Pengertian Kriminologi TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Tindak Pidana

1. Perbuatan manusia 2. Akibat dari perbuatan manusia 3. Keadaan – keadaan 4. Sifat yang dapat dihukum dan sifat melawan hukum

2. Pengertian Kriminologi

Kriminologi berasal dari kata “Crimen “ yang berarti kejahatan atau penjahat dan “ logos “ yang berarti ilmu pengetahuan. Kriminologi khusus berusaha untuk menggali sebab musabab kejahatan melalui berbagai penelitian dan argumentasi teori dan disiplin ilmu. Kriminologi merupakan bagian dari hukum pidana yang berusaha mencari sebab mengapa terjadi kejahatan di lingkungan masyarakat. Kriminologi berusaha memperhatikan gejala-gejala yang ada dan mencoba menyelidiki sebab- sebab dan gejala terjadi nya kejahatan atau sering disebut dengan aetiologi. 10 Beberapa pendapat sarjana mengenai kriminologi , diantara nya : A. Menurut Edwin H. Sutherland dan Donald R. Cressey Kriminologi adalah ilmu dari berbagai ilmu pengetahuan yang mempelajari kejahahatan sebagai fenomena sosial dan meliputi : 1 Sosiologi hukum sebagai analisa alamiah atas kondisi - kondisi perkembangan hukum pidana . 10 W.A. Bonger ,Pengantar Tentang Kriminologi , Terjemahan oleh Koesnon, Jakarta,PT Pembangunan dan Ghalia Indonesia ,1928 hal 19 Universitas Sumatera Utara 2 Etiologi criminal yang mencoba melakukan analisa ilmiah mengenai sebab - sebab kejahatan . 3 Penology yang menaruh perhatian atas perbaikan narapidana . B. Menurut Bonger Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan menyelidiki gejala - gejala kejahatan seluas - luas nya . C. Mr. Paul Moedikdo Moeliono Kriminologi adalah ilmu pengetahuan dari berbagai ilmu yang membahas kejahatan sebagai masalah manusia . 11 D. Michael dan Adler Kriminologi adalah keseluruhan keterangan tentang perbuatan lingkungan mereka dan bagaimana mereka diperlakukan oleh godaan – godaan masyarakat dan oleh anggota masyarakat nya . E. Wood Kriminologi adalah keseluruhan pengetahuan yang didasarkan pada teori pengalaman yang berhubungan dengan kejahatan dan penjahat , termasuk reaksi – reaksi masyarakat atas kejahatan dan penjahat . 11 Yusrizal , Kapita Selekta Hukum Pidana dan Kriminologi , Jakarta,Softmedia 2012, hal 156 Universitas Sumatera Utara F. Prof . Vrij Kriminologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kejahatan sebagai gejala maupun sebagai faktor penyebab dari kejahatan itu sendiri . G. Muljatno Kriminologi adalah ilmu pengetahuan tentang kejahatan – kejahatan dan kelakuan jelek dan tentang orang nya yang tersangkut pada kejahatan dan kelakuan jelek itu . Dengan kejahatan dimaksudkan pula pelanggaran artinya perbuatan yang menurut undang – undang diancan dengan pidana , dan kriminalitas meliputi kejahatan dan kelakuan jelek . H. Ediwarman Kriminologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari kejahatan baik yang dilakukan oleh individu , kelompok ,atau masyarakat dan sebab musabab timbulnya kejahatan serta upaya – upaya penanggulangan nya sehingga orang tidak berbuat kejahatan lagi . 12 I. Noach Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki gejala – gejala kejahatan dan tingkah laku yang tidak senonoh , sebab musabab serta akibat – akibat nya . 12 Ediwarman , dkk , Monograf Kriminologi , FH . USU, Medan 2012, hal 6 Universitas Sumatera Utara Dari pendapat para sarjana diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi penyelidikan kriminologi adalah kejahatan yang dilakukan oleh para penjahat yang dapat merugikan masyarakat baik moril maupun materil. Kejahatan dipandang dari sudut formil menurut hukum adalah suatu perbuatan yang diberi pidana oleh masyarakat dalam hal ini Negara . Bila ditinjau lebih dalam lagi , maka kejahatan merupakan sebagian perbuatan – perbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan, dalam hal ini kesusilaan berhubungan sangat erat dengan sistem nilai – nilai budaya yang biasanya berfungsi sebagai pedoman untuk berbuat , dan sebagai suatu sistem yang mengontrol perbuatan – perbuatan manusia di dalam masyarakat . Di dalam hal yang mengontrol perbuatan –perbuatan masyarakat tersebut diperlukan suatu pola yang mengatur apakah perbuatan itu baik atau buruk , diperbolehkan atau tidak diperbolehkan oleh masyarakat dimana para pelaku perbuatan tadi hidup dan menjadi anggota masyarakat . 13 Wolfgang , Savitz dan Jhonston dalam buku nya The Sociology Of Crime and Delinquency memberikan defenisi kriminologi sebagai kumpulan ilmu pengetahuan tentang kejahatan yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang kejahatan yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pengertian tentang gejala kejahatan dengan jalan mempelajari dan menganalisa secara ilmiah keterangan - keterangan , keseragaman – keseragaman , pola-pola dan faktor- faktor causal yang berhubunngan dengan kejahatan pelaku serta reaksi masyarakat terhadap kedua nya . 13 Yusrizal , Op.Cit , hal 158 Universitas Sumatera Utara jadi dapat ditarik kesimpulan dari pendapat diatas , bahwa objek kriminologi mencakup : 1. Perbuatan yang disebut sebagai kejahatan 2. Pelaku kejahatan 3. Reaksi masyarakat yang ditujukan baik terhadap perbuatan maupun terhadap pelaku nya . ketiga hal ini tidak dapat dipisah – pisahkan karena suatu kejahatan baru dapat dikatakan sebagai kejahahtan apabila mendapat reaksi dari masyarakat. 14 Masih banyak lagi penjabaran mengenai pengertian kriminologi yang tidak hanya membahas mengenai pengertian dari kriminologi , melainkan membahas mengenai pendekatan kriminologi , diantaranya : a. Pendekatan deskriptif Kriminologi diartikan disini sebagai suatu observasi terhadap kejahatan dan penjahat sebagai gejala sosial , sehingga disebut juga pendekatan phenomenology atau sistomatologi . Namun deskriptif bukan pendekatan kriminologi dalam arti sempit karena pendekatan deskriptif memberikan fakta yang tidak memiliki makna pabila tidak ada interpretasi evaluasi dari suatu pengetahuan umum yang jelas .tugas dari seorang kriminolog adalah memberikan suatu penulisan deskriptif ,dan apabila 14 Ibid hal 158 Universitas Sumatera Utara dimungkinkan ia harus memberikan suatu penjelasan yang bermakna objektif , maka pendekatan deskriptif tidak hanya secara harafiah memaparkan fenomena yang ada melainkan dengan analisa analisa yang tajam berdasarkan acuan- acuan teoritus dan empiris sesuai dengan perkembangan perspektif kriminologi. b. Pendekatan kausal Pendekatan ini berupa suatu interpretasi tentang fakta yang dapat dingunakan untuk mencari sebab musabab kejahatan baik secara umum maupun dalam kasus – kasus individual. Sering pendapat ini disebut sebagai Etologi kriminal . c. Pendekatan normatif Pendekatan normative penting dalam kriminologi , antara lain dalam proses kriminalisasi dan de – kriminalisasi sebagai salah satu pencerminan perspektif baru dalam kriminologi yang berkembang sejak tahun 1960 Kriminologi sebagai ilmu bantu hukum pidana memiliki hubungan yang sangat erat dengan hukum pidana . Kriminologi membahas mengenai kejahatan . pelaku kejahatan dan reaksi terhadap kejahatan . Kriminologi begitu tergantung pada hasil – hasil ilmu pengetahuan lain , yang diantara nya : Antropologi , Sosiologi , Psikologi , Ekonomi , Kedokteran , Statistik. Kriminologi mengintegrasikan dari hasil hasil penemuan dari berbagai disiplin di bidang kemasyarakatan dan perilaku orang . hubungan Antara kriminologi dan hukum pidana adalah bahwa hukum pidana menciptakan kejahatan dengan mengancam suatu perbuatan dengan sanksi pidana Universitas Sumatera Utara sesuai dengan rumusan delik hukum pidana , inilah yang menjadi ruang pakal dari kriminologi karena sebagai suatu disiplin ilmu yang ideografis harus berusaha melukiskan kenyatan – kenyatan yang terjadi di masyarakat . Kriminologi memberikan manfaat terhadap hukum pidana dalam penentuan penjatuhan pidana . 15

3. Pengertian Anak