Pengolahan Tanah dan Pembuatan Plot Penelitian Aplikasi bahan organik.

DMRT Gomez, 1995. Analisis korelasi Pearson dilakukan untuk melihat tingkat keeratan hubungan antar peubah pengamatan Little dan Hills, 1978. Pelaksanaan Penelitian Persiapan Lahan

a. Pengolahan Tanah dan Pembuatan Plot Penelitian

Pengolahan tanah untuk tanaman padi sawah yaitu pembajakan dan penggaruan, pengeringan dan akhirnya pembuatan bedengan. Plot penanaman dibuat panjang 3.5 meter, lebar 3 meter serta jarak antar plot anak petak dan antar ulangan 50 cm, jarak antar petak utama 30 cm. Ketinggian pematang sekat antar plot dibuat setinggi 50 cm Lampiran 5.

b. Aplikasi bahan organik.

Dilakukan setelah olah tanah terakhir 20 hari sebelum tanam di masing- masing petakan. Pembenaman bokasi jerami secara merata 2.1 kg plot. Abu jerami 0.5 kg, dan jerami segar 3.15 kg per plot. Pemberian jerami 3 ton per hektar berdasarkan kebutuhan C-organik tanah sebesar 3 setara 8 ton per hektar katagori rendah. Sedangkan hasil analisa C-organik tanah di lokasi penelitian 1.41 sangat rendah setara 5 ton per hektar Metson, 1961. b. Ukuran bedengan persemaian dan penyemaian. Bedengan persemaian terdiri dari 2 unit, yaitu bedeng untuk tanam benih umur 20 hari setelah tabursemai, dan untuk tanam benih umur 15 hari setelah tabursemai. Ukuran panjang bedengan : 200 cm, lebar bedengan : 60 cm, tinggi bedengan 20 - 30 cm. Diantara kedua bedengan dibuat selokan, dengan ukuran Universitas Sumatera Utara lebar 40 cm. Benih yang digunakan adalah benih unggul bersertifikat, varietas Ciherang. Benih direndam satu malam di dalam air mengalir supaya perkecambahan benih bersamaan. Pelaksanaan Sistem PTT dan Budidaya Lokal a. Sistem PTT . Sistem PTT yang dilaksanakan pada penelitian ini terdiri dari perlakuan pengairan berselang, jarak tanam legowo 2:1, tanam satu bibit per lubang tanam, tanam bibit muda 15 hari setelah semai, pemberian bahan organik, pemupukan dasar mengacu pada PUTS dan pemupukan susulan Nitrogen berdasarkan Bagan Warna Daun BWD. Pada jarak tanam legowo tipe 2:1 terdapat 330 rumpun tanaman per plot perlakuan. Pengairan berselang. Pengairan dengan teknik berselang lima hari dilakukan dengan a Pada hari pertama lahan diairi sekitar tinggi genangan 3 cm dan selama 4 hari berikutnya tidak ada penambahan air. Lahan sawah diairi lagi pada hari kelima. b Mulai fase pembentukan malai sampai pengisian biji, petakan sawah digenangi terus c sekitar 10 -15 hari sebelum tanaman dipanen, petakan sawah dikeringkan. Sistem tanam pada komponen PTT yang diuji dilakukan jarak tanam jajar legowo 2:1 20 x 10 x 40 cm dengan satu bibit per lubang tanam berumur 15 hari setelah semai. Pemupukan dasar dilakukan pemupukan berimbang dengan mengacu pada hasil uji Perangkat Uji Tanah Sawah dan pemupukan susulan nitrogen Universitas Sumatera Utara berdasarkan BWD sebanyak dua kali pemberian Lampiran 6 yaitu pada 3 Minggu Setelah Tanam MST dan 5 MST.

b. Sistem Budidaya Lokal.