PENDAHULUAN Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak 4. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Industri rokok nasional yang notabene memiliki karakteristik padat modal dan padat tenaga kerja tersebut terus berkembang ditengah persaingan yang semakin tajam. Kondisi itu bukan tanpa alasan, pada saat makro ekonomi masih menghadapi kelesuan seperti rendahnya laju perekonomian yang hanya sekira 6 -7 , tingkat inflasi yang menembus dua digit diatas 10, jumlah pengangguran mencapai sekitar 60 juta orang, industri rokok secara positif memberikan kontribusi baik di daerah maupun nasional dengan menyerap tenaga kerja dan memberikan kontribusi pemasukan terhadap pajak yang tidak sedikit. Perkembangan tersebut salah satunya dapat terlihat dari sisi total produksi industri rokok nasional yang rata-rata per tahun dapat mencapai 220 miliar batang. Bila dihitung, jumlah produksi ini tentu menunjukkan produktivitas yang tergolong sangat tinggi pada ukuran sebuah produk yang bukan barang primer. Salah satu masalah utama yang dihadapi pemilik perusahaan ialah menyediakan modal kerja yang diperlukan untuk menunjang kegiatan-kegiatan operasional perusahaan yang selalu mengalami perubahan dari periode yang satu ke periode berikutnya. Oleh karena itu seorang manajer keuangan harus mampu dan tanggap untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi di perusahaan terutama yang menyangkut pengelolaan modal kerja yang dimulai dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan pengawasan modal kerja itu sendiri. Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008. Berikut disajikan rasio modal kerja dengan Return on Investment ROI pada perusahaan industri rokok di Bursa Efek Indonesia terdapat pada lampiran 1. Berdasarkan data menunjukkan bahwa PT. BAT Indonesia sejak tahun 1998 struktur kekayaannya mengalami sedikit penurunan sebesar 1.5 . Perputaran modal kerja dari tahun 1998 sampai dengan tahun 1999 mengalami sedikit kenaikan namun pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 mengalami penurunan. Sedangkan nilai ROI secara terus menerus semakin meningkat. PT. BAT Indonesia, Tbk pada tahun 2005 rasio struktur kekayaan mengalami kenaikan sedangkan return on investment juga mengalami peningkatan, tahun 2006 rasio struktur kekayaan mengalami kenaikan dan ROI mengalami kenaikan juga, rasio perputaran modal kerja pada tahun 2005 mengalami peningkatan dan return on investment mengalami peningkatan, pada tahun 2006 rasio perputaran modal kerja mengalami kenaikan dan return on investment mengalami kenaikan juga, rasio lancar pada tahun 2006 mengalami peningkatan dan return on investment mengalami peningkatan, pada tahun 2006 rasio lancar kenaikan dan return on investment juga mengalami kenaikan. Hal yang sama juga dapat dilihat pada perusahaan yang sejenis terhadap perubahan struktur kekayaan, perputaran modal kerja, rasio lancar dan ROI. Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh pemimpin atau pemilik perusahaan ialah menyediakan modal kerja yang diperlukan untuk menunjang kegiatan-kegiatan operasional perusahaan yang selalu mengalami perubahan dari periode yang satu ke periode berikutnya. Oleh karena itu seorang manajer keuangan harus mampu dan tanggap untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi di Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008. perusahaan terutama yang menyangkut pengelolaan modal kerja yang dimulai dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan pengawasan modal kerja itu sendiri. Kinerja keuangan menyangkut keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan menggunakan beberapa kriteria diantaranya ROI Return on Ivestment, ROE Return on Equity, BEP Break Even Point, Economic Value Added EVA dan sebagainya. Menurut Sawir 2005:129 Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Sedangkan menurut Sukarno 2000:57 modal kerja merupakan asset perusahaan yang diputar atau digerakkan secara terus-menerus sejalan dengan tujuan perusahaan. Penelitian terdahulu yang membahas modal kerja dan mempunyai kaitan dengan penelitian ini diantaranya oleh Nurak 2002 : 29 mengemukakan kesimpulan dari penelitian Lanu bahwa kebijakan modal kerja cukup dominan mempengaruhi Return on Assets ROA dan relevan dalam proses pengambilan keputusan manajemen. Proses hirarki kebijaksanaan modal kerja sangat kuat dipengaruhi oleh adanya perubahan permintaan sebagai salah satu faktor ekstern. Apabila permintaan bertambah, berarti ada peluang pasar secara otomatis tercipta kesempatan produksi. Hal ini dapat dilakukan dengan perencanaan besarnya investasi pada aktiva lancar. Selanjutnya pertimbangan sumber pendanaannya atau cara pembelanjaannya. Keberhasilan pengelolaan modal kerja untuk memperoleh ROI banyak dipengaruhi Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008. oleh kegiatan intern kurang dari 50 , namun keduanya saling tergantung dan menunjang. Commanor et al. dalam Martono 2002 mengemukakan bahwa dalam mempelajari persaingan industri, hal yang perlu diperhatikan adalah besarnya hambatan untuk keluar masuk industri barrier to entry. Penggunaan rasio intensitas modal capital intensiveness yang diukur dari total aktiva terhadap penjualan sebagai indicator barrier to entry. Rasio leverage keuangan merupakan salah satu rasio yang banyak dipakai untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Rasio leverage memberikan implikasi penting dalam pengukuran rasio finansial perusahaan. Modal kerja adalah nilai aktiva atau harta yang dapat segera dijadikan uang kas yang digunakan perusahaan untuk operasional perusahaan sehari-hari. Ini menunjukkan bahwa modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan. Kegiatan kegiatan yang dibiayai oleh modal kerja antara lain adalah pembelian material bahan baku, upah dan gaji karyawan serta berbagai macam biaya yang diharapkan dapat kembali dalam waktu singkat melalui hasil penjualan. Uang yang masuk dan bersumber dari hasil penjualan barang tersebut akan dikeluarkan kembali guna membiayai operasi perusahaan selanjutnya. Dengan demikian dana tersebut akan berputar secara terus menerus setiap periodenya sepanjang hidup perusahaan. Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008. Martono dan Harjito 2001:2 menyatakan bahwa perusahaan memiliki 3 macam tujuan utama yang saling berkaitan : 1. Mencapai atau memperoleh laba maksimal untuk kemakmuran pemilik perusahaan. 2. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan going concern 3. Mencapai kesejahteraan masyarakat sebagai tanggung jawab sosial perusahaan. Profitabilitas menurut Riyanto 2001:37 dan Harahap 2004:304 adalah: menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Kondisi kebijakan modal kerja yang ditunjukkan oleh Rasio Lancar Current Ratio, Rasio Perputaran Modal Kerja Working Capital Turn Over, Rasio Aktiva Lancar Terhadap Total Aktiva Current Asset to Total Asset, Rasio Hutang Lancar Terhadap Total Aktiva Current Liabilities to Total Asset dan kondisi Return On Investment ROI yang dialami oleh Industri Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi yang dilakukan dari penelitian sebelumnya seperti Nurak 2001, Abdul Raheman dan Mohamed Nasr 2007, Khouri et al 1999 dan Weny dan Murtanto 2001. Adapun yang membedakan penelitian dengan penelitian sebelumnya adalah periode penelitian lebih panjang yang mempertimbangkan pengaruh distorsi krisis moneter terhadap laporan keuangan emiten yang merupakan dasar dilakukannya replikasi penelitian ini. Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008. Oleh karena itu maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul: “Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment ROI Pada Industri Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 1998 - 2006”.

1.2. Rumusan Masalah

“Apakah kebijakan modal kerja baik secara simultan maupun secara parsial berpengaruh terhadap Return On Investment ROI pada Industri Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?”.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah kebijakan modal kerja baik secara simultan maupun secara parsial berpengaruh terhadap Return On Investment ROI pada Industri Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai : 1 Peneliti Berikut nya Sumbangan pemikiran bagi berbagai pihak yang berniat untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang masalah Modal kerja . 2 Penulis Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008. Menambah pegetahuan penulis tentang hubungan modal kerja terhadap Return On Investment ROI pada Industri Rokok yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3 Bagi Investor dan Perusahaan Bahan pertimbangan bagi manajemen untuk pembuatan keputusan dalam rangka penetapan kebijaksanaan rencana investasi modal kerja pada Industri Rokok sejenis maupun perusahaan lainnya. Encik Latifah Hanum : Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2008.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return on Investment dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 59 82

Analisis Pengaruh Efektivitas Operasional Terhadap Return On Investment Pada Perusahaan Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia

1 33 127

Pengaruh Return On Investment (Roi) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 55 90

PENGARUH PERPUTARAN KOMPONEN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 3 18

Pengaruh Roi (Return On Investment) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 1

Pengaruh Roi (Return On Investment) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Roi (Return On Investment) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Roi (Return On Investment) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 22

Pengaruh Roi (Return On Investment) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 3 3

Pengaruh Roi (Return On Investment) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9