Prinsip Analisa Analisis Gravimetri

2.7.2. Prinsip Analisa

Prinsip Total Suspended Solid yaitu : sampel disaring dengan filter kertas; filter yang mengandung zat tersuspensi dikeringkan pada 105 Analisis gravimetri adalah penentuan kuantitatif berdasarkan bobot, proses isolasi serta penimbangan suatu unsur atau senyawaan tertentu dari unsur tersebut dalam bentuk yang semurni mungkin. Unsur atau senyawaan itu dipisahkan dari suatu porsi zat yang sedang diselidiki, yang telah ditimbang. Sebagian besar penetapan – penetapan pada analisa gravimetri menyangkut pengubahan unsur atau radikal yang akan ditetapkan menjadi sebuah senyawaan yang murni dan stabil . yang dapat dengan mudah diubah menjadi satu bentuk yang sesuai untuk ditimbang . Lalu bobot unsur atau radikal itu dengan mudah dapat dihitung dari pengetahuan kita tentang rumus senyawaanya serta C selama 2 jam. Dalam analisa Total Suspended Solid TSS sangat diperlukan ketelitian, bilamana sampel mengandung zat tersuspensi tinggi , maka penyimpanan baku yang relatif adalah 5 sampai 20 . Bilamana sampel mengandung zat tersuspensi yang tidak dapat mengendap yaitu tetap tersebar secara merata dalam larutan, maka penyimpanan baku yang relatif hanya 2 sampai 5 atau kurang lebih 4 mgl, ergantung pada kepekaan timbangan. Cara pengmbilan sampel juga sangat diperhatikan. Sampel yang dianalisa harus representatif yaitu dengan cara pengambilannya yang benar , sampel harus dikocok terlebih dahulu , sehingga zat – zat yang terkandung di dalamnya tersebar secara merata dan homogen.

2.7.3. Analisis Gravimetri

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara bobot atom ubsur – unsur penyusunannya konstituennya . Pemisahan unsur atau senywaan yang mengandungnya dapat dicapai dengan beberapa metode. Bahan yang akan ditetapkan diendapkan dari suatu larutan dalam bentuk yang begitu sedikit dapat larut , sehingga tak terjadi kehilangan yang berarti bila diendapkan dipisahkan dengan menyaringnya danditimbang. Faktor – faktor yang menentukan analisis dengan pengendapan yang berhasil , adalah : 1. Endapan harus begitu tak dapat larut, sehingga tak akan terjadi kehilangan yang berarti, bila endapan dikumpulkan dengan menyaringnya. Dalam praktek ini,biasanya berarti bahwa jumlah zat itu , yang tetap tertinggal dalam larutan, tak melampaui jumlah minimum yang terdeteksi oleh neraca analitik biasa , yaitu 0,1 mg. 2. Sifat fisika endapan harus sedemikian , sehingga endapan dapat dengan mudah dipisahkan dari larutan dengan penyaringan, dan dapat dicuci sampai bebas dari zat pengotor yang larut. Kondisi ini menuntut bahwa partikelnya berukuran sedemikian, sehingga tak lolos melalui medium penyaring, dan bahwa ukuran partikelnya tak dipengaruhi atau sediitnya tak berkurang oleh proses pencucian. 3. Endapan harus dapat diubah menjadi suatu zat murni dengan komposisi kimia yang tertentu. Ini dapat dicapai dengan pemijaran atau dengan operasi – operasi kimia yang sederhana, seperti penguapan bersama cairan yang sesuai. Selama ini dianggap bahwa senyawaan yang memisah dari larutan adalah murni kimia, tetapi tak selalu sedemikian halnya. Kemurnian endapan bergantung anatara lain pada zat – zat yang ada dalam larutan , baik sebelum maupun setelah penambahan reagensia dan juga pada kondisi eksperimen pengendapan yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara tepat. Namun, tidak semua cara gravimetri didasarkan pada pembentukan endapan ; ada juga yang didasarkan pada pengusiran suatu komponen sebagai gas , lalu hasil reaksi itu ditimbang. Dapat juga disebutkan kelebihan yang penting dari analisis gravimetri, dibandingkan analisis titrimetri adalah bahwa bahan penyusun zat telah diisolasi , dan jika perlu dapat diselidiki terhadap ada tidaknya zat pengotor , dan diadakan koreksi; kekurangan dari metode gravimetri adalah bahwa metode ini umumnya lebih memakan waktu Alaerts,2003 .

2.8. Usaha Penanggulangan Dampak Pencemaran Lingkungan