5. 2. 3. Perencanaan Pembangunan Daerah PENDAHULUAN

masyarakat agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Dan tujuan dari pembangunan itu sendiri adalah : 1. Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan antar daerah dan antar sub daerah serta antar warga masyarakat pemerataan dan keadilan. 2. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. 3. Menciptakan atau menambah lapangan kerja. 4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah. 5. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa datang berkelanjutan.

1. 5. 2. 3. Perencanaan Pembangunan Daerah

Dalam perencanaan maupun pembangunan mempunyai arti yang berbeda. Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan pembangunan adalah suatu proses perubahan dari kondisi yang kurang baik menjadi lebih baik dan atau dari yang belum ada menjadi ada. Dengan demikian perencanan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses pembangunan. Sebagai tahapan awal perencanaan pembangunan akan menjadi bahanpedomanacuan dasar bagi pelaksana kegiatan pembangunan action plan. Karena itu, perencanaan pembangunan hendaknya bersifat implementatif dapat dilaksanakan dan aplikatif dapat diterapkan. Riyadi Bratakusumah, 2005:6. Universitas Sumatera Utara Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses perencanaan pembangunan yang dimaksudkan untuk melakukan perubahan menuju arah perkembangan yang lebih baik bagi suatu komunitas masyarakat, pemerintah dan lingkungannya dalam wilayah atau daerah tertentu, dengan memanfaatkan atau mendayagunakan berbagai sumber daya yang ada, dan harus memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh, lengkap dan tetap berpegang pada asas prioritas. Menurut Soekartawi 1990:77-78, Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses pemikiran dan penentuan yang menyeluruh yang sudah dipertimbangkan sedemikian rupa, dibuat secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu pada waktu yang telah ditetapkan untuk masa mendatang. Secara umum, unsur-unsur pokok dalam perencanaan pembangunan terdiri dari enam unsur, yaitu sebagai berikut: 1. Adanya kebijaksanaan dasar atau strategi dasar rencana pembangunan, yang sering pula disebut tujuan, arah, dan prioritas pembangunan. Pada unsur ini perlu ditetapkan tujuan-tujuan rencana; 2. Adanya kerangka rencana yang menunjukkan hubungan variabel-variabel dalam pembangunan dan implikasinya; 3. Adanya perkiraan sumber-sumber pembangunan terutama pembiayaan; 4. Adanya kebijaksanaan yang konsisten dan serasi, seperti kebijaksanaan fiskal, moneter, anggaran, sektoral, dan pembangunan daerah; 5. Adanya program investasi yang dilakukan secara sektoral, seperti pertanian, industri, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain; dan Universitas Sumatera Utara 6. Adanya administrasi pembangunan yang mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Dalam pelaksanaanya sesuai dengan PP Nomor 8 Tahun 2008 perencanaan pembangunan daerah mempunyai prinsip : 1. Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. 2. Perencanaan pembangunan daerah dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing- masing. 3. Perencanaan pembangunan daerah mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah. 4. Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi Perencanaan Pembangunan Daerah menurut pendapat yang dikeluarkan oleh Lembaga Administrasi Negara LAN dan Deutsche Stiftung fur Internationale entwicklung DSE yang dituangkan dalam Modul Diklat Perencanaan Pembangunan Wilayah 1991 adalah : a. Kestabilan politik dan keamanan dalam negeri b. Dilakukan oleh orang-orang yang ahlu di bidangnya c. Realistis, sesuai dengan kemampuan sumber daya dan dana d. Koordinasi yang baik e. Top down dan Buttom Up Planning Universitas Sumatera Utara f. Sistem pemantauan dan pengawasan yang terus menerus g. Transparansi dan dapat diterima oleh masyarakat Dalam praktek, proses pemikiran dan penentuan recana tersebut perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut Soekartawi, 1990:78 : 1. Keadaan sumber daya dan sumber dana yang tersedia, misalnya factor alam, tenaga kerja dan pendapatan masyarakat. 2. Keadaan atau aspirasi masyarakat dari segala lapisan, apakah lapisan masyarakat bawah, menengah atau atas. Dan berdasarkan kerangka teoritis yang dibangun dari teori perencanaan pembangunan nasional dan teori perencanaan pembangunan daerah, perencanaan pembangunan berdasarkan cakupan wilayahnya secara umum dapat di defenisikan sebagai Wrihatnolo Nugroho, 2006:70-71 1. Perencanaan pembangunan nasional, yaitu perencanaan yang mencakup pembangunan semua sektor secara kompetitif dalam wilayah suatu negara untuk kepentingan seluruh warga negara yang diselenggarakan oleh pemerintah nasional. 2. Perencanaan pembangunan daerah, yaitu perencanaan yang mencakup pembangunan semua sektor secara komprehensif dalam wilayah suatu daerah provinsi atau kabupatenkota untuk kepentingan seluruh warga negara di suatu daerah tertentu yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah tertentu saja. Universitas Sumatera Utara 3. Perencanaan pembangunan regional, yaitu perencanaan yang mencakup pembangunan semua sektor secara komprehensif dalam wilayah lebih dari satu daerah beberapa provinsi atau beberapa kabupatenkota untuk kepentingan seluruh warga negara di daerah-daerah yang menjadi cakupan perencanaan yang diselenggarakan oleh beberapa pemerintah tertentu saja, atau koordinasi dengan pemerintah nasional. 4. Perencanan pembangunan kawasan, yaitu perencanaan yang mencakup pembangunan sektor tertentu saja dalam wilayah satu daerah atau lebih beberapa provinsi atau beberapa kabupatenkota untuk sebagian warga negara di daerah-daerah yang menjadi cakupan perencanaan yang diselenggarakan oleh beberapa pemerintah daerah tertentu saja atau dikoordinasikan oleh pemerintah nasional. Sedangkan dilihat dari segi waktunya, maka perencanaan pembangunan adalah : 1. Rencana pembangunan jangka panjang Diwujudkan dalam visi dan misi jangka panjang, yang mencerminkan cita- cita kolektif yang akan dicapai oleh masyarakat beserta strategi untuk mencapainya. Kurun waktu jangka panjang dapat 10 tahun, 15 tahun, atau 20 tahun. Wrihatnolo Nugroho, 2006:165-166. 2. Rencana pembangunan jangka menengah Adalah perencanaan yang dibuat dalam jangka waktu lima tahunan, baik skala nasional maupun regional. Soekartawi, 1990:79. 3. Rencana pembangunan tahunan Universitas Sumatera Utara Adalah perencanaan yang dibuat jangka waktu setahun atau kurang dari setahun.Biasanya program kegiatan yang dilakukan bersifat “proyek- proyek” pembangunan yang mendesak untuk dilakukan. Soekartawi, 1990:79. Sesuai dengan UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan untuk : 1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan, 2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah. 3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. 4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat, dan 5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Dan dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan ini terdapat tahapan- tahapan yang tentunya sangat menunjang dan membantu kelancaran suatu perencanaan pembangunan agar dapat berjalan dengan baik dan lancer serta tepat sasaran yang diharapkan. Sesuai dengan UU No 25 Tahun 2004 maka Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional meliputi : 1. Penyusunan rencana, 2. Penetapan rencana, 3. Pengendalian pelaksanaan rencana, Universitas Sumatera Utara 4. Evaluasi pelaksanaan rencana.

1. 5. 3. Peranan Bappeda dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah