BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat didirikan berdasarkan keinginan untuk membantu petani, pegawai dan buruh untuk melepaskan diri dari jerat rentenir
yang memberikan pinjaman dengan bunga tinggi, maka lembaga perkreditan rakyat mulai didirikan.
Undang-Undang No. 7 1992 tentang perbankan telah memberikan landasan hukum bagi pembentukan BPR, Paket Kebijakan Oktober 1988 PAKTO
1988 melalui Keputusan Presiden RI No. 38 menjadi Momentum awal pendirian BPR. Kebijakan tersebut memberi kejelasan mengenai keberadaan dan kegiatan
usaha Bank Perkreditan Rakyat atau BPR. Selanjutnya dengan dikeluarkannya PP No. 71 tahun 1992, Lembaga-
Lembaga Keuangan Bukan Bank LKBB yang telah memperoleh ijin dari Menteri Keuangan seperti Bank Desa, Lumbung Desa Bank Pasar, Bank Pegawai
LPN, LPD, BKD, BKK, KUKR, LPK, BKPD, dan lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu dapat diberikan status menjadi BPR dengan tata
cara yang ditetapkan oleh Undang-undang dalam jangka waktu sampai dengan 31 Oktober 1997.
Adanya lembaga keuangan kemasyarakatan yang berfungsi membantu masyarakat dalam bidang permodalan usaha kecil merupakan cikal bakal
berdirinya BPR di Medan. Kehadiran Bank Perkreditan Rakyat BPR yang menyediakan produk keuangan yang serupa dengan Bank konvensional lain
Universitas Sumatera Utara
ternyata memiliki penetrasi yang lebih baik terhadap Usaha Mikro dan Kecil UMK.
PT. Nusantara Bona Passogit PT. NBP yang didirikan pada tanggal 10 November 1989, dengan Akta No. 20 tertanggal 10 November yang dibuat oleh
Edison Sianipar, SH, Notaris di Jakarta, di umumkan dalam Berita Negara tanggal 8 January 1991. Dan telah mengalami beberapa kali perubahan dengan akta N0. 9
tertanggal 8 April 2010, adalah Bank Perkreditan Rakyat yang pertama kali berdiri di Medan.
Karekteristik Bank Perkreditan Rakyat BPR yang memiliki kemudahan dalam menyalurkan kredit serta segmentasi pasar yang memasarkan produknya
kepada masyarakat kecil serta Usaha Mikro dan Kecil UMK menjadi daya tarik tersendiri, sehingga Bank Perkreditan Rakyat BPR semakin berkembang dan
semakin diminati oleh masyarakat Medan Sitorus,2013 Seiring dengan meningkatnya fungsi intermediasi yang cukup baik antara
masyarakat dengan Bank Perkreditan Rakyat BPR, yang terlihat dengan peningkatan jumlah dana yang dapat
dihimpun dan disalurkan serta adanya peningkatan prestasi Usaha Mikro dan Kecil yang menjadi nasabah Bank Perkreditan Rakyat BPR di Medan, maka dari
tahun ke tahun semakin banyak jumlah Bank Perkreditan Rakyat BPR yang berdiri di Medan.
Tahun 2013 jumlah Bank Perkreditan Rakyat yang masih aktif di Medan sebanyak 38 unit, terdiri dari 9 Kantor Pusat dan 29 Kantor Cabang Pembantu
Universitas Sumatera Utara
Bank Indonesia, 2013. Berikut nama dan alamat Bank Perkreditan Rakyat yang terdapat di Medan diantaranya :
Tabel 4.1 Daftar Bank Perkreditan Rakyat Di Medan
No. NAMA BPR
ALAMAT No. TELP
1 PT. BPR NUSANTARA BONA
PASOGIT Jl. Kapten Muslim Komp. Ruko
Mellenium Plaza Blok B-46 061-8469784
2 PT. BPR MILALA
Jl. Sultan Iskandar Muda 101-B 061- 4510604
3 PT. BPR DUTA PARAMERTA
Jl. Veteran 10 E 061-8477660
4 PT. BPR MITRADANA MADANI
Jl. Kapten Muslim 36-A 061-8474766
5 PT. BPR SARANA SUMUT VENTURA
Jl. Abdullah Lubis No. 62-A 061-8218380
6 PT. BPR ABC
Jl. Gunung Krakatau No. 115 AB
7 PT. BPR EKA PRASETYA
Jl. Sunggal No. 57 061-8826936
8 PT. BPR PRIMA TATA TUMBAK
Jl. Jend Gatot Subroto No. 6 061-4154111
9 PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT
Jl. Deli Tua 167 061-7031810
Sumber: Bank Indonesia, 2013
4.2 Deskripsi Objek Penelitian