar 35 % hingga sekarang.Volume penjualannotebook dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut :


(18)

Tabel 2.1

Volume Penjualan Notebook Acer Tahun 2007-2010

Sumber : www.harianekonomineraca.com

Data diatas adalah bentuk dari persepsi konsumen yang baik terhadap Notebook Acer yang ditunjukkan dari penjualan yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan menjadi bukti bahwa Acer menjadi pilihan bagi calon kosumen di Indonesia dengan melihat harga, kualitas produk yang didasarkan pada minimnya keluhan dan citra merek yang baik yang berkembang diantara konsumen sebagai alat dalam mempertimbangkan, memilih, dan memutuskan.

Produsen komputer berebut pasar konsumen dari segmen perguruan tinggi khususnya dari kalangan mahasiswa, demikian halnya dengan Acer group. Penetrasi ke komunitas kampus ini di lakukan Acer untuk mendongkrak pangsa pasar. Acer Group Indonesia menyadari tingginya kebutuhan komunitas kampus tersebut akan jaringan internet untuk kegiatan sehari-hari mendorong komputer merilis produk baru dengan berbagai spesifikasi dan performa yang sangat diminati kalangan mahasiswa.

Selain harga yang di tetapkan relatif murah, Acer juga memiliki kualitas yang baik terbukti dari keberanian Acer dalam menyediakan berbagai fasilitas layanan.

Tahun Volume penjualan 2007 392.834 unit 2008 491.657 unit 2009 2.150.000 unit 2010 3.800.000 unit


(19)

Adapun akibat pangsa pasar yang dikuasai Acer selama 5 tahun berturut – turut di Indonesia membentuk Citra yang baik akan merek produk Acer terutama untuk kategori notebook. Notebook Acer berada pada posisi yang unggul dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi terbukti dari hasil prasurvei yang dilakukan oleh peneliti. Hasil prasurvei yang dilakukan oleh peneliti pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen stambuk 2008 menunjukkan bahwa dari 25 orang mahasiswa 14 orang menggunakan dan pernah melakukan pembelian notebook

Acer.Berdasarkan alasan – alasan di atas dan di dukung dengan data yang ada maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Pengaruh Harga, Kualitas dan Citra Merek(Brand Image) terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara “

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan masalah penelitiansebagai berikut :

” Apakah harga, kualitas dan citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian notebook Acer pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara? “


(20)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, kualitas, dan citra merek notebook Acer terhadap keputusan pembelian mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini adalah, sebagai berikut :

a. Perusahaan, sebagai informasi dan masukan mengenai sejauh mana pengaruh harga, kualitas, dan citra merek produk mempengaruhi perilaku pelanggan dalam mengambil keputusan membeli yang dapat dijadikan landasan dan acuan untuk menciptakan strategi pemasaran selanjutnya .

b. Peneliti, memberi informasi dan ilmu pengetahuan tentang signifikansi harga, kualitas dan citra merek terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini juga berguna sebagai gambaran aplikasi dari teori yang di pelajari.

c. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi perbandingan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian di bidang yang sama.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 URAIAN TEORITIS

2.1.1 BAURAN PEMASARAN ( MARKETING MIX )

Suatu bisnis mungkin harus mengubah tujuan dan strategi persaingannya ketika posisi persaingan industry dan bisnisnya matang dan stabil. Strategi pemasaran harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga memberikan nilai kepada konsumen dan menjaga keunggulan kompetitif yang abadi. Konsep pemasaran, sebagai seni menjual produk dalam mencapai tujuan pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan,dan mengkomunikasikan nilai pelanggan pada pasar sasaran yang terpilih (Kotler, 2007:6). Oleh sebab itu bauran pemasaran digunakan sebagai variabel-variabel pemasaran untuk mengimplementasikan dan merakit program demi menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai bagi konsumen. Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah variabel–variabel pemasaran yang dapat dikontrol, yang akan di kombinasikan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal (Kotler,2007:23). Alat – alat ini di kenal dengan empat P yaitu Produk (product), Harga (price), Tempat (place) dan Promosi (promotion) dan beberapa indikator dari setiap alatnya digambarkan pada Gambar 2.1 berikut :


(22)

Produk keragaman produk

kualitas Harga Promosi Tempat

desain daftar harga promosi penjualan saluran pemasaran ciri diskon periklanan cakupan pasar nama merek potongan harga khusus tenaga penjualan pengelompokan kemasan periode pembayaran kehumasan lokasi

ukuran syarat kredit pemasaran langsung persediaan pelayanan transportasi garansi

imbalan

Sumber : Kotler, 2007

Gambar 2.1

Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )

Adapun program pemasaran dari kebijakan produk meliputi besarnya kelompok produk relative terhadap persaing, kecanggihan teknologi produk terhadap pesaing, kualitas produk relative terhadap pesaing dan kualitas jasa relative pesaing. Program pemasaran darikebijakan harga meliputi tingkat harga relative terhadap pesaing. Program pemasaran kebijakan distribusi meliputi tingkat integrasi vertical kedepan relative terhadap pesaing, persentase pengeluaran promosi dagang terhadap penjualan relative terhadap pesaing. Program pemasaran kebijakan promosi meliputi persentase pengeluaran iklan terhadap penjualan relative terhadap pesaing, persentase pengeluaran promosi penjualan terhadap penjualan relatif terhadap pesaing, pengeluaran tenaga penjualan terhadap penjualan relatif terhadap pesaing.


(23)

2.1.2 HARGA

Harga merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting dalam pemasaran produk. Keberhasilan perusahaan salah satunya ditentukan oleh keberhasilan dari perusahaan itu dalam menetapkan harga.

1. Pengertian Harga

Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk (Simamora, 2001:30) dan harga adalah atribut produk atau jasa yang paling

sering digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi produk (Suwarman,2004:303). Banyak faktor yang di pertimbangkan dan banyak pihak yang

terlibat dalam menetapkan harga yang tepat.

Bagi perusahaan harga jelas mempengaruhi keuntungan. Harga tidak boleh lebih rendah dari biaya rata – rata per produk kalau perusahaan ingin memperoleh keuntungan. Bagi pembeli, harga memberikan dampak ekonomis. Dampak ekonomisnya adalah pada daya beli, sebab harga merupakan biaya (cost) bagi pembeli. Semakin tinggi harga semakin sedikit produk yang bisa mereka beli sebaliknya, semakin rendah harga semakin banyak produk yang bisa mereka beli (Simamora, 2001:196).Jika ini berlaku untuk suatu produk maka penurunan harga dapat menciptakan peningkatan permintaan. Itulah sebabnya penetapan harga yang tepat membutuhkan pemikiran dan sangat tergantung pada sensitivitas konsumen. Lebih lanjut, Tjiptono (dalam Dinawan, 2010:34) mengatakan bahwa, harga memiliki


(24)

1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu parapembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitastertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian,adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan caramengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa.Pembeli membandingkan harga dari beberapa alternatif yang tersedia,kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.

2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidikkonsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal initerutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitanuntuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara obyektif.

2. Langkah – langkah penetapan harga

Menurut boove et (dalam Simamora, 2001:195) penetapan harga meliputi langkah– langkah sebagai berikut :

a. Analisis keadaan pasar

Keadaan pasar yang paling perlu diketahui adalah bentuk pasar, yang menyangkut elastisitas harga, sensivitas harga, memahami kurva permintaan dan menganalisis perilaku harga pesaing.

1. Bentuk Pasar

Bentuk pasar mempengaruhi keleluasaan perusahaan dalam menentukan pasar .bentuk pasar perlu di analisis sebab perilaku penetapan harga yang dilakonkan perusahaan berbeda sesuai bentuk pasar yang dihadapinya. Dalam pasar ada dua


(25)

kemungkinan peran yang dimainkan oleh perusahaan yaitu price taker (tidak bisa menentukan harga sendiri) dan price maker (bisa menentukan harga sendiri yang berbeda dengan perusahaan lainnya). Berikut bentuk pasar dimana perusahaan sebagai price taker dan price maker.

a. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli dengan produk yang seragam (uniform). Tidak ada penjual maupun pembeli yang dapat mempengaruhi harga. Penjual tidak dapat membuat harga di atas harga yang berlaku, sebab pembeli dapat membeli produk seharga yang berlaku sebanyak yang dia mau. Jadi, produk penjual tidak akan laku apabila diatas harga yang berlaku.

b. Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli dengan harga yang beragam mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Keragaman harga ini disebabkan oleh adanya kesempatan untuk mendiffrensiasi produknya. Dalam keadaan yang seperti ini sebuah perusahaan mempunyai kesempatan untuk menetapkan harga berbeda dengan harga produk lain asal menawarkan benefit yang berbeda pula.

c. Pasar Oligopolistik

Pasar terdiri dari sedikit penjual yang satu sama lain sangat sensitif terhadap strategi harga dan pemasaran perusahaan lain. Produk bisa seragam (seperti: semen, minyak sawit, dan baja) bisa pula beraneka ragam (televisi, mobil dan komputer).


(26)

Sedikitnya penjual disebabkan oleh sulitnya hambatan masuk pasar. Dalam pasar ini, penjual bebas menetapkan harga produknya tetapi karena pengaruhnya sensitif terhadap perusahaan lain jadi harus ditetapkan dengan hati – hati.

d. Monopoli Pasar

Monopoli pasar hanya terdiri dari satu penjual. ada kemungkinan pemerintah melalui BUMN (state – owned company), swasta yang diatur undang-undang

(regulated- private company) dan swasta yang tidak diatur undang – undang

(nonregulated – private company).

2. Elastisitas Permintaan Terhadap Harga

Faktor yang dianggap mempengaruhi permintaan adalah harga. Faktor –faktor lain dianggap tidak berubah (ceteris paribus). Secara umum harga dan permintaan memiliki korelasi yang negatif. Jika harga semakin tinggi maka permintaan semakin rendah walaupun ada pengecualian untuk produk-produk tertentu dimana peningkatan harga justru meningkatkan permintaan. Pemasar harus mengetahui elastisitas harga (price elasticity), yaitu bagaimana permintaan merespon perubahan harga.

3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Sensitivitas Harga

Selain mengetahui elastisitas harga, pemasar juga dapat berpatokan pada faktor-faktor yang mempengaruhi sensitivitas harga. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi sensitivitas harga adalah harapan pembeli, nilai yang unik pada produk, kesadaran tentang barang pengganti, apabila atribut suatu produk sulit


(27)

dibandingkan, pengeluaran yang dikeluarkan konsumen yang dapat membuat konsumen sensitive terhadap harga apalagi jika produsen menetapkan harga yang tinggi, kualitas produk ,dan efek biaya penyimpanan (simamora, 2001:209).

4. Analisis Interval dan Preferensi Harga Konsumen

Informasi interval dan preferensi harga pasar sasaran sangat penting. Soalnya harga yang di tetapkan perusahaan harus sama dengan preferensi harga atau setidaknya berada pada interval tersebut jika tidak produk tidak akan laku.

5. Analisis Persaingan

Menentukan siapa pesaing adalah penting. Pesaing relevan bagi perusahaan adalah perusahaan yang memperebutkan pasar yang sama dengan produk yang bisa saling menggantikan (substitute).

a. Mengidentifikasi pembatas – pembatas harga

Faktor pembatas adalah faktor yang mengurangi keleluasaan perusahaan dalam menetapkan harga. Pembatas-pembatas tersebut adalah biaya yang merupakan faktor yang membatasi perusahaan dalam menetapkan harga rendah, peraturan pemerintah, kepentingan saluran pemasaran , daur hidup produk, jenis persaingan dan etika yang merupakan standar moral dalam diri penjual yang membatasinya membuat harga yang tidak etis.

b. Menetapkan sasaran

Dalam menetapkan harga, perusahaan harus menetapkan sasaran yang akan dicapai. Sasaran – sasaran itu seperti maksimalisasi keuntungan, sekedar bertahan


(28)

hidup (survival), tingkat pengembalian investasi (return in investment – ROI), pangsa pasar (market share),kualitas, menghabiskan stok lama dan mematikan pesaing (simamora, 2001:217).

c. Analisis potensi keuntungan

Untuk menganalisis keuntungan, pemasar perlu pertimbangan mengkombinasikan sensitivitas harga dengan data biaya. Untuk itu pemahaman akan biaya tetap, biaya veriabel, biaya marjinal, biaya variabel rata, biaya tetap rata-rata perlu di pahami.

d. Menetapkan harga awal

Ada tiga pendekatan teknik dalam penetapan harga awal, yang pertama adalah penetapan harga berdasarkan pasar (market – based pricing) yaitu penetapan harga yang didasarkan pada analisis persepsi dan kebutuhan konsumen. Kedua, penetapan harga berdasarkan biaya (cost – based pricing), yaitu menjadikan biaya sebagai acuan dalam menetapkan harga. Ketiga, penetapan harga berdasarkan harga yang ditetapkan pesaing (competitor based pricing) (Simamora, 2001:223)

2.1.3 Kualitas

1. Pengertian kualitas

Ketatnya persaingan suatu industri menyebabkan setiap perusahaan harus selalu berusaha meningkatkan kualitasnya agar kepuasan pelanggan dapat terwujud. Kualitas yang dipenuhi harus dilihat dari sudut pandang pelanggan. Pelanggan sebagai penilai akhir dari suatu produk itu sulit mendefinisikan sejauh mana kualitas


(29)

produk tersebut. Namun, kualitas itu sendiri sering dipersepsikan sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa yang diukur dari atas desain kualitas dan kualitas kesesuaian.

Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi produk sedangkan kualitas kesesuaian adalah suatu ukuran seberapa jauh suatu produk memenuhi persyaratan atau spesifikasi kualitas yang ditetapkan (Tjiptono dan Diana, 2001:2).

Meskipun sulit dan tidak ada pengertian kualitas yang diterima secara umum, dari defenisi- definsi yang ada dapat diambil elemen – elemen sebagai (Tjiptono dan Diana, 2001:3) :

a. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan . b. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, dan proses lingkungan. c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang

dianggap merupakan kualitas saat ini dianggap kurang berkualitas di masa yang akan mendatang)

Berdasarkan elemen – elemen diatas Goetch dan Davis (dalam Tjiptono dan Diana, 2001:4) membuat defenisi kualitas sebagai suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi dan melebihi harapan. Sedangkan menurut American society for quality control dalam Kotler dan Keller (2007:180) kualitas adalah keseluruhan fitur dan sifat produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Defenisi ini berpusat pada pelanggan dimana produsen telah


(30)

menciptakan mutu apabila menciptakan produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan melebihi harapan pelanggan .

2. Persepsi kualitas

Persepsi kualitas mencerminkan perasaan pelanggan terhadap produk. Persepsi terhadap kualitas keseluruhan dari suatu produk atau jasa dapat menentukan nilai dari produk atau jasa tersebut dan berpengaruh secara langsung terhadap

keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap produk (Darmadi dkk, 2001:97).

Persepsi terhadap kualitas merupakan persepsi atau pandangan pelanggan terhadap produk jadi, persepsi yang positif akan mendorong keputusan pembelian dan loyalitas pelanggan demikian sebaliknya, jika persepsi pelanggan negatif terhadap kualitas produk maka produk tidak disukai dan tidak akan tahan lama. Kualitas berkaitan dengan apa yang diinginkan pelanggan dan tidak dapat ditentukan secara obyektif karena bicara tentang persepsi kualitas adalah berbicara tentang kepentingan dan keterlibatan pelanggan.

Adapun dimensi dari kualitas produk menurut Garvin (dalam Durianto dkk, 2001:98):

1. Kinerja : Melibatkan karakteristik operasionalnya, misalnya karakteristik operasional notebook adalah prosesor, memori, hard disk drive, opticaldrive dan system operasi. Faktor kepentingan pelanggan berbeda dengan


(31)

yang lain sehingga seringkali penilaian dan sikap akan atribut – atribut kinerja ini berbeda – beda.

2. Pelayanan : Mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk tersebut. Misalnya produk tertentu memiliki layanan yang tersedia disetiap daerah terpencil atau bersedia menerima pelayanan melalui blog resmi.

3. Ketahanan : Mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut, Misalnya garansi.

4. Keandalan : Konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya.

5. Karakteristik Produk : Bagian – bagian tambahan dari produk (feature) seperti dalam notebook adalah graphic’s, display, koneksi nirkabel.

6. Kesesuain dengan spesifikasi : Merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur (tidak ada cacat produk) sesuai spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji.

7. Hasil : Mengarah kepada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya.

2.1.4 Citra Merek ( Brand Image )

Fenomena persaingan yang terjadi semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk


(32)

kekuatan dalam mencapai keadaan tersebut adalah merek. Merek dapat mencapai bermacam – macam konsumen secara luas hingga akhirnya dapat diterima oleh pelanggan dan merasa akrab dengannya.

1. Pengertian Merek

Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, symbol, rancangan atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa penjual atau sekelompok penjual dan untuk mendiferensialkan barang atau jasa pesaing. Dengan demikian merek merupakan suatu identitas dari suatu produk yang melalui nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mengenali suatu produk dan manfaat yang ditawarkannya.

Produk tanpa merek sama dengan manusia tanpa nama. Kita tidak dapat membedakannya. Seperti yang di jelaskan oleh Rima Zuhria Auda dalam jurnalnya yang berjudul “ Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli” bahwa setiap produsen dapat menciptakan produk yang sama tetapi tanpa merek produk tersebut tidak akan memiliki nilai dimata konsumen. Dengan semakin banyaknya jumlah pesaing di pasar sejalan dengan peningkatan persaingan diantara merek – merek lain yang beroperasi di pasar dan hanya produk yang memilki merek yang prestisius atau memiliki brand equity yang kuat yang akan tetap mampu bersaing dan merebut pangsa pasar.


(33)

Adapun elemen–elemen Merek menurut Durianto,dkk (2001 : 165), memiliki tiga bagian penting, yaitu:

a. Brand Platform

Brand Platform adalah suatu blue print perencanaan merek yang strategis yang meliputi visi dan misi merek, serta wilayah kekuasaan dari suatu merek dan lain-lain.

b. Identitas merek (Brand identity and naming)

Brand identity mengidentifikasikan keunikan dan differensiasi suatu merek, sehingga suatu merek akan diidentifikasikan berbeda dengan merek pesaing.

Berikut adalah tugas penting dalam mengelola brand identity:

1. Mengembangkan nama merek yang tepat dan berbeda dan mencerminkan strategi.

2. Mengembangkan sistem identifikasi visual yang komprehensif yang meliputi grafik, lingkungan dan produk.

3. Mengembangkan brand identity dalam proses pembedaan dengan merek pesaing terutama dikaitkan dengan brand association.

c. Komunikasi merek(Brand Communication)

Suatu merek harus dapat dikomunikasikan dengan terencana dan stratejik, artinya bahwa seluruh aspek kreatif dalam komunikasi harus disesuaikan dengan


(34)

komunikasi harus diarahkan untuk melayani merek, bukan produknya sehingga tercipta brand differentiation, bukan product differentiation.

Kriteria Merek yang baik menurut Setiawan (dalam Auda, 2009:30) : a. Mudah di ucapkan

b. Mudah diingat c. Mudah dikenali d. Menarik 2. Citra dan Persepsi

Persepsi adalah suatu proses dengan mana berbagai stimuli dipilih, diorganisir dan diinterpretasikan menjadi informasi yang bermakna (Ferrinadewi, 2008:43). Stimuli adalah input dari obyek tertentu yang dilihat konsumen melalui satu atau beberapa panca inderanya. Persepsi memiliki basis stimulus karena persepsi menggunakan panca indera manusia sekaligus memiliki basis budaya, ekonomi, sosial, dan psikologi.

Psikologi berhubungan erat dengan unsur dan proses sebagai perantara antara rangsangan eksternal manusia dengan tanggapan fisik yang dapat diamati yang di sebut dengan stimulus response. Persepsi merupakan bagian dari stimulus responses. Persepsi yang dihasilkan sebagai bentuk stimulus response dari pelanggan membentuk citra atau image terhadap produk yang di lihat dan dirasa oleh konsumen. Citra adalah subyek yang mempengaruhi ekternal dan internal.


(35)

3. Pengertian Citra Merek (Brand Image)

Menurut Keller (dalam Ferrinadewi, 2008:165) Citra Merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya terhadap merek tersebut. Persepsi konsumen akan merek dapat menjadi pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian. Itu sebabnya penanaman citra merek yang baik harus ditanamkan kuat dibenak konsumen karena keputusan konsumen dalam membeli sering didasari oleh kesan yang ditampilkan melalui merek dan citra yang dikenal positif bukan karena informasi yang sengaja dicari oleh konsumen. Bagaimana citra merek terbentuk adalah melalui asosiasi merek. Hal ini dapat kita lihat pada Gambar 2.2 berikut ini :

Sumber : ferrinadewi, 2008

Gambar 2.2 Dimensi Brand Image

Asosiasi merek menjadi komponen yang membentuk ekuitas merek karena asosiasi merek dapat membentuk image yang positif dari merek produk yang muncul

Brand image Association Brand

Favorability, strength & Uniqueness

of brand Association

Attributes Benefit

Overall evaluation

Non product related

Product related functional

symbolic Experiential


(36)

rangka menciptakan citra merek maka asosiasi konsumen terhadap merek harus kuat, unik dan positif. Bagaimana konsumen menghubungkan antara informasi dalam benak konsumen dengan merek tertentu, konsumen akan menggunakan asosiasi untuk memproses, mengorganisir dan menyimpan informasi dalam ingatannya sehingga semua dapat digunakan sebagai proses penyederhanaan pengambilan keptusan pembelian.

Fungsi dari asosiasi merek menurut Durianto,dkk (2001:68) :

1. Help process/ retrieve information (membantu proses penyusunan informasi) 2. Differentiate (membedakan)

3. Reason to buy (alasan pembelian)

4. Create positive attitude / feelings ( menciptakan sikap atau perasaan positif ) 5. Basis for exstensions (landasan untuk perluasan)

Acuan assosiasi merek juga umumnya di hubungkan dengan beberapa hal sebagai berikut:

1. Atribut produk

2. Atribut tidak berwujud 3. Manfaat bagi pelanggan 4. Harga relatif

5. Penggunaan 6. Pengguna


(37)

2.1.5 Perilaku konsumen

1. Pengertian perilaku konsumen

Istilah perilaku erat dihubungkan dengan permasalahan manusia. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi didalam kotak hitam pembeli antara rangsangan dari luar dengan keputusan pembelian pembeli. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam menempatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2003:3). Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang pembeli pikirkan (kognisi), dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan konsumen. Foster (1998) mengatakan kesediaan membeli akan dipengaruhi oleh faktor pengalaman nyata ataupun harapan akan kepuasan dalam menggunakan barang , jasa, kebutuhan dan keinginan pada dewasa ini dan masa yang akan datang.

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor yang ada dalam dirinya dan faktor – faktor yang ada diluar dirinya. Menurut Setiadi (2003:11) faktor -faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut :

a. Faktor budaya


(38)

perilaku melalui suatu proses sosialisasi yang melibatkkan keluarga dan lembaga-lembaga sosial lainnya. Itulah sebabnya jika makhluk- makhluk lain bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia dipelajari.

b. Faktor sosial

Faktor – faktor sosial terdiri dari kelompok referensi, keluarga dan peran dan status. Kelompok referensi sesorang terdiri dari kelompok yang memiliki pengaruh maupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang . Anggota keluarga juga dapat mempengaruhi perilaku pembeli baik itu keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orangtua maupun keluarga sebagai sumber keturunan yaitu suami istri dan anak-anaknya. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam pengertian peranan dan status . setiap peran akan mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.

c. Faktor pribadi

Faktor pribadi maksudnya adalah faktor yang meliputi usia dan tingkat daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi , gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Dalam faktor usia dan tahapan dalam siklus hidupnya, orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Dalam faktor pekerjaan, pekerjaan dapat membentuk kelompok- kelompok yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.

Adapun yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan , tabungan dan hartanya, kemampuan untuk


(39)

meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan untuk menabung. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang karena gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Faktor terakhir yang mempengaruhi perilaku konsumen dari faktor pribadi yaitu Kepribadian dan konsep diri. Kepribadian dan konsep diri adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang respon nyata terhadap lingkungan yang relatif konsisten.

d. Faktor psikologis

Faktor psikologis meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran,keyakinan dan sikap. Motif adalah kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan itu. Persepsi didefenisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorgansasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan sesuatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Sedangkan proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Terakhir adalah keyakinan dan sikap yaitu suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

3. Model perilaku konsumen

Pengaruh pertama dalam pemilihan konsumen adalah stimuli. Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan proses informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari iklan, tema atau dari pengalamannya sendiri. Pengaruh kedua datang dari konsumen itu sendiri yang meliputi persepsi, sikap dan


(40)

manfaat yang dicarinya, serta karakteristik konsumen itu sendiri. Pengaruh ketiga atas keputusan konsumen adalah respon konsumen yaitu hasil akhir dari keputusan konsumen (Simamora, 2001:226). Berikut model perilaku konsumen :

Sumber : Kotler dan Keller ( 2007:226)

Gambar 2.3

Model Perilaku Konsumen Stimulus-Response Kotler 4. Proses pengambilan keputusan

Proses pengambilan keputusan melibatkan beberapa alternatif karena keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda. Semua aspek pengaruh dan kognisi dilibatkan dalam pengambilan keputusan konsumen termasuk pengetahuan, arti, kepercayaan yang diaktifkan dari ingatan serta proses pemahaman dari informasi yang didapatkan dari lingkungan.

Menurut Setiadi (2003:414 ) inti dari pengambilan keputusan adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan dipandang sebagai pemecahan masalah. Berikut gambar proses pengambilan keputusan menurut Setiadi (2003:16) :

Stimuli pemasaran Stimuli lainnya Produk Harga Distribusi Promosi Ekonomi Tekhnologi Politik Budaya Karakteristik pembeli Proses keputusan konsumen Budaya Social Kepribadian Psikologi Pengenalan masalah Pencarian informasi Evaluasi Keputusan Perilaku pasca- pembelian Keputusan konsumen Pilihan produk Pilihan merek Pilihan dealer Waktu pembelian Jumlah pembelian


(41)

Sumber : Setiadi (2003:16)

Gambar 2.4

Proses Pengambilan Keputusan Secara rinci dapat di uraikan sebagai berikut :

1. Pengenalan masalah

Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari adanya perbedaan antara kondisi yang sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat berasal dari rangsangan internal yaitu yang berasal dari kebutuhan dasar dari seseorang seperti rasa lapar, dan dahaga dapat juga berasal dari rangsangan eksternal seperti seseorang yang melewati toko roti dan melihat roti yang sedang dibakar dan merangsang rasa laparnya.

2. Pencarian informasi

Seseorang yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Pencarian informasi dapat dibedakan atas dua tingkatan yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang biasa–biasa saja yang disebut perhatian yang meningkat. Proses pencarian informasi yang kedua adalah pencarian informasi yang lebih aktif dapat dilakukan dengan mencari bahan- bahan bacaan, bertanya kepada teman-teman dan melakukan kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain.

Secara umum konsumen menerima informasi yang paling banyak dari Perilaku

pasca pembelian Keputusan

membeli Evaluasi

alternatif Pencarian

informasi Mengenali


(42)

3. Evaluasi alternatif

Tidak ada proses evaluasi yang sederhana dan tunggal digunakan oleh konsumen atau bahkan oleh satu konsumen pada seluruh situasi membeli. Kebanyakan model evaluasi konsumen bersifat kognitif , yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995:176) ada tiga atribut penting yang sering digunakan untuk evaluasi yaitu :

a. Harga yaitu atribut yang paling sering digunakan sebagian besar konsumen sebagai bahan evaluasi produk. Bagi sebagian penduduk Indonesia yang berpenghasilan rendah, maka harga merupakan faktor utama dalam mempertimbangkan produk atau jasa. Konsumen pun sangat sensitive terhadap harga.

b. Merek yaitu nama penting bagi sebuah produk atau jasa. Merek – merek yang lama yang sudah dikenal oleh konsumen telah menjadi suatu citra bahkan menjadi status bagi produk tersebut. Maka tidak mengherankan jika merek dijadikan sebagai bahan evaluasi suatu produk.

c. Asal Negara

Konsumen Indonesia lebih dikenal sebagai konsumen yang menyukai produk impor. Mereka mengangap produk impor lebih berkualitas dibandingkan produk lokal.


(43)

4. Keputusan membeli

Keputusan membeli adalah Tahap evaluasi konsumen dengan membentuk preferensi terhadap merek – merek yang terdapat pada perangkat pilihan (Setiadi, 2003:16). Konsumen juga dapat membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Tujuan pembelian juga akan dipengaruhi oleh-oleh faktor-faktor yang tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor–faktor seperti pendapatan yang diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang di harapkan.

5. Perilaku pasca pembelian

Respon konsumen pasca pembelian tergantung pada tingkat kepuasan yang dirasakan konsumen dari produk. kepuasan pembeli merupakan hasil dari kedekatan antara harapan dari pembeli tentang produk dan kemampuan dari produk tersebut. 2.2 Penelitian Terdahulu

Dinawan (2010) melakukan penelitian yang berjudul “ analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian (study kasus pada konsumen Yamaha Mio PT Harpindo Jaya Semarang)“. Pada penelitian ini faktor – faktor yang digunakan sebagai variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah kualitas, harga kompetitif, dan citra merek. Hasil penelitian menunjukan :

1. Melalui uji signifikansi, hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,510. Hal ini berarti 51,0% keputusan pembelian Yamaha Miodapat dijelaskan oleh


(44)

variabel kualitas produk, harga kompetitif dan citra merek,sedangkan sisanya yaitu 49,0% keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel-variabellainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Berdasarkan uji Parsial(Uji t) diketahui bahwa variabel citra merek adalah variabel yang memiliki pengaruh paling kuat dibandingkan variabel yang lain. Nilai t hitung untuk variabel citra merek menunjukkan nilai t hitung = 3,924 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai t tabel dengan df = n-k-1 = 97-3-1 = 93 dengan diperoleh nilai t sebesar 1,6614(one tailed). Dengan demikian diperoleh t hitung (3,924)>t tabel (1,6614).

3. Berdasarkan uji secara serempak (Uji F) diketahui ba Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan statistic menunjukkan nilai F hitung = 34,339 dengan signifikansi sebesar 0,000<0,05. Nilai F table dengan df1 = n = 3 dan df2 = 97-3-1 = 93 diperoleh sebesar 2,70. Dengan demikian nilai F hitung = (34,339) lebih besar dari nilai F tabel (2,70).

2.3 Kerangka konseptual

Pemasaran merupakan seni menjual produk dimana Memahami dan mengidentifikasi pelanggan sedemikian rupa adalah tugas utama seorang pemasar untuk mengetahui barang dan jasa apa yang sesuai dengan pelanggannya. Konsep


(45)

pemasaran, sebagai seni menjual produk dalam mencapai tujuan pemasaran tersebut menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan yang di tetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif di bandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan pada pasar sasaran yang terpilih (Kotler, 2007:6).

Hal ini menjelaskan bahwa menciptakan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan berarti bagaimana cara membujuk konsumen untuk memutuskan pembelian. Mempelajari perilaku konsumen membantu pemasar untuk memahami keputusan pembelian konsumen. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995:176) ada tiga atribut penting yang sering digunakan untuk evaluasi yaitu harga, merek dan asal negara. Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu produk (Simamora, 2001;30).

Bagi pembeli, harga memberikan dampak ekonomisnya yaitu pada daya beli, sebab harga merupakan biaya (cost) bagi pembeli. Semakin tinggi harga semakin sedikit produk yang bisa mereka beli sebaliknya, semakin rendah harga semakin banyak produk yang bisa mereka beli (Simamora, 2001:196).

Kualitas itu sendiri sering dipersepsikan sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa yang diukur dari atas desain kualitas dan kualitas kesesuaian. Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi produk sedangkan kualitas kesesuaian adalah suatu ukuran seberapa jauh suatu produk memenuhi persyaratan atau spesifikasi kualitas yang ditetapkan (Tjiptono dan Diana,2001:2).


(46)

Adanya persepsi pelanggan terhadap kualitas mencerminkan perasaan pelanggan terhadap produk. Persepsi terhadap kualitas keseluruhan dari suatu produk atau jasa dapat menentukan nilai dari produk atau jasa tersebut dan berpengaruh secara langsung terhadap keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap produk (Darmadi dkk, 2001:97) Selain kualitas dan harga, faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah citra merek. Brand Image dibangun berdasarkan kesan, pemikiran ataupun pengalaman yang dialami seseorang terhadap suatu merek yang pada akhirnya akan membentuk sikap terhadap merek yang bersangkutan (Setiadi, 2003:180).

Kesan yang dibangun haruslah kuat tertanam di benak konsumen karena keputusan konsumen sering sekali didasari oleh kesan dari citra merek yang meliputi manfaat yang ditawarkan produk dan kualitas tersirat yang diungkapkan melalui merek. Citra yang positif dapat menimbulkan perilaku yang positif terhadap konsumen(Durianto dkk, 2001:68). Citra merek sering digunakan sebgai pertimbangan dalam melakukan keputusan pembelian.

Berdasarkan pemikiran diatas maka kerangka konseptual dapat dibuat secara sistematis sebagai berikut :

Sumber :Durianto dkk (2001), Simamora(2001), Setiadi (2003), Engel, Blackwell dan Miniard (1995) (Diolah)

Harga (X1)

Kualitas (X2)

Citra merek (X3)


(47)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka hipotesis yang diberikan peneliti adalah :

“ Harga, Kualitas, dan Citra Merek Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.


(48)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian asosiatif atau korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih yang dalam penelitian ini adalah pengaruh harga (X1), kualitas (X2) dan citra merek

(X3) terhadap keputusan pembelian notebook Acer (Y)(Su’ud, 2001:14) 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan diadakan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berada di Jl.Prof.Dr.T.Hanafiah,SH, Padang Bulan, Medan. Penelitian dilakukan mulai bulan November 2011 sampai dengan bulan Januari 2012.

3.3 Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian dibatasi oleh faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi Keputusan Pembelian notebook Acer pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas (Independent variable)yaitu harga (X1), kualitas(X2) dan citra

merek (X3)

b. Variabel terikat (Dependent variable)(Y) yaitu keputusan pembelian notebook


(49)

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel pada penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (Independent variable) yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung terhadap variabel lain. Dalam peneltian ini variabel bebasnya adalah harga (X1), kualitas (X2), dan citra merek (X3).

a. Harga

Harga adalah sejumlah nilai yang di pertukarkan untuk memperoleh suatu produk dan harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering di gunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi produk.

b . Kualitas

Kualitas adalah keseluruhan fitur dan sifat produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang di nyatakan atau tersirat.

c. Citra Merek

Citra Merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya terhadap merek tersebut.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Variabel terikat penelitian ini adalah keputusan pembelian. pengambilan keputusan adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah


(50)

satu diantaranya sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan dipandang sebagai pemecahan masalah.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Sumber : Engel, Blackwell dan Miniard ( 1995), Durianto dkk (2001), simamora,(2001), Garvin (dalam durianto,dkk, 2001 : 98) setiadi (2003:16)(Ferrinadewi (2008)(Diolah)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan Variabel Operasionalisasi Variabel indikator Skala Pengukuran

Harga (X1)

Harga adalah sejumlah nilai yang di pertukarkan untuk memperoleh suatu produk. 1. Kesesuaian harga Likert Kualitas (X2)

Kualitas adalah keseluruhan fitur dan sifat produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang di nyatakan atau tersirat. 1.Pelayanan 2.Karakteristik produk Likert Citra merek (X3)

Citra Merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya terhadap merek tersebut. 1.Atribut 2.Manfaat 3. Pesaing Likert Keputusan pembelian (Y)

Pengambilan keputusan adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative dan memilih salah satu diantaranya

1.Pengenalan akan kebutuhan 2.Pengevaluasia n alternatif 3. Keputusan pembelian Likert


(51)

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006:105). Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3. Kurang Setuju 3

4. Tidak Setuju 2

5. Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2008:132)

3.6 Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang pernah membeli notebook Acer yang jumlahnya tidak teridentifikasi (unidentified).

b. Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro,2009:118). Ukuran sampel tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus (Supramono, 2003:65).

n

=

��


(52)

Keterangan: n = Jumlah sampel

Za = Nilai standard normal yang jumlahnya tergantung α

Bila α = 0,05 maka Z = 1,67 Bila α = 0,01 maka Z = 1.96 P = Estimasi proporsi populasi q = 1-p

d = penyimpangan yang ditolerir = 10 %

Penulis memperoleh jumlah sampel dan nilai (p) diketahui sebesar 0,56, maka dapat digunakan P= 0,56 sehingga jumlah sampel menjadi :

n

= (1,96

2)(0,56)(0,44) 0,12

n

= 94,657= 95 orang

Sampel diambil dengan accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan responden yang kebetulan ada atau tersedia (Notoadmojo,2005:89). Pada penelitian ini, kriteria sampel yang ditentukan adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang pernah melakukan pembeliannotebook

Acer.

3.7 Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara (interview) yaitu dialog yang dilakukan oleh peneliti kepada responden yang terpilih untuk memperoleh informasi.


(53)

b. Angket (Questioneires) yaitu pertanyaan tertulis yang dibuat peneliti dan yang akan diisi oleh responden.

c. Studi dokumentasi yaitu peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal , majalah dan situs internet.

3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas dan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner layak digunakan sebagai intrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah intrumen yang sesuai dengan sifat data yang dikumpulkan dan dapat menjamin bahwa data yang kita kumpulkan itu sahih (valid) dan dapat dipercaya (reliabel) .

Validitas menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti intrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukurannya yaitu intrumen yang bila dugunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama menghasilkan data yang sama (situmorang,dkk 2008:30). Uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Kuesioner akan diberikan kepada 30 responden diluar dari sampel.

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.00,dengan kriteria sebagai berikut:


(54)

2) Jika rhitung< rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel.

2) Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak reliabel. 3.9 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti dan mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang,dkk 2008:55).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji homoskedatisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama dan


(55)

ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas (Situmorang,dkk 2008:63).

c. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinieritas ini berarti adanya hubungan yang sempurna atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi (Situmorang,dkk 2008:63).

3. 10 Metode Analisis Data

Metode analisis data pada penelitian ini adalah: 2.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti.

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Model analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut:

Y1 = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e

Keterangan:


(56)

a = Konstanta

b1-3 = Koefisien regresi berganda

X1 = Harga

X2 = Kualitas

X3 = Citra Merek

e = Standar error 3.10.3 Pengujian Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya,

disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho

diterima. Dalam analisis regresi ada tiga jenis kriteria ketepatan, yaitu: 1. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari harga, kualitas, dan citra merekyang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni Keputusan Pembelian. Kriteria pengujiannya adalah:

Ho : b1,b2,b3, = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari : Harga, Kualitas,dan citra

Mereksecara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian.


(57)

Ho : b1,b2,b3, ≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari : Harga, Kualitas,dan citra

Merek secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian.

Selanjutnya, nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Maka kriteria

pengambilan keputusan:

Ho diterima jika F-hitung< F-tabelpada α = 5%

Ha diterima jika F-hitung> F-tabelpada α = 5% 2. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Nilai - nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F, dilakukan uji-t untuk masing- masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.

Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat

dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (α). Jika

probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari

tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel


(58)

Ho : bi = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari Harga, Kualitas,dan citra

Mereksecara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian.

Ho : bi ≠ 0, artinya variabel bebas terdiri dari : Harga, Kualitas,dan citra Mereksecara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian.

Selanjutnya, nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Maka kriteria

pengambilan keputusan:

Ho diterima jika t-hitung< t-tabelpada α = 5%

Ha diterima jika t-hitung> t-tabelpada α = 5

3.10.4 Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien Determinan berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R 2 ≤1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, dan X3) adalah besar

terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, danX3) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil.


(59)

Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(60)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Acer

Didirikan pada tahun 1976, di Taiwan. Acer adalah produsen multinasional elektronik., yang kemudian dinamakan Acer pada 1987. Grup Acer mempekerjakan 39.000 orang di lebih dari 100 negara. Pendapatannya pada 2002 adalah US$12,9 miliar. Kantor pusatnya terletak di Kota Sijhih, Taipei County, Taiwan. Acer peringkat terbesar di dunia diantara lima vendor PC bermerek. Pada tahun 2000, Acer spin-off operasi manufaktur untuk fokus pada pengembangan sumber daya berteknologi maju, user-friendly solusi. Keputusan untuk mendukung penjualan lini produk melalui kegiatan pemasaran khusus yang memanfaatkan jalur distribusi terbaik, ini memungkinkan Acer untuk mencapai hasil yang sangat baik di seluruh dunia.


(61)

Inilah tahap-tahapnya :

Tahap: 1 – 1976-1986: Mengkomersilkan teknologi mikroprosesor.

Pada tahap pertama sepuluh tahun pembangunan, Acer membentuk budaya perusahaan yang didasarkan pada keyakinan perusahaan pendiri ‘dalam “kebaikan alam manusia.” Anggapan ini dicontohkan oleh penawaran saham kepada seluruh karyawan. Selama tahap dalam sejarah Acer, perusahaan secara signifikan memberikan kontribusi terhadap popularisasi komputer di Taiwan.

Tahap: 2 – 1987-1995: Membangun merek terkemuka dan menuju ke dunia global Pada tahun 1987, Multitech secara resmi dikenal sebagai Acer, menandai awal usaha dari Acer dan Acer merupakan nama yang kuat. Selama tahap sepuluh tahun kedua perkembangan, Acer tumbuh secara luas dan dikembangkan baik secara strategis maupun geografis. Perusahaan ini tumbuh menjadi peringkat merek PC 8 terbesar di dunia.

Tahap: 3 – 1996-2000: Tawarkan Teknologi segar untuk semua orang

Selama perayaan ulang tahun ke-20 perusahaan, tahap ketiga perkembangan diluncurkan, termasuk tujuan-tujuan dasar untuk inovasi teknologi dan penyederhanaan operasi. Prioritas utama ditempatkan pada memberikan teknologi, terjangkau untuk kepentingan konsumen di seluruh dunia.


(62)

Tahap: 4 – 2001-sekarang: Transform dari manufaktur ke layanan

Sejak mendirikan perusahaan pada tahun 1976, Acer telah berkembang dari sebuah kelompok besar manufaktur untuk sebuah merek komputer yang diakui secara global, pemasaran produk dan jasa didunia IT.Acer di kawasan EMEA memimpin di sektor notebook, memegang pasar 18% di Q1 2005. Mengkonfirmasikan kepemimpinannya di pasar notebook EMEA, Acer menempati urutan pertama di 13 negara: Italia, Spanyol, Austria, Belanda, Swiss, Republik Ceko, Rusia, Portugal, Belgia, Denmark, Polandia, Hungaria dan Republik Slowakia.Produk-produk

notebook Acer meliputi PC dan Desktops, server dan sistem penyimpanan, monitor,

perangkat periferal, perangkat digital, TV LCD dan solusi e-bisnis untuk bisnis, pemerintah, Pendidikan dan pengguna rumahan. Acer menciptakan penjualan konsolidasi dan jaringan layanan di lebih dari 100 negara. Pendapatan mencapai US $ 7 miliar pada tahun 2004.

4.1.2 Visi dan Misi Visi

”Acer berupaya untuk menjadi pemenang dalam ekonomi yang berbasis pengetahuan melalui inovasi bisnis dan pemasaran produk IT dan pelayanan”.

Misi

Misi jangka panjang Acer adalah untuk memecahkan hambatan-hambatan antara manusia dan teknologi. kami berkomitmen untuk mengembangkan easy to use,


(63)

pada penciptaan Pemberdayaan Teknologi yang unik, yang dirancang untuk memastikan bahwa pelanggan kami menerima manfaat penuh dari masing-masing dan setiap terobosan teknologi. Pemberdayaan melalui perangkat keras, perangkat lunak dan layanan .

4.1.3Analisis SWOT Strength

a. Brand yang telah dimiliki Acer

b. Dukungan infrastruktur yang memadai c. Produk-produk yang diminati masyarakat d. Wild cat company, market growthnya tinggi

e. Kultur serta komitmen yang baik (sumberdaya yang bagus dan manajemen perusahaan yang baik)

Weakness

a. Jumlah service Center yang kurang memadai b. Jumlah elite partner sedikit

Opportunity

a. Meningkatkan market share

b. Adanya teknologi IT terbaru c. Memperluas level of service

Threats


(1)

3

4

4

4

4

4

3

4

4

3

4

4

4

4

5

4

4

5

5

5

4

4

5

5

5

5

5

5

4

4

4

4

5

5

5

5

4

4

4

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

3

4

5

5

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

5

4

4

4

5

4

3

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

5

4

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

5

5

4

3

4

3

4

3

4

4

4

4

4

4

3

4

4

3

4

3

4

3

4

4

4

4

4

4

3

4

4

3

4

5

5

5

4

5

5

5

5

5

5

5

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

5

5

3

2

3

2

4

4

3

4

5

5

3

4

3

3

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

4

5

5

4

5

5

5

5

4

5

4

3

4

4

4

4

4

3

4

3

3

3

4

4

3

4

4

4

4

4

2

3

4

4

3

3

5

4

3

3

4

4

4

5

5

5

5

4

5

4

4

4

4

4

4

4

3

3

4

3

4

4

3

3

5

4

3

3

4

4

3

3

5

5

4

5

4

3

4

4

3

4

4

4

4

4

4

5

4

4

4

4

4

4

4

2

4

4

4

3

5

5

5

4

4

2

5

5

4

3

5

5

5

4

5

5

5

5

5

4

5

5

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

3

4

4

5

5

4

4

2

5

4

3

3

4

4

3

3

3

4

2

4

3

2

5

4

3

3

4

3

4

4

4

4

4

5

5

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

3

4

4

2

4

4

2

4

4

4

4

5

4

5

4

4

5

5

5

4

5

5


(2)

95

5

5

3

4

4

4

3

5

3

3

5

3

3

3

4

5

3

3

4

4

3

5

4

3

5

5

5

5

4

4

4

4

3

3

4

2

3

1

5

3

3

3

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

3

3

2

3

3

4

2

4

3

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

3

3

4

4

4

4

4

4

5

4

4

4

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

5

3

4

4

4

4

3

2

4

4

4

4

4

3

2

3

4

3

2

2

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

5

5

5

5

2

5

5

5

5

4

4

3

4

4

4

3

3

3

3

3

3

3

2

4

4

4

3

5

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

4

4

3

5

5

5

4

5

5

4

5

5

4

5

5

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

3

4

4

3

4

4

4

4

3

3

4

3

3

3

3

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

3

4

3

3

3

4

4

4

4

5

5

4

4

4

3

4

4

4

4

3

3

4

4

3

4

4

3

3

1

5

3

3

2

4

4

4

4

4

4

3

4

4

3

5

4

3

3

4

4

4

4

5

5

5

3

4

3

5

4

3

4

3

3

2

3

4

4

1

2

2

3

5

4

3

3

3

4

4

4

4

4

4

4

4

3

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

3

4

3

3

4


(3)

HASIL PENGOLAHAN SPSS

Normalitas

Kolmogorov- smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 95

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.63838195 Most Extreme Differences Absolute .105 Positive .105 Negative -.072 Kolmogorov-Smirnov Z 1.022 Asymp. Sig. (2-tailed) .247


(4)

97

Heteroskedastisitas

MULTIKOLINIERITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.190 1.787 2.904 .005

harga .316 .165 .176 1.918 .058 .907 1.102 kualitas .390 .209 .186 1.869 .065 .777 1.287 citra .181 .053 .353 3.452 .001 .732 1.366 a. Dependent Variable: keputusan


(5)

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.190 1.787 2.904 .005

harga .316 .165 .176 1.918 .058

kualitas .390 .209 .186 1.869 .065 citra .181 .053 .353 3.452 .001

a. Dependent Variable: keputusan

UJI HIPOTESIS

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 109.003 3 36.334 13.104 .000a

Residual 252.324 91 2.773 Total 361.326 94

a. Predictors: (Constant), citra, harga, kualitas b. Dependent Variable: keputusan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.190 1.787 2.904 .005 Harga .316 .165 .176 1.918 .058

Kualitas .390 .209 .186 1.869 .065 Citra .181 .053 .353 3.452 .001


(6)

99

Determinan

Tabel 4.1

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .549a .302 .279 1.66517


Dokumen yang terkait

Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 3 86

Pengaruh Pengembangan Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

1 10 121

Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Pengembangan Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

0 0 10

Pengaruh Pengembangan Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

0 0 2

Pengaruh Pengembangan Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

0 0 7

Pengaruh Pengembangan Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

0 0 37

Pengaruh Pengembangan Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

0 1 2

Pengaruh Pengembangan Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

0 0 28