`
4.2.1 Kadar Carbon Dioksida CO
2
dalam Gas Buang
Karbon dan Oksigen bergabung membentuk senyawa carbon monoksida CO sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna dan carbon dioksida CO
2
sebagai hasil pembakaran sempurna. Semakin tinggi kadar CO , maka semakin rendah CO
2
yang diperoleh dari hasil pembakaran. Bila campuran bahan bakar udara sempurna stoikiometris, maka akan dihasilkan senyawa CO
2
. Proses pencampuran udara-bahan bakar dimulai dari masuknya bahan
bakar kedalam silinder, kemudian butiran bahan bakar akan menguap dan bercampur dengan udara, proses ini dipengaruhi oleh viskositas dan kemampuan
bahan bakar untuk dapat menguap. Kadar CO
2
terendah terdapat pada data emisi gas tanpa beban dan kadar CO
2
tertinggi terdapat pada data emisi gas dengan beban 800 Watt.
4.2.2 Kadar Carbon Monoksida CO dalam Gas Buang
Emisi gas buang karbon monoksida CO terjadi akibat kekurangan oksigen sehingga proses pembakaran berlangsung secara tidak sempurna karena
banyak atom C karbon yang tidak mendapatkan cukup oksigen. Akibatnya membentuk gas CO karbon monoksida. Kadar CO terendah terdapat pada data
emisi gas tanpa beban dan kadar CO tertinggi terdapat pada data emisi gas dengan beban 400 Watt.
4.2.3 Kadar Hidrocarbon HC dalam gas buang
Hidrocarbon adalah gas buang yang diakibatkan karena bahan bakar yang tidak terbakar.HC ini adalah bagian dari bensin yang dilepaskan baik dalam
bentuk tidak berbakar atau terpecah dengan tidak sempurna.Ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya HC.Sebagai contoh: pembakaran yang tidak sempurna
oleh oksigen yang tidak mencukupi, nyala yang tertekan di dekat dinding mesin interior, turunnya suhu yang disebabkan oleh rendahnya kandungan bensin, dan
lain-lain. Kadar HC terendah terdapat pada data emisi gas tanpa beban dan kadar HC tertinggi terdapat pada data emisi gas dengan beban 400 Watt.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
`
4.2.4 Kadar Sisa Oksigen O
2
dalam Gas Buang
Proses pembakaran pada motor bensin berlangsung pada campuran udara- bahan bakar yang kaya atau adanya udara oksigen lebihan yang bertujuan untuk
menjamin kelangsungan proses pembakaran, sehingga dalam gas buang hasil pembakaran masih mengandung O
2
. Pengaruh kenaikan putaran poros pada beban konstan cenderung
mengurangi jumlah sisa O
2
gas buang, hal ini disebabkan pada kondisi tersebut jumlah massa bahan bakar yang terbakar relatif lebih banyak, sehingga dengan
jumlah udara yang sama memerlukan lebih banyak oksigen untuk proses pembakaran. Kadar O
2
terendah terdapat pada data emisi gas beban 800 Watt dan kadar O
2
tertinggi terdapat pada data emisi gas tanpa beban.
4.2.5 Kadar Sisa NOx dalam Gas Buang